A. TUJUAN
Setelah melakukan praktikum ini mahasiswa akan dapat :
1. Mengukur tegangan AC dan DC pada rangkaian catu daya televisi warna dengan
menggunakan multimeter
2. Menganalisa kerusakan, bila terjadi kerusakan pada bagian regulatoe tegangan
dari catu daya televisi berwarna
B. TEORI SINGKAT
Catu daya adalah suatu rangkaian terpenting pada pesawat televisi, karena
bagian ini berguna untuk memberikan daya listrik kepada seluruh rangkaian pesawat
televisi. Supaya televisi dapat bekerja dengan baik maka catu daya harus dapat
memberikan tegangan listrik yang stabil. Untuk itu maka rangkaian catu daya
mempunyai bagian-bagian yang penting yaitu penyearah dan penstabil. Bagian
primer trafo/ switching regulator disebut dengan regulator input dan abgian
sekunder disebut regulator output.
Teganagn AC terlebih dahulu dirubah menjadi tegangan DC dengan perataan
dan regulator tegangan yang dapat mengendalikan tegangan DC ke rangkaian TV
warna. Tegangan DC yang dihasilkan ini diharapkan dapat stabil, sehingga televisi
dapat bekerja sempurna. Kerusakan ang terjadi pada regulator ini akan
mengakibatkan gamabar pada layar televisi mengalami gangguan demikian juga
suara yang dihasilkan. Menurut cara kerja catu daya yang dipakai pada pesawat
televisi adalah :
1. Catu daya dengan trafo penurun tegangan
Pada metoda ini rangkaian TV berwarna terpisah terhadap jala-jala oleh adanya
transformator atau sering disebut sebagai catu yang mengambang
2. Catu daya dengan trafo tanpa penurun tegangan
Pada metoda ini tegangan bolak-balik langsung diberikan pada penyearah
melalui filter jala-jala untuk menghindari noisenya.
3. Catu daya Acemic (Switching Regulator)
Tambahan Teori :
Jenis loncat balik flyback catu tegangan tinggi digunakan pada semua TV
modern karena energi penerusan ulang horizontal mencatu tegangan tinggi. Seperti
diketahui, suatu auto trafo adalah lilitan tunggal pada suatu inti besi. Bila kita
menumpan AC pada dua sadapan lilitannya, kita akan dapat memperoleh kenaikan
tegangan dari segmen yang lebih besar.
Pada trafo output horisontal, habisnya arus gigi gergaji horisontal yang tiba-
tiba pada kumparan penyimpangan horisontal menyebabkan arus membalik pada
sadapan perbandingan 1 ke 2 t auto trafo. Denyut loncat trafo ini meningkat hingga
14000 volt diatas panjang lilitan penuh auto trafonya. Diode tegangan tinggi
meratakan denyut tegangan tinggi. Karena frekuensinya sangat tinggi (15750 denyut
per detik) maka tidak dibutuhkan filterisasi.
Pada kenyataannya, kapasitansi antara lapisan aquadag pada tabung gambar
dan ground adalah cukup untuk menghasilkan langkah filterisasi pada kebanyakan
pesawat TV. Banyak penerima TV menggunakan kapasitor 55uF diantara filamen
perata tabung tegangan tinggi dan ground. Kadang, tahanan filter 1, megaohm
digunakan seri dengan kaki tegangan tinggi.
Tegangan filamen untuk perata tegangan tinggi diperoleh dengan suatu lilitan
yang mengkopel induktif pada auto trafo. Walaupun AC kecil disadap oleh
lilitannya cukup untuk menyalakan filamen tabung perata. Untuk mencegah aliran
arus besar pada filamen, tahanan diserikan dengan kaki filamen.
Jika kita menyentuh kaki catu loncat balik 14.000 volt pada TV, kita mungkin
akan selamat karena kuat arusnya sangat kecil pada tipe catu daya. Catu daya loncat
balik sengaja dirancang beregulasi rendah. Tegangan 14.000 volt akan turun jika
dibebani dengan kaki tegangan tinggi.
Sedangkan pada pesawat lama, catu daya tegangan tinggi 60 cycle non-flyback
yang digunakan. Catu daya ini, dengan trafo tegangan tegangan tinggi sangat
berbahaya. Dan ini tidak lagi digunakan.
9. Matikan televisi.
10. Merapikan alat dan bahan dan mengembalikannya ke tempat semula.
E. EVALUASI
1. Catu daya adalah Catu daya adalah suatu rangkaian terpenting pada pesawat
televisi, karena bagian ini berguna untuk memberikan daya listrik kepada
seluruh rangkaian pesawat televisi
Catu daya untuk memberikan daya listrik yang diperlukan oleh seluruh
rangkaian televisi. Catu daya terdiri dari catu daya sistem transformator dan
sistem switching. Dimana kebanyakan digunakan catu daya sistim switching.
Catu daya terdiri dari rangkaian penyearah untuk sumber tegangan bolak-balik.
Dan rangkaian penyerah untuk sumber dari tegangan pulsa yang dibangkitkan
oleh rangkaian defleksi horizontal. Penyearah ada beberapa macam yaitu
penyearah setengah gelombang, penyearah gelombang penuh, dan penyearah
pendoble.
F. KESIMPULAN.
Dari hasil praktek yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Pada rangkaian catu daya televise berwarna memiliki dua bentuk tegangan yaitu
tegangan AC yang berasal dari input jala-jala listrik dan tegangan DC yang
berasal dari tegangan AC yang telah disearahkan . Untuk mengukur tegangan
AC dan DC pada catudaya televisi berwarna perlu diperhatikan dalam pemilihan
groundingnya, karena grounding antara tegangan AC dan DC pada rangkaian
catudaya tersebut tidak sama.Pengukuran tegangan pada rangkaian harus
diperhatikan bagian-bagianyang bekerja pada jalur AC dan bagian rangkaian
yang bekerja pada jalur DC.
Pengukuran tegangan AC dapat dilakukan langsung pada kaki-kaki komponen
dan tetap memperhatikan fasa dari rangkaian jala-jala atau polaritas komponen.
Sedangkan pada tegangan DC dapat langsung diukur pada kaki komponen dan
mempunyai grounding yang sama pada masing komponene yang berkerja pada
tegangan DC tersebut. Jadi dapat dilakukan pengukuran pada suatu titik dengan
satu ground. Dan pada tabung YV merupakan salah satu ground DC.
2. Analisa kerusakan pada regulator biasanya gejalanya adalah televisi mati total
dan indikator power tidak menyala. Kemungkinan kerusakannya terdapat pada
bagian penyearah primer, transistor regulator output, atau apabila bagian
regulator ini menggunakan sistem AC matic yang memerlukan umpan balik dari
horinzontal, kerusakan bagian horizontal juga mengakibatkan rangkaian
regulator tidak bekerja.
Referensi :
Sofyan. 2005. Mencari dan Memperbaiki Kerusakan pada TV Berwarna.
Tanggerang : Media Pustaka.