Anda di halaman 1dari 6

NAMA : SURYANI

NIM : 0617053
FAKULTAS : SYARI’AH
JURUSAN : MUAMALAH
MATA KULIAH : ILMU POLITIK

RESUME ILMU POLITIK


A. ILMU POLITIK
1. PENGERTIAN ILMU POLITIK
Ilmu politik merupakan ilmu yang mempelajari suatu segi khusus dari kehidupan
masyarakat yang menyangkut soal kekuasaan. Secara umum ilmu politik ialah ilmu
yang mengkaji tentang hubungan kekuasaan, baik sesama warga Negara, antar warga
Negara dan Negara, maupun hubungan sesama Negara. Yang menjadi pusat
kajiannya adalah upaya untuk memperoleh kekuasaan,usaha mempertahankan
kekuasaan, pengunaan kekuasaan tersebut dan juga bagaiman menghambat pengunan
kekuasaan.
Ilmu politik mempelajari beberapa aspek, seperti :
a. Ilmu politik dilihat dari aspek kenegaran adalah ilmu yang memperlajari Negara,
tujuan Negara, dan lembaga-lembaga Negara serta hubungan Negara dengan
warga nwgaranya dan hubungan antar Negara.
b. Ilmu politik dilihat dari aspek kekuasaan adalah ilmu yang mempelajari ilmu
kekuasaan dalam masyarakat, yaitu sifat, hakikat, dasar, proses, ruang lingkup,
dan hsil dari kekuasaan itu.
c. Ilmu politik dilihat dari aspek kelakuan politik yaitu ilmu yang mempelajari
kelakuan politik dalam system politik yang meliputi budaya politik, kekuasaan,
kepentingan dan kebijakan.
Konsep-konsep pokok yang dipelajari dalam ilmu politik :
a. Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang mempeunyai kekuasaan
tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyatnya
b. Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau suatu kelompok untuk
mempengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan
dari pelakunya
c. Pengambilan keputusan adalah membuat pilihan diantara beberapa alternative
sedangkan istilah pngambilan keputusan menunjukkan pada proses yang terjadi
sampai keputusan itu tercapai
d. Kebijakan umum adalah kumpulan keputusan yang diambil oleh seseorang pelaku
atau kelompok politik dalam usaha memilih tujuan-tujuan dan cara-cara untuk
mencapai tujuan-tujuan itu.
e. Pembagian adalah pembagian dan penjatahan dari nilai-nilai dalam masyarakat,
yang ditekankan bahwa pembagian selalu tidak merata sehingga timbul konflik

2. BIDANG-BIDANG KAJIAN ILMU POLITIK


1. teori ilmu politik yang meliputi teori politik dan sejarah perkembangan ide-ide
politik
2. lembaga-lembaga politik yang meliputi UUD, pemerintahan nasional,
pemerintahan daerah dan lokal, fungsi ekonomi dan social dari pemerintah dan
perbandingan lembaga-lembaga politik
3. partai politik, organisasi kemasyarakatan, pendapat umum, partisipasi warga
Negara dalam pemerintahan dan administrasi
4. hubungan internasional yang meliputi politik internasional, organisasi-
organisasi dan administrasi internasional dan hokum internasional

3. SEJARAH DALAM ILMU POLITIK


Ilmu politik erat hubungannya dengan sejarah dan filsafat, karena sejarah
merupakan alat yang paling penting bagi ilmu politik, karena sejarah merupakan
bahan atau data /fakta dari masa lampau untuk diolah lebih lanjut.
2. NASIONALISME
1. PENGERTIAN UMUM NASIONALISME
Kata nasionalisme terdiri dari kata nation (natal ) yang artinya kelahiran dan isme
yang artinya paham, jadi dapat diberi kesimpulan bahwa nasionalisme menurut
bahasa adalah paham kelahiran. Sedangkan menurut istilah nasionalisme adalah
paham persaudaraan dan setanah air.
Kata nasional merupakan identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang
lebih besar yang diikat oelh kesamaan-kesamaan, baik fisik seperti budaya, agama,
dan bahasa maupun nonfisik seperti keinginan, cita-cita dan tujuan. Nasionalisme
juga dapat diartikan sebagai situasi kejiwaan dimana kesetiaan seseorang secara total
diabdikan langsung kepada Negara bangsa atas nama sebuah bangsa.munculnya
nasionalisme terbukti sangat efektif sebagai alat perjuanagn bersama merebut
kemerdekaan dari cengkeraman colonial.
Para pengikut nasionalisme ini berkeyakinan bahwa persamaan cita-cita yang
mereke miliki dapat diwujudkan dalm sebuah identitas politik atau kepentinagn
bersama dalam bentuk sebuag wadah (bangsa ). Lahirnya Negara dan bangsa
merupakan akibat dari pergerakan nasionalisme yang sekaligus telah melahirkan
perbedaan pengertian tentang kewarganegaran dari masa sebelum kemerdekaan.

2. NASIONALISME INDONESIA
Timbulnya nasionalisme ini tidak dapat dilepaskan dari situasi politik decade
pertama pada abad ke-20. pada masa itu semangat menentang kolonialisme mulai
bermunculan di kalangan pribumi. Dan tujuan dari nasionalisme itu sendiri adalah
menyatukan paham-paham yang berbeda-beda.
Pada masa sebelum kemerdekaan, terdapat 3 pemikiran nasionalisme :
1. Ke-Islaman
Menurut pemikiran ini Islam sangat berperan penting dalam pembentukan
nasionalisme. Menurut George Mc. Turnan Kahin seorang pengkaji nasionalisme
Indonesia bahwa Islam bukan saja mata rantai yang mengikat tali persatuan, tetapi
juga merupakan symbol persamaan nasib menentang penjajahan asing dan
penindas asing yang bersal dari agama lain.
2. Marxisme
Dalam paham ini yang mulanya berkembang diluar gerakan-gerakan kebangsaan
pribumi yang merupakan organisasi politik Eropa- Indonesia yang lahir pada
1912 yang menyerukan paham kesetaraan ras, keadilan social- ekonomi dan
kemerdekaan, yang didasarkan pada kerjasama Eropa –Indonesia.
3. Nasionalisme Indonesia
Paham ini yang menurut konsep nasionalisme Soekarno, ternyata mendapat
kritikan dari kalangan Islam yang mana tokoh Islam yang mengkritiknya adalah
Mohammad Natsir mengkhawatirkan paham yang ia bawa dapat berkembang
menjadi sifat fanatisme buta kepada tanah air,dan akan menimbulkan terputusnya
tali persaudaraan internasional umat Islam dari saudara seimannya di Negara-
negara lainnya, tetapi dalam menghadapi kritikan dari kalangan Islam Soekarno
membantah tuduhan itu, menurut beliau nasionalisme dianutnya bukanlah
nasionalisme yang berwatak sempit, tiruan dari Barat, melainkan nasionalisme
yang bersifat toleran, bercorakkan ketimuran, dan tidak agresif seperti
nasionalisme yang berkembang di Barat.
Adapun unsure-unsur pembentuk nasionalisme itu sendiri adalah :
1. Suku bangsa, golongan social yang khusus bersifat askriptif atau telah ada
sejak lahir yang coraknya sama denagn golonagn umur dan jenis kelamin.
2. Agama, suatu keyakinan atau kepercayaan yang dianut oleh manusia sesuai
dengan keyakinan masing-masing. Di Indonesia terdapat 6 agama yang
berkembang seperti,Islam yang merupakan agama mayoritas yang dianut oleh
masyarakat Indonesia, Kristen Katolik, Protestan, Hindu, budha, dan yang baru
adalah Kong Hu Cu
3. Kebudayaan, pengetahuan manusia sebagai makhluk social yang isinya adalah
perangkat-perangkat pengetahuan yang secar kolektif digunakan oleh
pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi dan
digunakan sebagai pedoman utnuk bertindak sesuai dengan lingkunagn yang
dihadapi.
4. Bahasa, unsure pendukung identitas nasional.
Nasionalisme tidak boleh melunturkan internasionalisme Ke-Islaman

3. INTERNASIONALISME
1. PENGERIAN INTERNASIONALISME
Internasionalisme merupakan paham global ( universal ) yang dibentuk oleh
masyarakat dunia yang menginginkan hubungan antar warga Negara atau sesame
manusia lebih kuat, suatu emosi jiwa yang membentuk perasaan satu komunitas
tidakmelihat suku, agama yang dianutnya. Internasionalisme ini berbeda dengan
nasionalisme karena internasionalisme ini cakupannya lebih luas,
Dalam pengertian umum, internasionalisme ini hamper sama pengertiannya
dengan nasionalisme, yaitu membutuhkan adanya pengakuan terhadap pertalian-
pertalian antar sesame manusia di dunia dalam arti yang sama denagn nasionalisme
yang membutuhkan penagkuan terhadap pertalian antar orang yang hidup di Negara
tertentu. Internasionalisme terbentuk dari hubungan internasionalisme ( menurut
Jeremy Bantham, hubungan internasionalisme adalah suatu ilmu hubungan
internasional yang merupakan satu kesatuan disiplin nasional dan memiliki ruang
lingkup dan konsep dasar ) contoh hubungan internasional adalah kebijaksanaan luar
negeri, yang mana tujuan dari kebijaksanaan luar negeri tersebut adalah :
a. Mempertahankan integrasi Negara agar tidak terpecah belah
b. Meningkatkan kepentingan ekonomi sehingga kesejahteraan rakyat itu
bisa terjamin
c. Menjamin keamanan nasional agar tidak terjadi kerusuhan
d. Melindungi martabat nasional, dengan cara menjaga nama baik bangsa
e. Membangun kekuasaan
Adapun factor-faktor yang mengkondisikan kebijaksanaan laur negeri itu sendiri
adalah :
1. Faktor geografis
2. Faktor kependudukan
3. Dinamika kependudukan
4. Faktor sumber daya ekonomi
5. Faktor ideology

Anda mungkin juga menyukai