Menganalisa
permasalahan
Menyelesaikan
permasalahan secara
analitik matematis
Membuat kesimpulan
BAB 2
METODOLOGI
Dasar Teori
Gerak Parabola
Gerak parabola adalah contoh gerak dalam dua dimensi,
gerak ini memliki kecepatan ke arah sumbu x dan y.
Gerak ke arah sumbu x berupa GLB, sedangkan yang
ke arah sumbu y berupa GLBB dengan percepatan g
Persamaan matematis gerak parabola dengan mengabaikan
hambatan udara adalah sebagai berikut:
Fluida Bergerak dan Hukum Bernoulli
dua macam aliran fluida, yaitu aliran garis arus (streamline) dan aliran
turbulen. Pada aliran tunak (streamline), kecepatan v di suatu titik konstan
terhadap waktu.
Ketika melebihi suatu kelajuan tertentu, aliran fluida menjadi turbulen.
Aliran turbulen ditandai dengan adanya aliran berputar.
Aliran turbulen sangat sulit dihitung, meskipun secara kulaitatif
sekalipun, sehingga asumsi dalam paper ini adalah nonturbulen.
Pada abad ke-18, Bernoulli merumuskan suatu persamaan untuk
aliran tunak (steady state), sebagai berikut:
Efek Magnus
Ketika terjadi perbedaan tekanan, akan menimbulkan Gaya
Magnus
Efek Magnus dirumuskan sebagai berikut:
Gaya Hambat (Drag Force)
Udara memiliki gaya hambat, yang arahnya berlawanan
dengan arah gerak bola dan dirumuskan:
PENURUNAN PERSAMAAN
Dalam paper ini akan diturunkan dua persamaan
gerak spin, yaitu:
Dengan,
Persamaan Posisi x
Komponen sumbu y
Substitusi persamaan (10) dan (11)
Substitusi persamaan (9) dan (13)
Persamaan (12) dan (13) merupakan persamaan
diferensial dengan penyelesaian sebagai berikut:
Dengan,
Aliran Udara
Arah bola
Gaya Magnus
Udara atau angin bergerak berlawanan dengan arah gerak pusat masa
bola. Jika udara dibagian atas bergerak lebih cepat dari pada bagian
Bawah, menurut Hukum Bernoulli maka tekanan pada bagian
bawah akan lebih besar, begitu pula sebaliknya.