Anda di halaman 1dari 120

TEKNIK ELEKTRO

Universitas Negeri Jakarta

Sistem Telekomunikasi
disusun oleh,

Muhammad Ficky Duskarnaen, ST, MSc


Lipur Sugiyanta, ST, M.Kom
S I S T E M T E L E K O M U N I K A S I

Daftar Isi
Daftar Isi i
Daftar Gambar iii
Bab 1 Sentral, Jaringan, dan Telepon 1
1-1 Dasar-Dasar Telekomunikasi 1
1-2 Metode Routing 6
1-3 Hierarki Jaringan Telepon 9
1-4 Numbering/Penomoran 9
1-5 Mutu Pelayanan (QoS) 12
1-6 Lalu Lintas / Traffic 13
1-7 Dimensi dan Efisiensi 17
1-8 Pentarifan 18
Bab 2 Perangkat Terminal dan Sentral 21
2-1 Pesawat Telepon 21
2-2 Jenis Pesawat Telepon 26
2-3 Pelayanan Telekomunikasi 28
2-4 Pelayanan via Saluran Telepon 29
Bab 3 Jaringan Lokal 35
3-1 Tembaga 36
3-2 Radio 42
3-3 Fiber Optic 44
Bab 4 Teknik Transmisi 47
4-1 Transmisi 47
4-2 Pembatasan Suara (Bandwith) 49
4-3 Peralihan 2 ke 4 kawat 51
4-4 Kualitas/ SNR 52
4-5 Multiplexing 53

i
S I S T E M T E L E K O M U N I K A S I

4-6 Modulasi 53
Bab 5 Media Transmisi 57
5-1 Kabel 57
5-2 Radio 64
5-3 Sistem Komunikasi Bergerak 75
Bab 6 Transmisi Digital 78
6-1 Analog vs. Digital 78
6-2 Analog ke Digital 82
6-3 Permasalahan pada Digital 87
6-4 Fitur pada Digital 89
6-5 Sistem Digital 90
6-6 Jaringan Terpadu /ISDN 92
Bab 7 Komunikasi Data 97
7-1 Komunikasi Data 97
7-2 Unsur-Unsur Komunikasi Data 99
7-3 Kebutuhan Pemakai 100
7-4 Jaringan Komunikasi Data 100
7-5 Pelayanan Data 104

ii
S I S T E M T E L E K O M U N I K A S I

Daftar Gambar
Gambar 1-01 Hierarki Jaringan Telepon 9
Gambar 1-02 Hierarki Penomoran Telepon 10
Gambar 1-03 Hierarki Jaringan Telepon 9
Gambar 2-01 Bagian Telepon Untuk Input Suara 21
Gambar 2-02 Bagian Telepon 22
Gambar 2-03 Bagian Telepon Signaling 23
Gambar 2-04 DTMF 24
Gambar 2-05 Skema Telepon 25
Gambar 2-06 Bagan Faximile 34
Gambar 3-01 Bagan Struktur Teleponi 38
Gambar 3-02 Penampang Kabel Teleponi 39
Gambar 3-03 Sistem WLL 42
Gambar 4-01 Sistem Saluran Transmisi 47
Gambar 4-02 Distribusi Frekuensi Suara Manusia 50
Gambar 4-03 Respon Frekuensi Telinga Manusia 50
Gambar 4-04 Sistem 2 ke 4 Kabel 52
Gambar 4-05 Amplitude Modulation 54
Gambar 5-01 Sistem Saluran Transmisi 58
Gambar 5-02 Bagian Serat Optik 61
Gambar 5-03 Multimode vs. Singlemode 62
Gambar 5-04 Redaman pada serat optik 63
Gambar 5-05 Sistem Koneksi Serat Optik 63
Gambar 5-06 Pola Radiasi Antenna 66
Gambar 5-07 Kepadatan Elektron di Atsmosfer 67
Gambar 5-08 Gelombang Memantul di Bumi 68
Gambar 5-09 Line of Sight 69

iii
S I S T E M T E L E K O M U N I K A S I

Gambar 5-10 Alokasi Frekuensi pada Satelit 74


Gambar 5-11 Kelompok 4 sel 76
Gambar 6-01 Tegangan Pada Analog dan Digital 78
Gambar 6-02 Sinyal Analog vs. Sinyal Diskrit 82
Gambar 6-03 Proses Sampling dan Kuantisasi 84
Gambar 6-04 Kuantisasi 256 bit 84
Gambar 7-01 Integrasi Network via Protokol 101
Gambar 7-02 Komunikasi Data via Modem 102
Gambar 7-03 Lokal Area Network 103

iv
B A B 1 – S E N T R A L , J A R I N G A N , D A N T E L E P O N

Bab

1
Sentral, Jaringan, dan Telepon
Telekomunikasi adalah pertukaran informasi (perubahan ) jarak jauh.

1-1 Dasar Dasar Telekomunikasi


Telekomunikasi dasar ( primitif) adalah point to point
(p t p) dimana ada source (orginating) dan
sink (destination) . Untuk dapat memulai dan
mengakhiri komunikasi antara kedua pihak harus ada tanda
(signaling ) yang dikenal oleh kedua pihak. Fungsi signaling dalam
p t p adalah tanda untuk memulai dan mengakhiri komunikasi.

Telekomunikasi lebih lanjut berbentuk Point to


multipoint (ptm). Untuk ptm searah disebut
Broadcast. Dalam hal ini tidak diperlukan
signaling. Untuk p t m dua arah maka
diperlukan signaling.

Telekomunikasi jenis berikutnya adalah point to multipoint


dengan bantuan operator melalui switch board . ( bintang )

A O B

1
B A B 1 - S E N T R A L , J A R I N G A N , D A N T E L E P O N

Pada telekomunikasi jenis ini maka fungsi operator adalah


membantu menyambungkan kedua pihak yang ingin
berkomunikasi. Untuk membayangkan Switch board seperti pada
gambar dibawah ini. Jika A ingin berhubungan dengan C maka
proses pembangunan hubungan sebagai berikut :
1. A memberi tanda kepada operator ( Seizure ) bahwa dia ingin
dilayani.
2. Operator melihat seizure ( ada tanda alert pada switch board)
tersebut kemudian memberi tanda idle kepada A(idle tone ),
tanda dia siap melayani.
3. A menjawab tanda tersebut dengan menyebutkan dengan siapa
dia mau berkomunikasi. ( dalam hal ini dengan C) → dial
4. Maka Operator segera menghubungkan kontak A dengan
kontak C pada switch boardnya. → penyambungan
5. Operator memanggil C ( ringing tone ) dan C tahu ada
seseorang yang ingin bicara dengannya.
6. C mengangkat handsetnya dan langsung bicara dengan A ,
sementara itu Operator memantau bahwa hubungan sudah
terjalin. Operator mencatat nomor pemanggil (originating),
nomor yang dipanggil ( terminating ) dan waktu mulai
pembicaraan (→ start Billing)
7. Kemudian melepas pelayanannya untuk melayani sambungan
yang lainnya
8. Sambil melayani pelanggan lain, selama pembicaraan operator
melakukan pemeriksaan apakah pembicaraan masih
berlangsung (Monitoring / Pengawasan).
9. Jika A dan C sudah selesai berkomunikasi, maka salah satu
pihak atau keduanya memberikan tanda kepada operator bahwa
untuk putuskan hubungan ( release signal ) . Dalam hal A dan

2
B A B 1 - S E N T R A L , J A R I N G A N , D A N T E L E P O N

C lupa mengirimkan release signal (karena salah taruh ) ,


setelah beberapa waktu maka operator akan kembali dan
memonitor hubungan A dan C. Jika pada jalur itu sudah tidak
ada pembicaraan maka hubungan akan diputusnya ( Force
release ).
10. Pada saat pemutusan hubungan, operator mencatat pada rekord
tadi, saat akhir hub. (end of billing )
11. Seorang pelanggan dapat meminta dihubungkan ke pelanggan
dikota lain yang dilayani operator lain. Untuk pelayanan
tersebut, maka pada switch board disediakan terminal yang
berhubungan dengan operator lain kota. Dan Operator lain kota
itu akan melakukan penyambungan kepelanggan yang dituju (
routing ).
12. Bisa saja, operator terminating tidak mempunyai hubungan
langsung dengan operator originating, sebab itu operator
tersebut meminta pertolongan operator kota ke tiga yang
mempunyai hubungan dengannya dan operator terminating.
(alternate route).
13. Konfigurasi jaringan antara operator dengan pelanggan
didaerahnya disebut jaringan lokal, sedangkan hubungan antara
operator disebut Junction.

Ketersediaan operator tergantung pada :


 Jumlah pelanggan yang minta dihubungkan dalam satu satuan
waktu dan kebiasaan pelanggan bertelepon (traffik )
 dan berapa banyak operator yang ada serta berapa lama satu
hubungan berlangsung (Kapasitas ).
 Jumlah pelanggan pada tiap sentral lokal dapat banyak tetapi
tidak semua ingin berhubungan . Hubungan yang terjadi tidak

3
B A B 1 - S E N T R A L , J A R I N G A N , D A N T E L E P O N

selalu keluar sentral lokal hingga circuit antar sentral dapat di


batasi sesuai kebutuhan. Dikatakan “pada sentral terjadi
konsentrasi saluran )
 Jumlah utas kabel yang tersedia untuk menghubungkan
Misalkan sebuah switch board dengan 100 pelanggan, tentu tidak
akan menyediakan 50 utas tali. Tidak semua pelanggan dalam saat
yang sama ingin melakukan hubungan.

Sekarang fungsi operator telah diganti dengan mesin dan disebut


sentral telepon. Mula mula sentral telepon mekanik, Store Program
control dan sekarang sentral digital.

Cara – cara perlintasan sinyal untuk terjadinya suatu sambungan


disebut sinyaling ( signaling ). Sinyaling ini ditentukan berdasarkan
rekomendasi ITU – T* ( International Telecommunication Union -
bagian telepon, Telegraph dan Telex )

ITU adalah badan PBB yang bertanggung jawab untuk pengaturan


pertelekomunikasian. Seperti halnya PBB maka ITU tidak berhak mengatur
suatu negara, hanya dapat memberikan rekomendasi suatu pengaturan yang
dapat menyeragamkan seluruh negara.
Dalam ITU terdapat study group – study group (SG) yang mempelajari
kemajuan teknologi dan menerapkan dalam pengaturan. Anggota study group
tersebut adalah utusan dari tiap negara. Pada dasarnya SG dibagi dua yaitu
ITU –T dan ITU – R. ITU-T mempelajari masalah perteleponan, telegram,
telex, pengolahan sinyal serta jaringan . Sedangkan ITU – R mempelari
penggunaan gelombang radio dan pengaturan frekwensinya.

Biasanya, pengaturan yang diterapkan di suatu negara diatur oleh


pemerintah c. q. Direktorat Jendral Telekomunikasi dan berlaku

4
B A B 1 - S E N T R A L , J A R I N G A N , D A N T E L E P O N

untuk semua penyelenggara telekomunikasi dinegara tersebut.


Pengaturan yang dikeluarkan oleh dirjen Postel dituangkan dalam
buku yang disebut “Fundamental Plan for Telecommunication”
Jaringan bintang biasanya diterapkan pada sentral lokal, sentral
satu gedung privat ( PBX – Privat Branch Exchange)

Pertanyaan :
1. Sebutkan bagian – bagian sebuah sentral menurut penjelasan
fungsinya diatas. ( MDP = Main distribution Panel untuk titik
terima kabel pelanggan di sentral , matrix penyambung untuk
melakukan penyambungan, pengendali penyambungan →
central processor / dalam hal diatas operator, catu daya untuk
memberi catuan listrik)
2. Apakah operator berada dalam sistem sentral atau diluarnya
3. Apakah fungsi / kerja sentral?
4. Berapa lamakah operator harus siap melayani ?
5. Berapa lamakah rata – rata seorang pelanggan berbicara?
6. Berapa perbandingan ( kira – kira ) antara waktu pembicaraan
rata – rata dengan waktu penyambungan oleh operator?
7. Apakah perlu untuk diteliti secara statistik banyaknya
penyambungan dari waktu ke waktu? Jika ya apakah harus
operator yang mengerjakan? Bagaimana pendapat anda?
8. Jika penyambungan dilakukan dengan mesin, seperti komputer
bagaimanakah perbandingan diatas?
9. Jika utas tali penghubung : jumlah pelanggan semakin kecil
apakah yang akan terjadi ?
10. Apakah etika seorang operator yang harus dipatuhi benar?

5
B A B 1 - S E N T R A L , J A R I N G A N , D A N T E L E P O N

11. Sebutkan faktor – faktor yang menentukan keberha-silan


penyambungan.
12. ITU tidak bisa memaksakan pengaturannya terhadap suatu
negara. Apakah yang terjadi jika suatu negara tidak
menerapkan aturan rekomendasi ITU?
13. Bagaimana pengaturan mengenai billing ( sistem penagihan )
yang baik harus dilakukan oleh penyelenggara telekomunikasi
?
14. Siapakah yang berhak dan berkewajiban untuk membuat /
menetapkan fundamental plan?

Jenis hubungan berikut adalah hubungan mtm

(mesh) dengan jaringan mata-jala.

Setiap titik, dalam jaringan mesh, saling


berhubungan langsung dan terikat dalam
jaringan mesh. Pada jenis hubungan ini
maka setiap titik dapat berhu-bungan
langsung dengan titik lain. Signaling
yang terjadi tidak lewat satu operator
pusat tetapi langsung dari titik itu sendiri ke titik tujuannya .

Biasanya hubungan antara operator berbentuk mesh seperti ini.


Titik mesh disebut operator (sentral ) lokal. Antara sentral lokal
dengan sentral lokal lainnya dapat berhubung-an langsung
sedangkan pelanggan dihubungkan secara bintang dengan sentral
lokal. Dengan cara ini maka kebutuhan kabel menjadi lebih efisien.

6
B A B 1 - S E N T R A L , J A R I N G A N , D A N T E L E P O N

Hubungan mesh - bintang


Hubungan yang lebih luas adalah hubung-an gabungan antara mesh
dan bintang. Hubungan bintang pada salah satu titik Mesh.
Jaring – jaring seperti ini dapat diperluas
karena jarak antara sentral lokal dapat
jauh dengan menggunakan saluran
khusus.
Saluran kabel yang dibutuh dapat
dikurangi dibanding langsung karena
konsentrasi hubungan dapat dilakukan pada hubungan antara sentral
lokal. Kerapihan administrasi kabel dan jaringan jauh lebih baik,
yang pada akhirnya akan memudahkan pemeliharaan.

1-2 Metoda Routing

Altenate route
Jika pada satu saat, saluran antara kedua sentral habis terpakai
semua karena permintaan hubungan yang banyak maka permintaan
hubungan baru dapat dilewatkan melalui sentral lokal lain.

Kadang kala disatu kota yang cukup besar, dimana ada beberapa
sentral lokal, sentral – lokal di dalam kota itu di hubungkan dengan
satu sentral tandem untuk menampung over flow. Dengan demikian
pada proses penyambungan dikenal route Langsung dan route
alternate untuk overflow.

7
B A B 1 - S E N T R A L , J A R I N G A N , D A N T E L E P O N

Saluran pada sentral lokal disebut saluran lokal. Tiap tiap pelanggan
dihubungkan dengan sepasang kawat dari sentral lokal ketempat
pelanggan.

Secara umum penyambungan sebuah hubungan dapat dilakukan


dengan dua cara yaitu 1) langsung 2) tidak langsung. Penentuan
penyambungan ini disebut routing. Routing ini dapat dilakukan
dengan 3 cara yaitu 1) penyambungan tetap 2) routing oleh sentral
(manual) 3 ) routing melalui pengendalian komputer.

Dalam penyambungan tetap maka tidak ada routing dan tidak ada
pilihan. Pada routing dengan manual, maka kepada sentral sudah
ditetapkan routingnya secara tetap.

Untuk routing yang diatur oleh pengendalian komputer, maka


routing itu bisa dinamis, tergantung kepada software yang ada di
komputer. Komputer membaca situasi seluruh jaringan ( mereka
saling memberi informasi ) dan kemudian memutuskan jalur mana
yang dipakai.

Pertukaran informasi antara sentral mengenai kondisi lalu lintas dan


saluran termasuk dalam signaling. Khususnya dalam sentral digital
dimana kemudahan pertukaran informasi sangat mudah. Sering kali
pertukaran informasi ini dilakukan pada jaluran khusus dan bukan
jalur yang digunakan untuk lalu lintas.

Seluruh informasi ini disimpan oleh komputer tiap- tiap sentral.


Dan informasi ini selalu di update ( perbaharui ) dalam perioda –

8
B A B 1 - S E N T R A L , J A R I N G A N , D A N T E L E P O N

perioda tertentu ( orde menit ). Melalui cara ini maka jumlah jalur
yang perlu dibangun dapat dikurangi ( optimalkan ) dengan tingkat
GOS yang sama. Signaling seperti ini disebut “ Common Channel
Signaling (CCS). “ dan sistem informasi ini dapat di manage (atur)
dalam satu Network Management Signals.

Tidak seluruh traffik diarahkan antara dua titik dalam jaringan. Jika
volume traffik antar dua buah titik tidak besar, lebih efisien jika
tidak dibuat junction atau trunk khusus. Untuk terjadinya hubungan
lebih baik disalurkan lewat titik lain. Proses ini disebut transit.
Dalam hal routing ini maka dapat saja sebuah penyambungan
dilakukan melalui beberapa buah sentral transit.

Pertanyaan :
1. Faktor – faktor apakah yang menyebabkan tidak semua sentral
lokal dihubung secara mesh penuh.
2. Apakah yang terjadi jika sentral yang digunakan mempunyai
kemampuan kecepatan sambung lebih besar, jika dikaitkan
dengan Kapasitas jual Maksimum sentral.
3. Faktor – faktor apakah yang menyebabkan digunakan alternate
route?
4. Apakah alternate route yang digunakan untuk suatu hubungan
yang sama pada waktu yang berlainan akan tetap sama?
5. Apakah keuntungan menggunakan jaringan gabungan mesh dan
bintang?
6. Dalam suatu jaringan mesh penuh terkait n buah sentral local.
Berapakah jaringan hubung ( junction ) yang dibutuhkan ?
7. Jika 5 buah sentral lokal A, B, C, D dan E dihubungkan dengan
ketentuan. Hubungan antara A dan E sangat jarang begitu pula

9
B A B 1 - S E N T R A L , J A R I N G A N , D A N T E L E P O N

C dan E sedangkan hubungan antara sentral – sentral lain


moderat. Buatlah gambar jaringannya dan berapa jaringan
hubung (junction yang dibutuhkan)
8. Apakah sistem pensinyalan (signaling) antara pelanggan dengan
sentral lokal sama dengan pensinyalan antar sentral lokal?
Jelaskan.
9. Apakah kaitan antara sistem jaringan dengan kerja
pemeliharaan.

1-3 Hirarki Jaringan Telepon

Supaya jaringan rapih dan efisien maka


Quarter Trunk circuit
Nary
dilakukan pengaturan hirarchi jaringan.
Dalam hirarchi ini dikenal istilah sentral
tertiary Trunk Circuit
lokal, sentral tingkat pertama ( primary),
SeconDary Trunk Circuit sentral tingkat kedua ( secondary),
sentral tingkat ketiga (tertiary ) dan

Primay Trunk Circuit sentral tingkat ke empat (quartery → di


Indonesia dikenal dengan istilah sentral
Gambar 1-01 gerbang (internasional ).
Hierarki Jaringan Telepon

Sampai dengan sentral primary disebut primary area dan letaknya


ada dalam satu kota. Sentral secondary menjam-bungkan
hubungan antar kota.

10
B A B 1 - S E N T R A L , J A R I N G A N , D A N T E L E P O N

Sedangkan sentral tertiary menyambungkan hubungan antar region


dalam satu negara. Sedangkan sentral quarternary menyambungkan
hubungan Internasional.
Pada junction circuit modes hubungannya adalah hubungan 2
kawat, sedangkan pada trunk hubungannya adalah 4 kawat.
Mengapa demikian ?

1-4 Numbering / Penomoran


Setiap pelanggan harus diindentifikasi ( dinomorkan )secara unik
didunia ini ( mengapa ?). Pola penomoran harus mengacu kepada
hirarchi sentral telepon. (mengapa) Gambar dibawah ini
menggambarkan dengan sistematis pola penomoran ini dan sesuai
dengan hirarchinya. Pola seperti ini diatur dalam buku fundamental
plan yang disusun oleh ditjen Postel.

Pada sistem penomoran diatas terlihat adanya prefix dari suatu


nomor. Misalkan 62 – 21 - 819 - 5282 menunjukkan 62 adalah
prefix internasional Indonesia, 21 adalah prefix country di jakarta,
819 menunjukkan sentral lokal di jakarta dimana pelanggan
berinduk.

Jika ingin berhubungan dengan pelanggan sesama area (jakarta )


maka dial 7 nomor terakhir saja. Jika ingin keluar dari area, maka
harus tekan prefix “0” baru 22 dan nomor lokalnya. Pengaturan
penomoran ini secara lengkap dapat dibaca dalam buku
fundamental plan.

11
B A B 1 - S E N T R A L , J A R I N G A N , D A N T E L E P O N

Q 62- Ind Q – 61 Australia Q 65 -Singapura

T 52-2 JBR/jtg (jkt) T62-3 Jatim . NT (sb) T62-9 Ind timur (UP)

S62-21 Jakarta S62-22 Bamdimg S62-4 Emarang

P62-21-8 Jkt timur P62-21-7 Jkt selatan P62-21-5 Jkt barat

L62-21-819 xxx cawang L62-21-829 xxxx Tebet L62-21-811 xxxx

Gambar 1-02
Hierarki Penomoran Telepon

Mengenai telepon cellular, kecuali prefix internasional 62, maka


pelanggan yang ada di Indonesia diberikan prefix 8XX+XXX –
XXXX. Contoh untuk Satelindo diberikan nomor:
+62 816 zzz xxxx, Untuk Telkomsel +62 812 zzz xxxx, XL +62
818 zzz xxxx ,IM3 +62 856 zzz xxxx dan untuk komselindo 62
821 zzz xxxx.

Pertanyaan – pertanyaan :
1. Berapakah kapasitas maksimum penomoran suatu negara, jika
ditentukan nomor maksimum untuk nasional adalah 10 digit,
untuk internasional 12 digit sedangkan untuk sentral lokal
minimal 6 digit.
2. Semua hubungan harus lewat hirarchi sentral yang lebih tinggi.
Khususnya untuk gerbang Internasional semua yang ingin keluar
negeri harus lewat sentral tertiary dulu baru ke sentral Indosat
atau satelindo. Bisakah dari secondary bandung (22 ) dihubung
langsung dengan gerbang internasional Indosat atau Satelindo ?

12
B A B 1 - S E N T R A L , J A R I N G A N , D A N T E L E P O N

3. Untuk mengakses Gerbang Internasional Indosat seorang harus


memutar 001 –xxxx.... dan Satelindo 008 – xxx....... Menurut
anda, bagaimana pengaturannya jika PT TELKOM sekarang
boleh menyelenggarakan komunikasi Internasional?
4. Demikian pula dengan Indosat yang boleh menyelenggarakan
komunikasi domestik. Bolehkah Indosat mempunyai hirarchi
sentral sendiri?
5. Menurut anda apakah tingkatan sentral tertinggi tiap – tiap
penyelenggara komunikasi cellular.
6. Jika kita definisikan bahwa sistem penomoran terbuka adalah
penomoran didalam satu sistem sentral. Misalkan: untuk
menelpon dari Jakarta ke Jakarta tidak perlu menekan 021, cukup
nomornya langsung mis 819-5282. Sedangkan pada sistem
penomoran tertutup, untuk mendial sebuah nomor harus mendial
lengkap walaupun dalam local yang sama dan sentral yang sama.
Sistem penomoran apakah yang diberlakukan untuk hubungan
cellular?
7. Jika suatu daerah pelayanan telepon besar dan hubungan lokal
jauh lebih banyak dari pada hubungan interlokal, penomoran
sistem manakah yang cocok?
8. Jika suatu daerah pelayanan dimanan hubungan interlokal jauh
lebih besar dari hubungan lokal, sistem manakah yang lebih
cocok.

1-5 Mutu Pelayanan (QOS)


Pelanggan akan senang dilayani dengan baik. Untuk pelayanan
itulah mereka akan membayar.Sebab itu mutu pelayanan harus
prima .
Faktor yang harus dipertimbangkan dalam pelayanan adalah :

13
B A B 1 - S E N T R A L , J A R I N G A N , D A N T E L E P O N

 Keberhasilan sambung yang tinggi.


 Ketersediaan pelayanan 24 jam sehari.
 Delay sebelum terima dial tone
 Delay sesudah selesai delay sampai dapat ring call.
 tersedianya service tone ( busy tone, telephone out of order,
dsb)
 Kwitansi yang benar
 Harga yang pantas
 Tanggapan yang baik terhadap permintaan pelayanan
Tanggapan dan keramahan operator / pelayan
 Waktu untuk pasang baru yang singkat.
 Jasa-jasa tambahan atau kemu-dahan-kemudahan lain serta
nilai tambah dari sistem telekom-munikasi yang disediakan.
Dll.
 Kehandalan sambungan. ( tidak terputus- putus )
 Kekerasan suara yang terdengar. Terlalu lemah jelek terlalu
keras menyakitkan telinga.
 Privacy pelanggan

14
B A B 1 - S E N T R A L , J A R I N G A N , D A N T E L E P O N

Pertanyaan:
1. Jelaskan bahwa sistem penomoran diatas adalah unik untuk
setiap pelanggan.

2. Tingkat pelayanan yang tinggi membuat biaya


penyelenggaraan juga tinggi. Jelaskan kebenaran statement
tersebut.

3. Dulu penyambungan dilakukan oleh operator (switch


board), Kemudian dilakukan dengan sentral mekanik, dan
sekarang ini dilakukan sentral yang dikendalikan oleh
komputer. Bandingkan ketiga jenis setral tersebut ditinjau
dari sudut mutu pelayanan, ruang untuk penempatan
perangkat dan fleksibilitas.

4. Apakah yang dapat dilakukan dengan keunikan sebuah


nomor pelanggan dan kecanggihan proses penyambungan
dengan komputer? Coba anda reka – reka sendiri.

1-6 Lalu-Lintas / Trafik


Lalu lintas adalah perpindahan suatu object dari satu tempat
ketempat yang lain secara random. Pengaturan lalu lintas harus
mempertimbangkan faktor-faktor berikut :
 besar / banyaknya perpindahan object
 arah / destinasi perpindahan object
 waktu pemindahan
 sarana yang digunakan untuk mengatur lalu lintas.

15
B A B 1 - S E N T R A L , J A R I N G A N , D A N T E L E P O N

Dalam lalu lintas telekomunikasi maka objectnya adalah


pembicaraan (informasi). Jika satu jalur sudah terpakai untuk
mengalirkan satu pembicaraan, maka jalur itu tidak dapat di
gunakan untuk menyalurkan pembicaraan lain. Jika pembicaraan
sudah selesai barulah jalur tersebut dapat dipakai untuk yang lain.

Dalam perancangan lalu lintas, banyaknya jalur harus dihitung


dengan cermat supaya tidak kebanyakan atau kesedikitan. Volume
lalu lintas ini akan menentukan ukuran sentral telepon. Intensitas
lalu lintas berubah ubah dari waktu ke waktu, hari kehari dan bulan
ke bulan. Sebab itu dikenal jam sibuk , hari sibuk dan bulan sibuk.

Kesibukan ini berbeda untuk setiap tempat. Kesibukan dikota tentu


jauh lebih tinggi dari kesibukan didesa. Sebab itu untuk jumlah
telepon yang sama maka kapasitas sentral yang dibutuhkan tidak
sama.

Untuk menggambarkan ukuran kesibukan digunakan istilah “


Erlang “. Yang dimaksud dengan 1 erlang adalah 1 jam waktu
untuk berhubungan terjadi dalam selang waktu satu jam. Misalkan.
Ada 40 sambungan perjam dilayani lewat suatu saluran. Masing –
masing sambungan dengan rata – rata hubungan 3 menit. Maka
jumlah waktu hubungan adalah 40/jam X 3/60 jam=2 jam/jam. Kita
katakan bahwa volume traffik adalah 2 erlang.

16
B A B 1 - S E N T R A L , J A R I N G A N , D A N T E L E P O N

Pertanyaan :
1. Apakah dimensi erlang?
2. Jika diketahui dlm 1½ jam terjadi 60 pembicaraan dengan
rata–rata waktu hubungan 2,5 menit. Hitung Vol traffik.
3. Berapa minimal saluran yang harus disediakan supaya
volume traffik 1 erlang dapat disalurkan? Dalam kondisi
apakah hal ini terjadi?
4. Apakah penyambungan akan selalu berhasil jika volume
traffik 2 erlang dilalukan pada 5 saluran? Mengapa?
5. Di Jakarta pusat didapat angka pengamatan selama suatu
perioda tertentu rata rata adalah 150 mE/pelanggan. Suatu
sentral lokal di jakarta melayani jumlah pelanggan 10000.
berapa erlangkah yang dilayani oleh sentral tersebut?
6. Perkirakanlah jumlah pelanggan yang sedang bertelepon
pada satu saat pada kondisi di atas.
7. Dalam menentukan volume traffik, maka aktivitas yang
harus dilakukan adalah pengumpulan data statistik. Jelaskan
statement ini
8. Dalam merancang kapasitas senttral telepon cukupkah kita
memperhitungkan kebutuhan traffik saat ini? Bagaimana
saran anda?
9. Untuk meramalkan masa depan maka harus diperhitungan
faktor – faktor politik, Pembangunan masa depan,
kecenderungan bisnis dll. Jelaskan kebenaran statement ini.

17
B A B 1 - S E N T R A L , J A R I N G A N , D A N T E L E P O N

Besaran yang dipakai untuk menyatakan besar lalu lintas


telekomunikasi (A Erlang) adalah banyak dan lamanya
pembicaraan.
A=CXT
A = besarnya lalu lintas (satuan Erlang)
C = banyak pembicaraan yang disalurkan dalam satu satuan waktu
(jam) (call/jam)
T = rata-rata lamanya pendudukan jalur oleh satu pembicaraan.
(Holding time  jam )
Rumus diatas jika ditinjau dari satuan :
Erlang = (Call/jam ) x Jam

Apakah dapat 5 erlang disalurkan semua dalam 8 jalur? Jawabnya


“tidak” (mengapa ?) kemana saja sisa yang tak tersalurkan? Yang
tak tersalur itu dapat diperlakukan dengan berbagai macam cara,
antara lain ;
1. dibuang saja ( loss call )
2. ditunda dan baru disambungkan jika jalur sudah kosong (
sistem antree ) . Waktu tunggu harus ditentukan mis
beberapa mili sekon. Jika dalam waktu tersebut juga tidak
ada jalur yang kosong maka call tersebut akan dibuang.
3. Dalam antrian ini maka yang berlaku adalah FIFO ( first in
first out ) atau LIFO (Last in First Out ), dapat pula
dilakukan secara random tidak usah antre. (diskusikan
keuntungan dan kerugian masing – masing sistem ).

Adanya kemungkinan loss / dibuang menimbulkan suatu istilah


baru yaitu GOS ( Grade Of Service ). GOS adalah angka dalam
percent yang menyatakan probability sebuah call akan hilang /

18
B A B 1 - S E N T R A L , J A R I N G A N , D A N T E L E P O N

dibuang. Atau dapat juga dikatakan probability jumlah gagal dalam


100 kali (rata – rata ). Istilah lain dari GOS adalah faktor blocking.
Untuk sistem loss call maka besar
Gos = f ( A,n) sebagai berikut :
An/n! .
GOS = 1 +A+ A2 / 2 !+….. An / n !

Pertanyaan / tugas :
1. Buatlah tabel seperti disamping ini:Dan hitung GOS. Apakah
feelling anda terhadap angka angka ini ?
2. GOS manakah yang lebih baik untuk N dan A yang sama
3. antara sistem loss call, sistem antree dan sistem tunggu
random jelaskan.
4. Manakah GOS yang lebih kecil untuk 2 erlang dan 5 saluran
dengan 10 erlang dengan 50 saluran. Mengapa?

Jika diketahui ada 300 usaha seizure ( pendudukan ) berhasil dan 6


kali call attemp gagal selama busy hour. Berapakah GOS ? Untuk
sistem yang sama , diwaktu sore hari / malam hari apakah GOS
akan berubah ? Bagaimana dengan perubahan hari dan bagaimana
pula dengan perubahan bulan atau musim.

N A (erlang) GOS

2 2 . .

5 5 . .

0.75 0.1 % . .

5 2.45 10 %

15 6 0.1 %

10 10 . .

100 80 1%

100 72 0.1 %

19
B A B 1 - S E N T R A L , J A R I N G A N , D A N T E L E P O N

1-7 Dimensi dan Efisiensi


Dimensi route (Junction/Trunk) dilakukan dengan memperkirakan
kebutuhan lalu lintas antar titik dalam jaringan. Perkitaan itu juga
mencakup lalu lintas untuk transit. Sedapat mungkin jumlah kanal /
saluran pada junction / trunk di rancang untuk efisiensi 100%
artinya pada jam paling sibuk seluruh kanal / saluran terpakai.

Di lain pihak, kepuasan pelanggan, perlu diperhatikan. Jika kita


terlalu menekankan effisiensi maka mungkin GOS akan menurun.
Singkatnya dalam merencanakan kapasitas junction/ trunk maka
harus ada perimbangan antara investasi, revenue dan kepuasan
pelanggan.

Contoh soal:
Misalkan dalam sebuah trunk ada 100 kanal / saluran. Anggaplah
untuk satu erlang terlayani harganya adalah 1 KRp. Maka
maksimum revenue adalah 100 KRp perjam. Untuk 24 jam = 2.400
KRp sehari. Jelas banyak pelanggan tidak puas dengan kondisi ini
karena GOS jelek sekali. Sebab itu perlu optimalisasi antara
revenue dan kepuasan pelanggan. Jika kita ambil GOS 1 %, artinya
kegagalan sambung = 1 % maka yang dapat dilalukan hanya ~ 100 /
1.2 = 84 Erlang dengan demikian pendapatan maksimum sehari
hanya 24 X 84 X 1 KRp = 2000 KRp./ hari. Perlu diperhitungkan
pula bahwa tidak seluruh jam trunk tersebut akan penuh.
Katakanlah jam sibuk (BH) dalam sehari adalah jam 9.00- 12.00
dan jam jam bervariasi maka pendapatan itu akan berkurang.

20
B A B 1 - S E N T R A L , J A R I N G A N , D A N T E L E P O N

Perkirakanlah pendapatan yang optimal dalam sehari. Dan hitung


pula pendapatan satu bulan 30 hari dengan memperhitungkan hari
sabtu dan hari minggu serta hari libur dalam sebulan.

1-8 Pentarifan
Untuk pentarifan maka harus ada meter yang menghitung
berapakah banyak pemakaian suatu pelanggan. Di Indonesia meter
ditaruh pada fasilitas provider telekom, sedangkan di Eropah meter
ditaruh pada pelanggan ( apakah keuntungan dan kerugiannya ). Di
Amerika serikat maka sistem pentarifan adalah rata dalam sebulan
untuk hubungan lokal. Pakai atau tidak pakai maka pelanggan harus
membayar $10,- perbulan diluar sambungan interlokal /
internasional.

Perhitungan biaya pemakaian dilakukan dengan sistem pulsa. Tiap


tiap pulsa diberikan satu harga. Dan pulsa pulsa ini menggerakkan
meter pelanggan.Di Indonesia harga tiap pulsa adalah Rp. 150,- +
ppn 10 %. Dan tagihan dalam satu bulan adalah jumlah pulsa
dikalikan Rp. 150,- ditambah biaya berlangganan ( pakai / tidak
pakai bayar ).

Sebenarnya biaya langganan ini adalah pembayaran biaya


maintenance saluran ( kabel lokal ).
 Perioda pulsa tersebut ditentukan oleh :
 Jarak antara dua tempat.
 Waktu(sibuk / sedang / tidak sibuk)
 Kesulitan pencapaiannya.

21
B A B 1 - S E N T R A L , J A R I N G A N , D A N T E L E P O N

 Jenis pelayanannya ( leased channel / publik / conversation or


point to poin, ingin perincian tagihan etc.)
 Political isue (pembangunan daerah/subsidi silang/pancing
demand )
 Besarnya kapasitas yang dipakai oleh pelanggan.
 Lintas batas negara (karena tiap negara mempunyai regulasi
sendiri)

Contoh. Untuk sambungan lokal maka perioda satu pulsa adalah


3 menit. Untuk hubungan yang lebih dari 30 km maka satu pulsa
adalah 2 menit. Pada jam sibuk maka perioda pulsa tersebut
dipercepat 25 – 50 %. Untuk hubungan jakarta bandung dibawah
200 Km maka perioda pulsa adalah 5 detik. Sedangkan untuk jarak
diatas 200 km dan dibawah 800 km maka perioda pulsa adalah 4
detik, sedangkan diatas 800 km perioda pulsa 3 detik. ( dlsb ).
Mengapa kebijakan ini diambil?

Sentral telepon mencatat semua data pemakaian pelanggan. Tetapi


pencatatan ini membutuhkan biaya yang cukup besar. Perincian
biaya membutuhkan memori untuk merekam data pembicaraan
yang terdiri dari informasi pengirim, penerima, waktu, lama dan
rupiah. Jika pelanggan tidak menginginkan perincian tagihan maka
tidak perlu dicantumkan. Umumnya perincian tagihan hanya
dilakukan untuk sambungan interlokal dan internasional serta
sambungan – sambungan khusus . Misalnya untuk sambungan
lewat operator.

22
B A B 1 - S E N T R A L , J A R I N G A N , D A N T E L E P O N

Pencatatan dilakukan dapat dengan sistem :


 A M A = Automatic message accounting
 LAMA = Local Automatic message accounting
 CAMA (Centralized automatic message accounting)
 Catatan Operator bila ANI (Atuomatic number identification)
tidak ada atau untuk jalur khusus seperti hotel.

Pertanyaan :
1. Bacalah buku petunjuk telepon dan uraikan cara PT TELKOM
mentaripkan jasa teleponnya.
2. Disamping telepon, jasa apa lagi yang disediakan oleh
penyelenggara Telekomunikasi lewat saluran teleponnya?
3. Menurut anda bagaimanakah pengaturan tarip untuk hubungan
antar mobile station?
4. Apakah wajar jika menggunakan telepon mobile ( cellular )
taripnya lebih mahal dari fixed telephone walau jaraknya
relatip sama?
5. Seperti kita ketahui bahwa hubungan fixed sekarang ini
dilayani oleh PT. TELKOM sedangkan mobile station dilayani
oleh penyelenggara yang lain. Bagaimana kira – kira
pentarifan antara mobile station ke fixed telephone atau
sebaliknya.
6. Bagaimana pula pentarifan antara pelanggan cellular pada
penyelenggara yang berbeda?
7. Percakapan SLI berhubungan dengan pihak luar negeri. PT
Satelindo/ Indosat pada satu pihak di Indonesia. Ada dua maca
perhitungan antara kedua pihak tersebut yaitu Sender keep all
dan fifty – fifty. Apakah bedanya?

23
B A B 2 - P E R A N G K A T T E R M I N A L D A N S E N T R A L

Bab

2
Perangkat Terminal dan Sentral
2-1 Pesawat Telepon
Pesawat telepon mempunyai 4 fungsi dasar yaitu :
 sumber suara
 penerima suara
 sistem pengebelan ( signaling )
 alat pemutar / dial ( pengirim pengebelan ).
Diluar fungsi diatas, beberapa pesawat telepon sekarang ini
mempunyai fungsi tambahan tergantung kecanggihannya. Misalkan
fungsi redialing, memory, hold, musik dan lain-lain. Semua fungsi
diatas mendapat catuan tenaga dari sentral telepon 48 VDC
Sumber suara.
Sumber suara berbentuk sebuah microphone yang merubah
gelombang suara longitudinal menjadi perubahan arus listrik yang
dapat disalurkan ke sentral telepon.

IAC

Idc

Gambar 2-01
Bagian Telepon Untuk Input Suara

24
B A B 2 – P E R A N G K A T T E R M I N A L D A N S E N T R A L

Membran getar dengan elektroda tetap dihubungkan dengan serbuk


arang atau kondensator. Jarak antara kedua bagian ini akan
menentukan rahanan atau kapasitansi sehingga arus listrik dari
sentral yang dicatu oleh batere akan berubah ubah. Tanpa pergerak
membran maka arus listrik akan mengalir tetap. Dengan adanya
pergerakan membran maka arus listrik berubah ubah

Dengan demikian arus yang mengalir di saluran adalah i dc+ i ac


Perubahan inilah yang akan ditangkap dan disalurkan oleh sentral
kepihak lawan (penerima ).

Penerima suara.

Gambar 2-02
Bagian Telepon

Penerima suara menerima i dc+ i ac. Melalui sebuah transformer


hingga yang lewat hanya iac . Arus ini menggerakan membran getar
penerima yang berbentuk sebuah speaker hingga menghasilkan
perubahan listrik menjadi suara.

Pertanyaan :
 Jelaskan cara kerja speaker.
 Apakah fungsi magnet tetap dan apakah pula fungsi gulungan
kabel pada ujung magnet tersebut.

25
B A B 2 – P E R A N G K A T T E R M I N A L D A N S E N T R A L

Sistem pengebelan ( signaling )

Bel

dari
sen R=300 Ω
tral
Gambar 2-03
Bagian Telepon Untuk Signaling

Dalam pesawat telepon terdapat sistem penerima pengebelan yang


fungsi-nya untuk memberikan tanda bahwa ada pang-gilan.
Panggilan tersebut dari sentral telepon. Sistem pengebelan
tersambung kesentral telepon hanya pada saat pesawat telepon tidak
diangkat. Sehingga sistem pengebelan ini dapat diaktifkan oleh
sentral telepon. Pada saat telepon diangkat maka sistem pengbelan
ini di putuskan terhadap sentral.

Untuk melakukan pengebelan maka sentral mendeteksi apakah


tahanan total jaringan kabel dan pesawat telepon rendah atau besar.
Jika tahanan besar maka sentral menganggap bahwa pesawat
telepon tersebut sedang tidak terpakai (On hook) sebaliknya jika
tahanannya rendah pesawat telepon tersebut sedang terpakai (off
Hook). Supaya dapat menggerakkan bel maka frekwensi sinyal bel
hanya 25 Hz, mengapa demikian (mengapa tidak 1000 Hz)

Alat Pemutar (Dialer)


Alat pemutar ada dua macam. Pada sistem lama maka alat pemutar
berbentuk rotary yang menghasilkan pulsa – pulsa sejumlah nomor
yang diputar. Mis. Nomor yang diputar adalah 8 maka ketika

26
B A B 2 – P E R A N G K A T T E R M I N A L D A N S E N T R A L

kembali dari penempatan angka 8 , terjadi putus kontak berbentuk


pulsa selama 8 kali. Pada waktu penempatan maka terjadi
hubungan yang panjang yang menjadi tanda waktu antara digit yang
diputar. Misalkan angka 83 yang diputar. Maka pertama
ditempatkan dulu angka 8 rata – rata waktu putar dari posisi
standby ke posisi 8 selama 400 ms.

657 Hz 1 2 3

770 4 5 6 -

852 7 8 9 -

941 * 0 # -

1209 1336 1477 1633

Gambar 2-04
Dual Tone Multi Frequency

Kemudian pesawat dial dilepas hingga terjadi putus sambung


sebanyak 8 kali. Kondisi putus selama 66.6 ms sedangkan kondisi
sambung 33.3 ms. Sesudah itu ditempatkan angka 3 ( selama 400
ms ) lalu disusul putus sambung 3 kali. Jika semua digit telah
lengkap dikirim maka sentral akan mengevaluasi dan kemudian
meneruskannya dengan menyambungkan ketujuan. Pada saat itu
sentral mengirim signal untuk pengebelan.

Untuk pesawat yang modern sekarang maka sistem dial tidak lagi
menggunakan sistem rotary tetapi push button. Jika angka 8 ditekan
maka akan dibangkitkan deretan pulsa sebanyak 8 kali dan dislingi
oleh pulsa selebar 400 ms secara elektronik (Pulse mode).

27
B A B 2 – P E R A N G K A T T E R M I N A L D A N S E N T R A L

Pada pesawat telepon juga dilengkapi dengan tone mode yang


berarti sistem dialing tidak berdasarkan jumlah deretan pulsa
melainkan pada kombinasi dua frekwensi untuk mengenali suatu
digit ( dtmf = dial tone multi frekwensi ).

Contoh pengaturan DTMF. (tergantung sistem signalingnya) sirkuit


bicara dasar telepon. Pada saat pembicaraan maka terbentuklah
sirkuit pada kedua party yang berhubungan sebagai gambar
dibawah ini.

Kabel yang terbentang antara kedua partay hanya sepasang. Tetapi


kabel itu dapat menyalurkan pembicaraan kedua arah.

T
R

Gambar 2-05
Skema Telepon

Pada saat bicara maka arus bicara tersebut akan ditransfer ke


jaringan dan disalurkan kepada penerima dipihak seberang. Dari
sirkuit diatas kita lihat juga bahwa arus tersebut juga diterima oleh
penerima sendiri hingga kita selalu dapat mendengar suara sendiri
pada saat berbicara ( side tone ). Sirkuit bicara semacam ini disebut
hubungan dua kawat dalam arti kirim dan terima melalui sarana
yang sama.

Untuk menekan supaya suara yang terdengar dari pembicaraan


sendiri ( side tone ) tidak telalu keras maka dipakailah sirkuit
penekan side tone yang berbentuk jembatan wheatstone.

28
B A B 2 – P E R A N G K A T T E R M I N A L D A N S E N T R A L

Penekanan side tone ini penting untuk menekan effek psikologis.


Secara psikologis jika kita mendengar suara kita keras, maka akan
terpikir bahwa penerima disebrang sana juga menerima keras.
Sebab itu kita akan bicara lebih perlahan. Demikian pula
sebaliknya jika kita mendengar lemah, maka kita pikir disebrang
sana terimanya juga lemah dan kita akan memperkeras suara kita.

Pesawat telpon dapat dilengkapi oleh kunci anti interlokal. Tetapi


kunci ini tidak berfungsi lagi jika sipencuri pulsa membawa
pesawatnya sendiri kemudian menyambungkannya kepada jaringan.
Dapat pula telepon yang terkunci dengan gembok di gunakan.
Karena pada dasarnya saat me”dial “ adalah sambung – putus.
Maka oleh seorang yang terlatih kait telepon ditekan dengan cepat
hingga terjadi sambung putus. Jika cara sambung putus tersebut
dapat diterima oleh sentral maka sambungan pun dapat dilayani
oleh sentral. Ini adalah akal – akalan oleh orang yang bermental
tidak benar.

Untuk pesawat yang menggunakan dial dengan dtmf maka proses


pencurian pulsa telepon dapat dilakukan dengan menggunakan
kalkulator yang menggunakan sistem dtmf pada tombolnya. Artinya
ji ka tombol kalkulator ditekan maka akan keluar bunyi tone sesuai
dengan kode dtmf. Bunyi tersebut didekatkan pada microphone
maka sentral akan menerima pesan dial tersebut dan sambungan
dapat dilayani.

29
B A B 2 – P E R A N G K A T T E R M I N A L D A N S E N T R A L

2-2 Jenis Pesawat Telepon


Alat Pemutar (Dialer)
Pada dasarnya telepon umum mempunyai konfigurasi yang sama
dengan telepon biasa. Hanya ditambahkan alat untuk mengontrol
lama pembicaraan telepon. Ada beberapa macam telepon umum :

Telepon umum uang logam (coin ). Pada pesawat ini maka Off
hook baru terjadi jika pesawat sudah diangkat dan coin sudah
dimasukkan. Kemudian ada pengatur waktu untuk mengatur
lamanya pembicaraan sesuai dengan coin yang dimasukkan.
Telepon umum jenis ini terbagi dua pulsa yaitu yang coinya tetap
dan hanya untuk lokal atau coin dapat berragam dan dapat
digunakan untuk telepon interlokal.

Telepon umum kartu adalah telpon umum yang aktivasi off


hooknya dengan kartu magnetik. Pada kartu magnetik itu
dituliskan jumlah pulsa telepon yang tersedia dan boleh digunakan
oleh pemegang kartu. Pada saat kartu dimasukan maka pesawat
telepon akan membaca informasi tersebut kemudian
menguranginya sesuai dengan pemakaian oleh pemegang kartu.
Dalam hal ini maka tidak coin yang harus dikumpulkan oleh
petugas.

Yang menjadi masalah adalah distribusi kartu ini di Indonesia.


Setiap cabang distribusi harus ada sharing pendapatan yang
semakin banyak jalur distribusinya semakin berkurang pula
revenue telekom. Disamping itu kartu tersebut belakangan ini
dapat dimanipulasi hingga provider dirugikan banyak.

30
B A B 2 – P E R A N G K A T T E R M I N A L D A N S E N T R A L

Pesawat telepon umum smart card. Fungsinya sama dengan


pesawat telepon umum kartu. Hanya dalam membaca smart card,
maka identitas kartu tersebut tercatat disentral telepon dan jumlah
pulsa yang tersedia juga tertera sentral telepon tertentu ( Khusus
untuk smart carad ) . Dengan menggunakan pesawat telepon
umum ini, tidak lagi dimungkinkan pemalsuan pulsa.

PABX (Private Branch Exchange)


Pelanggan dapat saja menggunakan dua pesawat telepon untuk
satu line telepon dari sentral. Hal ini dilakukan dengan cara
memparalelkan kedua pesawat telepon tersebut.

Dengan sistem paralel ini maka kedua pesawat telepon tersebut


dapat berhubungan. pada saat yang sama salah satu atau keduanya
akan terhubung dengan sentral karena kondisinya off hook. Pada
saat terhubung ini maka idle tone akan terdengar. Jika salah satu
pesawat telepon melakukan dial, maka dial tersebut tidak dapat
terkirim ke sentral karena putus – sambung dial terganggu oleh
pesawat yang lain.

PABX ( Private branch exchange ) diperuntukkan bagi fasilitas


internal pelanggan. Dengan PABX ini maka pelanggan dapat
menggunakan telepon untuk berhubungan satu sama lain dalam
fasilitas pelanggan . Dalam kejadian ini maka hubungan ke sentral
telepon provider dapat tidak “off hook “ karena pembicaraan
adalah internal pelanggan.

Pada dasarnya PABX adalah sebuah sentral mini yang khusus


dibuat untuk kebutuhan pelanggan dan bukan provider telekom.

31
B A B 2 – P E R A N G K A T T E R M I N A L D A N S E N T R A L

Biasanya yang memakai adalah Intitutional, corporate dan


perkantoran. Kini PABX sudah dapat dibuat dalam ukuran kecil (
mini elektronik PABX ) dengan kapasitas hanya 4 satuan
sambungan dan dipakai rumah yang cukup besar. PABX yang
besar, dapat pula mencatat pemakaian oleh pesawat – pesawatnya
mirip dengan sebuah sentral. Dua PABX atau lebih tersebut dapat
dihubungkan satu sama lain dengan sistem junction. Feature-
feature yang ditawarkan oleh PABX cukup banyak dan dapat
dibaca pada session tersendiri mengenai PABX.

2-3 Pelayanan Telekomunikasi


2.3.1 Fasilitas DID ( Direct Inward Dialing )
DID diberikan kepada pelanggan dengan penggunaan saluran
telepon yang banyak. Jika didalam kantor pelanggan terdapat
katakanlah minimal 300 nomor telepon PT. telekom maka PT
telkom dapat memberikan satu group nomor kepada pelanggan
tersebut, misalkan 3271xxx.

Dimana xxx adalah nomor telepon individual meja tertentu didalam


kantor tersebut. Jika antara kantor ingin menelpon tidak perlu
menekan digit lengkap, cukup xxx saja. Tetapi orang dari luar harus
menekan nomor lengkap yaitu 3271xxx. Dalam hal ini kantor
tersebut tidak perlu menggunakan PABX sendiri tetapi telekom
yang menyediakannya. Sistem pembayarannya adalah Seperti
pembayaran telepon biasa ditambah biaya fasisilitas DID.

32
B A B 2 – P E R A N G K A T T E R M I N A L D A N S E N T R A L

2.3.2 Hunting sistem


PT. TELKOM dapat juga memberikan satu nomor untuk
mengidentifikasi kantor tersebut. Jika seseorang ingin menelpon
kantor tersebut dan sulit untuk mendapatkan nomor mana yang
sedang tidak terpakai, maka PT. Telkom dapat menolongnya
dengan sistem Hunting.

Dengan sistem hunting, maka pelanggan itu dikenal hanya


mempunyai satu nomor saja mis. XXX-YYYY. Semua orang yang
ingin menepon cukup men”dial XXX- YYYY” maka sentral telkom
akan mencarikan nomor mana diantara kepunyaan kantor tersebut
yang tidak terpakai. Dengan cara ini akan memudahkan pelanggan
yang memanggil dan juga akan menguntungkan telkom
(mengapa?).

2-4 Transmisi via Saluran Telepon


Sampai titik ini kita hanya membahas komunikasi suara saja.
Investasi untuk jaringan telekom ini sungguh luar biasa besarnya.
Sebab itu pemanfaatannya juga harus seoptimal mungkin.

Transmisi dari informasi lain menggunakan network telepon. Pada


dasarnya saluran suara dapat dilalui oleh informasi bentuk binary
dengan cara ditumpangkan padanya. Untuk menyalurkan bit stream
pada saluran telepon, maka informasi itu harus ditumpangkan pada
saluran telepon. Proses penumpangan ini disebut Modulasi.
Proses modulasi ini dilakukan sebagai berikut:

33
B A B 2 – P E R A N G K A T T E R M I N A L D A N S E N T R A L

1. sebuah sinusoida murni dimasukkan pada kanal voice. Jika


tidak terjadi sesuatu maka dipenerima juga akan diterima
signal sinusoida murni ( kecuali jika ada cacat dijalanan ).

2. Informasi berbentuk pulsa ditumpangkan padanya dengan cara


merubah amplitudo ( AM) , Frekwensi ( FM ) atau phasa (PM)
–nya.

2.4.1 Saluran telepon untuk penyaluran data digital


Perkembangan teknologi telah menunjukkan bahwa saluran suara
dapat digunakan untuk menjalurkan informasi lain. Biasanya
kecepatan informasi dinyatakan dengan satuan – satuan :
 Bits – pulsa perdetik bps
 Word- deretan 6 karakter wps
 Baud – banyaknya simbol yang disalurkan dalam satu detik.
Jika diketahui bahwa satu simbol membawa 3 bit, maka 90
KBps adalah sama dengan 30 Kbaud/detik.
Contoh soal :
 Sebuah kanal suara menyalurkan signal data dengan kecepatan 75
bps dan tiap karakter terdiri dari 5 bit + 1 bit start dan 1.5 bit
stop. ( total 7.5 bit ). Berapakah wpm yang disalurkan ?
Jawab: untuk satu karakter maka dibutuhkan 7.5 bit maka
untuk 6 karakter dibutuhkan 45 bit/ word. Dengan kecepatan
75 bps maka jumlah word yang dikirim dalam 1 menit adalah :
(75 bps x 60 s )/ (45 bit/word ) = 100 word.
 sebuah data dengan kecepatan 1500 wpm termasuk parity ( 8 bit
per karakter ). Hitung bps.
Jawab : 1500 wpm =1500word/minX6kar/word x 8 bit/car x
(1/60) min /sec = 1200 bps.

34
B A B 2 – P E R A N G K A T T E R M I N A L D A N S E N T R A L

Macam informasi antara lain :


 Telegraph kecepatan 50-200 bps
 Telex kecepatan 50 bps
 Teleprinter 100-600 bps
 Data / komputer 600 – 7200 bps
 Facsimile 1200 – 14400 bps
 High speed data transmission 56 KBPS.
Melihat kecepatan informasi yang harus dilalukan diatas, maka
dapat disimpulkan bahwa kapasitas penyaluran saluran suara
,umumnya , lebih besar dari pada kebutuhan. Untuk jelasnya akan
dibahas satu persatu.

2.4.2 Telegraph./ telex/ teleprinter


Telegraph adalah proses pengiriman karakter (kombinasi sebanyak
k. l 80 karakter). Tiap tiap karakter di kodekan dalam bentuk binary
dengan 5 bit. Pada awal mulanya telegraph dikirimkan dengan kode
morse ( bentuk dot dan space). Sipengirim dan penerima sama –
sama mengerti bahwa 1 karakter teridiri dari 5 bit (start stop-
asinkronous dengan sistem kode Baudot ) atau 8 bit ( untuk sistem
telegraph dengan mesin ). Karakter tersebut dimulai dengan start
space dan mark stop (5 bit ) dan 1 space start dan 3 mark stop.

Dengan jumlah bit tersebut maka variasi karakter yang dapat


dikirim adalah 2n. Telegrap menggunakan jaringan sendiri terpisah
dari jaringan untuk suara. Dalam pembangunan maka jaringan
telegraph sering ditumpangkan pada jaringan suara. (pada
junction/trunk)

35
B A B 2 – P E R A N G K A T T E R M I N A L D A N S E N T R A L

Terminal dengan mesin elektronik yang modern sekarang ini


memilik fasilitas buffer. Dengan buffer ini maka semua informasi
yang dikirimkan di tampung dulu, kemudian di manipulasi atau
dikirim dengan kecepatan tinggi pada satu saat.
Dengan cara demikian maka buffer ini dapat menyalurkan banyak
kanal telegraph untuk disalurkan pada satu kanal suara.
(multiplex).

Khusus untuk telex dengan kecepatan 50 bps, maka 1 kanal suara


dapat menyalurkan sampai 24 kanal telex. Proses multiplikasinya
dila kukan dengan cara pemisahan band frekwensi pada
penyalurannya. ( silahkan pelajari sendiri sesudah bab transmisi
lewat ).

2.4.3 Komunikasi Data antar komputer.


 Komunikasi data antar komputer melalui kabel voice
menggunakan modem.
 Kecepatan modem tersebut sangat tergantung pada kwalitas
saluran
 Jika suatu saat terjadi gangguan pada saluran, maka kecepatan
penyaluran akan diperkecil oleh modem tersebut( dynamic ).
 Yang penting dihitung dalam komunikasi data adalah
throughput ( efektif penyaluran bps).
 Dalam penyaluran maka bit stream dari komputer ditambahkan
beberapa bit lagi untuk mengecek dan memperbaiki kesalahan.
( Error detection and error corection ).
 Pada komunikasi data komputer tidak dapat dihindari
kebutuhan protokol. Protokol ada suatu set peraturan dimana
dua pihak ( komputer ) mengerti tata sopan bertukar informasi

36
B A B 2 – P E R A N G K A T T E R M I N A L D A N S E N T R A L

dan menggunakannya dalam berkomunikasi. Bit – bit


tambahan sering disebut parity bit. Semakin banyak parity
maka semakin baik pula kwalitas pengiriman.

2.4.4 Facimile
Sistem faksimile terdiri dari beberapa methoda untuk merubah
gambar (graphic ) pada sebuah kertas menjadi informasi dalam ben
tuk pulsa yang disalurkan pada saluran suara.
Pada dasarnya, proses penyambungan adalah seperti biasanya
untuk suara. Ketika hubungan sudah terjalin, maka yang berbicara
bukan lagi suara manusia tetapi suara mesin yang terdiri dari
sinusoida murni ditumpangi informasi.

Suara mesin yang terdiri dari sinusoida murni ditumpangi informasi


digital fax. Jadi pada perangkat facsimile terdapat peralatan scaning
untuk mengambil gambar contoh, menkodekan menjadi bit yang
disusun word by word. Pada saat penyalurnyaannya maka pada
pesawat facsimile terdapat modem( modulator dan demodulator ) .

Diujung lain terdapat fax recorder yang membuat duplicat sesuai


dengan signal yang datang. Jika terjadi gangguan pada signal kirim
maka gambarpun akan cacat. Fax recording dapat menggunakan
sistem tinta dengan kertas elektrolit. electro kertas thermal .
electropercussive pada kertas biasa dan tergantung pada getaran
penanya untuk menulit pada keras tersebut. Cara lain adalah dengan
dihubungkan dengan komputer dan komputer akan membuat
printout di printer.

37
B A B 2 – P E R A N G K A T T E R M I N A L D A N S E N T R A L

Hal yang paling penting dalam pengiriman fax adalah phasa dan
sinkronisasi antara scanner dan recording. Jika dalam
perjalanannnya, signal mengalami gangguan yang terus menerus
maka kecepatan pengiriman signal akan diturunkan oleh modem.
Dalam hal ini Modem tersebut menjadi penentu kecepatan
pengiriman.

scanner Modulator
Sal telp.

Fax printer demodulat

Gambar 2-05
Bagan Faximile

Pada dasarnya, sistem pengiriman facsimile ini bukan merupakan


sistem telepon. Sistem telepon hanya digunakan sebagai tumpangan
dan penyambungan secara demand. Dengan demikian facsimile
adalah jasa ikutan ( bukan jasa dasar telekomunikasi ).

38
B A B 3 - J A R I N G A N L O K A L

Bab

3
Jaringan Lokal
Jaringan lokal sangat penting dalam jaringan telepon nasional.
Hubungan lokal tidak menyumbang revenue yang besar dibanding
interlokal. Tetapi tanpa jaringan lokal tidak ada interlokal.
Fasilitas pelanggan 16%
Saluran pelanggan 27 %
Sentral lokal – primary
27 %
Jaringan interlokal 23 %
Bangunan dan tanah 10 %
Jaringan lokal terdiri dari saluran pelanggan, sentral lokal- primary,
junction antar saluran lokal – tandem – primary – sekunder . Rata
rata Investasi jaringan telekomunikasi . (data ITU – T/ CCITT).
Pada negara yang berkembang atau daerah luas dengan populasi
kecil investasi lokal dapat mencapai 75 % dari seluruh investasi.
Dalam investasi maka pertimbang yang perlu diambil adalah faktor
Quality of Service (QOS), politik dan ratio revenue/investasi.
Disamping itu beberapa hal berikut perlu dipertimbangkan pula:
 Kondisi geography suatu lokasi
 Jumlah calon pelanggan dan kepadatannya
 Kebudayaan bertelepon
 Persentasi telepon bisnis
 Lokasi sentral terdekat yang sudah ada.
 Skema jaringan nasional ( Trunk )
 Sistem signaling dan transmisi-nya.

39
B A B 3 – J A R I N G A N L O K A L

Tiap tiap faktor di atas harus tangani secara terpisah karena


permasalahannya berbeda tetapi mempunyai keterkaitan satu sama
lain. Semua pelanggan dihubungkan ke sentral via pasangan kabel
dengan panjang terbatas.

Pembatasan ini mempertimbangkan faktor kepuasan pelanggan dan


kemampuan sistem signaling. Dengan kata lain pelanggan harus
dapat mendengar pembicaraan dengan suara yang enak ( kepuasan
pelanggan ) artinya tidak terlalu keras dan tidak terlalu lemah.
Disamping itu sistem signaling harus dapat jalan melalui pasangan
kabel tersebut.

Saluran dari sentral telepon ke pelanggan (saluran lokal ). Saluran /


Jaringan Lokal adalah saluran yang menghubungkan pesawat
pelanggan dengan MDP disentral telepon.
Ada beberapa macam saluran lokal:
1. Saluran Lokal kabel tembaga.
2. Saluran Lokal radio
3. Saluran Lokal kabel fiber optik.

3-1 Tembaga
Saluran pelanggan (subcriber loop ) berupa pasangan kabel yang
ditarik dari sentral hingga ke tempat pelanggan. Saluran pelanggan
menyalurkan arus listrik searah ( dc-loop). Saluran pelanggan harus
dapat memberikan pelayanan untuk:
1. Catuan tegangan / arus pada pesawat pelanggan ( batery ) →
catuan DC disentral sebesar k. l 48 Volt.
2. tegangan pada bel di pesawat pelanggan .

40
B A B 3 – J A R I N G A N L O K A L

3. pendekteksian apakah pesawat telepon diangkat (Off hook ) atau


terletak ( on Hook ) untuk mengakses sentral telepon.
4. Penyaluran pulsa dial dari pelanggan ke sentral.

Panjang saluran pelanggan tidak tak terbatas. Keterbatasan itu


terutama mempertimbangkan faktor redaman pembicaraan
(keras/lemah menyangkut rancangan transmisi ) dan signaling
( rancangan tahanan jerat/ loop resistance).

Saluran pelanggan yang digelar dari sentral ke rumah terdiri dari :


1. saluran primer atau saluran catu langsung
2. saluran sekunder
3. saluran penanggal
4. saluran dalam rumah.

 Saluran primer menghubungkan sentral dengan rumah kabel


(RK). Rumah kabel merupakan suatu kotak di pinggir jalan
dan berfungsi untuk mengarahkan saluran ke banyak tujuan
yang berbeda.
 Rumah kabel merupakan terminasi saluran primer, dan
disambungkan dengan kotak pembagi (DP= distribution point)
dengan kabel sekundair.
 Kapasitas DP biasanya antara 10 dan 20 pelanggan tergantung
pada kepadatan daerah yang dilayani.
 Dari DP, 20 saluran diteruskan kerumah–rumah menggunakan
saluran/ Kabel penanggal. Panjang maksimum saluran
penanggal adalah 250 m.
 Akhirnya dari didalam rumah digelar saluran dalam rumah.

41
B A B 3 – J A R I N G A N L O K A L

 Biasanya kabel tembaga yang dipakai berdiameter 0,6 mm.


Penggunaan kabel dengan diameter tertentu akan menentukan
jarak jangkau sentral ke pelanggan. Akan dibahas kemudian.
 CTL adalah Catuan Langsung. CTL adalah sebuah RK yang
letaknya dekat dengan sentral atau berada dalam satu gedung
perkantoran (dengan pelanggan banyak). Dari CTL, tanpa
lewat Sekunder dan DP, langsung ditarik kepelanggan masing
– masing.

Sentral

RK K
A
CTL N

PRIMAIR O
RK R
A
RK N

S ECUNDAIR

Gambar 3-01
Bagan Struktur Teleponi

Saluran primer biasanya terdiri dari banyak pasangan (multi pairs)


dan ditanam di dalam tanah. Kapasitasnya dari 100 pasang sampai
1600 pasang. Untuk pemasangannya harus mendapat ijin dari
pemda. Dibeberapa negara gorong – gorong tempat saluran adalah
milik pemda dan penyelenggara harus menyewa kepada pemda.
(manakah yang lebih baik dibandingkan dengan sistem di
Indonesia)

Saluran sekundair juga ditanam ditanah, tetapi ada juga yang


ditaruh diatas tiang jika kapasitasnya kecil. ( pertanyaan: berapakah

42
B A B 3 – J A R I N G A N L O K A L

maksimum jumlah pasang kabel dalam kabel sekundair ?) Satu RK


dapat melayani sampai 200 DP/KP sedangkan satu DP melayani
sampai 20 rumah.

Masalah yang rumit dalam perkabelan ini adalah masalah


administrasi pencatatannya. Pencatatan ini penting untuk
memudahkan perbaikan jika ada gangguan. Kabel dibawa dari
pabrik dalam bentuk gulungan (Haspel). Satu haspel paling panjang
500 m dan semakin besar kapasitasnya semakin pendek per haspel.
Oleh kaena itu penyambungan kabel tidak dapat dihindari dalam
penggelarannya. Penyambungan kabel primer dilakukan didalam
tanah. Untuk itu perlu dibuatkan suatu ruang dibawah tanah /
ditengah jalan. Ruang itu disebut “Man Hole “.

Manhole harus cukup besar untuk bergerak orang dan pencahayaan


dan harus tertata rapi . Kenyamanan didalam Manhole membuat
kerja penyambungan menjadi lebih baik.

Tidak dapat dihindari bahwa manhole ini akan tergenang air pada
saat hujan. Sebab itu semua sambungan harus ditutup rapat ( kedap
air ) . Jika bocor maka cross talk tidak dapat dihindari karena air
adalah pengantar listrik yang cukup baik. Dalam rangka
menanggulangi kemungkinan air merembas kedalam bungkusan
kabel maka dari sentral ditiupkan gas kering kedalam kabel .
Dengan gas kering ini maka didalam kabel tekanan lebih besar dan
dapat menolak air.

Masalah di Indonesia, banyak penutupan sambungan tidak benar


hingga kebocoran sering terjadi. Dengan demikian pompa angin di

43
B A B 3 – J A R I N G A N L O K A L

sentral akan terus bekerja. Akhirnya peniupan ini di hentikan


(bayangkan akibatnya).

Masalah lain pada perkabelan adalah saluran penanggal. Kabel ini


merupakan kabel tunggal ( bukan multipair ). Kabel ini sering
terkelupas karena kena benang layang – layang. Pengelupasan ini
akan membuat kawat tembaga didalamnya bersentuhan dengan
udara yang menimbulkan korosi. Jika korosi ini terus berkepanjang
maka kabel tersebut akan putus.

Gambar 3-02
Penampang Kabel Teleponi

Disamping itu kabel penanggal tidak dapat disambung begitu saja.


Jika terjadi putus maka yang diganti adalah satu kabel sepanjang
jarak antar dua tiang ( mengapa ?).Untuk menghindari putusnya
kabel maka saluran penanggal dibuat dengan penguat Kawat besi
(baja) seperti gambar dibawah ini.

Redaman saluran lokal


Faktor redaman pada saluran lokal harus diperhitungkan berkaitan
dengan kenyamanan pelanggan. Dalam penentuan besar redaman
ini mau tidak mau harus ditentukan secara subjectiv dan statistik.

Umumnya frekwensi suara manusia terbesar ( 90 % ) ada pada


daerah 300 Hz – 1500 Hz. Jika diperhitungkan dengan harmonik
yang berarti maka suara manusia berada pada frekwensi 300 Hz –
2500 hz. Jika perusahaan telekomunikasi membatasi frekwensi
tersebut pada 300 – 3400 KHz maka pelanggan akan cukup

44
B A B 3 – J A R I N G A N L O K A L

mendapat service yang memuaskan. ( ingat pesawat telepon tidak


digunakan untuk mendengar musik ). Bandwidth 300 – 3400 sering
disebut VBW ( voice bandwidth )

Suara yang disalurkan pada kabel telepon mempunyai frekwensi 0,3


- 3,4 KHz. Kabel menimbulkan redaman baik untuk komponen DC
( arus searah ) dan AC ( arus bolak balik).

Semakin panjang rentang kabel, maka redaman semakin besar.


Disamping itu diamter kabel juga menentukan besarnya redaman.
Dibawah ini diberikan menghitung redaman kabel tersebut:
Redaman arus DC ditentukan oleh tahanan DC kabel (Ω )
Rdc=(0,4/d)2 . 280 Ω/km
Dimana : d= diameter kawat dalam mm
Redaman arus AC ditentukan dalam satuan dB. ( lihat dibelakang )
dan dinyatakan dengan parameter α ( dB/km)
α =1.4 d2 — 3.6 d + 2.8 dB/km
Besarnya tahanan DC yang dibolehkan antara sentral dan pesawat
pelanggan ditentukan sebesar 2000 Ω, termasuk didalamnya besar
tahanan untuk drop tegangan dipesawat telepon sebesar 300 Ω.

Redaman suara yang dibolehkan kurang lebih 7.5 dB. Angka 7.5 dB
bersifat subjectiv. Jika kita dapat menerima level suara yang lebih
kecil maka angka 7.5 dapat ditambah. Tetapi saat ini PT TELKOM
menetapkan redaman sebesar 7.5 dB.
Pertanyaan:
Jika kabel yang dipakai oleh PT TELKOM berdiameter 0.6 mm
hitunglah jarak jangkau maksimum sebuah sentral. Berapakah

45
B A B 3 – J A R I N G A N L O K A L

tegangan dc pada pesawat ketika sedang bicara ( OFF- HOOK) dan


ketika tidak sedang bicara ( ON – HOOK)
Jawab.
Tahanan dc/km → Rdc=(0.4/0.6)2.280 Ω/km=124 Ω
Tahanan maksimum= 2000 – 300 Ω=1700 Ω
Jarak jangkau ditinjau dari arus DC = 1700/124 Ω =13,7 km.
Arus DC minimum yang dibolehkan adalah Idc = 60 / 2000 Ω =30
mA

Max
1700Ω
48 volt
Tegangan pd pesawat telepon ketika sedang berbicara adalah
Vdc= 300/2000 X 48 Volt= 7,2 Volt.
Tegangan ketika sedang tidak bicara ( OFF – HOOK) tetap 48 volt
karena pesawat telepon merupakan tahanan terbuka.
Redaman kabel α =1.4X0,62–3.6 X 0.6 + 2.8 =1.15 dB/km
Jarak maksimum = 7.5 / 1.15 km = 6.6 km.
Dari kedua angka diatas maka ditentukan jarak jangkau sentral
maksimum adalah 13 km dan bukan 13.7 km.

3-2 Radio
Saluran lokal menggunakan radio biasa disebut WLL ( wireless
local loop). Sistem radio yang digunakan hanya untuk
menggantikan fungsi kabel antara sentral dengan pelanggan.
Pelanggan sendiri bersifat fixed / tetap karena itu antena -nya
cukup besar dan diletak diatap rumah.
Dengan perkembangan teknologi maka penerima dapat menjadi
lebih kecil dan sistem penerimaan lebih peka. Perkembangan ini
memungkinkan penerima bergerak pada satu area terbatas. Dalam

46
B A B 3 – J A R I N G A N L O K A L

arti pesawat pelanggan tidak dapat bekerja di luar daerahnya


karena tidak terdaftar / dikenali oleh sentral.

Pada dasarnya WLL terdiri dari perangkat – perangkat seperti pada


gambar dibawah ini. Penggunaan Jarlokar dikhu-suskan untuk
daerah – daerah yang susah terjangkau oleh kabel tembaga. Atau
untuk daerah yang kabel tembaganya sudah habis sedangkan daftar
tunggu masih banyak.

menbara
ant ena line radio
sentral penerima
R radio di
B rumah
S +
pesawat tlp.
BTS=Radio Base Station

Gambar 3-03
Sistem WLL

Fungsi RBS sebagai terminal radio transceiver ( kirim – terima ) di


sisi sentral telepon. Penerima radio di rumah berfungsi
menerima/mengirim sinyal radio dan merubahnya menjadi sinyal
telepon.

Sebenarnya sistem cellular GSM( PT Satelindo, PT Telkomsel, PT


Xlcom, IM3 ), AMPS, CDMA (Komselindo ) adalah salah satu
dari sistem WLL, tetapi bersifat lokal s/d internasional serta
mempunyai kemampuan jelajah. Disamping itu sistem GSM
mempunyai sifat roaming (penjelajahan)/ bergerak bagi pelanggan
yang bergerak, Sehingga dapat digolongan terpisah/ berbeda dari
WLL.

47
B A B 3 – J A R I N G A N L O K A L

Keuntungan menggunakan Jarlokar:


 menjangkau daerah yang sulit dicapai
 flexible dalam jumlah pelanggan yang dapat dilayani
 Biaya operasi dan pemeliharaan rendah karena hanya
menyangkut biaya pemeliharaan perangkat radio.
 Harga lebih murah, karena satu perangkat radio dapat menangani
banyak pelanggan.
 Tidak perlu berhubungan dengan pemda, hanya dengan
direktorat frekwensi.
 Pemasangan cepat karena tidak perlu mencheck keter-sediaan
kabel.
 Bagus untuk daerah baru yang data statistik hubungannya belum
diketahui.
 Sentral jarlokar bisa bergabung dengan sentral lokal biasa, bisa
pula berdiri sendiri tergantung pada jumlah pelanggan RBS.

Kelemahan Jarlokar:
 Keterbatasan lebar pita frekwensi radio yang dapat dilayani.
Umumnya mutu pembicaraan tidak begitu prima.
 Umumnya antena fixed subscriber dengan BTS harus dapat
saling lihat satu sama lain. Dengan perkataan lain, antena
harus diletakan ditempat yang tinggi.
 Kehandalan lebih kecil dibandingkan dengan Jarlokat karena
tergantung pada perangkat radio.

3-3 Fiber Optik


Fiber optik dapat menghantar informasi dalam jumlah banyak.
Pada mulanya Fiber optik digunakan sebagai sarana transmisi

48
B A B 3 – J A R I N G A N L O K A L

antara sentral – sentral pada hirarchi yang tinggi. Tetapi


perkembangan teknologi fiber optik ini, memungkinkan untuk
diterapkan pada loop pelanggan.

Berdasarkan tempat peralihan sinyal optik (TKO = titik Konversi


Optik ) menjadi sinyal elektrik di pelanggan maka dibedakan
beberapa arsitektur Jarlokaf. Yaitu:
 Fiber to the Zone (FTTZ). TKO terletak di RK dan dari RK
dihubungkan ke pelanggan dengan kawat tembaga melalui
DP. Panjang kawat tembaga yang digunakan kepelanggan
dalam orde km.
 Fiber to curb (FTTC) TKO terletak di DP dan dari DP
kepelanggan menggunakan kabel tembaga dalam orde ratusan
meter.
 Fiber to the Building (FTTB) TKO terletak di sebuah
bangunan perkantoran yang besar dengan nomor telepon yang
banyak dan bertindak sebagai RK. Sistem ini mirip dengan
istilah CTL (catuan langsung). Dari FTTB ke pelanggan
menggunakan kabel tembaga. Dalam konfigurasi ini tidak
adalagi DP.
 Fiber to the Home (FTTH). TKO terletak di rumah – rumah
pelanggan dan langsung dihubungkan kepesawat pelanggan
dengan kabel dalam rumah. Ordenya sampai puluhan meter
(kalau dimensi rumah pelanggan juga puluhan meter )

Jaringan Fiber optik sebagai jaringan lokal, mempunyai


konfigurasi yang sama dengan Jarlokat hanya istilahnya berbeda.
Sebagai ganti MDP di sentral digunakan perangkat OAN (optical
Access Network). Sebagai ganti RK digunakan perangkat PON

49
B A B 3 – J A R I N G A N L O K A L

(Passive Optical Network) atau AON (active Optical Network).


Dan terakhir sebagai ganti DP digunakan ONU (Optical Network
Unit ). Dari ONU hubungan kepelanggan langsung terjadi dengan
menggunakan kabel tembaga (saluran penanggal). Saluran ini
dipakai karena jarak yang dekat antara ONU ke pelanggan.

Alasan penggunaan fiber optik untuk akses jaringan pelanggan


adalah:
 Kebutuhan pelanggan akan pelayanan dengan pita frekwensi
yang lebih lebar dari voice Band width (VBW) misalkan :
untuk penyaluran video, data kecepatan tinggi dll. Sehingga
aplikasinya bukan hanya untuk percakapan telepon, tetapi juga
entertainment, multimedia, dlsb.
 Fiber optik mempunyai kapasitas yang besar dan dapat
menggantikan kabel primer dengan sangat berarti. bayangkan
diameter kabel primer dengan 1200 pasang kabel untuk 1200
pelanggan rumah ( k. l. 8 cm. ). Bayangkan pula Fiber optik
dengan diameter ini dalam mikrometer ( ukuran rambut ) dan
dibungkus oleh pelindung hingga sebesar k. l 1 cm. Fiber optik
ini dapat membawa sekali gus 40.000 saluran.
 Dengan diamter yang besar maka satu gulung kabel primer
hanya dapat membawa kabel sepanjang ~ <100 m. Untuk
menggelarnya maka diperlukan penyambungan –
penyambungan dan setiap penyambungan dibuatkan manhole.
Pada penggunaan fiber optik maka satu gulungan kabel dapat
membawa sampai 1 km. Faktor ini dapat mengurangi jumlah
manhole. Disamping itu penyam-bungan fiber optik tidak perlu
di manhole, karena tidak ada yang dapat dilakukan oleh
petugas terhadap Fiber optik.

50
B A B 3 – J A R I N G A N L O K A L

 Fiber Optik tidak terpengaruh oleh kebocoran pada sambungan


karena tidak mengurangi konduktivitas kabel. Dan tidak
terpengaruh oleh induksi gel radio atau noise yang berasal dari
pengapian mesin – mesin yang lewat.
 Fiber optik sangat murah dibandingkan dengan kapasitasnya.
Sebagai contoh: mis harga 1 m pair kabel tembaga Rp. 50,-
biaya pasang Rp. 50,- juga. Maka harga 3 km kabel, 1200 pair
adalah Rp. (50+50) X 3000 X1200= Rp. 360.000.000,-
Sedangkan harga Fiber optik 12 urat ( kapasitas 12X40.000)
Rp. 50.000,-/ meter. untuk 3 km harganya Rp. 150.000.000,-
 Penempatan kabel optik yang lebih kecil akan kelihatan lebih
mudah dan lebih rapih. Disamping itu jenis jasa layanan kepada
pelanggan lebih banyak. Perkembangan bisnis / ekonomi dapat
lebih terpacu.
 Kerugian menggunakan fiber optik hanya kapasitasnya yang
besar, sehingga sekali kabel putus maka pelanggan yang
komplain banyak sekali.
 Bahan baku fiber optik adalah pasir kwarsa. Dan pasir kwarsa
dunia ini jauh lebih banyak dari pada tembaga. Disamping itu,
dengan berkembangnya pemakaian fiber optik maka harganya
akan semakin turun.
 Dengan menggunakan firber optik, maka MDP menjadi hilang
diganti dengan titik OAN. Hal ini membuat dimensi ruang
sentral menjadi sangat – sangat kecil. Karena sebagian besar
ruang sentral digunakan untuk menyimpan MDP.

51
B A B 4 - T E K N I K T R A N S M I S I

Bab

4
Teknik Transmisi

4-1 Transmisi

Source1 VBW
MULTIPLEX MODULASI U/C Amp

n VBW

(MEDIA )

END 1
DEMULTIPLEX DEMOD D/C AMP

END n

Gambar 4-01
Sistem Saluran Transmisi

Analogi telekomunikasi (transmisi) dengan Penghantaran barang.


Penyampaian informasi dalam telekomunikasi dapat dianalogikan
dengan penyampaian /perpindahan barang dari satu tempat
ketempat yang lain. Barang yang dikirim diberikan kepada
perusahaan jasa transportasi. oleh perusahaan jasa transportasi
barang tersebut dikodekan dan di paking.

a. Jika ukuran dan bentuk objek Barang yang dikirim tidak sesuai
/ efisien untuk dikirim maka dilakukan perubahan bentuk /
pemotongan seijin / dengan persetujuan pemilik barang. Jika

52
B A B 4 – T E K N I K T R A N S M I S I

pemilik barang mengin ginkan tidak adanya pemotongan maka


semuanya akan dikirim apa adanya dengan satu kontainer
khusus yang disewa sendirian. Ini disebut sewa borongan. (
leased channel ). Dalam hal ini maka penyewa dapat
menentukan berapa besar kapasitas yang disewanya sesuai
dengan kesediaan dananya.
b. Perusahaan transportasi tersebut tidak hanya menerima satu
pesanan saja, tetapi banyak. Sebab itu barang barang tersebut
di kelompokan menurut tujuan dan jenis barangnya. Sesudah
itu di paking kembali dalam group. (proses multiplexing )
c. Paking yang siap dikirim, dimuat kedalam alat transportasi,
dapat berbentuk truk, pesawat terbang, kapal laut atau truk
yang kemudian dimuat kembali kedalam kapal laut. Dlsb.
(Proses Modulasi)
d. Proses pengiriman / perjalanan/ perpindahan dari satu tempat
ketempat lain. (Perjalanan di Media )
e. ditempat tujuan , packing tersebut dibongkar dan dikembalikan
kepada packing asalnya. (demodulasi )
f. Pembongkaran packing berlanjut hingga menghasilkan
packing individual lengkap dengan pengkodeannya. (
Demultiplexing )
g. Code dibaca dan object yang dihasilkan dikirimkan kepada
penerima masing masing.( Penyambungan ke pelanggan 
teknik penyambungan )
h. Penerima menerima object. Dalam hal leased channel (
borongan ) maka biaya dapat pula ditanggung oleh pengirim
atau penerima. Sedangkan untuk publik di bayar secara eceran
. ( pentaripan / billing )

53
B A B 4 – T E K N I K T R A N S M I S I

Proses a. s/d h. dilakukan oleh perusahaan jasa pengantaran.


Perusahaan tersebut dapat mempunyai network ( jaringan
penganataran ) dimana mana tempat tujuan. Mungkin saja tidak
seluruh element dalam network tersebut dimiliki oleh satu
perusahaan, tetapi tiap tiap perusahaan yang terlibat harus
mempunyai pengaturan yang sama atau sesuai satu sama lain
hingga semuanya dapat bekerja sama.

Ada perusahaan yang hanya mengurus penerimaan dan packing


serta depacking dan pengkodean saja. Sedangkan urusan pemuatan
kedalam kendaraan transportasi menjadi tugas perusahaan lain.
Dapat pula media pengirimannya dilakukan oleh perusahaan lain
misalnya perusahaan pesawat terbang.

Atau seluruh jaringan dipunyai oleh satu perusahaan. Biasanya


kejadian ini dilakukan oleh perusahaan yang mempunyai omset
sangat bersar, baik karena pemakai jasanya banyak atau karena
monopoli.

Tiap tahap mempunyai tolok ukur keberhasilan masing -masing.


Disamping itu ada pula kendala kendala / gangguan dalam
pengiriman. Besar gangguan tersebut tergantung pada sistem dan
cara packing / pengiriman.

Jadi pada kegiatan transmisi / pengiriman ada proses: - perubahan


bentuk informasi - multiplexing - transmisi lewat media (
penyesuaian dengan media kirim ) -dan proses depacking.

54
B A B 4 – T E K N I K T R A N S M I S I

4-2 Pembatasan Suara (Bandwith)


Setiap bunyi dialam mempunyai warna sendiri. Tak seorangpun
yang mempunyai suara yang sama walaupun nada yang dikeluarkan
sama. Jika seseorang mengeluarkan nada A ( 440 Hz ) maka yang
dikeluarkan tidak hanya 440 Hz tetapi juga 880, 1320,1760,….

Yang merupakan nada harmoninya ditambah dengan Frekuensi


penyelaras lainnya. Semakin tinggi Frekuensi harmonis maka
semakin rendah pula energinya. Gambar dibawah ini melukiskan
distribusi power untuk setiap komponen Frekuensi suara.
amplitudo

gambaran distribusi daya


85 % pada suara normal manusia.

Tekanan suara ditentukan oleh amplitudo nada dasar yang berkisar


100 – 500 Hz untuk suara pria dan 200 – 1000 Hz untuk suara
wanita. Sedangkan harmonik – harmo-niknya bergerak sampai 10
KHz.

Untuk alat – alat musik mempu-nyai pita Frekuensi yang lebih


lebar dari suara. Harmoniknya dapat mencapai lebih dari 15 KHz.
Total daya yang dikeluarkan oleh manusia berkisar 10 – 20 µw
yang sebagian besar terdistribusi pada Frekuensi 500 – 1000 Hz.
Peralatan musik dapat mengeluarkan daya yang sangat besar
tergantung pada alat musiknya.

55
B A B 4 – T E K N I K T R A N S M I S I

dB
0

-10

-20 respons telinga


-30
-40
-50
.2K 1 K 2K
4K HZ

Gambar 4-03
Respon Frekwensi Telinga Manusia

Bila gelombang sampai ditelinga, terdapat tiga tulang kecil yang


memindahkan getaran itu ke cairan yang terdapat pada bagian
dalam telinga untuk diteruskan ke otak. Kepekaan telinga manusia
tidak sama untuk semua Frekuensi yang diterimanya.

Umumnya pada Frekuensi sangat rendah atau sangat tinggi


kepekaannya rendah. Telinga paling peka pada Frekuensi antara
300 – 1500 Hz dan titik puncak kepekaannya ada pada Frekuensi
800 – 1000 Hz. Dengan perkataan lain pada kepekaan rendah
suara yang masuk dilemahkan (diredam ) besar sedangkan pada
kepekaan tinggi diredam kecil.

Suara bariton walaupun sudah dikeluarkan sekuat tenaga, tetap


terdengar tidak keras. Sebaliknya suara sekitar 800 – 2000 KHz
terdengar keras walau dikeluarkan dengan tenaga yang tidak terlalu
besar. Untuk suara tinggi, manusia harus mengeluarkan tenaga yang
cukup besar supaya dapat terdengar dengan baik.

56
B A B 4 – T E K N I K T R A N S M I S I

Walaupun suara / telinga manusia dapat menerima suara dengan


Frekuensi 20 Hz – 20 KHz tetapi untuk efisiensi tetap harus
dibatasi. Kesepakatan internasional untuk komunikasi
membatasi Frekuensi yang dapat disalurkan pada kanal telepon
adalah 300 –3400 Hz saja. Dengan demikian pembicaraan lewat
telepon akan merubah sedikit suara manusia. seperti dapat dilihat
pada diagram suara manusia maka tenaga yang ditangkap hanya 95
% saja. Kalau lagi emosi lain lagi karena pita Frekuensi bergeser
kekanan.

4-3 Peralihan 2 ke 4 Kawat


Antara sentral telepon lokal dan pesawat pelanggan digunakan
sepasang kabel untuk arah bolak balik ( hubungan dua kawat).
Untuk hubungan pada junction ( saluran penghubung ). Pada trunk,
hubungan dua arah menggunakan saluran yang berbeda pada
arahkirim dan terima. (hubungan 4 kawat.)

Dengan demikian harus ada translasi dari hubungan dua kawat


menjadi empat kawat pada peralihan sentral ke saluran penghubung
atau trunk. Peralatan untuk translasi ini disebut hybrid. Yang dapat
digambarkan sebagai berikut :

4w
B cable
B
4 coax
4’
radio
optik

Gambar 4-04
Sistem 2 ke 4 kabel

57
B A B 4 – T E K N I K T R A N S M I S I

4-4 Kualitas (Signal to Noise Ratio)


Pada proses transmisi maka 4 ( empat ) parameter yang perlu
diperhatikan sepanjang saluran adalah:
 Distorsi redaman
 Distorsi phasa
 level
 noise atau S/N (Signal to Noise Ratio)

Distorsi Redaman pada saluran terjadi karena redaman pada


tiap Frekuensi yang berbeda berbeda juga.
Distorsi Phasa Demikian pula perubahan phasa signal
sepanjang saluran. Perbedaan ini menimbulkan distorsi penerimaan.
Redaman atau perubahan phasa boleh saja, tetapi perbedaan tidak
menyenangkan.
Level Sementara itu kepekaan terima ditentukan oleh level signal
yang datang, Jika level terima terlalu keras atau terlalu lemah tidak
memuaskan juga.
Noise Noise ( derau ) adalah sinyal yang tidak diinginkan.
Biasanya noise datang dari luar dalam bentuk gangguan atas
pembicaraan. Contoh yang paling jelas ketikapenerima radio FM
tidak sedang terisi oleh orang yang bicara yang terdengar adalah
suara mendesis ( derau ). Jelas derau ini akan mengganggu kwalitas
penerimaan. Sebab itu kwalitas penerimaan dinyatakan dengan
term S/N ( level signal terhadap level Noise ). Semakin besar S/N
semakin baik kwalitas penerimaannya. Dalam praktek yang dapat
terukur dipenerima bukanlah S/N tetapi S+N/N. (jelaskan mengapa
)

58
B A B 4 – T E K N I K T R A N S M I S I

4-5 Multiplexing
Pada hubungan 4 kawat maka tidak effisien jika satu saluran hanya
menyalurkan satu paket informasi saja. Biasanya beberapa paket
yang setujuan digabungkan jadi satu paket besar dan dikirim
bersamaan.
Proses penggabungan paket tersebut disebut Multiplexing dan alat
penggabungnya disebut multiplexer. Pada sisi terima terjadi
demultiplexing. Dengan multiplexing ini, maka penghematan dalam
bentuk perangkat dan saluran terjadi.

4-6 Modulasi
Modulasi ( pemuatan kedalam carrier ) Sesudah penggabungan,
maka signal hasil penggabungan dimuat kedalam carrier (truk )
yang akan membawanya.. Proses pemuatan ini disebut Modulasi.
Carrier berbentuk sinusoida murni. Melalui proses modulasi
(modulation ) maka carrier ini diganggu oleh signal pemodulasi
hingga menjadi carrier yang terganggu ( modulated carrier ).

Setiap sinusoida mempunyai 3 parameter yaitu Amplitudo ,


Frekuensi dan Phasa. Dalam teknik modulasi maka penumpangan
signal dapat pada perubahan parameter :
 Amplitudo, sistem disebut amplitudo modulasi. Amplitudo
berubah sesuai dengan signal perubah.
 Frekuensi, sistem disebut Frekuensi modulasi. Frekuensi
berubah sesuai dengan signal perubah.
 Phasa, sistem modulasi disebut Phase modula-si. Phasa
berubah sesuai dengan signal perubah

Y = A sin ( ω t + ψ )  ω = 2 π f t
59
B A B 4 – T E K N I K T R A N S M I S I

Alat yang melakukan perubahan ini disebut modulator. Pada bagian


terima ada peralatan demodulator yang mendeteksi gangguan yang
ada pada sebuah carrier. Proses deteksi ini disebut Demodulation
dan peralatan yang digunakan disebut demodulator.

4.6.1. Modulasi amplitudo. ( AM )

Sinyal yang akan dibawa s = S sinωst


c = C sin ωc t ωs = 2 π fs
Getaran pembawa yang terganggu pada
amplitudonya.

Gambar 4-05
Amplitude Modulation

cm = C(1+ks) sin ωct


k = index modulasi
Modulasi dikatakan 100% jika k=1
cm = C + CS sin ωct sin ωst
= Csin ωct+½CS(sin(ωc + ωs)t+ sin (ωc - ωs)t)

f f -f f f +f

60
B A B 4 – T E K N I K T R A N S M I S I

tugas: jika power sinusoida adalah ½ k.Amp2 hitunglah power tiap


– tiap komponen dalam modulasi amplitudo tersebut diatas. pada
modulasi 100 % bagaimanakah bentuk getarannya ?
Jika yang diambil untuk diteruskan :
a. fc-fs,fc, fc+fs disebut AMDSB(double side band)
b. fc-fs,fc atau fc, fc+fs disebut AM SSB
c. jika amplitudo fc ditekan disebut Supress carrier.
d. jika yang dikirim adalah DSB dengan salah satu bagian dari
sideband dikurangi maka disebut ISB.

Tugas:
Gambarkan bentuk gelombang-nya jika pemodulasi adalah sinyal
digital ( high or low voltage ) seperti disamping ini.

4.6.2. Modulasi Frekuensi (Frequency Modulation)


Pada modulasi Frekuensi maka Frekuensi carrier (pembawa) di
ganggu oleh Frekuensi sinyal. Maka persamaan getaran yang
termodulasi menjadi?
Cfm = C sin ωc(1+ks) t
=Csinωc(1+ kS sin ωst)t
=Csin(ωc+ks ωcsin ωs )t

61
B A B 4 – T E K N I K T R A N S M I S I

Secara rumus diatas kita akan melihat bahwa Frekuensi carrier akan
bertambah atau berku-rang dengan perubahan maksimum adalah
∆f= kSωc dan pita Frekuensi yang keluar adalah :ωc - ∆f sampai
ωc + ∆f dan BW = 2∆f carlson mengemukakan bahwa BW FM
∆f+ fm)
optimal dapat ditulis dengan rumus : BW = 2 (∆
Dimana fm = Frekuensi sinyal ter-tinggi Semakin besar har-ga k
maka ∆F semakin besar dan BW yang dibutuhkan akan semakin
banyak.

4.6.3. Modulasi phasa


Pada modulasi phasa maka sinyal pemodulasi ditumpangkan pada
phasa. Dengan perkataan lain phasa berubah sesuai dengan sinyal
pemodulasinya. Jika getaran pembawa mempunyai persamaan :
c = C sin ( ωc t + ψ )  ω = 2 π f t
Dan sinyal s = S sin ωst maka getaran modulasi menjadi :
CPM = C sin (ωct - kS∫sin ωst dt)
= C sin (ωct + kS/ωs cos ωst )
Jika persamaan diatas diteruskan maka akan diperoleh hasil seperti
pada FM, hanya index modulasinya dipengaruhi oleh Frekuensi
sinyal.

62
S I S T E M T E L E K O M U N I K A S I

Bab

5
Media Transmisi
Getaran sinyal pembawa itu harus disampaikan kepada penerima dan proses
penyampaian ini harus dilakukan melalui jalan raya. Truk tak dapat jalan tanpa ada
jalan rayanya atau kapal tak dapat jalan tanpa ada lautnya dlsb. Dalam hal
penyampaian getaran maka jalan rayanya disebut media transmisi dan getaran
pembawa termodulasi merambat (propagate) dalam media transmisi. Dan didalam
media ini rambatan carrier disebut gelombang pembawa. ( carrier wave ). Gelombang
pembawa dapat disalurkan lewat media transmisi, secara umu terdapat dua jenis
media transmisi yaitu:
Kabel, termasuk didalamnya :
 Kabel Tembaga
 Kabel Koaksial / Kabel Bawah Laut
 Serat Optik

Radio, termasuk didalamnya :


 Radio jarak pendek
 Radio troposere/scatter
 Radio gelombang mikro
 Satelit

Selain itu pada bab ini, akan dibahas Sistem Radio Bergerak

63
B A B 5 – M E D I A D I G I T A L

5-1 Kabel
5.1.1 Kabel Tembaga
Kabel tembaga adalah pasangan kabel yang banyak dipakai untuk
menghantar informasi dari pelanggan ke sentral. Umumnya
frekuensi yang dilalukan adalah frekuensi pembicaraan ( Voice
Band With, VBW ).
Karena sinyal yang dibawanya adalah arus AC + DC maka
karakteristik yang dominan yang perlu diperhatikan adalah redaman
kabel dan perubahan phasa terhadap frekuensi. Penggunaan kabel
ini sudah banyak dibahas dalam bab 3, jaringan lokal. Dalam bab
ini hanya dibahas penggunaan kabel tembaga untuk menyalurkan
gelombang pembawa dengan frekuensi tinggi.

Kabel tembaga

Mux Mod /Tx rx/dem Demux

Gambar 5-01
Blok Dasar Sistem Komunikasi Dengan Kabel

Seringkali jatah kabel lokal dari sentral ke suatu tempat sudah


habissedangkan pelanggan masih banyak yang meminta. Untuk
melayani kebutuhan pelanggan maka penyelenggara telekom
menggunakan sistem konsentrator kabel. dua pasang kabel tembaga
di sediakan untuk menyalurkan beberapa kanal VBW.

Frekuensi pembawa pada kabel tembaga bukan lagi 1 VBW tetapi


k. l 200 KHz yang dimodulasi oleh output multiplexer. Jelas dengan
frekuensi tinggi tersebut maka gelombang pembawa akan
mengalami redaman kabel yang cukup besar. Untuk jarak yang

64
B A B 5 – M E D I A D I G I T A L

cukup jauh diperlukan pengulang ditengah perjalanan. Biasanya


kapasitas sistem ini maksimal hanya 12 VBW analog.

Kabel tembaga juga sering digunakan untuk menghubungkan dua


buah sentral menggunakan konsentrator. Biasanya kabel yang
digunakan berdiameter lebih besar dari kabel untuk jaringan lokal.
Untuk hubungan antar sentral, maka dapat juga digunakan
penggabung-an secara digital ( PCM – 2 MBPS) dengan kapasitas
30 kanal VBW digital ( 64 KBPS ). Dengan kecepatan aliran bit
sebesar 2 MBPS maka dibutuhkan repeater tiap 3 –4 km. Catu daya
untuk repeater disalurkan melalui kabel yang sama dari terminal
yang didekatnya.
Dengan menggunakan konsentrator ini, maka kebutuhan kabel
menjadi sangat berkurang, disamping itu pemeliharaan juga
menjadi lebih sederhana. Diakhir semua proses ini adalah tujuan
penghematan.

5.1.2 Kabel Koaksial / Kabel Laut


Kabel coaxial adalah kabel yang terdiri dari satu kawat inti ditengah
yang dibungkus secara berlapis oleh plastik, kawat screen, plastik,
aluminium foil dan terakhir adalah lapisan plastik lagi. ( plastik =
polyuthylene). Kabel antena TV adalah kabel coaxial. Digunakan
kabel ini karena redamannya jauh lebih kecil dari pada kabel
tembaga biasa. Kabel ini dipergunakan untuk gelombang yang
membawa sejumlah kanal multiplexing besar. Kabel laut
menggunakan kabel coaxial ini untuk menyalurkan sampai 4000
kanal @3 KHz VBW dengan lebar pita frekuensi = 30 MHz.

65
B A B 5 – M E D I A D I G I T A L

Untuk perentangan didasar laut, maka kabel tersebut akan


mengalami perenggangan yang cukup besar. Karena itu perlu
diberikan tambahan daya rengang dengan menggunakan satu atau
dua lapisan kawat baja yang kuat sebagai pelindung.

Rangkaian pengulang (repeater ) tidak bisa dihindari untuk kabel


laut karena redaman yang cukup besar dan jarak yang panjang.
Kesulitan pada kabel laut adalah penempatan repeater dan jarak
antar repeater (10 km)  membutuhkan catuan yang besar ( dalam
orde KV).

Kesulitan lain adalah pemeliharaan jika terjadi gangguan, misal


tertabrak kapal, binatang atau tekanan air laut. harus dibuat kuat
sekali. Untuk efisiensi maka dalam satu kabel 1dipasang lebih dari
satu coax, bisa saja sampai 10. ( dapatkah lebih banyak lagi ?
mengapa ).

Contoh : kabel transatlantik th 1976, kapasitas 400 @ 3 KHZ bw,


maks frek 28 MHz, 1 kabel dengan diameter 2.4 cm, repeater
terbuat dari transistor berjarak 6 km. Panjang kabel = 6400 km.

5.1.3 Serat Optik


Kabel optik adalah kabel yang intinya terbuat dari kaca dan mampu
melalukan cahaya. Tebal kabel kaca antara 1 – 10 µm untuk jenis
monomode dan 50 – 60 µm untuk jenis multi mode. Sedangkan
pembungkusnya 125 µm.

66
B A B 5 – M E D I A D I G I T A L

Bahan serat optik adalah bahan gelas dengan kemurnian sangat


tinggi. Sedikit saja ada unsur asing, yang kecil sekalipun, akan
menimbulkan hamburan → redaman. Dua jenis bahan gelas yang
umum dipakai adalah gelas silika dan boros silika. Sekarang bahan
plastik sudah pula dipakai untuk inti serat optik.

step index mode Filling


material
Fiber optik
Kevlar
/penyang
ga

Gradual index mode

Gambar 5-02
Bagian Serat Optik

Beberapa serat kabel optik dalam satu gulungan besar ( isi minimal 6
serat ). Serat optik sangat rapuh ( mudah patah) sebab itu harus diberi
pelindung untuk memperkuatnya. Tiap – tiap haspel ( gulungan)
dapat membawa kabel fiber optik sampai 1 km. Cahaya ditimbulkan di
satu ujung pengirim dan diterima di ujung terima. Perjalanan cahaya
dalam kabel optik dapat dilihat pada gambar dibawah ini. sinyal
ditumpangkan pada cahaya dengan sistem modulasi intensitas. Jika
tegangan sinyal tinggi maka cahaya akan lebih terang

Perambatan multi mode

Gambar 5-03
Multimode vs. Singlemode

67
B A B 5 – M E D I A D I G I T A L

Cahaya tersebar selama perjalanannya, semakin tebal serat kaca


semakin tersebar cahaya dalam perjalanannya (dispersi ).

Disamping itu kecepatan rambat cahaya juga semakin lambat jika kaca
semakin tebal. Jika index bias kaca adalah 1 ½ (rata – rata) maka
kecepatan rambat lurusnya adalah 3.108 / 1½ m/s = 2. 108 m/s . Untuk
berkas yang merambat dengan sudut pantul 75o maka kecepatan
rambatnya berkurang lagi menjadi 2.108 cos 75° m/s .

2.5

2.0

1.5

1.0

.5
db/km
.8 .9 1 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 n m
Redaman oleh kabel optik pada berbagai macam panjang gelombang.

Gambar 5-04
Redaman pada Serat Optik per Panjang Gelombang Sinar Optik

Panjang gelombang cahaya yang digunakan berada pada daerah


infra red dengan panjang gelombang 0.8 nm, 1.3 nm atau 1550 nm.

Fiber optik dapat membawah informasi suara sampai 40.000 VBW


atau sinyal – sinyal digital video dalam jumlah yang cukup besar.

Konektor
Input serial light Light output
Data source fiber optik dengan Detektor serial data
sambungan

Gambar 5-05
Sistem Koneksi Serat Optik

68
B A B 5 – M E D I A D I G I T A L

Out put pemancar = 0 dBm dan minimal power dipenerima – 37


dBm. Sebelum masuk pada light detektor diperkuat dulu dengan
amplifier optik sebesar 30 dB. maka yang boleh
hilang ditengah jalan adalah 30+37 dB= 67 dB. Anggap jarak antara
sambungan 1 km (mengapa)
Kehilangan power terjadi pada:
 Konektor dikedua sisi (1 dB/sisi) 2 dB
 Margin untuk penyambungan jika putus 6 dB
 Redaman per sambungan /splicing 0,1 dB
 Redaman fiber optik 0,2 dB/km
 Redaman per km menjadi 0,3 dB
Maka jarak antara terminal menjadi (67–2-6)/0,3=196 km
Keuntungan lain dalam penggunaan serat optik adalah bebas
interferensi gelombang radio. Karena gelombang radio tidak
bergerak pada frekuensi optik.

1-9 Radio
5.2.1. Pembagian Band Frekuensi
Pembagian band frekuensi dan karakteristik tiap band Penggunaan
frekuensi radio sangat tergantung pada tujuan dan sifat aplikasinya.
Yang menjadi pertimbangan adalah jarak, iklim, kondisi lapangan,
kapasitas. Pembagian band frekuensi ini ditentukan dengan
kesepakatan dalam ITU. (International Telecommunication Union )

69
B A B 5 – M E D I A D I G I T A L

Nama-nama Band Frekuensi Radio


Nama Kepanjangan Interval Frekuensi Penggunaan
ELF Extremely Low 3-30 Hz
Frequency
SLF Super Low Frequency 30-300 Hz
ULF Ultra Low Frequency 300-3000 Hz
VLF 3-30 kHz Komunikasi kapal
Very Low Frequency
selam
LF Low Frequency 30-300 kHz
MF Medium Frequency 300-3000 kHz Radio AM
HF High Frequency 3-30 MHz Gelombang Pendek
VHF Very High Frequency 30-300 MHz FM, TV
UHF Ultra High Frequency 300-3000 MHz TV, LAN, GPS, HP
SHF Super High Frequency 3-30 GHz Radar, Satelit GSO

EHF Extremely High 30-300 GHz Radar


Frequency

8
Kecepatan menjalar gelombang radio adalah 3. 10 m/s . Jika
frekuensi sinyal yang bergerak adalah f Hz ( T detik untuk satu
perioda getar ) maka panjang gelombangnya adalah λ = 3.108 / f
meter

Pancaran radio tidak dapat lepas dari penggunaan antena yang akan
mentransfer gelombang elektris menjadi gelombang radio.
Beberapa macam antena tergantung pada keperluan dan frekuensi
yang digunakan sebagai berikut :

70
B A B 5 – M E D I A D I G I T A L

Dipole Dipole dengan pemantul

Yagi

Dipole dengan pemantul dan penyearah Horn

H P B W
P A R A B O L A D E N G A N P R I M E F O C U S
P A R A B O L A D E N G A N C A S E G R A I N

Gambar 5-06
Pola Radiasi Antenna

Pada antena kita mengenal istilah, Gain Antena. Gain antena


didefinisikan sebagai perbandingan power yang dipancarkan
maksimum terhadap power yang dipancarkan jika tidak pakai
antena ( isotropik kesegala arah ).

Istilah kedua adalah half power beam width yaitu besarnya


pentangan sudut dimana daya pancarnya adalah ½ ( 3 dB) dari
pancaran maksimum.

71
B A B 5 – M E D I A D I G I T A L

5.2.2. Perambatan / Propagasi Gelombang Radio

Ionosphere Radiasi ultra vilolet (UV)oleh matahari mengionkan


molekul – molekul atmosphere. Semakin mendekati bumi intensitas
UV semakin kecil, hingga pada permukaan bumi tidak ada lagi
atmosphere yang terionkan. Pada lapisan ionosphere ini terdapat
banyak elektron bebas yang bergerak secara acak dan mungkin saja
akan bersatu kembali dengan ion positifnya untuk menjadi atom
netral.

Khususnya untuk daerah didekat permukaan bumi dimana


atmosphere padat, maka kejadian bersatu kembali elektron dan ion
sangat besar. Tidak demikian halnya dengan lapisan ionosphere.
Pada tempat yang sangat tinggi, atmosphere akan semakin renggang
hingga jumlah ion/ elektron bebas juga semakin sedikit hingga
konsentrasi ion juga kecil

Dalam ionosphere terdapat lapisan – lapisan yang konsentrasi


ionnya berbeda dan otomatis pada ketinggian yang berbeda.

F2 250 – 500 km

F1 200-200 Km
E 90-150 Km
D 50-90 Km

Kep ad atan el ektro n/m 3

Gambar 5-07
Kepadatan Elektron pada tiap-tiap Bagian Atsmosfer Bumi

72
B A B 5 – M E D I A D I G I T A L

Ionosphere ini hanya ada pada saat ada intensitas matahari. Dari
permukaan laut terjadi pada siang hari dan sangat menurun pada
malam hari.

Kelakuan ionosphere adalah memantulkan gelombang yang datang


dengan sudut tertentu dan pada frekuensi MF, Gelombang radio
akan mengalami redaman pada setiap pantulan sehingga kuat
medan yang diterima berbanding terbalik dengan jarak yang dilalui.
Semakin tinggi frekuensi yang radio yang digunakan maka effek
lapisan ionosphere juga semakin berkurang. Untuk pita frekuensi
HF, VHF atau SHF maka gelombang radio akan langsung
menembus lapisan ionosphere.

Muka bumi juga memantulkan gelombang elektromagnetik. sebab


itu dengan kerja antara muka bumi dan lapisan ionosphere maka
sinyal dapat disampaikan pada jarak yang jauh.

Gambar 5-08
Gelombang yang Memantul dipermukaan Bumi

Perambatan gelombang dengan pantulan oleh ionosphere ini sangat


tidak stabil, kadang kala dapat diterima kuat, kadang pula diterima
lemah. Ketidak teraturan ini dikenal dengan nama fading ( fade out
= hilang sama sekali). Perhitungan yang dipakai adalah probability
sistem transmisi pada suatu media tertentu akan hilang sama sekali.

73
B A B 5 – M E D I A D I G I T A L

Contoh. Jika dikatakan fading = 40 dB ini berarti kemungkinan


terjadi fading terbesar 40 dB. dan probability terjadi hal terjelek
adalah P= 10 – F/10
Fading ini dapat terjadi secara cepat dapat pula secara lambat
tergantung pada gerak benda pemantulnya.

5.2.3. Gelombang Radio Mikro


Gelombang radio mikro adalah gelombang radio yang
menggunakan frekuensi VHF s/d SHF. Karena tingginya frekuensi
yang digunakan maka gelombang ini merambat lurus karenanya
dikenal dengan nama pancaran LOS (Line of Sight).

Gambar 5-09
Line of Sight pada Komunikasi Gelombang Mikro

Gelombang radio mikro digunakan untuk membawa sinyal dari


satu stasiun radio kestasiun radio lainya dengan jarak k. l 60 – 100
km. Kadang untuk kebutuhan didalam kota dapat juga digunakan
untuk jarak dekat.

Pada gelombang mikro ini, maka masalah redaman karena hujan,


redaman karena halangan ( obstacle) ataupun redaman karena
lapisan udara yang memantul sangat mempengaruhi kinerjanya.

74
B A B 5 – M E D I A D I G I T A L

Sistem ini dapat membawa informasi digital dari 8 MBPS s/d 144
MBPS atau s/d 1920 VBW @ 64 KBPS.. Untuk kecepatan yang
lebih rendah dari diatas maka sistem gelombang mikro ini tidak
effisien.
Keterbatasan gelombang mikro adalah fading yang besar dan jarak
yang dicapai tidak terlalu jauh karena harus LOS.

5.2.4. Sistem Komunikasi Satelit


Pengertian satelit sebenarnya adalah benda angkasa yang
mengelilingi sebuah planit, misalnya planit bumi mempunyai satelit
alam yaitu bulan. Dalam sistem telekomunikasi maka manusia
menempatkan sebuah benda angkasa buatan yang diisi dengan
perangkat radio. Benda ini digunakan sebagai repeater diangkasa.
Satelit buatan, yang diluncurkan manusia, akan bergerak
mengelilingi bumi dengan perioda putar T menuruti hukum kepler.
1. Orbit satelit adalah garis lengkung berderajat dua dengan salah
satu fokusnya adalah pusat bumi.
2. Kecepatan tempuh luas juring konstan.
3. Pangkat dua perioda putar sebanding dengan pangkat tiga
setengah sumbu panjang.
Dari hukum kepler ketiga didapat : T2 = 4 π 2 a3 / µ
Dimana µ = 400.000 km3/s2
Jika dipaksakan bentuk orbit harus lingkaran maka
T2 = 4 π 2 (R+h)3 /µ
dimana R = jari2=6370 km. bumi sedangkan h = jarak satelit
kemuka bumi. Dengan mengambil T = 24 jam maka diperoleh
harga h = 36.000 km. Dan R+h=42.400 km

75
B A B 5 – M E D I A D I G I T A L

Untuk harga R + h yang lain dan orbit berbentuk lingkaran maka


dapat diperoleh harga T sebagai berikut :
Satelit GSO dengan ketinggian 35780 km telah lama digunakan
sebagai repeater komunikasi diangkasa. Satelit ini bergerak
dibidang khatulistiwa dengan perioda putar 24 jam, sinkron dengan
rotasi bumi. Dengan demikian maka satelit itu akan terlihat tetap
dari satu titik dibumi. Tiap satelit GSO sebenarnya dapat meliput
1/3 bagian bumi.

Ketinggian Perioda putar Keterangan


(km ) / jam
400 1.6 LEO
700 1.7 LEO
1200 1.9 LEO
1600 2 LEO
4000 3 LEO
10000 6 MEO
20000 12 MEO
35780 24 GSO

Pada prakteknya daerah liputan ini dipengaruhi oleh jenis antena


yang dipakai di satelit. Kita mengenal liputan global ( 1/3 bumi )
atau liputan spot ( hanya sebagian kecil saja dari bumi yang
diliputnya.). besarnya liputan ini juga mempengaruhi power yang
dipancarkan dan diterima oleh bumi. Jika liputannya global maka
power yang diterima terbagi rata atas luas liputan.

Masalah utama dari GSO ini adalah jaraknya yang jauh hingga
dibutuhkan power pancar yang besar dan penerima yang
mempunyai kepekaan yang tinggi, Disamping itu jarak yang besar
juga menimbulkan masalah delay perjalanan gelombang.
Untuk mengatasi masalah tersebut, sekarang ini telah dioperasikan
satelit LEO ataupun MEO yang berjarak kecil dan delay kecil.

76
B A B 5 – M E D I A D I G I T A L

Kesulitan utamanya LEO atau MEO adalah perioda putarnya yang


tidak sinkron dengan perioda rotasi bumi. Kekurangan perioda
putar ini diatasi dengan menempatkan satelir LEO/MEO dalam
suatu bentuk konsta-lasi yang terus bergerak dan meliput secara
bergantian. Disamping itu ada komunikasi antar satelit untuk dapat
terus melayani pemakainya.

Harga satelit GSO cukup mahal karena kapasitasnya besar dan


kwalitasnya harus sangat tinggi untuk menghadapi lingkungan di
angkasa luar. Tetapi untuk menempatkan satelit tersebut maka
kendaraan peluncurnya akan lebih mahal lagi dari pada harga
satelitnya.
Sebaliknya satelit LEO kapasitasnya tidak terlalu besar tetapi harus
bekerja bersama dalam konstelasi banyak satelit. Umumnya, satelit
LEO digunakan untuk komunikasi satelit bergerak.

Jumlah harga satelit yang disediakan dan harga kendaraan


peluncurnya mungkin dapat lebih mahal dibandingkan dengan
GSO. Tetapi jika diperhitungkan dengan investasi stasiun bumi,
maka stasiun bumi LEO dapat dioperasikan dengan perangkat yang
kecil saja dan antena juga tidak terlalu besar (sedikit lebih besar
dari Hand phone ).

Satelit dalam perjalanan hidupnya harus selalu dikendalikan dari


bumi supaya sikap dan kedudukannya tidak menyimpang dari
ketentuan. Untuk pengendalian diperlukan bahan bakar – bahan
bakar. Bahan bakar ini diisikan disatelit, sehingga jumlahnya tidak
tak terba tas. Jika bahan bakar ini habis, maka habislah umur satelit
ini. Utk pelistrikannya, maka digunakan batere dan solar cell.

77
B A B 5 – M E D I A D I G I T A L

Dari uraian diatas, maka umur satelit ditentukan oleh banyaknya


bahan bakar yang tersedia. Satelit PALAPA menggunakan
frekuensi 6 GHz untuk pancaran dari bumi ke satelit (Up link ) dan
4 GHz untuk pancaran dari satelit ke bumi (Down link ). Pita
frekuensi yang dibawanya adalah 500 MHz terbagi dalam 12 kanal
satelit (transponder).

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
3.7 3.74 3.78 3.82 3.86 3.90 3.94 3.98 4.02 4.06 4.10 4.14 4.18

5.925 UPLINK 6.423 GHz

Gambar 5-10
Alokasi Frekuensi Pada Komunikasi Satelit
Tiap pemancar stasiun bumi dapat memancarkan gelombang
pembawanya pada salah satu kanal (transponder ) dengan lebar pita
frekuensi sesuai kebutuhannya. Carrier pembawa ini akan diterima
oleh satelit – diperkuat – kemudian dipancarkan kembali ke bumi.
Pancaran satelit ini adalah pancaran broadcast yang dapat diterima
oleh semua stasiun bumi penerima didaerah liputannya.

Berdasarkan sifat pancar dan terima satelit ini, maka satelit dapat
menghubungkan titik dimana / kemanapun dalam daerah
lingkupannya. Hubungan yang mungkin adalah hubungan point to
point, point to multipoint, multipoint to multipoint.

Penentuan lokasi stasiun bumi juga sangat bebas dan dapat


dipasang hanya dalam orde hari saja jika perangkatnya sudah ada.
Tidak seperti pembangunan sistem terestrial yang membutuhkan
waktu berbulan – bulan. Disamping itu permasalahan fading tidak
menjadi masalah yang besar untuk komunikasi satelit.

78
B A B 5 – M E D I A D I G I T A L

1-10 Sistem Komunikasi Bergerak


Suatu perkembangan yang amat berarti bagi sistem telepon terjadi
ketika muncul sistem telepon bergerak. Dengan sistem ini maka
pemegang telepon dapat bergerak bebas sambil bertelepon, bahkan
dapat berkomunikasi data dari dalam mobil. Adapun jaringan
telepon bergerak terdiri dari jaringan Base stasion dan jaringan
pelanggan. Jaringan Base stasiun adalah jaringan antara base
stasiun dengan MSC ( Main Switch Controler ) sedangkan jaringan
pelanggan adalah hubungan antara pesawat mobile dengan base
stasiun ( BS) sebagai penerus ke MSC. Tiap – tiap BS
menggunakan frekuensi yang berlainan.

Tiap – tiap BS mempunyai daerah liputan sendiri yang tidak


terlampau luas. Selama MS berada didalam daerah liputannya
hubungan MS ke MSC dilakukan lewat BS tersebut. Jika MS
bergerak pindah dari satu liputan BS ke liputan BS lain, maka
terjadi transaksi pindah pelayan ( Hand over ) antar BS dengan
koordinasi MSC. Dalam koordinasi perpindahan, MS akan melapor
kepada BS baru bahwa dia ada dalam jangkauannya. Hal ini
disampaikan kepada MSC dan MSC mencatat lokasi pelayanan
untuk MS tersebut, sambil memerintahkan BS untuk melepas /
melayani MS tersebut.

Luas cakupan BS ditentukan oleh banyaknya MS (probabilitas rata


– rata pada jam tersibuk) dalam BS tersebut. Semakin banyak MS
maka daerah liputan BS akan semakin kecil. Bahkan dalam satu
gedung dapat saja dibuat mini BS yang hanya melayani MS yang
ada digedung itu.

79
B A B 5 – M E D I A D I G I T A L

Dengan diidentifikasi daerah liputan dimana MS berada maka MSC


akan mudah mencarinya pada saat ada panggilan kepada MS. MS
dapat saja me/dihubungi ketelepon manapun didunia ini karena
MSC tersambung ke sentral – sentral telepon tetap atau bergerak
lainnya.

A C A
D B D B
C A C
B D B D
A C A
Pemisahan sell dengan 4 set frekuensi

Gambar 5-11
Kelompok 4 Sel

Dengan adanya kemungkinan penggunaan frekuensi ulang untuk


tiap – tiap daerah liputan BS, maka sistem telepon bergerak ini
dapat menampung banyak pelanggan untuk daerah yang semakin
luas.

Sekarang ini telepon bergerak sudah mulai memanfaatkan satelit


sebagai BS. Untuk itu digunakan satelit LEO karena jaraknya dekat
dan batere MS tidak perlu terkuras banyak. Contohnya adalah
satelit Garuda dari PSN. Masalahnya satelit ini mahal, sedangkan
satelit LEO membutuhkan jumlah satelit banyak untuk mengcover
seluruh dunia.

Perkembangan lain adalah penempatan sentral dan BTS disuatu


kendaraan yang melayang diangkasa setinggi 20 km. Benda
tersebut adalah sebuah balon helium yang dikendalikan oleh sebuah
pesawat.

80
S I S T E M T E L E K O M U N I K A S I

Bab

6
Transmisi Digital
6-1 ANALOG vs DIGITAL
Sinyal analog adalah sinyal yang perubahannya tidak terputus
terhadap waktu. Dalam transmisi analog maka akan terlihat bentuk
gelombang tersebut disetiap tahap pengiriman. Sedangkan sinyal
digital adalah sinyal yang berbentuk pulsa – pulsa tegangan atau
arus terputus – putus yang menggambarkan pengkodean dari sinyal
aslinya (analog atau digital).

Tegangan

Analog

digital

Gambar 6-01
Tegangan Pada Analog dan Digital

Sinyal digital merupakan kombinasi dua tegangan tinggi dan rendah


(On atau OFF) yang merupakan pengkodean dari suatu informasi /
sinyal yang diwakilinya.

81
B A B 6 – T R A N S M I S I D I G I T A L

Keuntungan dengan sistem digital sebagai berikut :


1. Sistem digital hanya menangani dua macam sinyal “on” atau
“off” sebab itu mudah untuk menanganinya. Mudah pula
untuk memperbaiki kesalahan yang dialaminya selama
perjalanan.
2. Untuk deteksi “on” dan “OFF” mudah
3. Pembuatan rangkaian digital lebih mudah. (Menggunakan IC
VLSI)
4. Dengan sistem koding, maka error yang terjadi selama
perjalanan pada sinyal digital dapat diperbaiki.
5. Sinyal digital dapat compress walau dengan mengorbankan
kwalitas hingga kebutuhan frekwensi dalam pengiriman
dapat dikurangi. Pada dasarnya transmisi digital
membutuhkan bandwidth yang jauh lebih besar dari pada
sinyal analog. Tetapi dengan teknologi kompress maka
bandwidth yang dibutuhkan dapat diturunkan.
6. Sistem digital dapat diproses terpadu dengan sistem
komputer. ( misalnya Video CD, dll) dengan proses lewat
komputer ini , maka pengolahan sinyal digital sangat mudah
dan features yang dapat ditawarkan dapat sangat bervariasi.
Dll .
7. Transmisi digital lebih handal dibandingkan transmisi analog.
8. Sinyal digital jauh lebih mudah digabungkan (Multiplexing)
dengan sinyal dari berbagai – bagai sumber maupun tujuan
dan sangat flexibel.

82
B A B 6 – T R A N S M I S I D I G I T A L

Untuk mengkodekan sinyal analog menjadi digital digunakan


sistem bilangan biner dengan konversi dari desimal sbg berikut :
0= 0000 5=0101 (0+4+0+1)
1= 0001(0+0+0+1) 6=0110 (0+4+2+0)
2= 0010(0+0+2+0) 7=0111 (0+4+2+1)
3= 0011(0+0+2+1) 8=1000 (8+0+0+0)
4= 0100(0+4+0+0) 9=1001 (8+0+0+1)
soal : carilah pengkodeaan untuk bilangan 3710 kedalam binier.
Jawab: 37 = 32+4+1 → 3710 = 1 0101

Dalam dunia komputer kita tidak hanya terlibat dengan angka,


tetapi juga dengan kata, huruf, tanda baca, logat dan sebagainya.
Semuanya dapat memiliki harga tertentu dalam bentuk kode yang
sesuai.

Satuan dasar informasi alam notasi digital dua keadaan disebut


biner. Isi memori komputer dapat ditulis atau dibaca dalam satuan
yang berisi 16 bit atau 32 bit, dan setiap satuan dinamakan satu kata
( word ). 32 bit telah cukup untuk menyatakan satu bilangan dengan
ketelitian sekitar 10 digit desimal yang umumnya sudah dianggap
cukup untuk perhitungan. Satu kata dapat pula menyatakan sebuah
instruksi atau lebih, tergantung pada bentuk pengkodean yang
dipakai. Selain itu, kata juga dapat diartikan dalam bentuk karakter.
Misalnya, kata 32 bit dapat mewakili empat karakter, yang masing
– masing 8 bit atau kata dari 16 bit dapat mewakili 2 karakter.
Umumnya, satu kali akses ke memori akan menghasilkan suatu kata
(word), meskipun tidak selamanya berlaku. Setiap lokasi satu kata
dalam memori diberi nomor yang unit dan dinamakan adress.
Dengan mengirimkan alamat tertentu, maka isi memori pada alamat

83
B A B 6 – T R A N S M I S I D I G I T A L

tersebut dapat dibkan untuk membaca isinya, atau menulisi dengan


data baru.

Satu blok kecil memori dapat mengandung 4096 lokasi. Perhatikan


penggunaan bilangan kelipatan dua disini. 4096 atalah 212, artinya
bilangan binier 12 bit dapat digunakan untuk mengalamati semua
lokasi dalam blok tersebut.

Kadang–kadang 4096 disingkat menjadi 4 Kilobiner dengan 1 Kilo


biner = 1024 bit atau 210. Sebagai contoh, ukuran memori komputer
16 M. Bilangan ini menunjukkan jumlah adress untuk memori yang
harus disediakan. Untuk menyatakan alamat memori tersebut
dibutuhkan bit sebanyak 14 bit minimal. Untuk memungkinkan
alamat yang lebih banyak maka bit yang disediakan 16 buah yang
berarti sebanyak 216 alamat.

Satu karakter 8 – bit dinamakan satu byte. Beberapa komputer


berorientasi pada byte, artinya setiap alamat mengandung satu byte
atau karakter. Pada komputer kecil memori dirancang sedemikian
rupa sehingga setiap akses akan menghasilkan satu byte, meskipun
pada komputer yang lebih besar satu akses dapat menghasilkan
beberapa byte.

Instruksi dan data numerik pada komputer jenis pertama terdiri dari
beberapa byte tergantung pada ketelitian yang diinginkan atau pada
jumlah informasi yang harus disediakan. Selain istilah bit, byte dan
word yang sering kita jumpai, beberapa pembuat mikroprosesor
juga merancang peralatan yag menyimpan hanya 4 bit sebagai satu
satuan. Mereka menamakan setengah byte ini dengan nibble.

84
B A B 6 – T R A N S M I S I D I G I T A L

6-2 ANALOG ke DIGITAL


Sebuah sinyal dapat berbentuk kontinu atau diskrit digital. Lihat
gambar berikut ini,

Continous/ analog

‘t 

Discrete / digital

‘t 
Gambar 6-02
Perbandingan antara sinyal analog dan diskrit

Pada sumbu waktu, sebuah sinyal terdiri dari besaran: Amplitudo,


frekwensi dan phasa. Amplitudo berhubungan dengan power sinyal.
Semakin besar amplitudo maka power sinyal juga semakin
besar.(P~A 2)
Tugas. Gambarkanlah pada time domain, sinyal dengan frekwensi
yang berbeda jauh ( rendah, sedang, tinggi ).

Tiap sinyal, jika bukan sinusoida, selalu terdiri dari berbagai


sinusoida dengan bermacam frkwensi dan phasa. Perbedaan
amplitudo dan phasa inilah yang akan membentuk warna / keunikan
sinyal tersebut.

Sebuah bit dapat terdiri dari ratusan frkwensi dengan amplitudo dan
phasa yang berbeda. Sudut – sudut tajam pada signal digital
dibentuk oleh frekwensi tinggi. Untuk jelasnya sinyal digital
tersebut digambarkan dalam bentuk frewensi domain.

85
B A B 6 – T R A N S M I S I D I G I T A L

Jika frekwensi tinggi tersebut di saring (tidak boleh lewat) maka


bentuk sinyal digital akan menjadi cacat. Akan tetapi cacat tersebut
masih dapat diperbaiki dipenerima dengan dua cara yaitu regenerasi
dan penambahan bit untuk CRC.

Dalam transmisi sinyal, maka pita frekwensi yang tersedia sangat


terbatas. Semakin sediit pita tersebut dipakai semakin baik, karena
dapat digunakan untuk aplikasi yang lain.
Jika lebar pulsa minimum adalah T detik atau kecepatan aliran bit =
R = 1/T maka optimum bandwidth yang dibutuhkan adalah 1/T atau
=R.

Perubahan signal analog menjadi digital Perubahan


signal analog menjadi digital dilakukan dengan dua tahap yaitu
pencuplikan (sampling) dan kuantisasi.. Prinsipnya digambarkan
sebagai berikut :
Samplin kwantis
g asi

PAM bit
stream

6 9 7 4
sampling
0110 1001 0111 0100 kwantisasi
/pengkodean
Gambar 6-03
Proses Sampling dan Kuantisasi

Hasil pengolahan sinyal diatas adalah bit stream yang kecepatannya


=s xk
Dimana s = jumlah sampling / detik
. k = jumlah bit /sampling

86
B A B 6 – T R A N S M I S I D I G I T A L

+128 kwantisasi
max

total 28=256
-128

Gambar 6-04
Kuantisasi 256bit

Sinyal ini disalurkan melalui saluran transmisi dan diolah kembali


menjadi sinyal analog. Semakin besar s maka sinyal analog yang
diterima akan semakin menyerupai aslinya. Yang paling optimum
bila s = 2 x banwidth sinyal analognya.

Banyaknya kuantisasi per sampling (k) akan menentukan besarnya


kesalahan yang mungkin terjadi. Semakin besar k maka kesalahan
bit menjadi semakin kecil. Jumlah level kuantisasi = 2k.

Jumlah sampling yang ideal untuk suatu sinusoida adalah sebanyak


– banyaknya. secara optimal 2 sampling saja sudah cukup untuk
mewakili satu gelombang sinusoida. Sehingga besarnya S adalah 2
x frekwensi tertinggi sinyal. Untuk VBW 0.3 – 3.4 KHz maka
jumlah sampling optimal adalah 2 sampling x 4 KHz = 8 K
sampling / detik. → jarak antar sampilng adalah 125µ second.

S adalah 2 x frekwensi tertinggi sinyal. Untuk frekwensi dibawah 4


KHz pengkodean akan lebih baik lagi. Untuk kuantisasi dikenal 2
standard yaitu standard amerika dan standard eropa. Standard eropa
menggunakan 8 bit / sampling sedangkan standard amerika
menggunakan 7 bit / sampling. Dengan demikian maka kecepatan
bit untuk standard eropa adalah 8 x 8 KBPS = 64 KBPS sedangkan
untuk standard amerika adalah 8 x 7 KBPS = 56 KBPS.

87
B A B 6 – T R A N S M I S I D I G I T A L

Multiplexing (penggabungan dalam kawasan waktu) pada


transimisi digital. Multiplexing dilakukan dengan cara berikut; ada
30 kanal yang akan digabungkan menjadi satu jalur (Pulse Code
Modulation ) Prosesnya sebagai berikut :
Yang masuk kedalam VBW adalah sinyal pada tahap 4 kawat.
Masukan analog diumpan pada kanal 1 s/d 31 sedangkan kanal 0
dan 15 tidak diisi. ( PCM – 30 Kanal )
1. Setiap 125//32 µs pengambilan sample kanal berikutnya. Dan
hasilnya adalah pulsa sampling secara bergiliran dari kanal 0
s/d kanal 31. ( ingat kanal 0 dan 15 kosong ) total sampling
adalah 32 x 8 KS/detik
2. Pulsa – pulsa sampling dikwan- tisasi menjadi si-nyal binary
deng-an 8 bit per sampling sehingga total bit menjadi 32 x 8 x
8 KBPS.
3. Pada proses c maka kanal 0 diisi dengan pulsa sinkronisasi
sedangkan kanal 15 diisi dengan informasi status dan
pengebelan (signaling )
4. Pulsa 2048 KBPS biasa dikenal dengan saluran 2 MB di
manipulasi dengan kode AMI/ HDB3 untuk mengatasi
masalah dalam penerimaan.
5. Pada proses penerimaan dilakukan hal yang sebaliknya.
6. Pada tahap selanjutnya multiplexing dapat dilanjutkan dengan
cara yang sama, tetapi yang diambil adalah bit – bit dan bukan
sampling. Tiap saat satu bit pada 2 MBPS dan waktu
putarnya adalah 125 µs/(32 X 4 ) untuk menyalurkan 4 x 32
kanal VBW.

88
B A B 6 – T R A N S M I S I D I G I T A L

Disamping cara multiplexing diatas yang biasa dikenal dengan


multiplexing PDH (Plesiosynchronouse Digital Hirarchi), dikenal
juga multiplexing dengan cara SDH (Synchronous digital hirarchi).
Perbedaan antara keduanya pada format pembentukan tiap tingkat
multiplexing dimana SDH lebih Flexible dari pada PDH. Hal ini
akan dipelajari lebih lanjut dalam Sistem transmisi telekomunikasi.

6-3 Masalah Pada Digital


Pengiriman sinyal digital mempunyai beberapa masalah :
Masalah pengkodean
Setiap sinyal yang dikirim dengan cara digital harus dikodekan
dahulu. Pada pengkodeaan tersebut dilakukan sampling. Sampling
ini diharapkan dapat mewakili sinyal aslinya. Pada kenyataannya
tidak sepehuhnya sampling ini mewakili. Semakin sedikit jumlah
sampling semakin tak terwakili. Sebaliknya semakin banyak jumlah
sampling akan membutuhkan jumlah bit yang lebih banyak lagi
yang berarti bandwidth yang dibutuhkan makin besar.

Masalah Kuantisasi
Proses pengkodean berikutnya adalah kuantisasi. Jika sebuah
sampling dikuantisasi maka besar angka kuantisasi akan dibulatkan
keatas atau kebawah. Pembulatan ini menimbulkan error yang
besarnya ½ /2n dengan n = jumlah bit kuantisasi.

Masalah Noise / Derau


Noise / derau yang timbul selama pengiriman akan membuat pulsa
– pulsa cacat. Semakin besar noise semakin besar kecacatan

89
B A B 6 – T R A N S M I S I D I G I T A L

tersebut. Akan tetapi dalam proses penerimaan cacat tersebut dapat


diperbaiki jika di kodekan dengan baik. Pada satu tingkat noise,
maka cacat tersebut tidak dapat diperbaiki. Kwalitas transmisi
dinyatakan dengan Bit error rate ( BER ) yang menyatakan
persenasi bit yang salah diterima.

Masalah Bandwidth
Semakin cepat bit rate ( kecepatan bit ) maka semakin besar
bandwidth yang dibutuhkan. Umumnya jika bit rate = R bit/s maka
band width optimal yang dibutuhkan adalah R Hz. Tergantung
modulasinya, bandwidth tersebut dapat diturunkan sampai R / n Hz
dengan konsekwensi BER nya akan semakin tinggi (jelek) atau
powe terima harus diperbesar untuk memperoleh BER yang tetap.
Dimana n adalah faktor pengurangan bandwidth yang disebabkan
oleh modulasi.

6-4 Fitur Pada Digital


Disamping Masalah maka transmisi digital mempunyai beberapa
fitur antara lain,
1. Fitur perbaikan dengan pengkodean
Dengan mengkodekan sinyal yang dikirim maka bandwidth
dapat diperkecil karena proses dekoding akan mampu untuk
mencari kembali sinyal asalnya dengan BER yang cukup
baik.
2. Fitur kompresi Kompresi akan semakin memperkecil
bandwidth yang dibutuhkan dengan konsekwensi sinyal
terima tidak 100 % seperti aslinya. Tingkat kompresi ini
tergantung pada penerimaan penggunannya.

90
B A B 6 – T R A N S M I S I D I G I T A L

3. Fitur pemaketan dan frame relay. Dengan transmisi digital,


maka informasi dapat di potong – potong dan mudah
disisipkan dengan informasi pengirim dan tujuan. Dengan
adanya informasi ini maka tiap tiap paket dapat dikirim tidak
hanya melalui satu jalur tettapi berbagai jalur yang penting
sampai tepat waktu. Sistem ini disebut pengiriman dengan
cara frame relay ( direlay frame by frame ) dan banyak lagi
features lainya.

6-5 Sistem Digital


Pada pembahasan diatas sudah diperlihatkan bahwa transmisi dan
pengolahan sinyal digital banyak sekali keuntungannya
dibandingkan proses sinyal analog. Sebaiknya jaringan telepon
Nasional PSTN/ Public Switch Telepon Network ) juga
menggunakan sistem digital. Akan tetapi langkah kesana masih
banyak masalah a. l.

Untuk Indonesia yang uangnya tidak banyak dan penguasaan


teknologinya tidak tinggi sangat sukar untuk mengganti jaringan
lama analog menjadi jaringan digital. Disamping itu pelanggan
yang masih analog di Indonesia sulit untuk membiasakan diri
dengan sistem digital baik dalam sisi pemakaian maupun dalam sisi
keuangan (kemampuan bayar ).
Sebab itu strategi yang dikembangkan adalah membiarkan jaringan
lama analog tetap ada sampai dengan saat umurnya, sementara
untuk jaringan yang baru digunakan sistem digital yang harganya
lebih murah.

91
B A B 6 – T R A N S M I S I D I G I T A L

Penggantian analog jika sudah usang dengan digital memang sudah


merupakan keharusan. Sebab itu strategi dibawah ini dipandang
logis untuk menuju kearah digital.

 Perluasan jaringan yang telah ada tanpa merubah topologi


seluruh jaringan
 Penggantian peralatan analog yang telah mencapai masa akhir
usia dng digital.
 Pembentukan pulau digital untuk kelompok – kelopok tertentu
yang memang sudah mendesak pemakaiannya.
 Pembangunan overlay ( jaringan pelapis ) untuk jaringan
analog tanpa membongkarnya.
 Dengan tidak langsungnya pergantian seluruh analog menjadi
digital maka dibutuhkan pembangunan – pembangunan
interface yang mehubungkan jaringan lama dengan jaringan
baru. Hal ini dapat merugi Tetapi bukan karena diperlukannya
peralatan yang hanya digunakan sementara.
Tugas. Kalau anda sebagai pemutus strategi manakah yang anda
pilih di perhitungkan dengan kerepotan dan ekonomis?

Disamping perangkat interface yang dibutuhkan maka satu hal lain


adalah masalah pensinyalan ( pengebelan ) yang tidak match antara
digital dan analog. Ini juga perlu mendapat perhatian dalam
perencanaan beralih kedigital. Berikut ini akan diuraikan kriteria
yang umum digunakan di banyak negara. Jika beberapa sentral
lokal dalam suatu daerah akan ditambah atau diganti, biasanya
dilakukan pelapisan atau penambahan saluran ganda (tandem).
Semua perkiraan kebutuhan masa depan hams dipertlmbangkan
sebelum membeli, agar kerja terpadu dapat dikurangi.

92
B A B 6 – T R A N S M I S I D I G I T A L

Lalu lintas yang berasal dari jaringan baru sedapat mungkin tetap
berada dalam jaringan tersebut untuk meminimalkan jumlah
perubahan dari jalur lama/baru atau baru/lama yang dialami oleh suatu
hubungan.

Kemajuan dalam evolusi jaringan baru dengan metoda pelapisan


memberikan kesempatan untuk menyeragamkan persinyalan.
Jaringan yang ada sekarang cenderung berkembang dengan
beraneka persinyalan yang dapat menimbulkan persoalan dalam
pemilihan, latlhan, dan pengadaan suku cadang. Munculnya
persinyalan kanal bersama (common channel signaling), khususnya
penyambungan seniu (quasi associated), dapat membentuk sistem
persinyalan yang terpadu, sehingga mengurangi kerjasama yang
diperlukan.

6-6 Jaringan Terpadu / ISDN


Jaringan Data terpadu (JDPT), yaitu jaringan telepon yang
memadukan sistem transmisi digital dengan sistem penyambungan
digital secara penuh. Bagi orang-orang yang bekerja dalam sistem
telekomunikasi nasional, khususnya di negara-negara yang
memonopoli pengelolaan jasa, JARINGAN digital pelayanan
terpadu (JDPT) merupakan jaringan tunggal yang dapat membawa
dan menyambungkan aneka pelayanan telekomunikasi. JDPT
diharapkan berkembang dari jaringan digital telepon, seperti
British Telecom atau Departemen Pos & Telekomunikasi, malta
perluasan sistem nasional nampaknya amat pantas dan beralasan,

93
B A B 6 – T R A N S M I S I D I G I T A L

agar masyarakat memperoleh semua bentuk pelayanan telekomuni-


kasi yang saat mi tersedia, misalnya:
Televisi pengulasan lambat (slow scan)
 Faksimil
 Videotex berkualitas tinggi (Picture Prestel)
 Transmisi naskah (teletex)
 Hubungan komputer dengan komputer (penyambungan
rangkaian atau paket)
 Pengalihan uang secara elektronis
 Telemetri (pembacaan meter daya listrik, air, dsb.)
 Videotex interaktif (misalnya belanja secara elektronik)
 Surat elektronik
Untuk orang lain, harapan ini tidak selalu dianggap layak atau
masuk akal. Sebagai contoh, industri komputer yang telah
berkembang pesat sampai pada kekuatannya saat ini umumnya
berdiri sendiri dan saling bersaing.

Peralatan dan peranti lunak yang dibuat oleh sebuah perusahaan


komputer umumnya tidak dapat bekerja dengan produk perusahaan
lainnya. Memang banyak jaringan data pribadi yang dipakai untuk
pelayanan bagi seluruh dunia, namun sangat sedikit yang dapat
dihubungkan satu sama lain melalui jaringan umum.

Dengan munculnya jaringan nasional yang terdiri dan sentral


telepon yang dikendalikan oleh komputer, tidak hanya pelayanan
telepon, namun semua bentuk pelayanan. telekomunikasi yang tidak
cocok satu sama lain dapat dimaafkan, asalkan para penyedia
informasi dan pembuat komputer memandang jaringan tersebut
sebagai awal kompetisi baru yang terbuka.

94
B A B 6 – T R A N S M I S I D I G I T A L

Persatuan komunikasi dan komputer dinamakan teknologi informasi


atau telematika. Jika jaringan telekomunikasi publik telah
menerapkan keistimewaan teknologi digital, dan jaringan komputer
memperbesar fasilitas telekomunikasinya, maka revolusi teknologi
informasi yang dihasilkan akan dapat mengubah ekonomi nasional
secara radikal, seperti yang terjadi dalam revolusi industri di abad
ke sembilan belas.

Batas antara bidang komudkasi dan komputer menjadi kabur akibat


pergeseran ke arah sistem transmisi digital, sentral digital, alat
penyimpan digital, serta persinyalan saluratj bersama digital yang
dapat digunakan untuk menganut hubungan dan panggilan tidak
hanya pada hubungan telepon, tetapi seluruh jenis pelayanan
telekomunikasi yang baru.

Hubungan antara pelanggan dengan JDPT dilangsungkan melalui


sistem transmisi digital yang menyalurkan percakapan dua arah, data,
dan persinyalan, pada sebuah pasangan kabel pada jaringan distribusi
lokal. Sistem transmisi ini akan memungkinkan para pelanggan
menggunakan beberapa kanal sekaligus, misalnya:
 Kanal percakapan PCM atau data 64 kbit/detik disebut PRA
(Preliminary Rate ACCESS )
 kanal 64 kbps kbit/detik dan biasa disebut BRA ( Basic Rate
Access )

95
B A B 6 – T R A N S M I S I D I G I T A L

Kanal persinyalan 64 kbit/detik


Hubungan dan kerja terpadu berbagai jenis terminal dapat
diwujudkan, mulai dan pesawat telepon sederhana, sampai pada
terminal data komputer yang pintar (intelligent) dan canggih.
Pada permulaan hubungan dengan JDPT, diharapkan terminal
pelanggan memberi informasi pada sentral untuk membenitahukan
prosedur yang akan digunakan untuk persiapan dan pengawasan
hubungan. Pesan yang mengandung lebih banyak informasi bagi
terminal data atau komputer akan menggantikan nada-nada atau
pemberitahuan lisan (rekaman) yang selama Ini ditujukan untuk
pelanggan. Jika terminal memberi kode ‘telepon’, maka panggilan
tersebut tidak akan dibatasi pada JDPT, tetapi dapat disambungkan
ke jaringan telepon seluruh dunia.

Jika kode menunjukkan permintaan pelayanan khusus, maka


diperlukan perantara kerja terpadu (interworking interface),
misalnya jaringan penyambungan paket.

Tidak seorangpun dapat mengatakan dengan pasti bagaimana JDPT


internasional akan berkembang nanti. Tetapi jelas bahwa dunia
telekomunikasi sedang berada dalam permulaan perioda yang
berkembang dan berubah amat cepat, yang akan sangat
mempengaruhi kehidupan manusia di seluruh dunia.

96
S I S T E M T E L E K O M U N I K A S I
Bab

7
Komunikasi Data
7-1 Komunikasi Data
Yang dimaksud komunikasi data, adalah komunikasi dimana source
adalah data. Dan data adalah segala sesuatu informasi yang
berbentuk digital. Transmisi suara dapat saja dijadikan transmisi
data jika informasi suara tersebut dirubah (dikodekan) menjadi
bentuk digital.

Jadi dalam informasi data ini kita akan mebahas bagaimana sebuah
data digital dikirimkan. Untuk transmisinya tidak dibahas karena
sama saja dengan transmisi analog hanya perangkatnya saja yang
tidak sama.Komunikasi data sebenarnya tidak dapat dipisahkan
dengan komputer. Baik komputer sebagai sumber informasi
ataupun komputer sebagai pengolah data dan transmisi serta
penyambungannya.

Untuk terjadinya komunikasi data maka harus ada kesamaan bahasa


antara kedua pihak (pengirim – penerima). Jika tidak ada kesamaan
bahasa maka perlu ada penyesuaian dikedua pihak. Penyesuaian ini
hanya pada bagian depan (muka–muka). Perangkat yang melakukan
penyesuaian ini disebut perangkat antar muka (interface).

97
B A B 7 – K O M U N I K A S I D A T A

Jika sudah sesuai maka data tersebut dikirim. Data berbentuk signal
digital ( bit stream ). Maka sangat perlu diidentifikasi kapan mulai
aliran data, berapa panjang, bentuknya dan tujuannya.

Di sisi penerima, detektor harus mendeteksi secara tepat bagaimana


membaca datanya. (kapan mulai, memeriksa apakah untuknya atau
tidak, kapan berakhir dlsb ). Dalam hal ini maka penerima harus
menerima aliran data tersebut secara sinkron. Atau dapat saja tidak
sinkron (Asinkron) jika dia dapat mendeteksi tujuan (destination )
data tersebut dikirim.

Untuk mudahnya membayangkan komunikasi data ini, kembali


akan diambil analogi dengan komunikasi surat. Pertama informasi
utama adalah surat itu sendiri. Surat yang ditulis merupakan
untaian kata-kata yang bermakna dalam satu jenis bahasa (sumber
informasi ) . Ketika surat itu sudah selesai ditulis dimasukan dalam
amplop ( paket- sinkronisasi ). Tidak cukup sampai disini, pada
amplop tersebut harus dituliskan siapa pengirim dan kepada siapa
dikirim serta bentuk barang ( informasi ) yang dikirim dlsb.
Kemudian menyampaikannya kepada kantor pos.

Pada tiap tahap estafet selalu ada tata keramanya, seperti halnya
jika bertamu. Tata kerama ini disebut protokol. Dalam komunikasi
data juga ada protokol ini. Jika protokol tidak ada maka semua data
dapat sampai tetapi tidak dapat di deteksi.

Berbagai macam protol telah di kembangkan oleh dunia


telekomunikasi untuk mendapatkan kesamaan standard (berbahasa)
. Sebab itu protokol ini di standarkan oleh badan dunia

98
B A B 7 – K O M U N I K A S I D A T A

telekomunikasi (ITU–International Telecommunication Union –


dibawah org. PBB) .  bukan hanya komunikasi data saja yang
distandardkan melainkan seluruh aspek telekomunikasi.. Yang
distandarkan bukan hanya software tetapi juga perangkat dan
pengaturannya.

7-2 Unsur-Unsur Komunikasi Data


Berkembangnya komunikasi data didahului oleh perkembangan
komputer. Pada awalnya komputer hanyalah alat untuk menghitung,
memproses database dan untuk kemudahan kerja administrasi.
Dengan makin berkembangnya teknik komputer baik hardware
maupun software maka dirasakan kebutuhan untuk interaksi antar
komputer. Semula interaksi langsung antar komputer, lama
kelamaan interaksi dengan komputer yang jauh.

Pemikiran tentang suatu jaringan komputer mulai dikembangkan.


Yang pertama jaringan komputer melalui jaringan telepon secara
point to point . Dan kini jaringan komputer melalui telepon dengan
kontrol jaringan tersendiri. (Internet ).

Perkembangan teknologi ini sedemikian hingga memungkinkan


seluruh komputer yang tergabung dalam jaringan tersebut
berkomunikasi
langsung atau delay. Adanya tempat – tempat penyimpanan data
dalam jaringan yang dapat diakses oleh seluruh anggota jaringan .

99
B A B 7 – K O M U N I K A S I D A T A

7-3 Kebutuhan Pemakai


Jaringan data dibangun untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
Maka spesifikasi teknis sebuah jaringan harus ditentukan dengan
aplikasi bisnis yang diperlukan. Sebab itu kita harus tahu dan
memahami beberapa faktor berikut ini:
 Jumlah dan lokasi lokasi permroses data
 Jumlah dan lokasi terminal ( remote )
 Type transaksi
 Kepadatan lalu lintas tiap tipe transaksi.
 Prioritas/ urgensi informasi yang disalurkan.
 Pola lalu lintas
 Bit error rate yang dibutuhkan.
 Keandalan sistem yang digunakan.
 Revenue yang mungkin didapat.

7-4 Jaringan Komunikasi Data


Perkembangan sampai kini kecepatan lewat saluran telepon dapat
ditingkatkan menjadi 14, 28 dan 56 KBPS seiring dengan
kecanggihan MODEM yang digunakan dan kwalitas saluran yang
makin baik. Bahkan dimasa datang kebutuhan akan makin
meningkat dengan adanya kebutuhan Pay TV dlsb. Kebutuhan akan
dapat mencapai 2 MBPS atau lebih.

Pada dasarnya komunikasi data dapat dibagi atas 7 lapis hubungan.


 Lapis fisik(hubungan fisik )
 Link data(lewat modem, dlsb)
 Lapis Network ( jaringan )

100
B A B 7 – K O M U N I K A S I D A T A

 Lapis transport
 Lapis session ‘perkenalan /basa basi’
 Lapis presentasi ( format, encrytion)
 Lapis Applikasi ( E mail, File transfer, dll )

Komp A Komp B
Lapis 1 Lapis 1 -

Network Komp C
Lapis 1 -

DEC IBM Net


net
X.25
SNA
prot
prot
OSI Wang
Net Internet prot net
(TCP/IP)

Others net

Gambar 7-01
Integrasi Network via Protokol

Tidak semua pemakai mempunyai volume yang besar. Yang pasti


mereka mempunyai relasi/ destinasi yang banyak. Sebab itu
berkembanglah suatu jaringan yang jauh lebih flexible dimana tiap
orang dapat dihubungi kapan saja dan dimana saja. Sistem Internet
berkembang untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Melalui sistem
internet ini berkembang pula bisnis jasa turutan dalam bentuk jasa
penyediaan informasi atau jasa penyediaan aplikasi.

Sinyal suara / analog dapat pula disalurkan melalui jaringan data


jika formatnya juga dirubah menjadi format data. Dengan demikian
kita dapat menggunakan Internet untuk berhubungan suara maupun
gambar.

101
B A B 7 – K O M U N I K A S I D A T A

Terminal
Modem
data

Terminal
Modem
data

Gambar 7-02
Komunikasi Data via Modem

Jaringan data sederhana.( point to point )


DPTE = data processing terminal equipment

Jaringan penghubung dapat saja berbentuk saluran telepon Jaringan,


dapat pula saluran khusus dengan kapasitas yang jauh lebih besar.
Jaringan khusus ini makin banyak dipakai untu privat. jaringan data
sederhana antar server ( dedicatated) dengan tiap server melayani
beberapa terminal dengan konfigurasi bintang. Konfigurasi
lingkaran dilayani dengan hubungan langsung kecepatan tinggi dan
biasa disebut Local area network

Biasanya kecepatan antar server tinggi, tetapi dapat juga hanya 64


KBPS tergantung pada volume yang dibutuhkan. Pada jaringan ada
sebuah server yang melayani hubungan tersebut dan biasanya
disediakan oleh provider internet.

Atau dapat pula server tersebut tidak disediakan oleh provider


internet, tetapi oleh group pengguna sendiri. Dalam hal ini maka
jaringan tersebut disebut Intranet dan tidak boleh dijperjual belikan
kepada pengguna diluar group. Dalam jaringan tidak hanya ada satu
titik penyambungan, tetapi banyak. Titik tersebut disediakan oleh
satu atau lebih provider.

102
B A B 7 – K O M U N I K A S I D A T A

Local Local
area area
Network Network

Gambar 7-03
Lokal Area Network

Dalam pengiriman data, maka biasanya pengirim melakukan


pemaketan. Dalam arti satu ukuran volume data dikirim sebagai
satu paket dan dibungkus dengan header dan footer. Paket – paket
data seperti ini dikirim melalui titik – titik sambung, yang dapat
membaca data pengirim dan penerima, memaketkan kembali lalu
di relay ke tujuan. Sistem seperti ini disebut “Frame relay “.
Dengan sistem frame relay ini maka paket – paket dalam satu set
informasi tidak perlu melalui jalur/ titik sambung yang sama.
Untuk terjadinya hubungan data seperti ini, maka protocol sangat
diperlukan.

7-5 Pelayanan Data


Jaringan Data Lokal
Komputer – komputer dalam satu kantor (perusahaan) dihubungkan
satu sama lain melalui komputer server menggunakan jaringan data.
Melalui jaringan ini maka tiap–tiap komputer anggota jaringan
dapat menyimpan atau mencari data di atau dari komputer lain atau
dari komputer server.

103
B A B 7 – K O M U N I K A S I D A T A

Untuk memungkinkan komputer bekerja sama secara memuaskan


dengan komputer lain maka dikembangkan suatu jaringan loka
(Local Area Network). Letak komputer tidak terbatas pada satu
bangunan bahkan dapat berbeda daerah. Untuk itu maka antara
kantor dengan kantor dibangun hubungan data permanen.

Jika dalam satu kantor telah dikembangkan LAN maka kantor itu
dapat saja memasang aplikasi interaktive antar komputer ( intranet )
yang pada dasarnya adalah jaringan internet mini khusus untuk satu
perusahaan tertentu.

Internet
Hubungan data antar komputer merupakan pelayanan data yang
paling dibutuhkan sekarang ini. Internet adalah jaringan data antar
komputer yang merupakan dunia tersendiri. Melalui Internet maka
tiap – tiap komputer dapat berhubungan dengan komputer lain
ataupun berhubungan dengan pusat – pusat data diseluruh dunia.

Untuk dapat masuk dalam jaringan internet maka komputer


pelanggan dihubungkan pada simpul internet yang melayaninya
lewat jaringan telepon lokal menggunakan modem data.
Selanjutnya bentuk – bentuk aplikasinya tergantung pada software
yang tersedia dikomputer maupun pada provider internet dan
jaringan internet.

104
B A B 7 – K O M U N I K A S I D A T A

Reservasi tiket pesawat


Jaringan komunikasi data dunia untuk aplikasi ini di layani oleh
SITA (Societe Internationale de Telecommunications
Aeronautiques) yaitu badan internasional yang mengkoordiasikan
kegiatan penerbangan dari markasnya di Paris. Badan ini
mempunyai jaringan data yang terdiri dari 10 simpul (London,
Amsterdam, Frankfurt, Tokyo,Hongkong, Beirut, Rome, Madrid,
dan Paris sendiri.) penyambungan utama yang dihubungkan
bersama oleh jalur dengan kecepatan 9.6 kbps. Dengan sistem
“packet Switched”. Jaringan ini terhubung dengan level kedua
yang terdiri dari simpul komputer dan 48 prosesor lewat satelit yang
mengoperasikan lebih dari 5000 terminal diseluruh dunia.

Dengan kecepatan 9.6 dan 4.8 KBPS saja sudah cukup untuk
melayani kebutuhan reservasi tiket pesawat terbang, maka dapat
dibayangkan berapa besar kecepatan pelayanan suara dengan digital
sebesar 64 KBPS.

Kebutuhan Bank
Pada era sekarang kebutuhan transaksi banyak dan sebagian besar
lewat bank. Pembayaran – pembayaran dalam jumlah besar bahkan
kecil dilayani lewat jasa bank. Maka Bank harus memperlengkapi
dirinya dengan komunikasi data antara komputer pusat dengan
terminal – terminal yang tersebar di seluruh negara bahkan dunia.
Kecanggihan dan kerapihan pelayanan data merupakan salah satu
faktor penilaian bank tersebut.

105
B A B 7 – K O M U N I K A S I D A T A

Tetapi Pada era sekarang kebutuhan transaksi banyak dan sebagian


besar lewat bank. Pembayaran – pembayaran dalam jumlah besar
bahkan kecil dilayani lewat jasa bank. Maka Bank harus
memperlengkapi dirinya dengan komunikasi data antara komputer
pusat dengan terminal – terminal yang tersebar di seluruh negara
bahkan dunia. Kecanggihan dan kerapihan pelayanan data
merupakan salah satu faktor penilaian bank tersebut. Tetapi
Aplikasi bank ini dapat dilayani melalui jaringan data lewat satelit
menggunakan stasiun bumi antena kecil ( VSAT ).

Begitu pula dengan aplikasi yang lain. Misalnya STNK, SIM,


Imigrasi, pertanahan sebenarnya dapat dikembangkan dengan lebih
baik dan teratur lewat pelayanan komunikasi data.

Iuran Sewa ( Leased channel )


Saluran sewa pada dasarnya adalah saluran TELEPON yang
digunakan khusus untuk kebutuhan pelanggan setiap saat. Saluran
sewa ini tidak dihubungkan ke sentral, melainkan di cross conect
langsung pada MDF ( main distribution Frame ) di sentral. Saluran
sewa ini dapat digunakan khusus untuk komunikasi data dapat pula
digunakan untuk kebutuhan jaringan telegraph/ telex.

Percetakan jarak jauh, rental film jarak jauh dll.


Semua aplikasi ini membutuhkan komunikasi data. Koran di edit
dipusat dan dicetak. Jika percetakan hanya ada dipusat maka koran
itu tidak dapat tiba dengan cepat untuk pelanggan yang jauh yang
menyebar diseluruh dunia. Sebab itu perlu dibuat cetakan yang
tersebar didunia.

106
B A B 7 – K O M U N I K A S I D A T A

Masalah utama adalah bagaimana materi cetakan dapat sampai


dipercetakan yang ada diseluruh dunia. Kembali komunikasi data
memegang peranan. Semua isi koran di kodekan digital dan
dikirim lewat saluran data kepercetakan remote.

Disamping koran, film yang baru muncul di Holywood dan ingin di


jual di Indonesia akan jauh lebih cepat dan lebih aman serta murah
jika dikirim dalam bentuk data dari pada dalam bentuk film
celluloid.

Disamping harus lewat petugas Bea dan Cukai, kemungkinan rusak


dan waktu serta orang yang menghantarkannya. Dengan pengiriman
lewat jaringan data maka semua isi film tersebut dapat di simpan
dalam CD Rom dan dimainkan pada saat diperlukan. Waktu kirim
yang dibutuhkan hanya dibawah 1 jam. (faktor – faktor apa saja
yang menentukan kecepatan kirim ini) .

Perusahaan TV yang ingin mengirimkan program TV nya secara


broadcast juga perlu jaringan komunikasi data broadcast yang lebih
kecil kebutuhan bandwidthnya dibanding sistem analog.Masih
banyak aplikasi yang lain, yang perlu dipertimbangkan

107
B A B 7 – K O M U N I K A S I D A T A

Pemahaman dB
Dalam pembahaan transmisi maka kita akan dihadapkan pada
perubahan level, baik pengurangan ataupun penambahan level
electrical signal. Karena efek amplifier, noise atau distorsi. Untuk
itu pengertian dB ini perlu dipahami sedemikian rupa sehingga
mendarah daging dalam otak kita.

G= 10 log P2/ P1 dB
P1 P2
G

Pada dasarnya dB (decibel) adalah suatu perbandingan antara dua


besaran tenaga (power) dalam skala logarithma.
Jika P1 = 5 Watt dan P2 = 1 watt maka G=10 log (5/1)= 7 db
Jika P1= 5 mw dan P2 =1 mwatt maka G= 10 log (5/1)= 7 dB
Jadi 5 Watt  7 dB dan 5 mwatt  7 dB juga.

Jelas pernyataan ini tidak benar. Untuk menunjukkan besar power


maka kita harus memberi tanda reference apakah yang dipakai.
Sebab itu p1 = 1 watt dan p2 = 5 watt dalam bentuk logaritma
dituliskan:
P1= 10 log [p1 /1 watt] dBw

W disini adalah catatan “terhadap apa p1 di bandingkan.

Dengan demikian untuk menyatakan perbandingan terhadap 1 mw


maka satuannya dalam logaritma adalah dbm.

108
B A B 7 – K O M U N I K A S I D A T A

Telah diketahui bahwa jika p1=1 W → P1=10 log 1W


/1W =0 dBw
atau 10 log1W/1mW=30 dBm
jadi 0 dBW= 30 dBm

Untuk hanya menyatakan perbandingan dua power maka tidak perlu


dicantumkan reference. Seperti contoh dibawah ini :
Dalam contoh ini hanya ingin mengetahui blok element network ini
memberi penguatan berapa kali. Yang penting disini adalah ratio (
perbandingan ) dan bukan berapa besarnya.
1 Watt 2 watt
Elemen

network

input 0 dBW Gain 2 x=3 dB o/p 3dBW


0 dBw + 3 dB = 3dBw
Perhatikan tabel dibawah ini.
Numerik dB Numerik dB
1 0 100 20
1,25 1 1000 30
1,6 2 10.000 40
2 3 100.000 50
2,5 4 dst.
3 4,8 (5)
4 6
5 7
6 7,8(8)
7 8,5
8 9
9 9,6
10 10

109
B A B 7 – K O M U N I K A S I D A T A

- Apakah arti Gain negatip ? bukan gain tetapi pelemahan (redaman )


- Apakah redaman sama dengan absorbsi? tidak selalu sama. Absorbsi
menyebabkan peredaman. Sedangkan redaman tidak selalu absorsi.
Misalkan rugi – rugi termasuk redaman tetapi bukan absorbsi.

- Kalau dimensi kecepatan adalah L/T,Apakah dimensi dB ? dB tidak


berdimensi karena merupakan perbandingan power terhadap power.

- Apakah dimensi dBw? telah diketahui bahwa w dalam satuan ini


merupakan catatan. Pada hakekatnya dBw sama dengan dB. Jadi dBw
tidak berdimensi.

- Jika diketahui bahwa power density ( kerapatan power adalah PD=–


100 dBw/m2. berapakah jumlah power jika BW yang dilalui adalah 100
KHz? Jawab: – 100 dBw/m2 berarti PD=10-10 w/m2. dan maka
p =105 Hz X 10-10 w/m2= 10-5 W dalam logaritma ditulis
P = 50 dBhz + – 100 dBw/m2 = -50 dBw

- Berdasarkan tabel 1 hitunglah tanpa menggunakan calculator atau


tabel logaritma atau kertas / pensil.
• out put 1 watt gain 27 dB maka input.
P0=1 W = 0 dBw= 30 dBm
maka input = P0 – Gain=0 dBw – 27 dB=27 dBm atau
30 dBm-27dB= 3 dBm
• input 10 watt loss 6 dB maka output =10 dBw-6dB=4dBw
• input 4 mw melalui box dengan gain -12 dB, 35 db dan 10 dB yang
disusun serial. Maka output =
4 mw=6 dBm Po= 6 dBm -12dB+ 35 dB + 10 dB=39 dBm

110
B A B 7 – K O M U N I K A S I D A T A

• input 10 watt loss 6 dB maka output =Power Listrik adalah P=E2 /


R. atau I2 R. Jika tegangan output berbanding tegangan output 20 kali,
berapa db kah gain box tersebut ?( asumsi bahwa impedansi input
sama dengan impedansi output )
Jangan lupa bahwa dB adalah perbandingan power. Sebab itu G=
10 log P2/P1 = 10 log E22/ E12 sedangkaan R dianggap sama. Maka
G = 20 log E2/E1 atau 20 log I2/I1

• Sebuah box mempunyai gain = 30 dB berapakah perbandingan


tegangan listrik pada input dan output.
30 = 20 log Eo/Ei → Eo/Ei=103/2=34 X

• bagaimanakah menyatakan besar level/ power: 10watt dalam db :


jw. Power = 10 log (10 watt/ 1 watt ) =10 dbW. Atau Power = 10
log (10 watt/ 1 mwatt) =30 dBm

• Sebuah amplifier mempunyai power output = 20 watt. Nyatakan


dalam dBW dan dBm.

• input sebuah amplifier = 0.0004 watt nyatakan input tersebut dalam


dBm. Apakah arti minus dalam pernyataan diatas.
• Hitunglah 0 BW = …… … dBm

111
B A B 7 – K O M U N I K A S I D A T A

• Konversikan :
DB dB Wa dB dB m DB dB Wa dB dB m
m w tt m w w m w tt m w w
66 20 43 3
63 17 40 0
60 13 37 -3
50 7 33 -6
47 6 30 -7

• Apakah gunanya satuan dB, dBW dan dBm ? mengapak dipakai satuan ini.
apakah dimensi dBW dan dBm.
Jawab: dB , dBW dan dBm tak bersatuan. Digunakan satuan dB
untuk mempermudah perhitungan dengan hanya menjumlah atau
mengurangi. Disamping itu, besaran - besaran alam bersifat logaritmis.
Penggunaan satuan dB lebih dapat mewakili pemahaman akan alam.

Contoh: sebuah sebuah sepeda motor didengar dari jarak 1 m


mempunyai kekuatan 90 dBpw jika 4 buah motor akan menghasilkan
power sebesar 90 dBpw +10 log 4 dB= 96dBpw
kekerasaan yang terasa ditelinga juga kurang lebih 7% dan bukan
400%.
• renungkan kebenaran gambar dibawah ini.

0 dBW -3dBw
3 dBW 0dBW

0 dBW jadi 0 dBW + 0 dBW = 3 dBW


dan 0 dBw terbagi dua menjadi - 3 dBW - 3dBw

jadi 0 dBW + 0 dBW = 3 dBW

112
B A B 7 – K O M U N I K A S I D A T A

dan 0 dBw terbagi dua menjadi - 3 dBW

• verivikasi tabel dibawah ini.


0 dbm + 0 dBm= 3 dBm 20 dBm+20 dBm=23 dBm+ 3db
5 dbm +5 dBm=5 dBm +3 dB 23 dBm+23 dBm=23dbm+3dB
∆ =0 koreksi = 3 dB

P1 P2 P1+P2= ∆ koreksi dari yang besar.


20 20 23 0 3
20 21 23,5 1 2,5
20 22 24,1 2 2,1
20 23 24,8 3 1,8
20 24 25,5 4 1,5
20 25 26,2 5 1,2
20 26 27 6 1
20 27 27,8 7 0,8
20 28 28,6 8 0,6
20 29 29,5 9 0,5
20 30 30,4 10 0,4
20 31 31,3 11 0,3
20 32 32,26 12 0,26
20 33 33,21 13 0,21

• hitunglah:
43 dBm+40 dBm =…… ∆=3 koreksi=1,8 ∴hasil=44,8 dbm
25 dBm+ 20 dBm + 27 dbm+ 19 dBm+28 dBm=
26,2dBm 27,6 dBm 28 dBm
29 dbm 28 dbm = 31,5 dbm

113
B A B 7 – K O M U N I K A S I D A T A

Hitunglah: 3 dBm +4 dBm +5 dBm =


-23 dbm -15 dbm - 18 dbm – 26 dbm= dbm

- Biasanya combiner mempunyai loss. Jika loss combiner adalah 3


dB sedangkan inputnya adalah 7 dBm dan 11 dBm berapa dBm
outputnya?
• c/n1=a (numeric) c/n2 = b ( numeric) maka
n1=c/a n2=c/b n1+n2=c/a + c/b
Dengan demikian c/(n1+n2)= 1/(a-1+b-1)
c/nt=1/(c/n1-1+c/n2-1) secara dB →
C/Nt=10log[1/(c/n1-1+c/n2-1)]

• C/N1 = 20 dB C/N2=20 dB berapakah C/(N1+N2)?


Jawab : karena N1=N2 maka N1 + N2 akan membesar 3 dB dengan
demikian C/(N1+N2)=20 -3 dB= 17 dB atau gunakan rumus diatas

• Verivikasi tabel dibawah ini.


C/N1 C/N2 C/Nt= ∆ koreksi yang
besar.
20 20 17 0 3
20 21 16,5 1 2,5
20 22 17,9 2 2,1
20 23 18,2 3 1,8
20 24 18,5 4 1,5
20 25 18,8 5 1,2
20 26 19 6 1
20 27 19,2 7 0,8

114
B A B 7 – K O M U N I K A S I D A T A

20 28 19,4 8 0,6
20 29 19,5 9 0,5
20 30 19,6 10 0,4
20 31 19,7 11 0,3
20 32 19,74 12 0,26
20 33 19,79 13 0,21

• tentukan C/Nt jika C/N1=17 C/N2=23 C/N3=20 C/N4=28 dan C/N5=16


dB dengan menggunakan kalkulator dan juga tabel diatas. Jawab. 14.4 dB

115

Anda mungkin juga menyukai