Oleh:
Bambang Sugiyono Agus Purwono
Program Doktor Ilmu Manajemen
Program Pasca Sarjana – Fakultas Ekonomi
Universitas Brawijaya – Malang
Email address:bambangsap2010@gmail.com
Http://www.bambangsap2010.wordpress.com
Abstract
Purpose – The purpose of this paper is to introduce the BUFE Method (Eight steps
designing the strategic planning).
Design/methodology/approach – Using informants of 25 people from four different
countries, they are from the Republic Democratic of Timor Leste (RDTL), Malaysia,
German, and Indonesia. The eight (8) steps designing the strategis planning are
vision, mission, objectives, strategies, policy, program, budgets, and procedures. The
method of analysis is qualitative approach.
Finding – The paper finds that practitioner can design the corporate strategic
planning using the BUFE Method easily.
Practical implications – The findings of the study are useful for administrators,
project managers, and practitioner.
Limitations – The findings of the study do not discuss the ethics and values.
Original/value – The paper is a part of the dissertation resulting the eight (8) steps
designing the strategis planning.
I. PENDAHULUAN
Beberapa tantangan yang dihadapi oleh para manager puncak pada saat ini adalah:
1. Memperoleh daya saing strategis yang kuat dan dijunjung tinggi,
kesalahan ini akan mengakibatkan penurunan pangsa pasar yang
signifikan.
2. Menyusun strategi yang benar dan menerapkannya dengan efektif.
1
3. Menghasilkan laba di atas rata dan konsisten yang diharapkan oleh para
pemegang sahamnya.
4. Mencapai kinerja yang luar biasa.
5. Memaksimisasikan kepuasan dan kesetiaan pelanggan.
6. Memerlukan kepemimpinan bisnis.
7. Menghadapi persaingan yang tinggi.
8. Mengantisipasi hal yang tidak diharapkan.
9. Memperoleh kesuksesan.
10. Meningkatkan kualitas barang dan jasa.
2
2.1.1. Penetapan Tujuan
Perancangan tujuan penting untuk mengukur keberhasilan yang akan dicapai oleh
organisasi, membantu mengevaluasi, menciptakan sinergi, menunjukkan prioritas,
menekankan koordinasi, memberi dasar untuk aktivitas perencanaan yang efektif,
pengorganisasian, sebagai alat motivasi, dan pengendalian. Tujuan haruslah
menantang, terukur, konsisten, masuk akal, dan jelas.
a. Definisi Tujuan
Tujuan merupakan misi/ sasaran yang ingin dicapai oleh suatu organisasi di masa
akan datang dan manajer bertugas mengarahkan jalannya organisasi untuk mencapai
tujuan tersebut.
Adapun tujuan setiap manajer (Koontz, 1988: 81), adalah untuk menciptakan suatu
surplus, dan clear dan verifiable objectives untuk memberikan fasilitas di
dalam pengukuran terhadap tindakan manajerial secara efisien dan efektif.
c. Pendekatan
3
a. Top-down
Suatu metoda pendekatan yang berasal dari atas/pimpinan, artinya tujuan
perusahaan/ organisasi ditetapkan terlebih dahulu oleh manajemen puncak.
b. Bottom-up
Suatu metoda pendekatan yang berasal dari bawah/subordinate, dimana
penetapan tujuan perusahaan/ organisasi dimulai dari individu-individu
pada lapisan manajemen paling bawah.
2.1.2. Perencanaan
2.1.3. Pengorganisasian
4
bahwa orang-orang tsb. akan memberikan kontribusi dengan cara-cara yang
khas/spesifik untuk meningkatkan usaha-usaha di dalam kelompoknya.
2.1.4. Pengarahan
Pada fungsi pengarahan ini dapat dibagi menjadi dua fungsi yang lain, yaitu:
1. Staffing
Harold Koontz dan Heinz Weihrich (1988: 17, 296) menyatakan bahwa:
Staffing is defined as filling, and keeping filled, the position in the
organization structure through identifying work-force requirements,
inventorying the people available, recruiting, selecting, placing,
promoting, appraising, planning the careers, compensating, and
training or otherwise developing both candidates and current job-
holders to accomplish their tasks effectively and efficiently.
Prinsip yang digunakan pada staffing adalah menempatkan orang sesuai pada
tempat yang sesuai dan pada saat/ waktu yang tepat (The right people, right
position, and the right time).
2. Directing
5
b. kegiatan-kegiatan dalam suatu organisasi.
3. Coordinating
2.1.5. Pengendalian
Pengendalian adalah proses penetapan apa yang telah dicapai, yaitu proses evaluasi
kinerja, dan jika diperlukan (terjadi penyimpangan), dapat dilakukan perbaikan
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
6
2.1.6. Kekuasaan
EFFECT
Gambar 2-1
Diagram Sebab-Akibat
7
2.2. STRATEGIC PLANNING
Teori tentang manajemen dasar telah dikenal secara familiar di dalam kehidupan kita
sehari-hari. Dimana di dalam manajemen terdapat lima (5) fungsi manajemen yang
paling esensial, yaitu: planning, organizing, actuating, and controlling (POAC).
Fred R David (David, 2003: 16) menyatakan bahwa strategi berasal kata “strategos”
dari bahasa Yunani (Greek) yang merupakan gabungan 2 (dua) kata yaitu: “stratos”
yang berarti “army” dan “ago” yang berarti “leading/guiding/moving to”, sehingga
strategi adalah seni tentang perencanaan dan pengelolaan operasi militer skala besar,
tentang pengarahan ke posisi yang paling menguntungkan sebelum pertemuan
sesungguhnya dengan musuh terjadi.
Klasifikasi tersebut di atas adalah berjenjang dan hirarkhis (Gambar 2-2 dan 2-3).
8
2.2.1.1. Vision
Gambar 2-2
Delapan langkah (Metode BUFE) di dalam merancang Rencana Strategik
Gambar 2-3
Definisi Rencana Strategik
Pernyataan visi:
1. Sony’s President, Akio Morita, mempunyai visi sbb.:
Wanted every one to have access to personal portable sound (walkman).
2. Nokia handphone, mempunyai visi sbb.:
Connecting people.
3. ITB mempunyai visi sbb.:
9
- Friendly ITB
- Go International.
4. ABB (Asea Brown Boveri/ Switzerland Company), mempunyai visi sbb.:
Globally thinking, locally acting.
5. Xerox Corp., mempunyai visi sbb.:
Better than best.
2.2.1.2. Missions
The three elements of a mission statement (Arthur A Thomson Jr, 2001:34) adalah:
• Customer needs, or what is being satisfied?
• Customer groups, or who is being satisfied?
• The company’s Technology, competencies, and activities, or how the
enterprise goes about creating and delivering value to customer and satisfying
their needs.
Pernyataan misi:
1. Perusahaan penerbangan sipil Singapore Airlines, mempunyai misi sbb.:
To become the world’s largest airline.
2. IBM Corporation, mempunyai misi sbb.:
Information at your fingertips (IAYF).
10
Pernyataan tujuan Perusahaan perlengkapan rumah tangga Maytag Corporation:
a. Meningkatkan profitabilitas (pada th 1992, MAYTAG Corp., mengalami
kerugian,
b. Menjadi nomor 1 di dalam kepuasan pelanggan,
c. Tumbuh di bisnis perlengkapan rumah tangga untuk orang Amerika Utara, dan
d. Menjadi perusahaan perlengkapan rumah tanggaterbesar ketiga (dalam unit
penjualan) di Amerika Utara.
Ada 2 (dua) macam tujuan (Thompson, 2001: 44), yaitu: financial objectives dan
strategic objectives.
3.2.1.4. Strategies
11
Pernyataan strategi:
1. General Motor Company (GMC) adalah:
• Do-it-yourself strategy.
• Move into non-automotive business such as information processing and
robotics.
2. Ford Motor Company (FMC) adalah sbb.:
• Producing lower price cars.
3. Toyota Motor Company (TMC) adalah sbb.:
• To produce small cars in California.
4. Perusahaan perlengkapan rumah tangga Maytag Corporation, adalah:
• Bertumbuh secara horisontal pada lini produk perlengkapan rumah tangga
dan wilyah geografis (seperti Eropa dan Amerika) dimana sebelumnya
perusahaan tidak terwakili dengan baik, dengan cara akuisisi eksternal atau
kemitraan.
• Bertumbuh secara horisontal ke dalam dengan memperbaiki efisiensi dan
kualitas perusahaan dan dengan menggunakan satu wilayah untuk
memeprkenalkan kualitas produk pada unit bisnis di wilayah lain.
Ada 3 (tiga) tingkatan di dalam merancang strategi, yaitu: tingkat corporate, business,
dan functional.
2.2.1.5. Kebijakan
Tahap berikutnya setelah tujuan adalah kebijakan (policy) yang merupakan Tahap V.
Kebijakan merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan tahunan. Kebijakan
mencakup pedoman, peraturan, prosedur yang disusun untuk mendukung usaha di
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kebijakan adalah pedoman untuk
pengambailan keputusan dan memberi jawaban atas situasi yang rutin dan berulang.
12
Kebijakan kebanyakan dinyatakan dalam bentuk aktivitas manajemen, pemasaran,
keuangan/akuntansi, produksi/operasi, penelitian dan pengambangan, dan sistem
informasi manajemen.
2.2.1.6. Programs
13
Pernyataan anggaran di MAYTAG Corporation:
2.2.1.8. Prosedur
III. PENUTUP
BUFE Method atau delapan langkah di dalam merancang rencana stategik terdiri visi,
misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, anggaran, dan prosedur.
DAFTAR PUSTAKA
Certo, SC. and Peter, JP. 1995. Strategic Management: Concepts and Application,
Third Edition, Austen Press, Chicago.
Coulter, MK. 2002. Strategic Management in Action. 2th Edition. Prentice-Hall Inc.
New Jersey.
Cravens, D W. 2000. Strategic Marketing. McGraw-Hill Companies. Boston.
David, FR. 2005. Strategic Management: Concepts and Cases, 10th Edition,
McGraw-Hill and Irwin, New Jersey.
Fries, J. 2006. The Contribution of Business Intelligence to Strategic Management, A
Dissertation, Vrije Universiteit, Brussel.
14
Graetz, F. 2002. Strategic Thinking Versus Strategic Planning: Towards
Understanding the Complementarities, Journal of Management Decision 40 (5):
456-462.
Griffin, M D. 2006. 2006 NASA Strategic Plan, Houston.
Hitt, MA., Ireland, RD, and Hoskisson, RE. 2005. Strategic Management:
Competitiveness and Globalization, Sixth Edition, Thomson-south Western,
Ohio.
http://en.wikipedia.org/wiki/Strategic_management. Diakses 15 Februari 2010.
http://www.google.com/. Diakses 31 Mei 2010.
http://www.pustaka-deptan.go.id/. Diakses 17 Februari 2010.
Hubbard, G. 2004. Strategic Management: Thinking, Analysis, and Action. Second
Edition. Pearson Education Limitied. New South Wales.
Idrus, MS, and Slaunton, J. A. 1991. Strategic Planning Approach to the Evaluation of
Performance: A Theoretical Framework, Journal Management Forum 15 (1):
21-35.
Khalil, TM. 2000. Management of Technology: the Key to Competitiveness and
Wealth Creation. McGraw-Hill Book Co., Singapore.
Koontz, H and Weihrich, H. 1988. Management, McGraw_Hill Book Co., New York.
Kotler, PE, and Keller, KL. 2009. Marketing Management. Thirteenth Edition,
Pearson-Prentice Hall International. New Jersey.
Maholtra, N K.. 1993. Marketing Research: An Applied Orientation, Fourth Edition,
Prentice Hall, New Jersey.
Maxwell, JC, 2002. The Maxwell Leadership Bible, Maxwell Motivation, Inc.,
Tennessee.
Murphy, PE, and Murphy, AE. 2004. Strategic Management for Tourism
Communities: Bridging the Gaps. Channel View Publications. Clevedon.
Nugroho, R. 2002. Public Policy. Penerbit PT Elex Media Komputindo. Jakarta.
Parker, C and Case, P. 1993. Management Information System. Second Edition.
McGraw-Hill, Inc. Singapore.
Pearce, JA., and Robinson, RB. 2003. Strategic Management: Formulation,
Implementation, and Control, Eighth Edition, McGraw-Hill companies, New
York.
Porter, M E. 1980. Competitive Strategy, Free Press, New York.
Purwono, BSA. 2007. Konsistensi, Fleksibilitas, Keandalan, dan Produktivitas
sebagai Implementasi The Toyota Way untuk pengembangan Polinema.
Proceeding Seminar Nasional dan Forum Ilmiah Politeknik. ISBN 978-979-
98910-1-3. Politeknik Negeri Malang, Malang.
15
Purwono, BSA, Salim, U, Djumahir, dan Solimun. 2010. The National Renewable
Energy Strategy Planning Using BUFE Method. Proceeding the first AIMI
International Conference. Bali.
Rangkuti, F. 1997. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis: Reorientasi
Konsep Perencanaan Strategis untuk Menghadapi Abad 21, Gramedia group,
Jakarta.
Robbins, SP, Bergman, R, Stagg, I, and Coulter, M. 2009. Management. Pearson
Education. New South Wales.
Singh, K, and Pangarkar, N, and Heracleous, L. 2004. Business Strategy in Asia: A
Casebook, Thompson, Singapore.
Steers, R M. 1985. Introduction to Organizational Behavior. Scott, Foresman and
company. Oregon.
Stoner, JAF, and Freeman, RE, and Gilbert, DR. 1995. Management, Sixth edition,
Prentice-Hallo International, Inc. New Jersey.
Suyanto, M. 2007. Strategic Management: Global Most Admired Companies.
Penerbit CV Andi Offset. Yogyakarta.
Suwarsono. 1996. Manajemen Strategik: Konsep dan Kasus, Edisi Revisi, UPP AMP
YKPN, Yogyakarta.
Tenner, A R., and deToro, I. 1992. Total Quality Management, Addison-Wesley
Publishing Company, Massachusetts.
Thompson, A A., and Strickland, AJ. 2003. Strategic Management: Concepts and
Cases, 13th Edition, McGraw-Hill and Irwin, New York.
Wee, CH, Lee Khai Sheang, dan Bambang Walujo Hidajat. 1992. Sun Tzu: Perang
dan Manajemen (War and Management), PT Elex Media Komputindo. Jakarta.
Wee, CH. 2006. Sun Zi: Art of War, PT Bhuana Ilmu Populer. Jakarta.
Wells, D L. 2000. Strategic Plans Handbook, Dept. Of The Navy Total Quality
Leadership Office, Virginia.
Wheelen, T L., and Hunger, JD. 2004. Strategic Management and Business Policy,
Ninth Edition, Pearson-Prentice Hall, New Jersey
Witcher, B J., and Chau, Vinh-Sun. 2007. Balanced Scorecard and Hoshin Kanri:
Dynamic Capabilities for Managing Strategic Fit, Journal of Management
Decision 45 (3): 518-538.
Witcher, B J. 2002. Hoshin Kanri: A Study of Practice in the UK, Managerial
Auditing Journal 17 (7): 390-396.
Witcher, B J., and Chau, Vinh-Sun. 2008. Dynamic Capabilities: Top Executive Audit
and Hoshin Kanri at Nissan in South Africa, International Journal of
Operations and Production Management 28 (6): 540-561.
Yang, TM. 2007. Application of Hoshin Kanri for Productivity Improvement in a
Semiconductor Manufacturing Company, Journal of Manufacturing Technology
Management 18 (6): 761-775.
Yavitz, B, and William H Newman. 1982. Strategy in Action: The Execution, Politics,
and Payoff of Business Planning. The Free Press. New York.
c:\2010_11_02_Renstra_GKJW\2010_11_02_Renstra_BUFE_Methods.doc
16
Lampiran
Delapan langkah menyusun Rencana Strategik (BUFE METHOD)
Suatu contoh rencana strategik yang diringkas dari penelitian dengan judul Strategi
pengembangan energi terbarukan di Indonesia.
1. Tahap I – Visi
Pada saat ini telah banyak sekali perusahaan yang telah menyusun dan
mengembangkan pernyataan visi (vision statement), sehingga di dalam setiap langkah
perlu perencanaan yang matang.
Sehingga pernyataan visi pada National Renewable Energy (bio-fuels) Strategy
adalah memberdayakan masyarakat desa untuk memproduksi bio-fuels untuk
memandirikan masyarakat atau empowering the communities (the people in the
villages) to sustain and to produce the bio-fuels and to concern the environment
(Gambar 1).
Gambar 1
Pernyataan Visi, Misi, dan Tujuan
2. Tahap II – Misi
17
Sehingga pernyataan tujuan pada National Renewable Energy (bio-fuels)
Strategy (Gambar 1) adalah:
1. Mensosialisasikan manfaat bio-fules (energi alternatif) di pedesaan.
2. Membuat pilot project untuk pelatihan dan pemerosesan bio-fuels di beberapa
desa.
3. Memanfaatkan hasil/bio-fuels untuk kebutuhan masyarakat desa.
4. Menciptakan kesejahteraan masyarakat desa secara terus menerus.
4. Tahap IV - Strategi
Gambar 2
Pernyataan Strategi
18
4. Strategi tingkat bisnis (kompetitif dan kooperatif): menekankan kualitas
produk, sehingga dapat menjual produk dengan harga bersaing untuk
meningkatkan kesejahteran masyarakat desa
5. Strategi tingkat fungsional (pemasaran, keuangan, produksi, distribusi):
Pemerosesan bahan baku menjadi bio-fuels dengan memperhatikan
standarisasi kualitas.
5. Tahap V - Kebijakan
Gambar 3
Pernyataan Kebijakan
19
6. Tahap VI - Program
Gambar 4
Pernyataan Program
20
Gambar 5
Pernyataan Anggaran
Gambar 6
Pernyataan Prosedur
21
4. Memotong biaya-biaya tak perlu (invissible cost) dengan menggunakan
jejaring dan saluran distribusi.
5. Diversifikasi dan diferensiasi bahan baku dan produk jadi (bio-fuels).
6. Sederhanakan proses transformasi dengan menggunakan bio-teknologi
dan teknologi tinggi.
7. Reduksi waktu pemerosesan.
22
RENCANA STRATEGIK
DENGAN MENGGUNAKAN
METODE BUFE
Disusun oleh:
Malang, 2010
23