Anda di halaman 1dari 3

Kelompok 1

Selasa, 6 April 2010

PENDAHULUAN

A. Eksistensi Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia

Eksistensi pendidkan kewarganegaraan dikuatkan dalam UU No.20


tahun 2003 (UU No.20/2003) yang menggantikan UU No.2/1989. Pasal 37
ayat (2) UU No. 20/30 menyebutkan Kurikulum pendidkan tinggi wajib
memuat pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, dan bahasa.

B. Pengertian Pendidikan dan Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan


Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

Menurut Henry Randal dalam majalah The Citizen dan Civics (Tim
ICCE UIN Jakarta.2003;Somantri.2001) civics dirumuskan sabagai ilmu
kewarganegaraan, yang mempelajari /membicarakan hubungan manusia
dengan manusia dalam perkumpulan-perkumpulan terorgnisasi.

Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan

Berdasarkan keputusan DIRJEN DIKTI No. 43/DIKTI/Kep-/2006,


tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah dirumuskan dalam visi, misi dan
kompetensi sebagai berikut.

Visi pendidikan kewarga negaraan di perguruan tinggi adalah


merupakan sumber nilai dan pedoman dalam pengembangan dan
penyelenggaraan program studi, guna mengantarkan mahasiswa memantapkan
kepridabiannya sebagai manusia seutuhnya.

Misi pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi adalah untuk


membantu mahasiswa memantapkan kepribadiaanya, agar secara konsisten
mampu mewujudkan nilai-nilai dasar pancasila, rasa kebangsaan dan tanah air
dalam menguasai, menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni dengan rasa tanggung jawab dan bermoral.

C. Landasan Pendidikan Kewarganegaraan


1. Landasan Filosofis

Membangun semanagat kebangsaan dalam mengisi kemerdekaan


dalam segala aspek bukannya sesuatu yang instan, karena memerlukan
kesadaran sikap hidup warga negara yang menghargai nilai demokrasi,
kemanusiaan, keadilan, cinta tanah air, kesadaran hukum dan kesadaran dan
kemampuan bela negara.

2. Landasan Teoritis

Aktivitas pendidkan yang seharusnya sengan empat pilar pendidikan,


learning to do, learning to know, learninh to be, dan learning to live together.

3. Landasan Historis

Bila kita urut kebelakang, bangsa Indonesia yang tinggaldalam


territorial wilayah Indonesia sekarang dalam perjalanan sejarah memilki
proses pasang surut. Bangsa Indonesia pernah menjadi bangsa besar dan
mampu bersaing dengan bangsa lain yang maju pada zamannya.

4. Landasan Sosiologis

Kita menyadari bangsa Indonesia yang heterogen, dengan aneka suku,


kebudayaan, serta adat yang berbeda. Bhineka Tunggal Ika memberikan
modal tekad kesadaran akan perbedaan yang ada dapat merupakan potensi
kekuatan bangsa yang harus kita jaga dan kita wujudkan.

5. Landasan Yuridis

Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 Amandemen menyebutkan, setiap warga


Negara berhak dan wajib turut serta dalam upaya pembelaan Negara. Pasal 30
ayat (1), tiap-tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan keamanan Negara.

D. Lingkup Materi Pendidikan Kewarganegaraan

Buku ini dapat memenuhi standar dasar pendidikan kewarganegaraan


untuk perguruan tinggi di Indonesia. Susunan pokok-pokok pembahasan
disamping pembahasan sebagaiamana telah disebutkan pada bagian
pendahuluan ini (pengertian dan cakupan pendidikan kewarganegaraan),
pokok pokok bahasan berikutnya adalah:

a. Filsafat dan Ideologi Pancasila


b. Identitas Nasional
c. Negara dan Konstitusi
d. Demokrasi di Indonesia
e. Hak Asasi Manusia dan Negara Hukum
f. Warga Negara
g. Geopolitik dan Wawasan Nusantara
h. Geostrategic dan Ketahanan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai