Kalau menelisik kasusnya gayus baru-baru ini emang bikin jengkel ya??? mana ada orang korupsi
segitu, eh! Di suap segitu tetap mesam-mesem kaya orang ga punya dosa, padahal dia lagi di
hukum. Udah gitu, sekarang malah keluar dari penjara buat berlibur ke Bali. Bener-bener da. Ini
yang bejad koruptornya apa pihak keamanan yang terkait ya... ah! Sama aja mereka.
Kasus korupsi di Indonesia itungannya udah gak puluhan lagi, buuuuuuaaannyyyyaaaaakkk... gitu
para koruptor kok gak malu... makan uang rakyat.
Yang lagi in sekarang adalah ketidakpercayaan masyarakat Indonesia kepada pegawai Pajak. Ga
percaya? Dari survey saya ke beberapa orang temen, orang-orang yang paling deemen korupsi
adalah Silup (polisi) nyuwun sewu, dan orang-orang pegawai pajak. Harah kunu,,,
namuuuuuuuuuuunnnn... setelah saya PKL di Kantor Pajak selama satu bulan disana, that's no
problemo... apa itu korupsi?? ga ada bunyi itu disana. Kerja sungguh-sungguh, pengabdian untuk
negara dan keluarga. Asal anda tahu ya, saya di ceritain banyak banget tentang perpajakan yang
saya tidak tahu. Kesalahannya si Gayus, kasusnya dari awal ampe akhir, saya juga ngerti dari salah
satu pegawai disana (walaupun ada dikit-dikit yang saya gak paham ampe sekarang).
Untuk kembali percaya kepada pihak-pihak perpajakan setelah adanya kasus Gayus ini, dirasa
memang sedikit susah ya.. tapi itu hanyalah sedikit oknum dari sekawanan orang baik. Gara-gara
setitik nila, susu sebelangapun rusak. Sebagai contoh, ada seorang pegawai pajak yang jujur, berasal
dari keluarga sederhana dan saya jamin tidak kenal yang namanya korupsi. Dia pulang kerja, naik
bus, memakai pakaian kemeja bertuliskan tempatnya bekerja, sebuah kantor pajak di salah satu kota
besar. Taukah anda?? saat dia turun dari bus, apa yang dilakukan orang-orang disekitarnya??
meneriakinya maling dan memukulnya beramai-ramai. Salahkah orang ini? Adilkah masyarakat
menghakimi seseorang yang sebenarnya tidak bersalah? Hanya ber-almamater kantor pajak saja,
sudah dibenci banyak orang cuma karena kasus yang tidak dia lakukan.
Sekarang coba kita berfikir untuk merubah cara pandang kita yang “gebyah uyah” semua pegawai
pajak. Tidak semua seperti Gayus dan tidak semua harus kita benci.