Sistem Telekomunikasi
disusun oleh,
Daftar Isi
Daftar Isi i
Daftar Gambar iii
Bab 1 Sentral, Jaringan, dan Telepon 1
1-1 Dasar-Dasar Telekomunikasi 1
1-2 Metode Routing 6
1-3 Hierarki Jaringan Telepon 9
1-4 Numbering/Penomoran 9
1-5 Mutu Pelayanan (QoS) 12
1-6 Lalu Lintas / Traffic 13
1-7 Dimensi dan Efisiensi 17
1-8 Pentarifan 18
Bab 2 Perangkat Terminal dan Sentral 21
2-1 Pesawat Telepon 21
2-2 Jenis Pesawat Telepon 26
2-3 Pelayanan Telekomunikasi 28
2-4 Pelayanan via Saluran Telepon 29
Bab 3 Jaringan Lokal 35
3-1 Tembaga 36
3-2 Radio 42
3-3 Fiber Optic 44
Bab 4 Teknik Transmisi 47
4-1 Transmisi 47
4-2 Pembatasan Suara (Bandwith) 49
4-3 Peralihan 2 ke 4 kawat 51
4-4 Kualitas/ SNR 52
4-5 Multiplexing 53
i
S I S T E M T E L E K O M U N I K A S I
4-6 Modulasi 53
Bab 5 Media Transmisi 57
5-1 Kabel 57
5-2 Radio 64
5-3 Sistem Komunikasi Bergerak 75
Bab 6 Transmisi Digital 78
6-1 Analog vs. Digital 78
6-2 Analog ke Digital 82
6-3 Permasalahan pada Digital 87
6-4 Fitur pada Digital 89
6-5 Sistem Digital 90
6-6 Jaringan Terpadu /ISDN 92
Bab 7 Komunikasi Data 97
7-1 Komunikasi Data 97
7-2 Unsur-Unsur Komunikasi Data 99
7-3 Kebutuhan Pemakai 100
7-4 Jaringan Komunikasi Data 100
7-5 Pelayanan Data 104
ii
S I S T E M T E L E K O M U N I K A S I
Daftar Gambar
Gambar 1-01 Hierarki Jaringan Telepon 9
Gambar 1-02 Hierarki Penomoran Telepon 10
Gambar 1-03 Hierarki Jaringan Telepon 9
Gambar 2-01 Bagian Telepon Untuk Input Suara 21
Gambar 2-02 Bagian Telepon 22
Gambar 2-03 Bagian Telepon Signaling 23
Gambar 2-04 DTMF 24
Gambar 2-05 Skema Telepon 25
Gambar 2-06 Bagan Faximile 34
Gambar 3-01 Bagan Struktur Teleponi 38
Gambar 3-02 Penampang Kabel Teleponi 39
Gambar 3-03 Sistem WLL 42
Gambar 4-01 Sistem Saluran Transmisi 47
Gambar 4-02 Distribusi Frekuensi Suara Manusia 50
Gambar 4-03 Respon Frekuensi Telinga Manusia 50
Gambar 4-04 Sistem 2 ke 4 Kabel 52
Gambar 4-05 Amplitude Modulation 54
Gambar 5-01 Sistem Saluran Transmisi 58
Gambar 5-02 Bagian Serat Optik 61
Gambar 5-03 Multimode vs. Singlemode 62
Gambar 5-04 Redaman pada serat optik 63
Gambar 5-05 Sistem Koneksi Serat Optik 63
Gambar 5-06 Pola Radiasi Antenna 66
Gambar 5-07 Kepadatan Elektron di Atsmosfer 67
Gambar 5-08 Gelombang Memantul di Bumi 68
Gambar 5-09 Line of Sight 69
iii
S I S T E M T E L E K O M U N I K A S I
iv
B A B 1 – S E N T R A L , J A R I N G A N , D A N T E L E P O N
Bab
1
Sentral, Jaringan, dan Telepon
Telekomunikasi adalah pertukaran informasi (perubahan ) jarak jauh.
A O B
1
B A B 1 - S E N T R A L , J A R I N G A N , D A N T E L E P O N
2
B A B 1 - S E N T R A L , J A R I N G A N , D A N T E L E P O N
3
B A B 1 - S E N T R A L , J A R I N G A N , D A N T E L E P O N
4
B A B 1 - S E N T R A L , J A R I N G A N , D A N T E L E P O N
Pertanyaan :
1. Sebutkan bagian – bagian sebuah sentral menurut penjelasan
fungsinya diatas. ( MDP = Main distribution Panel untuk titik
terima kabel pelanggan di sentral , matrix penyambung untuk
melakukan penyambungan, pengendali penyambungan →
central processor / dalam hal diatas operator, catu daya untuk
memberi catuan listrik)
2. Apakah operator berada dalam sistem sentral atau diluarnya
3. Apakah fungsi / kerja sentral?
4. Berapa lamakah operator harus siap melayani ?
5. Berapa lamakah rata – rata seorang pelanggan berbicara?
6. Berapa perbandingan ( kira – kira ) antara waktu pembicaraan
rata – rata dengan waktu penyambungan oleh operator?
7. Apakah perlu untuk diteliti secara statistik banyaknya
penyambungan dari waktu ke waktu? Jika ya apakah harus
operator yang mengerjakan? Bagaimana pendapat anda?
8. Jika penyambungan dilakukan dengan mesin, seperti komputer
bagaimanakah perbandingan diatas?
9. Jika utas tali penghubung : jumlah pelanggan semakin kecil
apakah yang akan terjadi ?
10. Apakah etika seorang operator yang harus dipatuhi benar?
5
B A B 1 - S E N T R A L , J A R I N G A N , D A N T E L E P O N
6
B A B 1 - S E N T R A L , J A R I N G A N , D A N T E L E P O N
Altenate route
Jika pada satu saat, saluran antara kedua sentral habis terpakai
semua karena permintaan hubungan yang banyak maka permintaan
hubungan baru dapat dilewatkan melalui sentral lokal lain.
Kadang kala disatu kota yang cukup besar, dimana ada beberapa
sentral lokal, sentral – lokal di dalam kota itu di hubungkan dengan
satu sentral tandem untuk menampung over flow. Dengan demikian
pada proses penyambungan dikenal route Langsung dan route
alternate untuk overflow.
7
B A B 1 - S E N T R A L , J A R I N G A N , D A N T E L E P O N
Saluran pada sentral lokal disebut saluran lokal. Tiap tiap pelanggan
dihubungkan dengan sepasang kawat dari sentral lokal ketempat
pelanggan.
Dalam penyambungan tetap maka tidak ada routing dan tidak ada
pilihan. Pada routing dengan manual, maka kepada sentral sudah
ditetapkan routingnya secara tetap.
8
B A B 1 - S E N T R A L , J A R I N G A N , D A N T E L E P O N
perioda tertentu ( orde menit ). Melalui cara ini maka jumlah jalur
yang perlu dibangun dapat dikurangi ( optimalkan ) dengan tingkat
GOS yang sama. Signaling seperti ini disebut “ Common Channel
Signaling (CCS). “ dan sistem informasi ini dapat di manage (atur)
dalam satu Network Management Signals.
Tidak seluruh traffik diarahkan antara dua titik dalam jaringan. Jika
volume traffik antar dua buah titik tidak besar, lebih efisien jika
tidak dibuat junction atau trunk khusus. Untuk terjadinya hubungan
lebih baik disalurkan lewat titik lain. Proses ini disebut transit.
Dalam hal routing ini maka dapat saja sebuah penyambungan
dilakukan melalui beberapa buah sentral transit.
Pertanyaan :
1. Faktor – faktor apakah yang menyebabkan tidak semua sentral
lokal dihubung secara mesh penuh.
2. Apakah yang terjadi jika sentral yang digunakan mempunyai
kemampuan kecepatan sambung lebih besar, jika dikaitkan
dengan Kapasitas jual Maksimum sentral.
3. Faktor – faktor apakah yang menyebabkan digunakan alternate
route?
4. Apakah alternate route yang digunakan untuk suatu hubungan
yang sama pada waktu yang berlainan akan tetap sama?
5. Apakah keuntungan menggunakan jaringan gabungan mesh dan
bintang?
6. Dalam suatu jaringan mesh penuh terkait n buah sentral local.
Berapakah jaringan hubung ( junction ) yang dibutuhkan ?
7. Jika 5 buah sentral lokal A, B, C, D dan E dihubungkan dengan
ketentuan. Hubungan antara A dan E sangat jarang begitu pula
9
B A B 1 - S E N T R A L , J A R I N G A N , D A N T E L E P O N
10
B A B 1 - S E N T R A L , J A R I N G A N , D A N T E L E P O N
11
B A B 1 - S E N T R A L , J A R I N G A N , D A N T E L E P O N
T 52-2 JBR/jtg (jkt) T62-3 Jatim . NT (sb) T62-9 Ind timur (UP)
Gambar 1-02
Hierarki Penomoran Telepon
Pertanyaan – pertanyaan :
1. Berapakah kapasitas maksimum penomoran suatu negara, jika
ditentukan nomor maksimum untuk nasional adalah 10 digit,
untuk internasional 12 digit sedangkan untuk sentral lokal
minimal 6 digit.
2. Semua hubungan harus lewat hirarchi sentral yang lebih tinggi.
Khususnya untuk gerbang Internasional semua yang ingin keluar
negeri harus lewat sentral tertiary dulu baru ke sentral Indosat
atau satelindo. Bisakah dari secondary bandung (22 ) dihubung
langsung dengan gerbang internasional Indosat atau Satelindo ?
12
B A B 1 - S E N T R A L , J A R I N G A N , D A N T E L E P O N
13
B A B 1 - S E N T R A L , J A R I N G A N , D A N T E L E P O N
14
B A B 1 - S E N T R A L , J A R I N G A N , D A N T E L E P O N
Pertanyaan:
1. Jelaskan bahwa sistem penomoran diatas adalah unik untuk
setiap pelanggan.
15
B A B 1 - S E N T R A L , J A R I N G A N , D A N T E L E P O N
16
B A B 1 - S E N T R A L , J A R I N G A N , D A N T E L E P O N
Pertanyaan :
1. Apakah dimensi erlang?
2. Jika diketahui dlm 1½ jam terjadi 60 pembicaraan dengan
rata–rata waktu hubungan 2,5 menit. Hitung Vol traffik.
3. Berapa minimal saluran yang harus disediakan supaya
volume traffik 1 erlang dapat disalurkan? Dalam kondisi
apakah hal ini terjadi?
4. Apakah penyambungan akan selalu berhasil jika volume
traffik 2 erlang dilalukan pada 5 saluran? Mengapa?
5. Di Jakarta pusat didapat angka pengamatan selama suatu
perioda tertentu rata rata adalah 150 mE/pelanggan. Suatu
sentral lokal di jakarta melayani jumlah pelanggan 10000.
berapa erlangkah yang dilayani oleh sentral tersebut?
6. Perkirakanlah jumlah pelanggan yang sedang bertelepon
pada satu saat pada kondisi di atas.
7. Dalam menentukan volume traffik, maka aktivitas yang
harus dilakukan adalah pengumpulan data statistik. Jelaskan
statement ini
8. Dalam merancang kapasitas senttral telepon cukupkah kita
memperhitungkan kebutuhan traffik saat ini? Bagaimana
saran anda?
9. Untuk meramalkan masa depan maka harus diperhitungan
faktor – faktor politik, Pembangunan masa depan,
kecenderungan bisnis dll. Jelaskan kebenaran statement ini.
17
B A B 1 - S E N T R A L , J A R I N G A N , D A N T E L E P O N
18
B A B 1 - S E N T R A L , J A R I N G A N , D A N T E L E P O N
Pertanyaan / tugas :
1. Buatlah tabel seperti disamping ini:Dan hitung GOS. Apakah
feelling anda terhadap angka angka ini ?
2. GOS manakah yang lebih baik untuk N dan A yang sama
3. antara sistem loss call, sistem antree dan sistem tunggu
random jelaskan.
4. Manakah GOS yang lebih kecil untuk 2 erlang dan 5 saluran
dengan 10 erlang dengan 50 saluran. Mengapa?
N A (erlang) GOS
2 2 . .
5 5 . .
0.75 0.1 % . .
5 2.45 10 %
15 6 0.1 %
10 10 . .
100 80 1%
100 72 0.1 %
19
B A B 1 - S E N T R A L , J A R I N G A N , D A N T E L E P O N
Contoh soal:
Misalkan dalam sebuah trunk ada 100 kanal / saluran. Anggaplah
untuk satu erlang terlayani harganya adalah 1 KRp. Maka
maksimum revenue adalah 100 KRp perjam. Untuk 24 jam = 2.400
KRp sehari. Jelas banyak pelanggan tidak puas dengan kondisi ini
karena GOS jelek sekali. Sebab itu perlu optimalisasi antara
revenue dan kepuasan pelanggan. Jika kita ambil GOS 1 %, artinya
kegagalan sambung = 1 % maka yang dapat dilalukan hanya ~ 100 /
1.2 = 84 Erlang dengan demikian pendapatan maksimum sehari
hanya 24 X 84 X 1 KRp = 2000 KRp./ hari. Perlu diperhitungkan
pula bahwa tidak seluruh jam trunk tersebut akan penuh.
Katakanlah jam sibuk (BH) dalam sehari adalah jam 9.00- 12.00
dan jam jam bervariasi maka pendapatan itu akan berkurang.
20
B A B 1 - S E N T R A L , J A R I N G A N , D A N T E L E P O N
1-8 Pentarifan
Untuk pentarifan maka harus ada meter yang menghitung
berapakah banyak pemakaian suatu pelanggan. Di Indonesia meter
ditaruh pada fasilitas provider telekom, sedangkan di Eropah meter
ditaruh pada pelanggan ( apakah keuntungan dan kerugiannya ). Di
Amerika serikat maka sistem pentarifan adalah rata dalam sebulan
untuk hubungan lokal. Pakai atau tidak pakai maka pelanggan harus
membayar $10,- perbulan diluar sambungan interlokal /
internasional.
21
B A B 1 - S E N T R A L , J A R I N G A N , D A N T E L E P O N
22
B A B 1 - S E N T R A L , J A R I N G A N , D A N T E L E P O N
Pertanyaan :
1. Bacalah buku petunjuk telepon dan uraikan cara PT TELKOM
mentaripkan jasa teleponnya.
2. Disamping telepon, jasa apa lagi yang disediakan oleh
penyelenggara Telekomunikasi lewat saluran teleponnya?
3. Menurut anda bagaimanakah pengaturan tarip untuk hubungan
antar mobile station?
4. Apakah wajar jika menggunakan telepon mobile ( cellular )
taripnya lebih mahal dari fixed telephone walau jaraknya
relatip sama?
5. Seperti kita ketahui bahwa hubungan fixed sekarang ini
dilayani oleh PT. TELKOM sedangkan mobile station dilayani
oleh penyelenggara yang lain. Bagaimana kira – kira
pentarifan antara mobile station ke fixed telephone atau
sebaliknya.
6. Bagaimana pula pentarifan antara pelanggan cellular pada
penyelenggara yang berbeda?
7. Percakapan SLI berhubungan dengan pihak luar negeri. PT
Satelindo/ Indosat pada satu pihak di Indonesia. Ada dua maca
perhitungan antara kedua pihak tersebut yaitu Sender keep all
dan fifty – fifty. Apakah bedanya?
23
B A B 2 - P E R A N G K A T T E R M I N A L D A N S E N T R A L
Bab
2
Perangkat Terminal dan Sentral
2-1 Pesawat Telepon
Pesawat telepon mempunyai 4 fungsi dasar yaitu :
sumber suara
penerima suara
sistem pengebelan ( signaling )
alat pemutar / dial ( pengirim pengebelan ).
Diluar fungsi diatas, beberapa pesawat telepon sekarang ini
mempunyai fungsi tambahan tergantung kecanggihannya. Misalkan
fungsi redialing, memory, hold, musik dan lain-lain. Semua fungsi
diatas mendapat catuan tenaga dari sentral telepon 48 VDC
Sumber suara.
Sumber suara berbentuk sebuah microphone yang merubah
gelombang suara longitudinal menjadi perubahan arus listrik yang
dapat disalurkan ke sentral telepon.
IAC
Idc
Gambar 2-01
Bagian Telepon Untuk Input Suara
24
B A B 2 – P E R A N G K A T T E R M I N A L D A N S E N T R A L
Penerima suara.
Gambar 2-02
Bagian Telepon
Pertanyaan :
Jelaskan cara kerja speaker.
Apakah fungsi magnet tetap dan apakah pula fungsi gulungan
kabel pada ujung magnet tersebut.
25
B A B 2 – P E R A N G K A T T E R M I N A L D A N S E N T R A L
Bel
dari
sen R=300 Ω
tral
Gambar 2-03
Bagian Telepon Untuk Signaling
26
B A B 2 – P E R A N G K A T T E R M I N A L D A N S E N T R A L
657 Hz 1 2 3
770 4 5 6 -
852 7 8 9 -
941 * 0 # -
Gambar 2-04
Dual Tone Multi Frequency
Untuk pesawat yang modern sekarang maka sistem dial tidak lagi
menggunakan sistem rotary tetapi push button. Jika angka 8 ditekan
maka akan dibangkitkan deretan pulsa sebanyak 8 kali dan dislingi
oleh pulsa selebar 400 ms secara elektronik (Pulse mode).
27
B A B 2 – P E R A N G K A T T E R M I N A L D A N S E N T R A L
T
R
Gambar 2-05
Skema Telepon
28
B A B 2 – P E R A N G K A T T E R M I N A L D A N S E N T R A L
29
B A B 2 – P E R A N G K A T T E R M I N A L D A N S E N T R A L
Telepon umum uang logam (coin ). Pada pesawat ini maka Off
hook baru terjadi jika pesawat sudah diangkat dan coin sudah
dimasukkan. Kemudian ada pengatur waktu untuk mengatur
lamanya pembicaraan sesuai dengan coin yang dimasukkan.
Telepon umum jenis ini terbagi dua pulsa yaitu yang coinya tetap
dan hanya untuk lokal atau coin dapat berragam dan dapat
digunakan untuk telepon interlokal.
30
B A B 2 – P E R A N G K A T T E R M I N A L D A N S E N T R A L
31
B A B 2 – P E R A N G K A T T E R M I N A L D A N S E N T R A L
32
B A B 2 – P E R A N G K A T T E R M I N A L D A N S E N T R A L
33
B A B 2 – P E R A N G K A T T E R M I N A L D A N S E N T R A L
34
B A B 2 – P E R A N G K A T T E R M I N A L D A N S E N T R A L
35
B A B 2 – P E R A N G K A T T E R M I N A L D A N S E N T R A L
36
B A B 2 – P E R A N G K A T T E R M I N A L D A N S E N T R A L
2.4.4 Facimile
Sistem faksimile terdiri dari beberapa methoda untuk merubah
gambar (graphic ) pada sebuah kertas menjadi informasi dalam ben
tuk pulsa yang disalurkan pada saluran suara.
Pada dasarnya, proses penyambungan adalah seperti biasanya
untuk suara. Ketika hubungan sudah terjalin, maka yang berbicara
bukan lagi suara manusia tetapi suara mesin yang terdiri dari
sinusoida murni ditumpangi informasi.
37
B A B 2 – P E R A N G K A T T E R M I N A L D A N S E N T R A L
Hal yang paling penting dalam pengiriman fax adalah phasa dan
sinkronisasi antara scanner dan recording. Jika dalam
perjalanannnya, signal mengalami gangguan yang terus menerus
maka kecepatan pengiriman signal akan diturunkan oleh modem.
Dalam hal ini Modem tersebut menjadi penentu kecepatan
pengiriman.
scanner Modulator
Sal telp.
Gambar 2-05
Bagan Faximile
38
B A B 3 - J A R I N G A N L O K A L
Bab
3
Jaringan Lokal
Jaringan lokal sangat penting dalam jaringan telepon nasional.
Hubungan lokal tidak menyumbang revenue yang besar dibanding
interlokal. Tetapi tanpa jaringan lokal tidak ada interlokal.
Fasilitas pelanggan 16%
Saluran pelanggan 27 %
Sentral lokal – primary
27 %
Jaringan interlokal 23 %
Bangunan dan tanah 10 %
Jaringan lokal terdiri dari saluran pelanggan, sentral lokal- primary,
junction antar saluran lokal – tandem – primary – sekunder . Rata
rata Investasi jaringan telekomunikasi . (data ITU – T/ CCITT).
Pada negara yang berkembang atau daerah luas dengan populasi
kecil investasi lokal dapat mencapai 75 % dari seluruh investasi.
Dalam investasi maka pertimbang yang perlu diambil adalah faktor
Quality of Service (QOS), politik dan ratio revenue/investasi.
Disamping itu beberapa hal berikut perlu dipertimbangkan pula:
Kondisi geography suatu lokasi
Jumlah calon pelanggan dan kepadatannya
Kebudayaan bertelepon
Persentasi telepon bisnis
Lokasi sentral terdekat yang sudah ada.
Skema jaringan nasional ( Trunk )
Sistem signaling dan transmisi-nya.
39
B A B 3 – J A R I N G A N L O K A L
3-1 Tembaga
Saluran pelanggan (subcriber loop ) berupa pasangan kabel yang
ditarik dari sentral hingga ke tempat pelanggan. Saluran pelanggan
menyalurkan arus listrik searah ( dc-loop). Saluran pelanggan harus
dapat memberikan pelayanan untuk:
1. Catuan tegangan / arus pada pesawat pelanggan ( batery ) →
catuan DC disentral sebesar k. l 48 Volt.
2. tegangan pada bel di pesawat pelanggan .
40
B A B 3 – J A R I N G A N L O K A L
41
B A B 3 – J A R I N G A N L O K A L
Sentral
RK K
A
CTL N
PRIMAIR O
RK R
A
RK N
S ECUNDAIR
Gambar 3-01
Bagan Struktur Teleponi
42
B A B 3 – J A R I N G A N L O K A L
Tidak dapat dihindari bahwa manhole ini akan tergenang air pada
saat hujan. Sebab itu semua sambungan harus ditutup rapat ( kedap
air ) . Jika bocor maka cross talk tidak dapat dihindari karena air
adalah pengantar listrik yang cukup baik. Dalam rangka
menanggulangi kemungkinan air merembas kedalam bungkusan
kabel maka dari sentral ditiupkan gas kering kedalam kabel .
Dengan gas kering ini maka didalam kabel tekanan lebih besar dan
dapat menolak air.
43
B A B 3 – J A R I N G A N L O K A L
Gambar 3-02
Penampang Kabel Teleponi
44
B A B 3 – J A R I N G A N L O K A L
Redaman suara yang dibolehkan kurang lebih 7.5 dB. Angka 7.5 dB
bersifat subjectiv. Jika kita dapat menerima level suara yang lebih
kecil maka angka 7.5 dapat ditambah. Tetapi saat ini PT TELKOM
menetapkan redaman sebesar 7.5 dB.
Pertanyaan:
Jika kabel yang dipakai oleh PT TELKOM berdiameter 0.6 mm
hitunglah jarak jangkau maksimum sebuah sentral. Berapakah
45
B A B 3 – J A R I N G A N L O K A L
Max
1700Ω
48 volt
Tegangan pd pesawat telepon ketika sedang berbicara adalah
Vdc= 300/2000 X 48 Volt= 7,2 Volt.
Tegangan ketika sedang tidak bicara ( OFF – HOOK) tetap 48 volt
karena pesawat telepon merupakan tahanan terbuka.
Redaman kabel α =1.4X0,62–3.6 X 0.6 + 2.8 =1.15 dB/km
Jarak maksimum = 7.5 / 1.15 km = 6.6 km.
Dari kedua angka diatas maka ditentukan jarak jangkau sentral
maksimum adalah 13 km dan bukan 13.7 km.
3-2 Radio
Saluran lokal menggunakan radio biasa disebut WLL ( wireless
local loop). Sistem radio yang digunakan hanya untuk
menggantikan fungsi kabel antara sentral dengan pelanggan.
Pelanggan sendiri bersifat fixed / tetap karena itu antena -nya
cukup besar dan diletak diatap rumah.
Dengan perkembangan teknologi maka penerima dapat menjadi
lebih kecil dan sistem penerimaan lebih peka. Perkembangan ini
memungkinkan penerima bergerak pada satu area terbatas. Dalam
46
B A B 3 – J A R I N G A N L O K A L
menbara
ant ena line radio
sentral penerima
R radio di
B rumah
S +
pesawat tlp.
BTS=Radio Base Station
Gambar 3-03
Sistem WLL
47
B A B 3 – J A R I N G A N L O K A L
Kelemahan Jarlokar:
Keterbatasan lebar pita frekwensi radio yang dapat dilayani.
Umumnya mutu pembicaraan tidak begitu prima.
Umumnya antena fixed subscriber dengan BTS harus dapat
saling lihat satu sama lain. Dengan perkataan lain, antena
harus diletakan ditempat yang tinggi.
Kehandalan lebih kecil dibandingkan dengan Jarlokat karena
tergantung pada perangkat radio.
48
B A B 3 – J A R I N G A N L O K A L
49
B A B 3 – J A R I N G A N L O K A L
50
B A B 3 – J A R I N G A N L O K A L
51
B A B 4 - T E K N I K T R A N S M I S I
Bab
4
Teknik Transmisi
4-1 Transmisi
Source1 VBW
MULTIPLEX MODULASI U/C Amp
n VBW
(MEDIA )
END 1
DEMULTIPLEX DEMOD D/C AMP
END n
Gambar 4-01
Sistem Saluran Transmisi
a. Jika ukuran dan bentuk objek Barang yang dikirim tidak sesuai
/ efisien untuk dikirim maka dilakukan perubahan bentuk /
pemotongan seijin / dengan persetujuan pemilik barang. Jika
52
B A B 4 – T E K N I K T R A N S M I S I
53
B A B 4 – T E K N I K T R A N S M I S I
54
B A B 4 – T E K N I K T R A N S M I S I
55
B A B 4 – T E K N I K T R A N S M I S I
dB
0
-10
Gambar 4-03
Respon Frekwensi Telinga Manusia
56
B A B 4 – T E K N I K T R A N S M I S I
4w
B cable
B
4 coax
4’
radio
optik
Gambar 4-04
Sistem 2 ke 4 kabel
57
B A B 4 – T E K N I K T R A N S M I S I
58
B A B 4 – T E K N I K T R A N S M I S I
4-5 Multiplexing
Pada hubungan 4 kawat maka tidak effisien jika satu saluran hanya
menyalurkan satu paket informasi saja. Biasanya beberapa paket
yang setujuan digabungkan jadi satu paket besar dan dikirim
bersamaan.
Proses penggabungan paket tersebut disebut Multiplexing dan alat
penggabungnya disebut multiplexer. Pada sisi terima terjadi
demultiplexing. Dengan multiplexing ini, maka penghematan dalam
bentuk perangkat dan saluran terjadi.
4-6 Modulasi
Modulasi ( pemuatan kedalam carrier ) Sesudah penggabungan,
maka signal hasil penggabungan dimuat kedalam carrier (truk )
yang akan membawanya.. Proses pemuatan ini disebut Modulasi.
Carrier berbentuk sinusoida murni. Melalui proses modulasi
(modulation ) maka carrier ini diganggu oleh signal pemodulasi
hingga menjadi carrier yang terganggu ( modulated carrier ).
Y = A sin ( ω t + ψ ) ω = 2 π f t
59
B A B 4 – T E K N I K T R A N S M I S I
Gambar 4-05
Amplitude Modulation
f f -f f f +f
60
B A B 4 – T E K N I K T R A N S M I S I
Tugas:
Gambarkan bentuk gelombang-nya jika pemodulasi adalah sinyal
digital ( high or low voltage ) seperti disamping ini.
61
B A B 4 – T E K N I K T R A N S M I S I
Secara rumus diatas kita akan melihat bahwa Frekuensi carrier akan
bertambah atau berku-rang dengan perubahan maksimum adalah
∆f= kSωc dan pita Frekuensi yang keluar adalah :ωc - ∆f sampai
ωc + ∆f dan BW = 2∆f carlson mengemukakan bahwa BW FM
∆f+ fm)
optimal dapat ditulis dengan rumus : BW = 2 (∆
Dimana fm = Frekuensi sinyal ter-tinggi Semakin besar har-ga k
maka ∆F semakin besar dan BW yang dibutuhkan akan semakin
banyak.
62
S I S T E M T E L E K O M U N I K A S I
Bab
5
Media Transmisi
Getaran sinyal pembawa itu harus disampaikan kepada penerima dan proses
penyampaian ini harus dilakukan melalui jalan raya. Truk tak dapat jalan tanpa ada
jalan rayanya atau kapal tak dapat jalan tanpa ada lautnya dlsb. Dalam hal
penyampaian getaran maka jalan rayanya disebut media transmisi dan getaran
pembawa termodulasi merambat (propagate) dalam media transmisi. Dan didalam
media ini rambatan carrier disebut gelombang pembawa. ( carrier wave ). Gelombang
pembawa dapat disalurkan lewat media transmisi, secara umu terdapat dua jenis
media transmisi yaitu:
Kabel, termasuk didalamnya :
Kabel Tembaga
Kabel Koaksial / Kabel Bawah Laut
Serat Optik
Selain itu pada bab ini, akan dibahas Sistem Radio Bergerak
63
B A B 5 – M E D I A D I G I T A L
5-1 Kabel
5.1.1 Kabel Tembaga
Kabel tembaga adalah pasangan kabel yang banyak dipakai untuk
menghantar informasi dari pelanggan ke sentral. Umumnya
frekuensi yang dilalukan adalah frekuensi pembicaraan ( Voice
Band With, VBW ).
Karena sinyal yang dibawanya adalah arus AC + DC maka
karakteristik yang dominan yang perlu diperhatikan adalah redaman
kabel dan perubahan phasa terhadap frekuensi. Penggunaan kabel
ini sudah banyak dibahas dalam bab 3, jaringan lokal. Dalam bab
ini hanya dibahas penggunaan kabel tembaga untuk menyalurkan
gelombang pembawa dengan frekuensi tinggi.
Kabel tembaga
Gambar 5-01
Blok Dasar Sistem Komunikasi Dengan Kabel
64
B A B 5 – M E D I A D I G I T A L
65
B A B 5 – M E D I A D I G I T A L
66
B A B 5 – M E D I A D I G I T A L
Gambar 5-02
Bagian Serat Optik
Beberapa serat kabel optik dalam satu gulungan besar ( isi minimal 6
serat ). Serat optik sangat rapuh ( mudah patah) sebab itu harus diberi
pelindung untuk memperkuatnya. Tiap – tiap haspel ( gulungan)
dapat membawa kabel fiber optik sampai 1 km. Cahaya ditimbulkan di
satu ujung pengirim dan diterima di ujung terima. Perjalanan cahaya
dalam kabel optik dapat dilihat pada gambar dibawah ini. sinyal
ditumpangkan pada cahaya dengan sistem modulasi intensitas. Jika
tegangan sinyal tinggi maka cahaya akan lebih terang
Gambar 5-03
Multimode vs. Singlemode
67
B A B 5 – M E D I A D I G I T A L
Disamping itu kecepatan rambat cahaya juga semakin lambat jika kaca
semakin tebal. Jika index bias kaca adalah 1 ½ (rata – rata) maka
kecepatan rambat lurusnya adalah 3.108 / 1½ m/s = 2. 108 m/s . Untuk
berkas yang merambat dengan sudut pantul 75o maka kecepatan
rambatnya berkurang lagi menjadi 2.108 cos 75° m/s .
2.5
2.0
1.5
1.0
.5
db/km
.8 .9 1 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 n m
Redaman oleh kabel optik pada berbagai macam panjang gelombang.
Gambar 5-04
Redaman pada Serat Optik per Panjang Gelombang Sinar Optik
Konektor
Input serial light Light output
Data source fiber optik dengan Detektor serial data
sambungan
Gambar 5-05
Sistem Koneksi Serat Optik
68
B A B 5 – M E D I A D I G I T A L
1-9 Radio
5.2.1. Pembagian Band Frekuensi
Pembagian band frekuensi dan karakteristik tiap band Penggunaan
frekuensi radio sangat tergantung pada tujuan dan sifat aplikasinya.
Yang menjadi pertimbangan adalah jarak, iklim, kondisi lapangan,
kapasitas. Pembagian band frekuensi ini ditentukan dengan
kesepakatan dalam ITU. (International Telecommunication Union )
69
B A B 5 – M E D I A D I G I T A L
8
Kecepatan menjalar gelombang radio adalah 3. 10 m/s . Jika
frekuensi sinyal yang bergerak adalah f Hz ( T detik untuk satu
perioda getar ) maka panjang gelombangnya adalah λ = 3.108 / f
meter
Pancaran radio tidak dapat lepas dari penggunaan antena yang akan
mentransfer gelombang elektris menjadi gelombang radio.
Beberapa macam antena tergantung pada keperluan dan frekuensi
yang digunakan sebagai berikut :
70
B A B 5 – M E D I A D I G I T A L
Yagi
H P B W
P A R A B O L A D E N G A N P R I M E F O C U S
P A R A B O L A D E N G A N C A S E G R A I N
Gambar 5-06
Pola Radiasi Antenna
71
B A B 5 – M E D I A D I G I T A L
F2 250 – 500 km
F1 200-200 Km
E 90-150 Km
D 50-90 Km
Gambar 5-07
Kepadatan Elektron pada tiap-tiap Bagian Atsmosfer Bumi
72
B A B 5 – M E D I A D I G I T A L
Ionosphere ini hanya ada pada saat ada intensitas matahari. Dari
permukaan laut terjadi pada siang hari dan sangat menurun pada
malam hari.
Gambar 5-08
Gelombang yang Memantul dipermukaan Bumi
73
B A B 5 – M E D I A D I G I T A L
Gambar 5-09
Line of Sight pada Komunikasi Gelombang Mikro
74
B A B 5 – M E D I A D I G I T A L
Sistem ini dapat membawa informasi digital dari 8 MBPS s/d 144
MBPS atau s/d 1920 VBW @ 64 KBPS.. Untuk kecepatan yang
lebih rendah dari diatas maka sistem gelombang mikro ini tidak
effisien.
Keterbatasan gelombang mikro adalah fading yang besar dan jarak
yang dicapai tidak terlalu jauh karena harus LOS.
75
B A B 5 – M E D I A D I G I T A L
Masalah utama dari GSO ini adalah jaraknya yang jauh hingga
dibutuhkan power pancar yang besar dan penerima yang
mempunyai kepekaan yang tinggi, Disamping itu jarak yang besar
juga menimbulkan masalah delay perjalanan gelombang.
Untuk mengatasi masalah tersebut, sekarang ini telah dioperasikan
satelit LEO ataupun MEO yang berjarak kecil dan delay kecil.
76
B A B 5 – M E D I A D I G I T A L
77
B A B 5 – M E D I A D I G I T A L
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
3.7 3.74 3.78 3.82 3.86 3.90 3.94 3.98 4.02 4.06 4.10 4.14 4.18
Gambar 5-10
Alokasi Frekuensi Pada Komunikasi Satelit
Tiap pemancar stasiun bumi dapat memancarkan gelombang
pembawanya pada salah satu kanal (transponder ) dengan lebar pita
frekuensi sesuai kebutuhannya. Carrier pembawa ini akan diterima
oleh satelit – diperkuat – kemudian dipancarkan kembali ke bumi.
Pancaran satelit ini adalah pancaran broadcast yang dapat diterima
oleh semua stasiun bumi penerima didaerah liputannya.
Berdasarkan sifat pancar dan terima satelit ini, maka satelit dapat
menghubungkan titik dimana / kemanapun dalam daerah
lingkupannya. Hubungan yang mungkin adalah hubungan point to
point, point to multipoint, multipoint to multipoint.
78
B A B 5 – M E D I A D I G I T A L
79
B A B 5 – M E D I A D I G I T A L
A C A
D B D B
C A C
B D B D
A C A
Pemisahan sell dengan 4 set frekuensi
Gambar 5-11
Kelompok 4 Sel
80
S I S T E M T E L E K O M U N I K A S I
Bab
6
Transmisi Digital
6-1 ANALOG vs DIGITAL
Sinyal analog adalah sinyal yang perubahannya tidak terputus
terhadap waktu. Dalam transmisi analog maka akan terlihat bentuk
gelombang tersebut disetiap tahap pengiriman. Sedangkan sinyal
digital adalah sinyal yang berbentuk pulsa – pulsa tegangan atau
arus terputus – putus yang menggambarkan pengkodean dari sinyal
aslinya (analog atau digital).
Tegangan
Analog
digital
Gambar 6-01
Tegangan Pada Analog dan Digital
81
B A B 6 – T R A N S M I S I D I G I T A L
82
B A B 6 – T R A N S M I S I D I G I T A L
83
B A B 6 – T R A N S M I S I D I G I T A L
Instruksi dan data numerik pada komputer jenis pertama terdiri dari
beberapa byte tergantung pada ketelitian yang diinginkan atau pada
jumlah informasi yang harus disediakan. Selain istilah bit, byte dan
word yang sering kita jumpai, beberapa pembuat mikroprosesor
juga merancang peralatan yag menyimpan hanya 4 bit sebagai satu
satuan. Mereka menamakan setengah byte ini dengan nibble.
84
B A B 6 – T R A N S M I S I D I G I T A L
Continous/ analog
‘t
Discrete / digital
‘t
Gambar 6-02
Perbandingan antara sinyal analog dan diskrit
Sebuah bit dapat terdiri dari ratusan frkwensi dengan amplitudo dan
phasa yang berbeda. Sudut – sudut tajam pada signal digital
dibentuk oleh frekwensi tinggi. Untuk jelasnya sinyal digital
tersebut digambarkan dalam bentuk frewensi domain.
85
B A B 6 – T R A N S M I S I D I G I T A L
PAM bit
stream
6 9 7 4
sampling
0110 1001 0111 0100 kwantisasi
/pengkodean
Gambar 6-03
Proses Sampling dan Kuantisasi
86
B A B 6 – T R A N S M I S I D I G I T A L
+128 kwantisasi
max
total 28=256
-128
Gambar 6-04
Kuantisasi 256bit
87
B A B 6 – T R A N S M I S I D I G I T A L
88
B A B 6 – T R A N S M I S I D I G I T A L
Masalah Kuantisasi
Proses pengkodean berikutnya adalah kuantisasi. Jika sebuah
sampling dikuantisasi maka besar angka kuantisasi akan dibulatkan
keatas atau kebawah. Pembulatan ini menimbulkan error yang
besarnya ½ /2n dengan n = jumlah bit kuantisasi.
89
B A B 6 – T R A N S M I S I D I G I T A L
Masalah Bandwidth
Semakin cepat bit rate ( kecepatan bit ) maka semakin besar
bandwidth yang dibutuhkan. Umumnya jika bit rate = R bit/s maka
band width optimal yang dibutuhkan adalah R Hz. Tergantung
modulasinya, bandwidth tersebut dapat diturunkan sampai R / n Hz
dengan konsekwensi BER nya akan semakin tinggi (jelek) atau
powe terima harus diperbesar untuk memperoleh BER yang tetap.
Dimana n adalah faktor pengurangan bandwidth yang disebabkan
oleh modulasi.
90
B A B 6 – T R A N S M I S I D I G I T A L
91
B A B 6 – T R A N S M I S I D I G I T A L
92
B A B 6 – T R A N S M I S I D I G I T A L
Lalu lintas yang berasal dari jaringan baru sedapat mungkin tetap
berada dalam jaringan tersebut untuk meminimalkan jumlah
perubahan dari jalur lama/baru atau baru/lama yang dialami oleh suatu
hubungan.
93
B A B 6 – T R A N S M I S I D I G I T A L
94
B A B 6 – T R A N S M I S I D I G I T A L
95
B A B 6 – T R A N S M I S I D I G I T A L
96
S I S T E M T E L E K O M U N I K A S I
Bab
7
Komunikasi Data
7-1 Komunikasi Data
Yang dimaksud komunikasi data, adalah komunikasi dimana source
adalah data. Dan data adalah segala sesuatu informasi yang
berbentuk digital. Transmisi suara dapat saja dijadikan transmisi
data jika informasi suara tersebut dirubah (dikodekan) menjadi
bentuk digital.
Jadi dalam informasi data ini kita akan mebahas bagaimana sebuah
data digital dikirimkan. Untuk transmisinya tidak dibahas karena
sama saja dengan transmisi analog hanya perangkatnya saja yang
tidak sama.Komunikasi data sebenarnya tidak dapat dipisahkan
dengan komputer. Baik komputer sebagai sumber informasi
ataupun komputer sebagai pengolah data dan transmisi serta
penyambungannya.
97
B A B 7 – K O M U N I K A S I D A T A
Jika sudah sesuai maka data tersebut dikirim. Data berbentuk signal
digital ( bit stream ). Maka sangat perlu diidentifikasi kapan mulai
aliran data, berapa panjang, bentuknya dan tujuannya.
Pada tiap tahap estafet selalu ada tata keramanya, seperti halnya
jika bertamu. Tata kerama ini disebut protokol. Dalam komunikasi
data juga ada protokol ini. Jika protokol tidak ada maka semua data
dapat sampai tetapi tidak dapat di deteksi.
98
B A B 7 – K O M U N I K A S I D A T A
99
B A B 7 – K O M U N I K A S I D A T A
100
B A B 7 – K O M U N I K A S I D A T A
Lapis transport
Lapis session ‘perkenalan /basa basi’
Lapis presentasi ( format, encrytion)
Lapis Applikasi ( E mail, File transfer, dll )
Komp A Komp B
Lapis 1 Lapis 1 -
Network Komp C
Lapis 1 -
Others net
Gambar 7-01
Integrasi Network via Protokol
101
B A B 7 – K O M U N I K A S I D A T A
Terminal
Modem
data
Terminal
Modem
data
Gambar 7-02
Komunikasi Data via Modem
102
B A B 7 – K O M U N I K A S I D A T A
Local Local
area area
Network Network
Gambar 7-03
Lokal Area Network
103
B A B 7 – K O M U N I K A S I D A T A
Jika dalam satu kantor telah dikembangkan LAN maka kantor itu
dapat saja memasang aplikasi interaktive antar komputer ( intranet )
yang pada dasarnya adalah jaringan internet mini khusus untuk satu
perusahaan tertentu.
Internet
Hubungan data antar komputer merupakan pelayanan data yang
paling dibutuhkan sekarang ini. Internet adalah jaringan data antar
komputer yang merupakan dunia tersendiri. Melalui Internet maka
tiap – tiap komputer dapat berhubungan dengan komputer lain
ataupun berhubungan dengan pusat – pusat data diseluruh dunia.
104
B A B 7 – K O M U N I K A S I D A T A
Dengan kecepatan 9.6 dan 4.8 KBPS saja sudah cukup untuk
melayani kebutuhan reservasi tiket pesawat terbang, maka dapat
dibayangkan berapa besar kecepatan pelayanan suara dengan digital
sebesar 64 KBPS.
Kebutuhan Bank
Pada era sekarang kebutuhan transaksi banyak dan sebagian besar
lewat bank. Pembayaran – pembayaran dalam jumlah besar bahkan
kecil dilayani lewat jasa bank. Maka Bank harus memperlengkapi
dirinya dengan komunikasi data antara komputer pusat dengan
terminal – terminal yang tersebar di seluruh negara bahkan dunia.
Kecanggihan dan kerapihan pelayanan data merupakan salah satu
faktor penilaian bank tersebut.
105
B A B 7 – K O M U N I K A S I D A T A
106
B A B 7 – K O M U N I K A S I D A T A
107
B A B 7 – K O M U N I K A S I D A T A
Pemahaman dB
Dalam pembahaan transmisi maka kita akan dihadapkan pada
perubahan level, baik pengurangan ataupun penambahan level
electrical signal. Karena efek amplifier, noise atau distorsi. Untuk
itu pengertian dB ini perlu dipahami sedemikian rupa sehingga
mendarah daging dalam otak kita.
G= 10 log P2/ P1 dB
P1 P2
G
108
B A B 7 – K O M U N I K A S I D A T A
network
109
B A B 7 – K O M U N I K A S I D A T A
110
B A B 7 – K O M U N I K A S I D A T A
111
B A B 7 – K O M U N I K A S I D A T A
• Konversikan :
DB dB Wa dB dB m DB dB Wa dB dB m
m w tt m w w m w tt m w w
66 20 43 3
63 17 40 0
60 13 37 -3
50 7 33 -6
47 6 30 -7
• Apakah gunanya satuan dB, dBW dan dBm ? mengapak dipakai satuan ini.
apakah dimensi dBW dan dBm.
Jawab: dB , dBW dan dBm tak bersatuan. Digunakan satuan dB
untuk mempermudah perhitungan dengan hanya menjumlah atau
mengurangi. Disamping itu, besaran - besaran alam bersifat logaritmis.
Penggunaan satuan dB lebih dapat mewakili pemahaman akan alam.
0 dBW -3dBw
3 dBW 0dBW
112
B A B 7 – K O M U N I K A S I D A T A
• hitunglah:
43 dBm+40 dBm =…… ∆=3 koreksi=1,8 ∴hasil=44,8 dbm
25 dBm+ 20 dBm + 27 dbm+ 19 dBm+28 dBm=
26,2dBm 27,6 dBm 28 dBm
29 dbm 28 dbm = 31,5 dbm
113
B A B 7 – K O M U N I K A S I D A T A
114
B A B 7 – K O M U N I K A S I D A T A
20 28 19,4 8 0,6
20 29 19,5 9 0,5
20 30 19,6 10 0,4
20 31 19,7 11 0,3
20 32 19,74 12 0,26
20 33 19,79 13 0,21
115