Anda di halaman 1dari 19

BUDIDAYA RUMPUT LAUT Kappaphycus sp METODE

LEPAS DASAR PATOK DAN TALI PANJANG DI LOKASI


DISEMINASI KABUPATEN TAKALAR

Oleh :
Akmal
Ilham Bachtiar
Muh. Suaib
Irwan Nur
Disampaikan Pada Seminar Indonesian Aquaculture 2010
Tanggal 4-6 Oktober 2010 di Hotel Novotel – Bandar Lampung.

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN


DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA
BALAI BUDIDAYA AIR PAYAU
TAKALAR
2010
Latar Belakang
Penghasil dan
pengekspor rumput
laut yang cukup
penting di Asia

Awal perkembangannya budidaya :


 metode rakit apung (floating nets)
 metode lepas dasar,
 metode keramba, jaring sangkar,
 long line dan tali gantung.

Keefektifan penerapan tergantung kpd


spesifikasi wilayah perairan  Takalar
Lanjutan…

Produksi RL disebabkan antara lain oleh lemahnya


teknologi budidaya (bibit, metode budidaya, umur
panen, dan penanganan panen dan pasca panen)

Teknologi budidaya yang akan diterapkan harus


sesuai : konsensus nasional, SNI, dan Teknologi

Salah satu kajian dalam kegiatan ; budidaya rumput


laut metode lepas dasar patok dan tali panjang di
lokasi diseminasi.
Tujuan dan Sasaran

Mensosialisasi teknologi budidaya rumput


laut di kawasan pembudidaya di pesisir pantai
melalui diseminasi, dengan sasaran adalah
peningkatan produksi dan kesejahteraan
petani rumput laut.
Waktu Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Maret
sampai Desember 2009 di Desa Punaga Kec.
Mangarabombang Kabupaten Takalar

Bahan dan Alat


 Tali PE (Ø 10 mm, Ø 8 mm, Ø 5 mm dan tali Ø 2 mm)
 Bibit rumput laut (jenis Kappaphycus sp).
 Botol plastik atau bola pelampung dan Sterefoam
(sebagai pelampung).
 Patok kayu dan karung berisi pasir (sebagai jangkar).
 Perahu, Terpal plastik, Para-para dan Peralatan Kerja.
Teknik Diseminasi
 Kawasan pembudidayaan  luas minimal 20 Ha.
 Tiap kawasan tersebut dibudidayakan RL seluas 0,5 – 1,0
ha  lokasi inkubator diseminasi.
 Para petani di kawasan  berpartisipasi sbg pengelola
secara bersama-sama.
 Menyamakan visi dan misi model teknologi budidaya 
dilakukan pertemuan kelompok pembudidaya dengan
pihak BBAP Takalar dan nara sumber lainnya,
 Teknologi budidaya di perairan pantai  metoda lepas
dasar patok dan tali panjang (long line).
Teknologi budidaya K. alvarezii , meliputi ;

Pemilihan Lokasi Setting Lokasi Budidaya

Pengikatan dan Penanaman Bibit Penanganan Bibit

Pemeliharaan Panen
Pengukuran Peubah

 Menghitung produksi RL  pemanenan secara


keseluruhan yang dibudidayakan umur 45 hari.
 Parameter kualitas air diukur setiap pekan  saat
dilakukan sampling, meliputi suhu, kecepatan arus,
salinitas, nitrit, dan parameter kualitas air lainnya.
Hasil dan Pembahasan
Penerapan Metode Budidaya
Berdasarkan pengamatan di lokasi Diseminasi
khususnya Ds Punaga Kec. Mangarabombang,
metode budidaya yang diterapkan yaitu ; lepas
dasar patok (gambar 1.) dan metode tali panjang
longline (gambar 2.) Karena kedua metode
tersebut disesuaikan kondisi dasar perairan pantai
di lokasi tersebut.

Gambar 1. Metode Lepas Dasar Patok Gambar 2. Metode Tali Panjang Longline
Gambar 3. Lay out metode Lepas Dasar Patok
A
Tampak dari Atas Menyamping

C
B D

1,5 m

Keterangan gambar : A = Patok Kayu


= Pelampung Penunjang B = Tali Induk PE 10 mm
= Rumput Laut yang diikat tali PE 2 mm C = Tali bentangan PE 5 mm
D = Tali Ris PE 2 mm
Gambar 4. Lay out metode Tali Panjang Longline

Tampak dari Atas

B
A

30 m D

100 m

Keterangan gambar :
= Pelampung Induk A = Tali Induk PE 10 mm
= Pelampung Penunjang B = Tali Jangkar PE 8 mm
= Pemberat (Karung berisi pasir C = Tali bentangan PE 5 mm
= Rumput Laut yang diikat tali PE 2 mm D = Tali Ris PE 2 mm
Kinerja Produksi
Tabel 1. Data Target Dan Realisasi Produksi Rumput Laut
No. Produksi Target (Kg) Realisasi (Kg) Prosentasi (%)
1. Budidaya 6.300 1.026 *) 16,29
2. Kebun Bibit 2.700 525 *) 19,44
Jumlah 9.000 1.551 17,23

Rendahnya laju pertumbuhan rumput


laut, diduga karena salinitas cukup
rendah disebabkan tingginya curah
hujan pada musim Barat.
Peralihan musim dari Barat ke Timur,
tumbuh banyak Sargassum sp di sekitar
kawasan tersebut  shg menghambat
pertumbuhan Kappaphycus sp sampai
mematikan.
Parameter Kualitas Air
Tabel 2. Data parameter kualitas air budidaya rumput laut selama
kegiatan Diseminasi di Desa Punaga Kabupaten Takalar
Kisaran Kualitas Air Pada Budidaya
No. Parameter
Rumput Laut
1 Suhu ( 0C) 29 - 33
2 Salinitas (ppt) 29 - 34
3 Kecepatan Arus (cm/dt) 20 - 45
4 Kecerahan (m) 1-5<
5 pH 7,85 – 8,16 ± 0,014
6 Alkalinitas (ppm) 110,81 ± 1,45
7 Amonia (ppm) 0,139 – 0,422 ± 0,032
8 Nitrit (ppm) < 0,05 – 0,077
9 Phosphat (ppm) < 0,062 ± 0,013

Secara umum parameter oceanografi dan kualitas air


pada kegiatan budidaya masih layak dan dapat
ditolerir dalam pertumbuhan rumput laut.
Output Kegiatan Diseminasi
Sebelum menerapkan teknologi pembudidayaan rumput
laut dilakukan pembekalan pertama, oleh pihak BBAP
Takalar dan nara sumber lainnya.  Adanya 1 (satu)
kelompok pembudidaya di lokasi inkubator turut
berpartisipasi sebagai pengelola secara bersama-sama
dalam pembudidayaan rumput laut.
Pembiayaan
Tabel 3. Perkiraan Biaya Dalam Budidaya Rumput Laut Metode
Lepas Dasar Patok
No. Uraian Volume Harga Satuan Jumlah Biaya
Satuan (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5
I. BIAYA INVESTASI :
1. Tali No. 5 (Tali Bentangan) 67 roll 75,000 5,025,000
2. Tali No. 2 (Tali Ris) 2 roll 37,500 75,000
3. Tali No. 8 (Tali Induk) 1 roll 300,000 300,000
4. Bibit Rumput laut (bibit awal) 2,400 kg 3,000 7,200,000
5. Botol Pelampung aqua 1,200 buah 550 660,000
6. Pelampung Jergen 60 buah 15,000 900,000
7. Karung Panen 50 lembar 2,000 100,000
8. Patok kayu 100 batang 5,000 500,000
9. Para-para 2 unit
a). Terpal / Tenda Penjemuran 8 x 10 m 2 Lbr 168,000 336,000
b). Bambu 100 batang 15,000 1,500,000
c). Waring Hitam 2 Pish 350,000 700,000
d). Balok 5 x 10 cm 30 batang 80,000 2,400,000
TOTAL BIAYA INVESTASI 19,696,000
II. BIAYA PRODUKSI :
1. Bibit Rumput laut (bibit awal) 2,400 kg 3,000 7,200,000
2. Jasa untuk pembibit 1,400 bntangan 2,000 2,800,000
3. Jasa pembuatan tali bentangan 400 bntangan 2,000 800,000
TOTAL BIAYA PRODUKSI 10,800,000
TOTAL BIAYA INVESTASI + PRODUKSI 30,496,000
III. PENDAPATAN
1. Jual Bibit 2,400 kg 3,000 7,200,000
2. Rumput laut kering(konversi 1:8 dari 8,400 kg) 1,050 kg 10,000 10,500,000
TOTAL PENDAPATAN 17,700,000
IV. KEUNTUNGAN (Pendapatan - Biaya Produksi) 6,900,000
Tabel 4. Perkiraan Biaya Dalam Budidaya Rumput Laut Metode Tali
Panjang Longline
No. Uraian Volume Harga Satuan Jumlah Biaya
Satuan (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5
I. BIAYA INVESTASI :
1. Tali No. 10 (Tali Induk) 3 roll 450,000 1,350,000
2. Tali No. 5 (Tali Bentangan) 67 roll 75,000 5,025,000
3. Tali No. 2 (Tali Ris) 60 roll 37,500 2,250,000
4. Tali No. 8 (Tali Jangkar) 15 roll 300,000 4,500,000
5. Bibit Rumput laut (bibit awal) 2,400 kg 3,000 7,200,000
6. Karung Jangkar 360 lembar 2,000 720,000
7. Botol Pelampung aqua 1,200 buah 550 660,000
8. Pelampung Jergen 60 buah 15,000 900,000
10. Perahu sampan 1 unit 4,000,000 4,000,000
11. Para-para 2 unit
a). Terpal / Tenda Penjemuran 8 x 10 m 2 Lbr 168,000 336,000
b). Bambu 100 batang 15,000 1,500,000
c). Waring Hitam 2 Pish 350,000 700,000
d). Balok 5 x 10 cm 30 batang 85,000 2,550,000
TOTAL BIAYA INVESTASI 31,691,000
II. BIAYA PRODUKSI :
1. Bibit Rumput laut (bibit awal) 2,400 kg 3,000 7,200,000
2. Jasa untuk pembibit 1,400 bntangan 2,000 2,800,000
3. Jasa pembuatan tali bentangan 400 bntangan 2,000 800,000
TOTAL BIAYA PRODUKSI 10,800,000
TOTAL BIAYA INVESTASI + PRODUKSI 42,491,000
III. PENDAPATAN
1. Jual Bibit 2,400 kg 3,000 7,200,000
2. Rumput laut kering(konversi 1:8 dari 8,400 kg) 1,050 kg 10,000 10,500,000
TOTAL PENDAPATAN 17,700,000
IV. KEUNTUNGAN (Pendapatan - Biaya Produksi) 6,900,000
Kesimpulan
a. Penerapan teknologi budidaya dengan metode lepas
dasar patok dan tali panjang longline yang digunakan
disesuaikan dengan kondisi dasar perairan setempat.
b. Sistem budidaya yang diterapkan disesuaikan
dengan parameter lingkungan baik secara teknis
maupun ekologis.
c. Kegiatan diseminasi telah diperoleh RL sebanyak
1.551 kg (17,23 %) dari total produksi 9.000 kg,
masing-masing 1.026 kg (16,29%) produksi RL kering
dan sebanyak 525 kg (11,44 %) untuk produksi bibit.
d. Parameter oceanografi dan kualitas air masih layak
dan dapat ditolerir dalam pertumbuhan rumput laut.
Saran
a. Rumput laut Kappaphycus sp. disesuaikan musim
tanam agar tidak mengalami kegagalan.
b. Perluasan kawasan budidaya Kappaphycus sp. di
lokasi diseminasi untuk lebih meningkatkan produksi.
c. Budidaya Kappaphycus sp. disesuaikan dengan
kalender tanam degan melihat identifikasi
permasalahan sistim dan musim tanam serta
pemecahan masalah pada budidaya.

Anda mungkin juga menyukai