NIM : 0617053
FAKULTAS : SYARI’AH
JURUSAN : MUAMALAH
MATA KULIAH : ILMU POLITIK
2. NASIONALISME INDONESIA
Timbulnya nasionalisme ini tidak dapat dilepaskan dari situasi politik decade
pertama pada abad ke-20. pada masa itu semangat menentang kolonialisme mulai
bermunculan di kalangan pribumi. Dan tujuan dari nasionalisme itu sendiri adalah
menyatukan paham-paham yang berbeda-beda.
Pada masa sebelum kemerdekaan, terdapat 3 pemikiran nasionalisme :
1. Ke-Islaman
Menurut pemikiran ini Islam sangat berperan penting dalam pembentukan
nasionalisme. Menurut George Mc. Turnan Kahin seorang pengkaji nasionalisme
Indonesia bahwa Islam bukan saja mata rantai yang mengikat tali persatuan, tetapi
juga merupakan symbol persamaan nasib menentang penjajahan asing dan
penindas asing yang bersal dari agama lain.
2. Marxisme
Dalam paham ini yang mulanya berkembang diluar gerakan-gerakan kebangsaan
pribumi yang merupakan organisasi politik Eropa- Indonesia yang lahir pada
1912 yang menyerukan paham kesetaraan ras, keadilan social- ekonomi dan
kemerdekaan, yang didasarkan pada kerjasama Eropa –Indonesia.
3. Nasionalisme Indonesia
Paham ini yang menurut konsep nasionalisme Soekarno, ternyata mendapat
kritikan dari kalangan Islam yang mana tokoh Islam yang mengkritiknya adalah
Mohammad Natsir mengkhawatirkan paham yang ia bawa dapat berkembang
menjadi sifat fanatisme buta kepada tanah air,dan akan menimbulkan terputusnya
tali persaudaraan internasional umat Islam dari saudara seimannya di Negara-
negara lainnya, tetapi dalam menghadapi kritikan dari kalangan Islam Soekarno
membantah tuduhan itu, menurut beliau nasionalisme dianutnya bukanlah
nasionalisme yang berwatak sempit, tiruan dari Barat, melainkan nasionalisme
yang bersifat toleran, bercorakkan ketimuran, dan tidak agresif seperti
nasionalisme yang berkembang di Barat.
Adapun unsure-unsur pembentuk nasionalisme itu sendiri adalah :
1. Suku bangsa, golongan social yang khusus bersifat askriptif atau telah ada
sejak lahir yang coraknya sama denagn golonagn umur dan jenis kelamin.
2. Agama, suatu keyakinan atau kepercayaan yang dianut oleh manusia sesuai
dengan keyakinan masing-masing. Di Indonesia terdapat 6 agama yang
berkembang seperti,Islam yang merupakan agama mayoritas yang dianut oleh
masyarakat Indonesia, Kristen Katolik, Protestan, Hindu, budha, dan yang baru
adalah Kong Hu Cu
3. Kebudayaan, pengetahuan manusia sebagai makhluk social yang isinya adalah
perangkat-perangkat pengetahuan yang secar kolektif digunakan oleh
pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi dan
digunakan sebagai pedoman utnuk bertindak sesuai dengan lingkunagn yang
dihadapi.
4. Bahasa, unsure pendukung identitas nasional.
Nasionalisme tidak boleh melunturkan internasionalisme Ke-Islaman
3. INTERNASIONALISME
1. PENGERIAN INTERNASIONALISME
Internasionalisme merupakan paham global ( universal ) yang dibentuk oleh
masyarakat dunia yang menginginkan hubungan antar warga Negara atau sesame
manusia lebih kuat, suatu emosi jiwa yang membentuk perasaan satu komunitas
tidakmelihat suku, agama yang dianutnya. Internasionalisme ini berbeda dengan
nasionalisme karena internasionalisme ini cakupannya lebih luas,
Dalam pengertian umum, internasionalisme ini hamper sama pengertiannya
dengan nasionalisme, yaitu membutuhkan adanya pengakuan terhadap pertalian-
pertalian antar sesame manusia di dunia dalam arti yang sama denagn nasionalisme
yang membutuhkan penagkuan terhadap pertalian antar orang yang hidup di Negara
tertentu. Internasionalisme terbentuk dari hubungan internasionalisme ( menurut
Jeremy Bantham, hubungan internasionalisme adalah suatu ilmu hubungan
internasional yang merupakan satu kesatuan disiplin nasional dan memiliki ruang
lingkup dan konsep dasar ) contoh hubungan internasional adalah kebijaksanaan luar
negeri, yang mana tujuan dari kebijaksanaan luar negeri tersebut adalah :
a. Mempertahankan integrasi Negara agar tidak terpecah belah
b. Meningkatkan kepentingan ekonomi sehingga kesejahteraan rakyat itu
bisa terjamin
c. Menjamin keamanan nasional agar tidak terjadi kerusuhan
d. Melindungi martabat nasional, dengan cara menjaga nama baik bangsa
e. Membangun kekuasaan
Adapun factor-faktor yang mengkondisikan kebijaksanaan laur negeri itu sendiri
adalah :
1. Faktor geografis
2. Faktor kependudukan
3. Dinamika kependudukan
4. Faktor sumber daya ekonomi
5. Faktor ideology