Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan karya tulis ini yang berjudul
“Pengaruh Petir Terhadap Bumi dan Atmosfer”.

Penulis menulis karya tulis ini dengan memikirkan bagaimana karya tulis ini
menjadi sebuah kontribusi terhadap pengetahuan masyarakat luas, selain untuk
memenuhi nilai tugas akhir pelajaran Geografi.

Karya tulis ini disusun oleh penulis sedemikian rupa dengan mengumpulkan
informasi dari internet, sehingga semoga dapat mudah dipahami dan memenuhi
minimal kriteria nilai tugas akhir Geografi. Bersama karya tulis ini, penulis juga akan
membawa sebuah presentasi dengan topik yang sama di dalam kelas pelajaran
Geografi.

Penulis ingin mengucapkan terima kasih, kepada pihak-pihak yang mendukung


terselesaikannya karya tulis ini, di antaranya adalah Ibu Eulis Tigin, yang tak lain
adalah guru Geografi di SMA Al-Azhar Syifa Budi, orang tua penulis, serta teman-
teman penulis yang juga harus menyelesaikan karya tulisnya masing-masing.

Penulis berharap karya tulis ini bermanfaat bagi pembaca dan juga penonton
presentasi yang dibawa penulis. Akhir kata, dengan kekurangan-kekurangan yang
pasti ada pada karya tulis ini, mohon saran dan kritiknya untuk perbaikan karya
berikutnya.

Jakarta, 25 September 2010

Penulis

Enreina A. Rizkiasri

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…............................................................................................. 1

DAFTAR ISI …............................................................................................. 2

1. PENDAHULUAN …............................................................................................. 3

1.1 Latar Belakang ….................................................................................. 3

1.2 Permasalahan ….................................................................................. 3

1.3 Tujuan Penulisan …....................................................................... 4

1.4 Metode Penelitian …....................................................................... 4

1.5 Manfaat Penelitian …....................................................................... 4

1.6 Sistematika Penulisan …....................................................................... 5

2. PEMBAHASAN …............................................................................................. 6

2.1 Terjadinya Petir dan Jenis-Jenis Petir …...................................... 6

2.2 Petir: Percobaan Sederhana …............................................................ 8

2.3 Pengaruh Petir Terhadap Bumi dan Atmosfer …........................... 8

2.4 Penerapan Petir …................................................................................... 9

3. PENUTUP ….............................................................................................. 12

3.1 Kesimpulan …................................................................................... 12

3.2 Saran …................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA …................................................................................... 14

2
BAB I

PENDAHULUAN

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Disadur dari Wikipedia bahasa Indonesia, pengertian petir adalah gejala


alam yang biasanya muncul pada musim hujan di mana di langit muncul
kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan biasanya disebut kilat yang beberapa
saat kemudian disusul dengan suara menggelegar sering disebut guruh.

Dari pengertian di atas, petir dapat dikatakan terdiri atas kilat yang
disusuh dengan guruh. Petir terjadi karena adanya perbedaan potensial
antara awan dan bumi atau awan lainnya.

Petir adalah fenomena alam yang luar biasa dan menakjubkan, tetapi petir
sendiri dapat mengakibatkan beberapa kerusakan karena pada dasarnya petir
merupakan listrik yang mengalir akibat perbedaan potensial.

Di samping kekaguman penulis pada fenomena alam satu ini, bahaya dan
pengaruh petir terhadap muka bumi ini serta untuk memenuhi tugas karya
tulis geografi semester 3 ini lah yang mendorong penulis mengangkat
“Pengaruh Petir Terhadap Bumi dan Atmosfer” sebagai judul karya tulis ini.

1.2 Permasalahan

Dari latar belakang tersebut, muncul beberapa pertanyaan:

1.2.1 Bagaimana petir bisa terjadi?

1.2.2 Bagaimana pengaruh petir terhadap bumi dan atmosfer?

1.2.3 Apa manfaat dan bahaya dari petir?

1.2.4 Bagaimana caranya untuk mencegah atau mengurangi bahaya petir?

3
1.2.5 Apa yang dapat kita terapkan dari fenomena petir terhadap
teknologi?

Dari beberapa pertanyaan di atas, penulis akan memfokuskan, tetapi tidak


terbatas, pada permasalahan pertama dan kedua yaitu “Bagaimana petir bisa
terjadi?” dan “Bagaimana pengaruh petir terhadap bumi dan atmosfer?”

1.3 Tujuan Penulisan

Karya tulis ini dibuat oleh penulis dengan tujuan memberikan kontribusi
kepada pendidikan serta ilmu pengetahuan, baik ilmu pengetahuan geografi
atau ilmu pengetahuan secara umum. Selain itu, dengan karya tulis ini,
penulis ingin menunjukan hasil riset penulis mengenai petir serta manfaatnya
untuk masyarakat, baik khalayak umum ataupun orang-orang yang
berkecimpung dalam ilmu meteorologi dan geofisika.

1.4 Metode Penelitian

Metode yang digunakan penulis untuk menyusun karya tulis ini sebagai
hasil riset adalah:

1.4.1 Melakukan pencarian referensi, sumber, dan data dari internet


maupun buku mengenai petir dan pengaruhnya pada bumi dan
atmosfer.

1.4.2 Melakukan percobaan sederhana yang berkaitan dengan bagaimana


petir bisa terjadi.

1.5 Manfaat Penelitian

Semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat yang diharapkan


penulis sebagaimana berikut:

1.5.1 Mengetahui bagaimana petir bisa terjadi.

1.5.2 Mengetahui bahaya dan kerusakan yang diakibatkan oleh petir.

1.5.3 Mengetahui pengaruh petir terhadap bumi dan atmosfer.

4
1.5.4 Mendorong kemajuan dalam bidang ilmu meteorologi dan geofisika
dalam mengatasi masalah cuaca yang berkaitan dengan petir.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika yang digunakan penulis untuk menyusun karya tulis mengenai


petir ini adalah sebagai berikut:

BAB 1 Pendahuluan

Menerangkan latar belakang yang mendorong penulis membuat karya


pulis tentang petir dan permasalahannya serta tujuan, manfaat, metode
penelitian dan juga sistematika penulisan.

BAB 2 Pembahasan

Berisi subbab-subbab mengenai bagaimana petir terjadinya, jenis-jenis


petir, percobaan yang berkaitan dengan petir, pengaruh petir terhadap
atmosfer dan bumi, manfaat dan bahaya petir, dan penerapan petir.

BAB 3 Penutup

Membahas kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian serta karya tulis
ini dan juga saran-saran yang ditujukan untuk karya tulis ini.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2. PEMBAHASAN

2.1 Terjadinya Petir dan Jenis-Jenis Petir

Petir terjadi karena perbedaan muatan antara awan dengan tanah atau
awan dengan awan lainnya yang menyebabkan perpindahan elektron. Berikut
penjelasan mengenai bagaimana awan dapat bermuatan negatif atau positif.

Contoh awan di mana petir bisa terjadi adalah awan cumulonimbus.


Polarisasi terjadi pada awan ini yang menyebabkan bagian atas awan
bermuatan positif, sedangkan bagian bawahnya bermuatan negatif. Air yang
menguap dari tanah membentuk kumpulan tetesan air. Tumbrukan antara
kumpulan tetesan air ini dengan embun yang terkandung dalam awan dan
menyebabkan perpindahan elektron dari tetesan air.

Di tempat yang lebih tinggi yang bersuhu lebih rendah, tetesan air ini
cenderung membeku. Bagian tengah yang membeku dari tetesan air ini
menjadi bermuatan negatif sedangkan bagian luar menjadi bermuatan positif.
Angin membawa bagian luar ke atas sehingga bagian atas awan menjadi
bermuatan positif, sedangkan bagian bawah awan menjadi negatif karena
tetesan air yang membeku menjadi lebih berat dan tertarik gaya gravitasi.

Saat muatan negatif berkumpul di bagian bawah awan, hal ini


menyebabkan daya tarik terhadap muatan positif yang ada di tanah. Elektron
di udara menjadi mudah bergerak karena udara yang terionisasi dan
membentuk arus, yang disebut step leaders, antara awan dan tanah. Elektron
yang mengalir dari awan ke tanah ini membentuk banyak cabang, dan arus ini
lah yang disebut dengan petir.

Petir dapat diklasifikasikan menjadi petir dari awan ke tanah, petir dari
tanah ke awan, petir dari awan ke awan lain, petir kering, petir positif, ball
lightning, serta petir yang terjadi pada atmosfer bagian atas.

6
Petir dari tanah ke awan adalah petir yang di mana elektron-elektronnya
mengalir dari awan ke tanah. Petir ini termasuk yang paling berbahaya karena
dapat menyambar benda-benda tinggi seperti pohon dan bangunan-bangun
serta menyebabkan kebakaran.

Petir dari tanah ke awan terjadi karena elektron bergerak dari tanah ke
awan sehingga menyebabkan petir yang bergerak ke atas. Biasanya, petir ini
kembali menyambar tanah sebagai return stroke.

Petir dari antarawan dapat terjadi pada satu awan, disebut intracloud
lightning, atau antara satu awan dan awan lainnya, disebut intercloud
lightning. Intracloud lightning terjadi saat ada dua bagian awan yang
bermuatan berbeda sehingga menyebabkan cahaya sekilas pada awan
tersebut. Sedangkan, intercloud lightning terjadi antarawan yang berbeda
jenis muatan, sehingga elektron bergerak melalui udara di antara awan-awan
tersebut.

Petir kering, atau lazim disebut dry lightning, biasanya terjadi tanpa
disertai hujan sehingga dapat menyebabkan api yang menyambar dengan
cepat.

Petir positif terjadi karena proton, atau ion positif yang mengalir dari
langit yang berjarak jauh ke tanah, dan cenderung lebih kuat dari petir biasa
yang membawa elektron.

Ball lightning adalah petir yang biasanya berbentuk bola berwarna,


biasanya merah. Petir jenis ini jarang terjadi.

Petir yang terjadi pada atmosfer bagian atas biasanya berupa cahaya
sekilas yang berwarna dan biasanya tidak dapat dilihat dari tanah. Beberapa
jenis petir yang terjadi pada atmosfer bagian atas adalah sprites, blue jets,
dan, elves.

7
2.2 Petir: Percobaan Sederhana

Dalam karya tulis ini, penulis mencoba menjelaskan bagaimana proses


pembuatan model petir untuk lebih memahami bagaimana petir bisa terjadi.

Percobaan yang akan dilakukan memerlukan beberapa alat seperti, panci


yang terbuat dari besi atau baja (bukan alumunium), sarung tangan karet,
garpu yang terbuat dari besi atau baja, dan selembar plastik.

Tempelkan plastik ke meja dengan selotip dan pastikan plastik tidak


bergerak. Pakailah sarung tangan dan gosokkan panci pada plastik. Ambil
garpu dan perlahan dekatkan ke panci. Matikan lampu agar ‘kilatan’ lebih
jelas terlihat.

Dalam percobaan ini, panci bisa dianggap sebagai awan (cumulonimbus)


dan tangan kita sebagai tanah, serta garpu arus bergeraknya elektron dari
panci (awan) ke tangan (tanah).

2.3 Pengaruh Petir Terhadap Bumi dan Atmosfer

Sambaran petir dapat memberikan pengaruh terhadap objek-objek yang


ada di atmosfer dan bumi seperti pohon, nitrogen, fulgurites, radiasi, suara,
listrik, serta kebakaran.

2.3.1 Pohon

Pohon adalah objek yang sering menjadi penghantar petir ke tanah.


Ini disebabkan karena pohon termasuk objek yang tinggi dan
mengandung banyak air sebagai penghantar listrik (konduktor) yang
baik.

Jika pohon tidak sepenuhnya hancur, biasanya tertinggal bekas ‘luka’


yaitu kulit kayu yang terkelupas karena sambaran petir.

Terkadang juga terjadi sambaran petir yang tidak merusak pohon,


karena petir hanya menyambar bagian luar kulit kayu dari pohon.

8
Pohon yang sering tersambar petir adalah jenis pohon ek, pohon
elm, dan pohon pinus.

2.3.2 Nitrogen

Petir juga dapat berperan sebagai pemecah molekul nitrogen


(nitrogen fixing) sehingga nitrogen dapat bereaksi dengan oksigen dan
membentuk nitrogen oksida. Nitrogen oksida dapat menyuburkan
tanah dan digunakan oleh tumbuhan sebagai nutrisi dan pupuk.

2.3.6 Suara

Petir biasanya menyambar dengan disertai suara gemuruh, yang


biasa kita sebuh guruh (thunder) atau geledek. Tekanan udara yang
disebabkan oleh petir menyebabkan pengembangan udara sekitar dan
menyebabkan sonic boom yang menghasilkan suara geledek.

2.3.7 Listrik

Petir adalah salah satu bentuk listrik yang terdapat di atmosfer dan
berupa listrik statis serta terdiri dari proses perpindahan elektron.
Karena sifat petir yang terkait dengan listrk ini lah, jika kabel atau
pembangkit listrik tersambar maka akan memutuskan arus listrik yang
terjadi.

2.3.8 Kebakaran

Petir yang terjadi di tempat yang udaranya terlalu kering atau tidak
disertai hujan, seperti dijelaskan di subbab sebelumnya tentang petir
kering, dapat menyebabkan kebakaran terutama jika menyambar
pohon.

2.4 Penerapan Petir

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, manusia menerapkan


teknologi untuk penelitian petir dan dalam penggunaan manfaat petir serta
menghindari bahaya dari petir itu sendiri.

9
2.4.1 Pendeteksi petir

Konsep mendeteksi petir yang diterapkan pertama kali adalah


lonceng petir Benjamin Franklin dan dibuat oleh seorang profesor dari
Jerman bernama Andrew Gordon pada tahun 1742. Konsep ini terdiri
dari dua lonceng, salah satunya dihubungkan dengan penangkal petir
(lightning rod) dan yang lain dihubungkan ke tanah serta bola metal di
antara keduanya.

Petir yang mengalir melalui penangkal petir akan membuat satu


lonceng menjadi bermuatan dan menarik bola, bola akan ikut
bermuatan dan tertarik oleh lonceng satunya, begitu seterusnya
sehingga kedua lonceng pun berbunyi.

Seiring berkembangnya teknologi, pendeteksi petir modern yang


sekarang digunakan menerapkan teknologi sinyal radio untuk
mendeteksi arah dan tingkat kerusakan petir. Pendeteksi petir ada
yang dipasang di tanah dan ada juga yang bersifat portabel (mobile).

2.4.2 Penangkal petir

Penangkal petir adalah alat yang dapat meneruskan arus petir ke


tanah tanpa merusak benda-benda lainnya. Penangkal petir berupa
batang yang terbuat dari bahan bersifat konduktor, biasanya tembaga
atau bahan logam lainnya. Penangkal petir pertama diciptakan oleh
Benjamin Franklin di Amerika pada tahun 1749 dan Prokop Divis di
Eropa pada tahun 1754.

2.4.3 Menghindari bahaya petir

Berikut dijelaskan beberapa hal yang dapat dilakukan untuk


menghindari bahaya yang dapat ditimbulkan petir.

Hindari tanah lapang di luar dan sebisa mungkin untuk berlindung


dalam gedung atau kendaraan. Petir senantiasa membutuhkan
pelepasan energi ke tanah lapang.

10
Jangan berteduh di bawah pohon, karena pohon adalah objek yang
sering disambar oleh petir dan dapat menimpa apa yang di bawahnya
jika runtuh karena sambaran petir.

Hindari air dan benda-benda yang menghantarkan listrik.

2.4.4 Mengambil energi petir

Mengambil energi petir adalah topik yang paling sering dibicarakan


oleh ilmuwan-ilmuwan yang meneliti petir hingga sekarang.

Petir pada umumnya dapat menghasilkan listrik sebesar 10.000


ampere, walaupun ada yang melebihi 100.000 ampere. Walupun besar,
tetapi listrik ini hanya menyala sepersekian detik sehingga total
energinya kecil.

Masalah lain dalam konsep ‘memanen’ listrk petir adalah


bagaimana menyimpan arus listrik dengan tegangan yang begitu tinggi
serta bahan apa yang tepat sehingga dapat menahan kerusakan yang
dapat diakibatkan oleh petir.

Beberapa konsep seperti menggunakan trafo tesla coil dan banyak


konsep lainnya sudah dipikirkan oleh ilmuwan tetapi belum ada yang
mendekati sempurna untuk sungguh-sungguh diterapkan.

2.4.5 Menghitung jarak petir

Suara merambat dengan kecepatan kira-kira 1 kilometer per 3 detik


sedangkan cahaya jauh lebih cepet daripada suara, yaitu sekitar 300
juta meter per detik. Dengan ini, jarak petir dapat diperkirakan dengan
menghitung waktu antara kilat dengan suara gemuruh petir dan
membaginya dengan 3.

Contohnya, jika waktu antara kilat dengan suara gemuruh adalah 18


detik, maka jarak petir yang terjadi dapat diperkirakan sekitar 3.5
kilometer.

11
BAB III

PENUTUP

3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dengan menjambarkan aspek-aspek petir di karya tulis ini, dapat penulis


simpulkan bahwa petir selain merupakan fenomena alam yang luar biasa juga
dapat menyebabkan bahaya-bahaya terutama bagi manusia.

Petir terjadi karena perpindahan elektron sehingga berkaitan erat dengan


listrik. Terdapat beberapa jenis petir seperti petir dari awan ke tanah, petir
dari tanah ke awan, petir dari awan ke awan lain, petir kering, petir positif,
ball lightning, serta petir yang terjadi pada atmosfer bagian atas.

Percobaan yang berhubungan dengan petir dengan menggosok panci ke


plastik dan mendekatkan garpu ke panci serta menimbulkan percikan dapat
diibaratkan sebagai simulasi bagaimana petir bisa terjadi.

Petir yang menyambar dapat memberi pengaruh ke pohon, nitrogen di


udara sehingga menyuburkan tanah, menimbulkan suara dan listrik, serta
dapat menyebabkan kebakaran.

Dengan pengetahuan mengenai petir ini, dapat diterapkan bagaimana


pembuatan pendeteksi petir serta penangkal petir. Kita juga dapat
mengetahui bagaimana caranya menghindari bahaya petir dan juga cara
memperkirakan jarak di mana petir terjadi.

3.2 Saran

Saran penulis dalam penelitian dan pengembangan teknologi yang


berhubungan dengan petir adalah meneliti lebih lanjut tentang bagaimana
petir terjadi, karena masih terdapat kontroversi terhadap teori terjadinya
petir. Dengan penelitian lebih lanjut yang lebih terperinci dan dengan bukti
yang kuat, maka teori terjadinya petir dapat diketahui tanpa ada keraguan.

12
Sedangkan untuk pengaruhnya, dapat diteliti lebih lanjut tentang detail
pengaruh petir itu sendiri dan juga pengaruh-pengaruh ke aspek-aspek yang
lainnya. Dengan mengetahui pengaruh petir secara detail, manfaat dan
bahaya petir bisa terkaji dan berguna bagi umat manusia.

Untuk penerapannya, penulis yakin masih banyak yang dapat kita


terapkan. Seperti meningkatkan keakurasian pendeteksi petir dan penangkal
petir. Menghitung jarak petir dan menghindari bahaya petir juga perlu
diperhatikan masyarakat luas demi keselamatan masing-masing. Sedangkan
untuk pengambilan energi listrik petir untuk digunakan sebagai pasokan
listrik dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai sumber energi alternatif.

13
DAFTAR PUSTAKA

Lightning, Wikipedia, [online] (http://en.wikipedia.org/wiki/Lightning)

Lightning, The Physics Classroom, [online],


(http://www.physicsclassroom.com/class/estatics/u8l4e.cfm)

Robinson, Jim. How to Calculate the Distance from Lightning, Wikihow, [online]
(http://www.wikihow.com/Calculate-the-Distance-from-Lightning)

Lightning Power, Pure Energy System Wiki, [online]


(http://peswiki.com/index.php/Directory:Lightning_Power)

Lightning, Weather Wizkids, [online] (http://www.weatherwizkids.com/weather-


lightning.htm)

Make Your Own Lightning, Education.com, [online],


(http://www.education.com/science-fair/article/make-your-lightning/)

Make Lightning Strike, National Geographic, [swf]


(http://images.nationalgeographic.com/wpf/media-live/0/5/lightning-
cb1262816285.swf)

14

Anda mungkin juga menyukai