Anda di halaman 1dari 40

DESKRIPSI ANALISA PENJUALAN PADA APOTEK

“KIMIA FARMA”
Disusun untuk memenuhi tugas II matakuliah
Rekayasa Perangkat Lunak

Oleh :
Agus Widyatama (0600910005)
Arisman A (0600910018)
Devia Siswati M (0600920027)
Dwi Cahyawati (0600920031)
Elicia Juniar (0600920036)
Elis Khulaeli Y (0600920037)

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2008

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah

Pada masa globaliasi,computer sudah merupakan kebutuhan sebagai alat


penunjang untuk mempermudah pekerjaan terutama untuk sebuah instansi
pemerintahan atau perusahaan,misalnya apotik kimia farma.komputer telah menjadi
alat yang sangat penting dalam pengolahan data untuk menghasilkan informasi yang
cepat dan akurat.

Apotik kimia farma adalah sebuah apotik yang terlengkap dan dipercayakan oleh
beberapa dokter.apotik ini telah memakai computer dalam kegiatan sehari-hari.tetapi
hanya bagian tertentu saja yang menggunakan computer dan software yang digunakan
pun hanya software paket Ms office yaitu Ms Acces.sehingga dalam pengolahan data
mencapai hambatan terutama pada bagian gudang.salah satu informasi yang sangat
penting di dalam apotik tersebut adalah pengolahan data persediaan barang .

Salah satu tugas dari pengolahan data persediaan barang Apotik Kimia Farma
adalah mendata dan menghitung keseluruhan dan proses pendataan penghitungan
tersebut dilakukan dengan software dengan database yang sangat sederhana,sehingga
informai yang dihasilkan tidak akurat karma banyak kemungkinan kesalahan dalam
proses pendataan dan perhitungan tersebut.oleh karena itu sebagai alternative untuk
pemecahan dari masalah pengarsipan,perlu kiranya perancangan database yang lebih
baik dari sufware yang digunakan.

1.2 Maksud Dan Tujuan Penelitian

Maksud Dan Tujuan dari pelaksanaan tugas adalah salah satunya untuk memenuhi
syarat dalam penyelesaian program rekayasa perangkat lunak .Adapun tujuan lain dari
pelaksanaan tugas ini adalah :
1. mempermudah proses penerimaan dan pengeluaran barang

2
2. menghasilkan penerimaan dan pengeluaran barang yang akurat,relevan dan tepat
waktu
3. meningkatkan kualitas informasi yang dihasilkan
4. membangun perangkat lunak untuk membantu user dalam mengolah data
persediaan barang di apotik kimia farma

1.3 Indentifikasi Masalah

Staf persediaan barang yang biasanya melakukan pemeriksaan terhadap barang atau
control stok barang yang akan dipesan oleh konsumen apakah sesuai dengan
permintaan atau tidak, penanganan yang menggunakan cara manual memerlukan
banyak waktu sehingga tidak efisien lagi. Untuk system persediaan barang dan
pengendalian control stok barang ini memerlukan aplikasi yang khusus, masalah utama
yang dihadapi yaitu :
1. sulit diperoleh informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran barang
secara tepat waktu
2. informasi persediaan barang yang diperoleh dari bagian gudang sering tidak
akurat.
3. volume data yang cukup besar sehingga menyulitkan dalam pencarian data
persediaan barang.

1.4 Batasan Masalah

Berdasarkan permasalahan dari data diatas yaitu system pengolahan data persediaan
barang apotik kimia farma , maka masalah dibatasi hanya meliputi :
1. informasi pencatatan, penerimaan dan pengeluaran data stok barang meliputi:
a. transaksi pembelian barang
b. transaksi penjualan barang /faktur penjualan
2. laporan pembelian dan penjualan barang untuk periode bulanan.
3. laporan persediaan barang untuk periode bulanan

3
1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian merupakan suatu proses yang digunakan untuk memecahkan


suatu masalah secara logis, dimana memerlukan data - data untuk mendukung
terlaksananya suatu penelitian.metodologi ini akan dijelaskan dalam bentuk
pengumpulan data dan metode pengembangan system

1.5.1 Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data untuk membuat laporan tugas
akhir ini antara lain :

1. riset lapangan
yaitu riset yang dilakukan dengan cara mendatangi tempat kerja praktek dan
pengumpulan datanya dilakukan langsung melalui responden
2. observasi
yaitu dengan cara melakukan pengamatan langsung dan memperhatikan serta
meneliti proses pekerjaannya
3. wawancara
yaitu melakukan tanya jawab langsung kepada pihak yang berkepentingan.
4. riset perpustakaan
yaitu dilakukan dengan cara membaca buku-buku yang ada di perpustakaan
dan sumber lain yang berhubungan dengan objek permasalahan yang dibahas.

1.5.2 Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Pengembangan system informasi perlu digunakan metodologi sebagai


pedoman bagaimana dan apa yang harus dilakukan selama melaksnakan
pengembangan system.adapun pengembangan system yang digunakan adalah
paradigma waterfall (classical life cicle). Tahapan-tahapannya adalah sebagai
berikut :

4
Keterangan :
1. rekayasa perangkat lunak (system enginerring), melakukan
pengumpulan data dan penetapan kebutuhan semua elemen system
2. requirements analysis, melakukan analisis terhadap permasalahan yang
dihadapi dan menetapkan kebutuhan perangkat lunak, fungsi performsi dan
interfacing
3. design, menetapkan domain informasi untuk perangkat lunak, fungsi dan
interfacing
4. coding (implementasi), pengkodean yang mengimplementasikan hasil
desain ke dalam kode atau bahasa yang dimengerti oleh mesin lomputer
dengan menggunakan bahasa pemrograman tertentu.
5. testing ( pengujian ), kegiatan untuk melakukan pengetesan program yang
sudah dibuat apakah sudah benar atau belum di uji dengan cara manual.jika
testing sudah benar maka program boleh digunakan
6. maintenance ( perawatan ), menangani perangkat lunak yang sudah
selesai supaya dapat berjalan lancar dan terhindar dari gangguan-gangguan
yang dapat menyebabkan kerusakan.

5
1.6 Sistematika Penulisan Laporan

Agar hasil penelitian ini dapat digunakan semaksimal mungkin maka secara
garis besar kami menyajikan laporan ini dalam 6 (enam) bab, yang setiap isi babnya
adalah sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah,maksud dan
tujuan,indentifikasi masalah,batasan masalah dan metodologi penelitian.
BAB II: Landasan teori
Bab ini menjelaskan tentang pengertian atau teori-teori yang digunakan
sebagai penjelasan dari permasalahan yang dibahas
BAB III: Analisis system
Bab ini menjelaskan tentang gambaran umum apotik atau objek penelitian
tersebut,pendeskripsian masalah tersebut,pendeskripsian system yang sedang
berjalan,penganalisian dokumen dan system yang sedang berjalan di dalam
pengolahan data persediaan obat atau barang .
Disini juga dituliskan tentang pembangunan perangkat lunak sesuai dengan
metodologi pengembangan yang dipakai serta menjelaskan dan menyajikan
kesimpulan analisis dengan hasil berupa diagram analisis yaitu DFD dan flow map.
BAB IV: Perancangan system
Bab ini menjelaskan tentang flow map ( alur dokumen ) , data flow diagram
( DFD) , entity relationship diagram ( ERD) perancangan data base , perancangan
spesifikasi rinci yg terdiri atas struktur program , struktur menu , format masukan
dan format keluaran.
BAB V: Implementasi system
Bab ini berisi tentang pemilihan bahasa program, kebutuhan alat dan
spesifikasi perangkat keras , fasilitas program .
BAB VI: Kesimpulan dan saran
Bab ini merupakan bab penutup tentang kesimpulan dari seluruh laporan
dan saran dari penulis .

6
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Rekayasa Perangkat Lunak

Rekayasa perangkat lunak adalah disiplin ilmu yang membahas semua


aspek produksi perangkat lunak, mulai dari tahap awal spesifikasi sistem sampai
pemeliharaan sistem setelah digunakan (Sommerville, 2003). Pada definisi ini, ada
dua istilah kunci yaitu:
(1) Disiplin rekayasa, perekayasa membuat suatu alat bekerja. Menerapkan
teori, metode, dan alat bantu yag sesuai, selain itu mereka menggunakannya
dengan selektif dan selalu mencoba mencari solusi terhadap permasalahan,
walaupun tidak ada teori atau metode yang mendukung. Perekayasa juga
menyadari bahwa mereka harus bekerja dalam batasan organisasi dan
keuangan, sehingga mereka berusaha mencari solusi dalam batasan-batasan ini.
(2) Semua aspek produksi perangkat lunak, rekayasa perangkat lunak tidak hanya
berhubungan dengan proses teknis dari pengembangan perangkat lunak tetapi
juga dengan kegiatan seperti manajemen proyek perangkat lunak dan
pengembangan alat bantu, metode, dan teori untuk mendukung produksi
perangkat lunak.
Secara umum, rekayasa perangkat lunak memakai pendekatan sistematis
dan terorganisasi terhadap pekerjaan mereka karena cara ini seringkali paling
efektif untuk menghasilkan perangkat lunak berkualitas tinggi. Namun demikian,
rekayasa ini sebenarnya mencakup masalah pemilihan metode yang paling sesuai
untuk satu set keadaan dan pendekatan yang lebih kreatif, informal terhadap
pengembangan yang mungkin efektif pada beberapa keadaan. Pengembangan
informal sangat cocok untuk pengembangan sistem e-commerce web membutuhkan
gabungan keahlian perangkat lunak dan perancangan grafis.

2.1.1 Proses Perangkat Lunak

Proses perangkat lunak adalah serangkaian kegiatan-kegiatan dan hasil-hasil


relevannya yang menghasilkan perangkat lunak. Kegiatan-kegiatan ini sebagian

7
besar dilakukan perekayasa perangkat lunak. Ada empat kegiatan proses dasar yang
umum bagi seluruh kegiatan proses perangkat lunak. Kegiatan-kegiatan ini adalah :
(1) Spesifikasi perangkat lunak, fungsionalitas perangkat lunak dan batasan
kemampuan operasinya harus didefinisikan
(2) Pengembangan perangkat lunak, perangkat lunak yang memenuhi spesifikasi
tersebut harus diproduksi.
(3) Validasi perangkat lunak, perangkat lunak harus divalidasi untuk menjamin
bahwa perangkat lunak melakukan apa yang diinginkan oleh pelanggan.
(4) Evolusi perangkat lunak, perangkat lunak harus berkembang untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan yang berubah-ubah.
Proses perangkat lunak yang berbeda mengatur kegiatan ini dengan cara
berbeda dan dijelaskan dengan tingkat kerincian yang berbeda pula. Waktu
kegiatan bervarias, sebagaimana hasilnya. Pegaturan yang berbeda dapat
menggunakan proses yang berbeda untuk menghasilkan produk dengan jenis
yang sama. Namun demikian, untuk beberapa jenis aplikasi tertentu, beberapa
proses lebih sesuai dari yang lainnya jika digunakan proses yang tidak sesuai,
maka kualitas penggunaan produk perangkat lunak yang akan dikembangkan
tersebut mungkin berkurang.

2.1.2 Model Proses Perangkat Lunak

Model proses pengembangan perangkat lunak adalah sebagai berikut :


(1) Model air terjun (waterfall). Model ini mengambil kegiatan proses dasar seperti
spesifikasi, pengembangan, validasi dan evolusi, dan merepresentasikannya
sebagai fase-fase proses yang berbeda seperti spesifikasi persyaratan,
perancangan perangkat lunak, implemetasi, pengujian dan seterusnya.
(2) Pengembangan evolusioner. Pendekatan ini berhimpitan dengan kegiatan
spesifikasi, pengembangan, dan validasi. Suatu sistem awal dikembangkan
dengan cepat dari spesifikasi abstrak. Sistem ini kemudian diperbaiki dengan
masukan dari pelanggan untuk menghasilkan sistem yang memuaskan bagi
kebutuhan pelanggan.
(3) Pengembangan sistem formal. Pendekatan ini didasarkan atas pembuatan
spesifik sistem matematis dan pentransformasian spesifikasi, dengan memakai

8
metode matematis untuk membangun program. Verifikasi komponen sistem
dilakukan dengan membuat argumen matematis yang disesuaikan dengan
spesifikasi.
Pengembangan berdasarkan pemakaian ulang. Pendekatan ini didasarkan atas
adanya komponen yang dapat dipakai untuk jumlah yang signifikan . Proses
pengembangan sistem terfokus pada integrasi komponen-komponen ini ke dalam
suatu sistem dan bukan mengembangkan dari awal.

2.2 Pengertian System

Suatu system harus mempunyai sasaran, tujuan,komponen-komponen yang


saling berinteraksi satu sama lainnya sehingga dapat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.Ada dua kelompok pendekatan yang dapat didefinisikan dalam suatu
system yang menekankan pada prosedurnya dan menekankan pada elemen.
System adalah suatukesatuan dari elemen yang saling berkait yang digunakan
untuk mencapai tujuan tertentu.untuk lebih jelasnya,akan uraikan pengertian-
pengertian system menurut para ahli
Menurut mulyadi(1997) system adalah sekelompok unsure yang erat
hubungannya satu dengan yang lainnya yang berfungsi sama-sama untuk mencapai
tujuan tertentu.system dibuat untuk menengani sesuatu yang berulang kali atau secara
rutin terjadi.

2.3 Pengertian Pengolahan Data


Sebelum membahas pengertian pengolahan data alangkah baiknya
mengetahui apa arti data dan informasi.data adalah keterangan mengenai fakta suatu
objek (manusia, benda, peristiwa) yang diwakili dengan symbol(huruf, kalimat,
angka, gambar, suara) yang belum diolah menjadi informasi.dari proses pengolahan
data tersebutlah yang akan dihasilkan informasi sebagai output.suatu output dari
pengolahan data merupakan informasi apabila output tersebut dapat berguna bagi
pemakainya.
Untuk menghasilkan informasi dari data-data yang relevan harus melalui
suatu system yang disebut sebagai system pengolahan data.system pengolahan data

9
meliputi sejumlah proses,peralatan dan tenaga pelaksanaan yang saling berhubungan
dan berkaitan.
Pengolahan data sebagai serangkaian operasi atas informasi yang
direncanakan , guna mencapai tujuan atau hasil yang diinginkan.unsure-unsur dalam
pengolahan data yaitu membaca, menulis dan mengetik, mencatat dan mencetak,
menyortir, menyampaikan atau memindahkan, menghitung, membandingkan dan
menyimpan.
Definisi pengolahan data adalah suatu bahan mentah yang diolah sedemikian
rupa sehingga menghasilkan suatu informasi

2.3.1 Siklus Pengolahan Data

Siklus pengolahan data baik yang manual maupun yang menggunakan


computer mengalami sikllus pengolahan data yang terdiri dari tiga tahap yaitu
sebagai berikut :
PROSE
INPUT S OUTPUT

Gambar 1. Siklus pengolahan data

1. data dimasukkan ke komputer dalam bentuk yang dimengerti oleh computer


(input)
2. data diproses sesuai dengan instruksi yang diterima computer
3. hasil pengolahan (output),berupa data yang dapat dimengerti dan berguna untuk
manusia

2.3.2 Metode Pengolahan Data

Pengolahan data system informasi dalam kebanyakan organisasi biasanya


terdiri atas metode taknologis dan manual.menurut buch dan stater ada dua macam
metode pengolahan data yang penting :
1. Manual
Dalam metode manual semua operasi dapat dilakukan dengan
tangan dan bantuan alat-alat penting seperti pensil ,kertas dan lain-lain.

10
2. Electromechanical
Merupakan suatu gabungan dari orang dan mesin misalnya seorang pegawai
yang bekerja dengan menggunakan catat kolom (posting machine)
3. Methode Punched Equipment
Merupakan suatu metode yang menggunakan penggunaan semua peralatan
yang digunakan disebut sebagai suatu system warkat unit (unit record system).
Prinsipnya adalah bahwa data mengenai data seseorang, suatu objek atau suatu
peristiwa biasanya dicatat (punched) dalam suatu kartu, Sejumlah kartu yang
mengandung data tentang subjek yang sama ( misalnya : data gaji) digabungkan
bersama membentuk suatu objek
4. Methode Electric Computer
Komputer disini berarti suatu susunan dari alat - alat masukan ,suatu unit
pengolahan pusat (control processing unit ) dan alat alat keluaran

2.4 Pengertian Persediaan

Persediaan adalah aktiva yang terdiri untuk dijual dalam kegiatan usaha
normal, proses produksi dan atau dalam perjalanan serta dalam bentuk bahan atau
perlengkapan (supplier) untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa

2.4.1 Konsep Dasar Persediaan

Berdasarkan pengertian diatas istilah persediaan digunakan untuk


menyatakan barang yang berwujud yaitu:
a) tersedia untuk dijual
b) masih dalam proses produksi untuk diselesaikan kemudian dijual (barang
dalam proses atau pengolahan )
c) akan digunakanuntuk produksi barang jadi yang akan dijual (bahan baku
dan bahan pembantu) dalam rangka kegiatan normal perusahaan

2.4.2 Prosedur Persediaan

11
Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal biasanya melibatkan
beberapa orang dalam satu departemen atau lebih,yang dibuat untuk menjamin
penanganan secara seragam tranaksi perusahaan yang terjadi secara berulang ulang.
Dari definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa suatu system terdiri
dari jaringan prosedur sedangkan prosedur merupakan urutan kegiatan klerikal.
Kegiatan klerikal(klerikal operation) terdiri dari kegiatan berikut ini yang
dilakukan untuk mencatat informasi :
a. menulis
b. menggandakan
c. menhitung
d. memberi kode
e. mendaftar
f. memilih
g. memindah
h. membandingkan
dan , prosedur yang merupakan urutan kegiatan klerikal adalah sebagai berikut :
1. laporan, yaitu hasil akhir dari sebuah proses
2. jurnal. yaitu catatan yang digunakan untuk mencatat, mengklaifikasikan,
dan meringkas data
3. formulir, yaitu dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya
transaksi

2.4.3 Metode Pencatatan Persediaan

Ada dua macam metode pencatatan persediaan, yaitu :

1. metode mutasi persediaan ( perpectual inventory method )


setiap mutasi persediaan dicatat dalam kartu persediaan.metode ini
cocok untuk digunakan dalam penentuan biaya bahan baku perusahaan yang
harga pokoknya dikumpulkan dengan metode harga pokok pesanan
2. metode persediaan fisik ( physical inventory method )
hanya tambahan persediaan yang dicatat,sedangkan mutasi
berkurangnya persediaan pemakaian tidak dicatat dalam kartu perediaan

12
untuk mengetahui berapa harga pokok persediaan yang dipakai atau dojual
harus dilakukan dengan perhitungan fisik sisa perediaan yang masih ada di
gudang pada akhir periode.harga pokok persediaan awal periode ditambah
dengan harga pokok persediaan pada akhir periode merupakan harga pokok
persediaan yang dipakai selama periode akuntansi yang bersangkutan

2.4.4 Sistem dan Prosedur dengan System Persediaan

System dan prosedur dengan system persediaannya adalah sebagai berikut :


a. prosedur pencatatan produk jadi
b. prosedur pencatatan harga pokok produk jadi yang dijual
c. prosedur pencatatan harga pokok produk jadi yang diterima kembali dari pembeli
d. prosedur pencatatan tambahan dan penyesuaian kembali harga pokok persediaan
produk dalam proses
e. prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dibeli
f. prosedur pencatatan harga pokok persediaan yang dikembalikan kepada pemasok
g. prosedur permintaan dan pengeluaran barang di gudang
h. prosedur pencatatan tambahan harga pokok persediaan karena pengembalian
barang di gudang
i. system perhitungan fisik persediaan

2.4.5 Tinjauan Umum Organisasi

Untuk memahami proses yang terjadi pada system , maka dilakukan analisis
system dan lingkungan kerja yang sedang berjalan analisis ini dilakukan untuk
mengetahui :
1. cara kerja proses yang terdapat dalam system
2. keterkaitan antar proses dalam system
3. efektifitas penggunaan dokumen antar proses dalam sistem
di dalam pembangunan atau pengembangan system , pada langkah awal kita harus
melakukan suatu langkah yang dinamakan analiis system yang sdaeng berjalan .
dalam langkah analisis ini diharapkan kita dapat mengetahui kekurangan dan
kelebihan system yang sedang berjalan dan jika dilanjutkan pada tahap

13
berikutnya,kesalahan yang terjadi dapat ditekan seminimal mungkin dan
diharapkan untuk kerja system akan lebih baik.pada paparan system yang sedang
berjalan didapat dengan cara :
1. studi kelayakan yang dimulai dengan cara mempelajari system yang sedang
berjalan dan dilanjutkan dengan wawancara atau mengajukan pertanyaan
2. mempelajari prosedur yang ada ,mengumpulkan dan menganalisis dokumen
yang terlibat dan mempelajari laporan-laporan yang dihasilkan oleh proses.

BAB III
Analisis system

14
3.1 Penyajian Data
Apotek kimia farma terletak strategis sehingga banyak pembeli dari
masyarakat luas. Pembeli diantaranya mendapat resep langsung dari dokter rumah
sakit yang sudah berelasi dengan apotek kimia farma. Pemberian pelayanan dalam
bertransaksi terhitung lebih cepat sehingga konsumen merasa lebih puas. Daftar
obat-obatan di apotek kimia farma tergolong cukup lengkap, mulai dari daftar
golongan A sampai obat-obatan terlarang yang hanya boleh digunakan di medis
tersedia di apotik kimia farma.
Salah Satu Faktor dan sangat menentukan dalam keberhasilan sebuah
apotek adalah pengelolaan yang terpadu dan professional dari karyawan, sekaligus
partisipasi aktif masyarakat dan unsure-unsur yang terkait lainya. Hal ini seiring
dengan pola penembangan dan penerapan pengelolaan berbasis komputerisasi yang
diharapkan mampu meningkatkan kualitas dari apotek kimia farma menjadi lebih
baik.
Sesungguhnya dalam pengelolaan berbasis computer yang dilakukan di
apotek kimia farma masih bersifat manual karena penggunaan software yang masih
belum spesifik pada proses penjualan, apotek kimia farma memiliki gudang stok
barang yang dicataf secara manual di ms excel dan pengolahan data di ms word.
Banyaknya pembeli di apotek kimia farma menyebabkan pencatatan stok barang
atau obat sering mengalami ketidak cocokan dengan antara data penjualan dan data
real obat yang ada digudang

3.2 Proses Manual Kerja Penjualan


Adapun proses kerja penjualan di apotek kimia farma adalah dari konsumen
secara langsung menyerahkan resep dari dokter atau konsumen membeli tanpa
menggunakan resep dokter, transaksi penjualan dilayani oleh karyawan atau kasir
berdasarkan resep atau pembelian dari pelanggan. Obat yang tersedia dicek di
persediaan obat oleh karyawan jika obat tersedia maka obat dapat diserahkan ke
konsumen disertai nota pembayaran. Pencatatan stok barang atau obat dilakukan
dengan mencatat tiap obat yang di jual sehingga dikemudian hari dapat dihitung
stok barang yang sudah habis dan barang yang sering laku bisa diketahui.

3.3 Proses Manual Kerja Pembelian Obat kepada Suplier

15
Adapun proses pembelian obat kepada supplier adalah pegawai memeriksa
persediaan obat yang tersedia di dalam apotik. Kemudian jika sekiranya stok obat
yang telah tersedia tersebut kurang maka pegawai melakukan proses pencatatan
kode obat - kode obat tersebut dan melakukan proses pembelian kepada supplier
obat tersebut. Pegawai menyerahkan order pembelian kepada supplier obat, jika
pembelian dari supplier sudah diterima maka stok digudang akan bertambah sesuai
jumlah obat yang dibeli. Penghitungan obat dilakukan dalam bentuk satuan dan
kaplet.

BAB IV
Perancangan Sistem

16
Tahapan pembuatan system informasi penjualan obat di apotik adalah sebagai
berikut :
1. Pembuatan deskripsi sistem.

2. Pembuatan requerment data : pembuatan entitas pembentuk sistem, pembuatan

atribut entitas pembentuk system dan pembuatan ERD Full-Atribut Based.

3. Pembuatan requerment proses : pembuatan dekomposisi diagram, pembuatan

DFD (Data Flow Diagram).

4.1 Deskripsi Sistem

Sistem informasi penjualan obat di apotik merupakan system informasi yang

berkaitan dengan proses transaksi penjualan obat dengan konsumen sekaligus proses

transaksi pembelian obat kepada supplier. Keunggulan dari system informasi yang

dibangun ini adalah :

1. mempermudah proses penjualan dan pembelian obat

2. memperrmudah dalam pencatatan proses penjualan dan penerimaan obat

3. mempermudah dalam pembuatan laporan persediaan obat

4. mempermudah dalam pembuatan laporan penjualan dan pembelian obat dalam

kurun waktu periode tertentu

Data yang dibutuhkan dalam system informasi ini adalah data pegawai, data

konsumen, data dokter, data supplier, data obat, data transaksi penjualan, data transaksi

pembelian. Sedangkan informasi yang dapat diambil adalah berupa laporan pegawai,

laporan persediaan obat, laporan

User yang terlibat dengan system informasi ini adalah sebagai berikut

1. Pegawai

17
Pegawai adalah user yang sangat berperan dalam system informasi ini.

Adapun peran dari pegawai adalah mencatat pesediaan obat, mencatat transaksi

penjualan dan pembelian obat, pembuatan laporan.

2. Konsumen

Konsumen adalah user yang hanya berperan dalam proses penjualan obat,

terutama sebagai pembeli obat.

3. Supplier

Supplier adalah user yang berperan dalam proses penyedia dan pengirim

obat.

4. Dokter

Dokter adalah user yang berperan dalam pemberian resep obat kepada

konsumen yang hendak membeli obat dalam suatu resep dokter.

4.2 Requerement Data

4.2.1 Entitas Pembentuk Sistem.

Entitas merupakan kelompok individu, tempat, dan kejadian

untuk menyimpan suatu data. Entitas yang terdapat dalam

pengembangan system informasi ini adalah sebagai berikut :

1. Entitas Pegawai

Adalah entitas yang menyimpan data - data personal pegawai.

2. Entitas Konsumen

Adalah entitas yang menyimpan data – data personal konsumen yang disini

dianggap sebagai member.

3. Entitas Dokter

Adalah entitas yang menyimpan data – data personal dokter.

4. Entitas Supplier

18
Adalah entitas yang menyimpan data – data supplier penyedia obat.

5. Entitas Obat

Adalah entitas yang menyimpan data – data obat.

6. Entitas Golongan

Adalah entitas yang menyimpan data mengenai golongan obat.

7. Entitas Penjualan

Adalah entitas yang menyimpan data – data mengenai transaksi penjualan

obat.

8. Entitas Detail Penjualan

Adalah entitas yang menyimpan data – data transaksi penjualan yang lebih

mendetail lagi.

9. Entitas Pembelian

Adalah entitas yang menyimpan data – data transaksi pembelian obat

kepada supplier.

10. Entitas Detail Pembelian

Adalah entitas yang menyimpan data – data transaksi pembelian yang lebih

mendetail lagi.

4.2.2 Atribut Entitas Pembentuk Sistem

Atribut dari masing-masing entitas pembentuk sistem antara lain :

N Nama Keterangan

19
o
1. KODE_PEGAWAI Kode Pegawai
2. NAMA_PEGAWAI Nama Pegawai
3. ALAMAT Alamat Pegawai
4. No_TELP Nomer Telpon Pegawai

Tabel 1. Atribut Entitas Pegawai

N Nama Keterangan

o
1. KDKONS Kode Konsumen
2. NMKONS Nama Konsumen
3. UMUR Umur Konsumen
4. TELPKONS Nomer Telepon Konsumen
5. ALMTKONS Alamat Konsumen

Tabel 2. Atribut Entitas Konsumen

N Nama Keterangan

o
1. KDDOKTER Kode Dokter
2. NMDOKTER Nama Dokter
3. SPESIALIS Spesialis Dokter
4. TELPDOKTER Nomer Telpon Dokter
5. ALMTDOKTER Alamat Dokter

Tabel 3. Atribut Entitas Dokter

No Nama Keterangan
1. KDSUP Kode Supplier
2. NMSUP Nama Supplier
3. TELPSUP Nomer Telp Supplier
4. ALMTSUP Alamat Supplier
5. KOTA Kota Supplier

Tabel 4. Atribut Entitas Supplier

No Nama Keterangan
1. KDOBAT Kode Obat

20
2. KDGOL Kode Golongan Obat
3. NMOBAT Nama Obat
4. JENIS Jenis Obat
5. SATUAN Satuan Obat
6. STOK Stok Obat
7. HRGSATUAN Harga Satuan Obat

Tabel 5. Atribut Entitas Obat

No Nama Keterangan
1. KDGOL Kode Golongan
2. NMGOL Nama Golongan

Tabel 6. Atibut Entitas Golongan

No Nama Keterangan

1. NOJUAL Nomer Penjualan

2. KDDOKTER Kode Dokter

3. KDKONS Kode Konsumen

4. KODE_PEGAWAI Kode Pegawai

5. TGLJUAL Tanggal Penjualan

6. TOTAL Total Penjualan

Tabel 7. Atribut Entitas Penjualan


No Nama Keterangan

1. KDOBAT Kode Obat

2. NOJUAL Nomer Penjualan

3. HRG_JUAL Harga Jual Obat

4. SUB_TOTAL Subtotal Penjualan Obat

Tabel 8. Atribut Entitas Detail Penjualan

21
No Nama Keterangan

1. NOFAKTUR Nomer Faktur Pembelian

2. KDSUP Kode Sipplier

3. KODE_PEGAWAI Kode Pegawai

4. TGL_FAKTUR Tanggal Faktur Pembelian

5. TOTAL Total Pembelian

6. BAYAR Total yang sudah terbayar

7. TERUTANG Total yang belum terbayar

Tabel 9. Atribut Pembelian

No Nama Keterangan
1. KDOBAT Kode Obat
2. NOFAKTUR Nomer Faktur Pembelian
3. HRGA_BELI Harga Beli Obat
4. SUB_TOTAL Subtotal Pembelian Obat

Tabel 10. Atribut Detail Pembelian


4.2.3 ERD Full-Atribut Based.

Merupakan hubungan antar entitas beserta atributnya yang


akan mengidentifikasi semua atribut yang akan di-capture dan
disimpan dalam database di masa mendatang. Hubungan antar
entitas beserta atributnya dalam Sistem Informasi Penjualan dan
Pembelian Obat di Apotek dapat ditunjukkan pada gambar :

22
T erd a pa t
P en jua lan D ok ter
N oJ ua l k dD ok te r
T glJ ua l M e r u juk O b a t N mD ok ter
M en c at a t
T ota l s pe s ia lis
t elp Do k t er
A lm tDo kte r
M em be li ob a t
Ob a t k on s um en
K dO ba t P eg aw ai k dK on s
N mO ba t K od e_ P eg aw ai N mK on s
J en is N am a_ Pe g aw ai u mu r
S atu an A la ma t T elp K o ns
S to k N o_ Te lp A lm tK o ns
H rg Sa t ua n

Pem be lian S up lier


M en c a t a t N oF ak tur K dS up
T glF ak tur N mS up
T ota l M em as o k T elp Su p
T er d a p a t
B ay ar _ Pe mb e lia n A lm tS u p
G o lo ng an
T er u ta n g K ota
K dG ol
M em ilik i N mG ol

Gambar 2. ERD Full Based

Sedangkan Phisycal Data Model (PDM) dari proses ERD di


atas dapat dilihat dalam gambar di bawah ini :

23
DEA TIL _PENJUA LA N
K DO BA T Tex t(5 )
NOJUA L Tex t(1 1 )
HRG _JUA L Inte g er PENJUA L A N DOK TER
S UB _TOTA L Inte g er N OJ U A L = N O J U A L NOJUA L Tex t(1 1 ) K DDOK TER Tex t(4 )
K DDOK TER Tex t(4 ) NMDOK TER Tex t(3 0 )
K DK ONS Tex t(4 ) K D D OK TER = K D D OK T ERS PESIA LIS Tex t(2 0 )
K D O BA T = KD O BA T
K ODE_ PEGA WA I Tex t(7 ) TEL PDOK TER Tex t(1 5 )
K OD E_ P EG AW AI = K O D E _P E GA W ATGL
I JUA L Date Time A L MTDOK TER Tex t(5 0 )
TOTA L Inte g er
OB A T
KDO BA T Tex t(5 )
PEG A W A I
KDG OL Tex t(3 )
NMO BA T Tex t(3 0 ) K ODE_ PEGA WA I Tex t(7 )
NA MA _ PEGA WA I Tex t(3 0 ) K ONSUMEN
JENIS Tex t(3 0 )
SA TUA N Tex t(1 5 ) A L A MA T Tex t(3 0 ) K DK ONS Tex t(4 )
STO K Inte g er NO_ TELP Tex t(1 5 ) NMK ONS Tex t(3 0 )
HRG SA TUA N Cur r en cy
K D K ON S = KD K ON S UMUR Tex t(3 )
TEL PK ONS Tex t(1 5 )
A L MTK ONS Tex t(5 0 )

PEMBELIA N
K D O BA T = KD O BAKTOD E_ P EG AW AI = K O D E _P E GA W A I
NOFAK TUR Tex t(1 1 )
K DS UP Tex t(4 ) S UPLIER
K D G OL = K D G OL
DETA IL _PEMB EL IA N K ODE_ PEGA WA I Tex t(7 ) K DS UP Tex t(4 )
TGL FA KTUR Date Time NMS UP Tex t(3 0 )
K DOBA T Tex t(5 ) K DS UP = KDS U P
NOFA K TUR Tex t(1 1 ) TOTA L Inte g er TEL PS UP Tex t(1 5 )
B AR Y A R Inte g er A L MTS UP Tex t(5 0 )
HRGA _ BELI Inte g erN OF AK TU R = N OF AK TU
TERUTA NG Inte g er K OTA Tex t(2 5 )
S UB _TOTA L Inte g er

GO L ONGA N
K DGOL Tex t(3 )
NMGOL Tex t(2 5 )

Gambar 3. Phisycal Data Model


4.3 Requerement Proses
4.3.1 Data Flow Diagram (DFD) Sistem

DFD digunakan untuk menggambarkan aliran proses yang

digunakan untuk membuat sebuah sistem. Langkah-langkah

dalam membuat DFD adalah membuat diagram konteks sistem,

kemudian sistem akan dijabarkan sampai level primitif (yaitu

level terkecil dalam sebuah sistem).

4.3.1.1 Diagram Konteks

24
Merupakan model proses yang mendokumentasikan lingkup
sistem. Diagram konteks dalam Sistem Informasi Penjualan Obat
di Apotek dapat ditunjukkan pada gambar di bawah ini :
Data_Kasir

Data_Obat
Pegawai
Data_pembelian_obat
Laporan_Stok_obat Manajer

Kebijakan

Laporan_obat_Expired 1

Nota
SISTEM INFORMASI Laporan_Pembelian
Data_konsumen PENJUALAN OBAT DI Laporan_Penjualan
Data_Dokter
APOTEK

+
Pembelian Obat

Konsumen Laporan_data_konsumen

Obat Dokter

Faktur

Supplier Data_Suplier

Laporan Data Order Pembelian

Gambar 4. Diagram Konteks


Keterangan :
Pada gambar di atas terdapat satu proses dalam Sistem
Informasi Penjualan di Apotek dan lima external entity yaitu,
pegawai, dokter, konsumen, supplier, dan manajer. Pegawai
memiliki peranan yang sangat penting dalam proses ini karena
pegawai memiliki interaksi ke semua external entity. Pegawai
juga bertugas mengolah data untuk menghasilkan informasi
kepada user lain atau laporan – laporan untuk manajer.

25
4.3.1.2 DFD level 0

Data_Dokter Dokter Supplier Pegawai


Pegawai
Data_Kasir

Konsumen 1
Data_Suplier
Data_konsumen Data_Obat
Data Kasir Baru Kerja Pegawai
Data Suplier Baru Suplier
Data Konsumen Baru Data Obat Baru

Kasir
Data Dokter Baru
Data Konsumen

Data Dokter
Konsumen Data Kasir1 Data Konsumen Terdaftar

Nota
Data Suplier Terdaftar

3 Data Dokter Terdaftar


Obat
Konsumen Pengurangan Stok Obat
Pembelian Obat Penjualan

Obat yang Tersedia


Data Transaksi Baru
Penambahan Stock
Konsumen Obat

Data Detail Penjualan Baru 2


Data Transaksi Penjualan Transaksi
Penjualan
Pembelian
Detail Pembelian Obat
Supplier
Pegawai Detail Transaksi Faktur
Penjualan

Transaksi
Data Detail Transaksi Penjualan Detail Pembelian Data_pembelian_obat
Pembelian Transaksi Pembelian Baru

Pegawai

4 Data Detail Transaksi Pembelian

Data Transaksi Pembelian


Laporan_obat_Expired Pembuatan Laporan_data_konsumen
Laporan
Laporan_Stok_obat
Laporan_Pembelian
Kebijakan Laporan Data Order Pembelian
Laporan Data Order Pembelian
Laporan_Penjualan

Manajer Supplier Manajer Manajer Manajer Dokter

Gambar 5. DFD Level 0


Keterangan :
DFD level 0 merupakan pengembangan proses dari diagram
konteks. Pada DFD level 0 terdapat 4 proses yaitu kerja pegawai,
penjualan, pembelian dan pembuatan laporan.

26
4.3.1.3 DFD Level 1 Proses Kerja Pegawai
1
Pengolahan
Data Data Konsumen
Konsumen
Konsumen Data Konsumen Baru
Data_konsumen

Data_Dokter Pengolahan Data Dokter Baru


Dokter Data Dokter
Data Dokter

3
Data_Suplier Data Suplier Baru
Supplier Suplier
Pengolahan
Data Suplier

Data_Kasir 4
Data Kasir Baru
Pegawai Pengolahan Kasir
Data Kasir

5
Data_Obat
Pegawai Data Obat Baru Obat
Pengolahan
Data Obat

Gambar 6. DFD Level 1 Proses Kerja Pegawai


Keterangan :
DFD Level 1 ini merupakan proses pengembangan dari Proses Kerja Pegawai
pada DFD Level 0. Pada DFD Level 1 terdapat 5 proses yaitu, pengolahan data
konsumen, pengolahan data dokter, pengolahan data supplier, pengolahan data kasir,
pengolahan data obat. Setiap proses akan menghasilakan data yang akan disimpan
dalam database.

27
4.3.1.4 DFD Level 1 Proses Penjualan
Data Konsumen Data Dokter Obat : 1

Data Dokter Terdaftar

1
Pencatatan Data Obat Yang Tersedia
Data Konsumen Terdaftar
Penjualan Data Detail Penjualan Baru
Obat
Pembelian Obat
Konsumen
Data Transaksi Baru Detail Transaksi Penjualan

Transaksi
Penjualan

Data Transaksi Penjualan

Konsumen
2
Pelayanan Data Transaksi Penjualan
Penjualan
Obat Data Kasir1

Obat

Konsumen Nota Kasir


Pengurangan Stok Obat

Obat : 2

Gambar 7. DFD Level 1 Proses Penjualan


Keterangan :
DFD Level 1 Proses Penjualan merupakan pengembangan
dari proses penjualan pada DFD Level 0. Pada DFD Level 1 proses
penjualan ini terdapata 2 proses yaitu pencatatan penjualan obat
dan pelayanan penjualan obat. Entitas yang terdapat dalam DFD
level 1 ini hanya memiliki 1 entitas yaitu konsumen.

28
4.3.1.5 DFD Level 1 Proses Pembelian

Suplier 1
Pegawai
Pemesanan Data_pembelian_obat
Obat
Detail Pembelian Obat
Data Suplier Terdaftar

Transaksi Pembelian Baru

Transaksi Detail Pembelian


Pembelian

Data Transaksi Pembelian

2
Faktur Pencatatan
Supplier Pembelian
Obat Data Detail Transaksi Pembelian

Penambahan Stock

Obat

Gambar 8. DFD Level 1 Proses Pembelian


Keterangan :
DFD Level 1 Proses Pembelian merupakan pengembangan
dari proses pembelian pada DFD Level 0. Pada DFD Level 1 Proses
Pembelian ini terdapat 2 proses yaitu proses pemesanan obat dan
pencatatan pembelian obat. Pegawai melakukan pemesanan obat
– obat yang akan dipesan kemudian terjadi transaksi pembelian
antara supplier dan pegawai.

29
4.3.1.6 DFD Level 1 Proses Pembuatan Laporan

Manajer Dokter
Transaksi Data Transaksi Penjualan
Penjualan

1
Data Detail Transaksi Penjualan Pengolahan Laporan_Penjualan
Laporan Data
Penjualan
Data Obat Terjual
Laporan_data_konsumen
Supplier
Detail Transaksi Penjualan Transaksi
Pembelian

2
Pengolahan Laporan Data Order Pembelian
Laporan
Data Transaksi Pembelian Transaksi Laporan_Pembelian Manajer

Daftar Obat Yang Bertambah Pembelian


Laporan Data Order Pembelian

Supplier

Kebijakan Pengolahan
Manajer Laporan Data
Daftar Obat Baru
Obat
Laporan_obat_Expired
Detail Pembelian
Data Detail Transaksi Pembelian
Laporan_Stok_obat

Manajer Pegawai

Gambar 9. DFD Level 1 Proses Pembuatan Laporan


Keterangan :
DFD Level 1 Proses Pembuatan Laporan merupakan pengembangan dari
proses pembuatan laporan pada DFD Level 0. Pada DFD Level 1 Proses Pembuatan
Laporan ini terdapat 3 proses yaitu pengolahan laporan data penjualan, pengolahan
laporan transaksi pembelian, pengolahan laporan data obat.

30
BAB V
IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 FORM MENU

Keterangan :
Pada form menu terdapat satu jenis pilihan menu yaitu file. Dalam pilihan menu
tesebut terdapat submenu Open dan Exit. Submenu open befungsi untuk membuka
berbagai macam form diantaranya form pegawai, form konsumen, form dokter, form
supplier, form obat, form golongan, form penjualan, form pembelian. Sedangkan submenu
exit berfungsi untuk keluar / menutup dari form.

31
5.2 FORM PEGAWAI

Keterangan :
Pada form pegawai terdapat button tambah yang berfungsi untuk menambah data,
cari berfungsi untuk mencari data, hapus berfungsi untuk menghapus data, dan edit
berfungsi untuk mengedit data. Jika ingin menambah data maka tekan button tambah
kemudian masukkan data – data dan tekan tombol OK. Demikian dengan button – button
yang lainnya.

32
5.3 FORM KONSUMEN

Keterangan :
Pada form konsumen terdapat button tambah yang berfungsi untuk menambah data,
cari berfungsi untuk mencari data, hapus berfungsi untuk menghapus data, dan edit
berfungsi untuk mengedit data. Jika ingin menambah data maka tekan button tambah
kemudian masukkan data – data dan tekan tombol OK. Demikian dengan button – button
yang lainnya.

33
5.4 FORM DOKTER

Keterangan :
Pada form dokter terdapat button tambah yang berfungsi untuk menambah data,
cari berfungsi untuk mencari data, hapus berfungsi untuk menghapus data, dan edit
berfungsi untuk mengedit data. Jika ingin menambah data maka tekan button tambah
kemudian masukkan data – data dan tekan tombol OK. Demikian dengan button – button
yang lainnya.

34
5.5 FORM SUPPLIER

Keterangan :
Pada form supplier terdapat button tambah yang berfungsi untuk menambah data,
cari berfungsi untuk mencari data, hapus berfungsi untuk menghapus data, dan edit
berfungsi untuk mengedit data. Jika ingin menambah data maka tekan button tambah
kemudian masukkan data – data dan tekan tombol OK. Demikian dengan button – button
yang lainnya.

35
5.7 FORM OBAT

Keterangan :
Pada form obat terdapat button tambah yang berfungsi untuk menambah data, cari
berfungsi untuk mencari data, hapus berfungsi untuk menghapus data, dan edit berfungsi
untuk mengedit data. Jika ingin menambah data maka tekan button tambah kemudian
masukkan data – data dan tekan tombol OK. Demikian dengan button – button yang
lainnya.

36
5.8 FORM GOLONGAN

Keterangan :
Pada form golongan terdapat button tambah yang berfungsi untuk menambah data,
cari berfungsi untuk mencari data, hapus berfungsi untuk menghapus data, dan edit
berfungsi untuk mengedit data. Jika ingin menambah data maka tekan button tambah
kemudian masukkan data – data dan tekan tombol OK. Demikian dengan button – button
yang lainnya.

37
5.8 FORM PENJUALAN

Keterangan :
Pada form penjualan terdapat button input yang berfungsi untuk memasukkan data,
cari berfungsi untuk mencari data, hapus berfungsi untuk menghapus data, dan simpan
yang berfungi menyimpan data. Jika ingin menambah data maka tekan button tambah
kemudian masukkan data – data dan tekan tombol OK. Demikian dengan button – button
yang lainnya. Jika kita akan menginputkan data maka tekan button input kemudian isikan
data – data yang akan diinputkan dan tekan simpan.

38
5.9 FORM PEMBELIAN

Keterangan :
Pada form pembelian terdapat button input yang berfungsi untuk memasukkan
data, simpan berfungsi untuk menyimpan data yang telah dimasukkan,dan hapus berfungsi
untuk menghapus data. Jika kita akan menginputkan data maka tekan button input
kemudian isikan data – data yang akan diinputkan dan tekan simpan.

39
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
Sistem Informasi Penjualan Obat di Apotek ini merupakan pengembangan dari
system yang sudah ada dalam apotek “Kimia Farma”. Dalam proses pengembangan
system informasi ini kami menggunakan metode penelitian untuk meneliti
permasalahan – permasalahan yang dihadapi, mengumpulkan permasalahan tersebut,
menganalisa permasalahan, dan membuat metode penyelesaian dari permasalahan –
permasalahan tersebut. Sistem informasi ini user dapat memperoleh informasi
mengenai penerimaan dan pengeluaran barang secara tepat waktu, informasi persediaan
barang yang diperoleh dari bagian gudang yang akurat, mempercepat dalam pencarian
data mengenai persediaan barang tertentu.

6.2 Saran
Berdasarkan analisa dari obserfasi pada Apotek “Kimia Farma”, penulis
mengajukan saran – saran sebagai berikut :
1. Mengingat pengolahan data penjualan obat di apotek yang masih menggunakan
Microsoft Excel yang masih kurang efiien, kurang cepat dan kurang akurat
maka sebaiknya pengolahan data penjualan obat di apotek yang dialihkan
menggunakan bahasa pemrograman Visual C# 2005 Express Edition dan
Database Microsoft Access sehingga dapat memperkecil ketidakefisiennya
pengolahan data.
2. Mengptimalkan penggunaan computer, misalnya dengan membuat bentuk
aplikasi program yang bisa bermanfaat bagi apotek seperti program pengolahan
data penjualan obat, dan berbagai macam form – form contohnya form pegawai,
form konsumen, form dokter, form penjualan dan form yang lainnya.

40

Anda mungkin juga menyukai