By avalentine
11
Adaptasi : Proses penyesuaian diri pada makhluk hidup dengan lingkungan atau dengan cara hidupnya
sehingga dapat terus mempertahankan kehadirannya.
Aglutinin : Antibodi dalam plasma darah yang dapat menyebabkan penggumpalan sel-sel darah merah
yang tipe aglutinogennya berlawanan.
Aglutinogen : Antigen sel darah merah yang terdiri atas dua tipe glikoprotein yang dikenal dengan tipe A
dan B; dipakai sebagai dasar untuk penggolongan darah pada manusia.
Akinet : Sel berdinding tebal yang terdapat pada ganggang biru bersel tunggal.
Albumin : Protein serum darah yang berperan memelihara tekanan osmosis darah.
Amonifikasi : Proses pembentukan ammonium yang berasal dari bahan organic karena aktivitas
mikroorganisme.
Anatomi : Ilmu yang mempelajari struktur sel dan jaringan dalam tubuh makhluk hidup.
Apotesium : Tubuh buah atau askokarp yang berbentuk piringan terbuka atau seperti cangkir pada jamur
Ascomycetes tertentu.
Archaebakteria : Kelompok bakteri pengahsil gas metan dari sumber karbon yang sederhana.
Basidium : Sel pengahasil spora yang merupakan ciri khas kelas Basidiomycetes, basidium mempunyai
jumlah spora yang pasti (misalnya empat) yang disebut Basidiospora.
Biologi : Ilmu yang mempelajari seluk beluk makhluk hidup, hewan, tumbuhan, dan jasad renik, masing-
masing dikenal sebagai zoology, botani, dan mikrobiologi.
Bioma : Ekosistem darat dalam skala luas yang memiliki tipe struktur vegetasi dominan.
Biomassa : Berat kering dari bahan organic yang tersimpam atau berat kering tubuh organic.
Bivalvia : Istilah lain untuk Pelecypoda yang berarti dua buah cangkang pipih yang setangkup.
Cendawan : Istilah umum bagi jenis-jenis Agaricales, yaitu jamur-jamur yang bertubuh lunak, berdaging,
dan berbentuk payung terbuka. Beberapa jenis cendawan ada yang bias dimakan (jamur merang) dan ada
yang beracun (mushroom, toadstool).
Cephaloda : Kelas moluska yang meliputi ikan gurita dan cumi-cumi, kepalanya berkembang sangat
sempurna dengan mahkota terdiri atas tentakel-tentakel yang selalu bergerak.
Dikariotik : Keadaan hifa yang sel-selnya mengandung dua inti sebagai akibat terjadinya plasmogami,
tetapi sebelum berlangsungnya kariogami.
Ekologi : Cabang ilmu pengetahuan tentang hubungan timbal balik anatara makhluk hidup dan
lingkungannya; Termasuk didalamnya perkembangan komunitas, interaksi antarjenis dan antarmakhluk,
penyebaran geografis, dan perubahan susunan peralihan populasi.
Eksospora : Spora aseksual yang terbentuk karena pemisahan bagian ujung sel induk; Proses pemisahan
tersebut disebut abstriksi; Dijumpai pada Phycomycetes.
Endospora : Lapisan tipis dinding spora yang terletak paling dalam dan umumnya terbentuk paling akhir
dalam sporogenesis.
Epiteka : Cangkang diatomyang terletak di bagian atas/luar, yang menutup cangkang bawah (dalam).
Evolusi : Proses perubahan pada makhluk secara bertahap oleh pengaruh alami sehingga terbentuk
organ/bentuk baru yang berbeda dari bentuk semula atau menghasilkan makhluk hidup jenis baru.
Flagela : Alat perenang berbentuk pecut yang terdapat pada jasad renik dan spora kembara.
Fotoautotrof : Sifat makhluk hidup yang menggunakan cahaya sebagai sumber energy dan CO2 sebagai
sumber karbon untuk membentuk cadangan makanan.
Fungi Imperfecti : Kelompok jamur yang mempunyai bentuk-bentuk berbeda-beda dan yang hidupnya
belum diketahui tahap seksualnya; Umumnya dari jenis-jenis Ascomycetes dan kadang-kadang
Basidiomycetes.
Gametangium : Organ tubuh jamur yang didalamnya terbentuk gamet; bila gamet yang dibentuk, seluruh
isi gametangium itu berfungsi sebagai gamet.
Ganggang : Kelompok tumbuhan sederhana yang bisa berfotosintesis; organ-organ reproduksinya terdiri
atas satu sel, tetapi kadang-kadang juga terdiri atas banyak sel dan berbentuk filament; umumnya
merupakan tumbuhan air, termasuk gulma laut (sea weeds).
Gemma cup : Struktur berupa mangkuk kecil yang mengandung kumpulan lumut kecil pada lumut hati,
berfungsi untuk reproduksi aseksual.
Gemmule : Tunas internal yang dihasilkan menjelang musim dingin di dalam tubuh Porifera yang hidup di
air tawar.
Hermafrodit : Hewan dengan organ kelamin jantan (testis) dan organ kelamin betina (ovarium) terdapat
pada satu makhluk hidup.
Heterokista : Sel berdinding tebal pada beberapa jenis Cyanobacteria berbentuk filament dan berfungsi
sebagai temapt pengikatan nitrogen.
Heterospora :Tumbuhan yang menghasilkan dua jenis spora yang ukurannya tidak sama.
Heterotrof : Organisme yang memperoleh makanannya berupa senyawa organic dari organisme lain.
Hirudin : Zat anti pembekuan darah yang disekresikan oleh lintah dan pacet.
Imunisasi : Upaya untuk memperoleh kekebalan terhadap penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri.
Introduksi Spesies :Suatu upaya mendatangkan spesies asing ke suatu wilayah yang telah memiliki spesies
local.
Jaringan : Kumpulan sel-sel yang serupa dan memiliki fungsi yang khusus.
Jaring-jaring makanan : Hubungan makan dan dimakan dalam suatu ekosistem yang sangat kompleks,
saling berkaitan dan bercabang.
Kascing : Sisa pencernaan cacing tanah yang tampak seperti gundukan padapermukaan tanah.
Kista : Bentuk tidak aktif Ptrotozoa tertentu untuk mempertahankan diri dari kondisi yang tidak
menguntungkan, seperti kekeringan.
Klorosom : Struktur yang mengandung pigmen klorofil untuk proses fotosintesis yang berada tepat
dibawah membran plasma pada bakteri.
Komensalisme : Kehidupan bersama dua spesies, satu spesies diuntungkan sedangkan spesies lain tidak
diuntungkan, juga tidak dirugikan.
Kompetisi interspesifik : Kompetisi antar populasi pada suatu wilayah yang memiliki kebutuhan hidup
yang sama.
Komunitas : Populasi-populasi dari berbagai jenis organism yang berinteraksi pada suatu tempat tertentu.
Konidiospora : Spora aseksual yang dihasilkan di ujung konidiofor pada Ascomycota, Basidiomycota, dan
Deuteromycota.
Konjugasi bakteri : Perpindahan materi genetic melalui kontak langsung berupa jembatan antara dua sel
bakteri.
Konsumen : Organisme yang tidak mampu menyusun senyawa organic atau membuat makanannya sendiri.
Lentera Aristoteles : Alat pemakan yang khas pada Echinoidea bertubuh bulat, berupa suatu “tembolok”
kompleks yang berfungsi untuk menggiling makanan.
Lichen : Jamur dan ganggang hijau biru atau ganggang hijau yang hidup bersama saling menguntungkan.
Lisogenik : Siklus reproduksi virus dengan sel inang yang tidak segera pecah tetapi mengalami masa laten.
Litik : Siklus reproduksi virus yang menyebabkan sel inang pecah dengan cepat.
Mandreporit : Lempengan berpori pada cakram pusat di bagian dorsal tubuh Asteroidea.
Mesoglea : Lapisan bukan sel, yaitu berupa gelatin yang terdapat diantara ectoderm dan mesoderm.
Metamorfosis : Perubahan ukuran dan bentuk tubuh Insecta saat berkembang dari muda menjadi dewasa.
Mikoriza : Jamur dan akar tumbuhan tingkat tinggi yang hidup bersama dan saling menguntungkan.
Mikrofil : Daun-daun pada tumbuhan paku yang berukuran kecil dan menyerupai sisik.
Niche (relung) : Kekhasan fungsi suatu individu atau populasi dalam ekosistem.
Nukleokapsid : Gabungan antara asam nukleat dan selubung protein pada virus.
Parasit : Organisme yang hidup menumpang pada organism lain dan mengambil makanan dari orgnisme
yang ditumpangi (inang).
Parasitisme : Kehidupan bersama dua spesies, satu spesies diuntungkan, sementara spesies lain dirugikan.
Pembelahan biner : cara reproduksi aseksual dengan pembelahan satu sel menjadi dua.
Pembuahan (fertilisasi) : Terjadinya persatuan atau perkawinan sel kelamin jantan (spermatozoid) dengan
sel kelamin betina (sel telur).
Pilus : Rambut halus yang menonjol dari dinding sel bakteri yang berfungsi sebagai penghubung saat
bakteri melakukan konjugasi dan sebagai pelekat antar-sel bakteri.
Piramida biomassa : Tingkatan trofik yang menunjukkan berat kering dari seluruh organisme di tingkat
trofik tersebut pada suatu waktu.
Piramida energy : Tingkatan trofik yang menunjukkan energy dari seluruh organism di tingkat trofik
tertentu pada suatu waktu.
Pirenoid : Struktur pada kloroplas ganggang yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan
makanan.
Plasmid : DNA ekstra kromosom pada sel bakteri yang dapat menggabungkan atau memisahkan diri
dengan kromosom.
Populasi : Kumpulan individu dari organisme sejenis yang hidup dan berkembang biak pada suatu tempat
tertentu.
Polip : Bentuk Coelenterata yang seperti vas bunga dan tidak dapat berpindah tempat.
Produktivitas primer : Kecepatan mengubah energy cahaya matahari menjadi energy kimia dalam bentuk
bahan organic, yang dilakukan oleh orgaisme autotrof.
Produktivitas sekunder : Kecepatan energy kimia mengubah bahan organic menjadi simpanan energy
kimia baru, oleh organism heterotrof.
Produsen : Organisme yang menyusun senyawa organik atau membuat makanan sendiri dengan bantuan
cahaya matahari.
Proglotid : Bagian tubuh cacing pita yang masing-masing mengandung system organ termasuk organ
reproduksi yang bersifat hermafrodit.
Protonema : Rangkaian sel berbentuk benang hasil dari perkecambahan spora pada lumut.
Rantai makanan : Jalur makanan dan dimakan dari organisme pada suatu tingkat trofik ke tingkat trofik
berikutnya membentuk urutan dan arah tertentu.
Regenerasi : Kemampuan menumbuhkan bagian tubuh yang lepas atau terpisah menjadi individu baru
yang lengkap.
Redia : Larva Trematoda dalam tubuh siput yang merupakan pertumbuhan lanjutan dari sporokis.
Red tide : Air laut di pinggiran pantai yang berwarna merah kecoklatan akibat melimpahnya ganggang api
pada musim tertentu.
Ribosom : Organel yang terdapat pada sitoplasma dan berfungsi dalam sintesis protein.
Saprofit : Organisme yang memperoleh makanan dari sisa-sisa organism atau produk organism lain.
Seta : Rambut kaku pada parapodia Polychaeta atau permukaan tubuh Oligochaeta.
Sistem ambulakral : Sistem saluran air dalam rongga tubuh Echinodermata, yang berfungsi untuk
mengatur pergerakan kaki ambulakral.
Sistem rangka hidrostatik : Bentuk tubuh (misalnya pada lintah) yang dipertahankan oleh tekanan dari
cairan di dalam tubuhnya.
Sistem saraf tangga tali : Sistem saraf yang terdiri dari sepasang simpul saraf (ganglia) dan dua tali saraf
yang memanjang dan bercabang-cabang melintang seperti tangga tali.
Spigot : Lubang pengeluaran kelenjar benang halus atau kelenjar benang abdomen pada Arachnoidea.
Spikula : Alat berbentuk kait pada cacing jantan yang berfungsi untuk membuka pori kelamin cacing
betina dan memindahkan sperma sat kawin.
Sporozoit : Bentuk Plasmodium yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles
betina.
Strobilus : Kumpulan sprorofil yang membentuk struktur kerucut pada ujung tunas fertile tumbuhan paku,
dan juga istilah untuk bagian leher pada Cestoda.
Struktur trofik : Peristiwa makan dan dimakan antar-organisme dalam suatu ekosistem, yang terdiri dari
tingkat-tingkat trofik.
Tentakel : Lengan yang berfungsi untuk menangkap mangsa yang terdapat di sekitar mulut Coelenterata.
Thallophyta : Tumbuhan yang belum dapat dibedakan antara bagian akar, batang dan daun.
Transduksi : Pemindahan materi genetiksatu sel bakteri ke bakteri lainnya dengan perantar organism
lain,yaitu bakteriofage (virus bakteri).
Transformasi : Masuknya DNA telanjang ke dalam sel dan mengubah sifat sel.
Trikokis : Alat pada Ciliata yang berfungsi untuk pertahanan diri dari musuh.
Triplobastik : Hewan yang memiliki tiga lapisan lembaga yaitu ectoderm, endoderm dan mesoderm.
Varietas : Keanekaragaman gen dalam satu jenis makhluk hidupyang menimbulkan variasi.
Xilem : Jaringan pembuluh yang mengangkut air dan mineral dari akar ke seluruh tubuh tumbuhan.
Zigospora : Spora seksual pada Zygomycota dan juga digunakan sebagi istilah untuk spora yang dibentuk
oleh zigot pada ganggang.
© 2009 R Alviyan J