BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum
a. Sering dikatakan dalam banyak pengarahan pimpinan, bahwa baik
buruknya satuan dilihat dari banyak sedikitnya pelanggaran-pelanggaran
yang dilakukan oleh satuan tersebut. Ini menunjukkan bahwa pelanggaran
disiplin mempunyai porsi yang besar dalam menentukan baik buruknya suatu
satuan.
1
Orgas dan Tugas Kumdam. Disahkan oleh Keputusan Kasad No 42/XI/2006 Tanggal 27 Nopember 2006.
2
Atasan Yang Berhak Menghukum Dalam Lingkungan Tentara Nasional Indonesia. Disahkan dengan Keputusan
Panglima TNI Nomor Kep/23/VIII/2005 tanggal 10 Agustus 2005.
2
b. Tujuan.
Tujuan dari penyusunan karangan militer ini adalah menggali langkah
langkah Kumrem 031/WB dalam menyelenggarakan latihan sidang disiplin
untuk menekan secara represif pelanggaran satuan jajaran Korem 031/WB.
5. Pengertian-pengertian
a. Disiplin prajurit Angkatan Bersenjata Republik Indonesia adalah
ketaatan dan kepatuhan yang sungguh-sungguh setiap prajurit Angkatan
Bersenjata Republik Indonesia yang didukung oleh kesadaran yang
3
Slide Metode Pemecahan Masalah.
3
bersendikan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit untuk menunaikan tugas dan
kewajiban serta bersikap dan berperilaku sesuai dengan aturan-aturan atau
tata kehidupan prajurit Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. 4
BAB II
LATAR BELAKANG PEMIKIRAN
6. Umum
Terjadinya banyak pelanggaran disiplin di Korem 031/WB akan menghambat
pelaksanaan tugas pokok Korem 031/WB. Penundaan sidang disiplin atau tidak
diterapkannya sidang disiplin atau penerapan yang salah terhadap suatu kasus
pelanggaran disiplin, merupakan tanggung jawab fungsi dari Kumrem 031/WB.
Dengan demikian Kumrem harus berperan aktif dalam mengenalkan dan melatih
keterampilan para staf dalam sidang disiplin.
7. Landasan Pemikiran
4
Undang Undang No 26 Tahun 1997 tentang Hukum Disiplin Prajurit Angkatan Bersenjata Republik Indonesia.
Pasal 1 ayat 1.
5
Peraturan Disiplin Prajurit Tentara Nasional Indonesia yang Disahkan oleh Keputusan Panglima TNI Nomor
Kep/22/VIII/2005 tanggal 10 Agustus 2005. Pasal 1 huruf d.
6
Buku Petunjuk Pembinaan tentang Pembinaan Latihan. Disahkan dengan Surat Keputusan Kasad Nomor
Skep/10/I/2003 tanggal 28 Januari 2003, hal 10.
7
Peraturan Disiplin Prajurit Tentara Nasional Indonesia, loc. cit. Pasal 31, huruf c .
4
Adanya kerja sama yang baik antara hubungan Komandan dan Staf
menghasilkan saran dan keputusan yang tepat bagi terlaksananya tugas pokok
satuan. Saran dari Pakum yang disampaikan dengan baik, tentu akan menjadi
pertimbangan Komandan.
Latihan adalah kegiatan yang diulang secara sistematis dalam praktek untuk
memperoleh kemahiran dan keterampilan maksimal. 8 Latihan sidang disiplin
diperlukan guna memperoleh keterampilan maksimal. Dengan latihan, diharapkan
tidak terjadi kerancuan peraturan proses sidang disiplin.
8. Landasan Konsepsional
Sejalan dengan pengertian disiplin militer yang menitikberatkan kepada
ketaatan dan kepatuhan mutlak sehingga inti pembinaannya adalah paksaan, maka
tidaklah mengherankan kalau ketentuan-ketentuan hukum disiplin militer adalah
mengenai hukuman atau saksi dan tata cara penjatuhannya. Akibatnya hukum
disiplin militer diidentikkan dengan hukuman-hukuman saja 9.
Dengan melihat dilaksanakan atau ditegakkannya hukum disiplin secara
benar oleh satuan, akan menjadi shock terapi bagi prajurit lainnya dalam bersikap
dan bertindak.
BAB III
KUALITAS KUMREM 031/WB DALAM MENGATASI PELANGGARAN DISIPLIN
PRAJURIT JAJARAN KOREM 031/WB SAAT INI
9. Umum
Korem 031/WB saat ini membawahi lima Kodim, dua Bataliyon, satu Kikav,
dan lima jawatan. Danrem dapat menjadi Ankum, sekaligus menjadi Papera dari
satuan yang disebut di atas. Dalam hal terjadi pengajuan keberatan, maka Danrem
sebagai Ankum Atasan dapat memutuskan masalah tersebut. Penyelenggaraan
sidang disiplin oleh tiap-tiap Ankum yang sesuai dengan aturan tentunya perlu
8
Buku Petunjuk Pembinaan tentang Pembinaan Latihan. Disahkan dengan surat Keputusan Kasad Nomor:
Skep/10/I/2003 tanggal 28 Januari 2003. Lampiran I, hal 2.
9
Pusat Studi Hukum Militer STHM, Hukum Disiplin Militer (Suatu Kerangka Teori) Tahun 2005, hal 45.
5
10. Kondisi
Pelaksanaan sidang disiplin di satuan jajaran Korem 031/WB masih jauh dari
yang diharapkan. Meskipun sudah empat tahun sejak diberlakukannya Peraturan
Disiplin Prajurit Tentara Nasional Indonesia, sampai terisinya organisasi
Kumrem 031/WB, penyelenggaraan sidang disiplin masih mengacu pada peraturan
yang lama. Yaitu masih melibatkan proses pemeriksaan dengan didampingi
seorang perwira pendamping bagi si pelanggar.
11. Permasalahan
Penyelenggaraan sidang disiplin yang masih mengacu pada peraturan lama,
disebabkan oleh kurangnya sosialisasi satuan atas atau instansi terkait. Ini perlu
dibenahi dengan segera memberikan penjelasan atau demo ke satuan-satuan
tersebut.
BAB IV
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
12. Umum
Terselenggaranya latihan sidang disiplin dipengaruhi oleh faktor-faktor baik
dari dalam maupun dari luar. Terlaksananya sidang disiplin akan menekan proses
pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh prajurit. Hanya ketidaktahuan saja yang
menyebabkan pelanggaran disiplin.
2) Kemampuan Pakum
Dengan mempertimbangkan pakum yang notabene kwalifikasi
selapa maka kemampuan Pakum menjadi faktor kekuatan
penyelenggaraan sidang disiplin yang pada gilirannya akan menekan
pelanggaran disiplin prajurit.
b. Kelemahan
1) Sikap Apriori Prajurit
Seiring arah reformasi menuju keterbukaan informasi,
mempengaruhi cara berpikir dan bertindak para prajurit, termasuk
hubungan staf dengan anggota. Pengaruh tersebut menimbulkan sikap
apriori terhadap penegakan disiplin prajurit.
2) Program Kerja dan Anggaran Kodam I/Bukit Barisan TA 2009
Bidang Operasi10
Tidak tercantumnya latihan sidang disiplin dalam program kerja
bidang operasi menyebabkan tidak turunnya PPP untuk latihan sidang
disiplin. Sehingga pembiayaan latihan tidak dianggarkan oleh satuan
Korem 031/WB. Hal ini juga tidak tercantum dalam Kalender Binsat
Kodam I/BB.
b. Kendala
1) Komposisi Prajurit
Prajurit dari latar belakang yang berbeda dapat menimbulkan
gesekan-gesekan, yang disebabkan perbedaan pendapat.
2) Tersebarnya Kodim-Kodim
Satuan di luar Korem yang masih dalam jajaran Korem dapat
melakukan sidang disiplin, karena memenuhi syarat sidang disiplin,
yaitu adanya Ankum di sana. Namun karena jauh dari pantauan Korem
dalam hal ini Kumrem, maka pelaksanaan dan pengawasan
penyelenggaraan sidang disiplin menjadi terkendala.
BAB V
KUALITAS KUMREM 031/WB DALAM MENGATASI PELANGGARAN DISIPLIN
PRAJURIT JAJARAN KOREM 031/WB MELALUI SIDANG DISIPLIN
YANG DIHARAPKAN
15. Umum
Banyak kriteria untuk menentukan kualitas Kumrem, di antaranya melalui
kelancaran penyelenggaraan sidang disiplin secara teknis, atau kesediaan
komandan secara materiil. Bahwa seorang komandan mempunyai kepedulian
terhadap satuan sudah menjadi kebutuhan. Hal itu dimanifestasikan dalam
persetujuan penyelenggaraan latihan sidang disiplin di jajaran Korem 031/WB.
16. Kondisi
Kumrem 031/WB yang diharapkan adalah kumrem yang mampu menekan
pelanggaran disiplin melalui fungsi perundang-undangan, mampu menimbulkan
kewibawaan hukum disiplin melalui sidang disiplin. Bukan hanya dalam staf
Korem 031/WB saja, tetapi juga menampilkan sidang disiplin beserta piranti
8
kelengkapannya ke seluruh jajaran Korem 031/WB. Itu berarti sidang disiplin akan
mampu mengubah paradigma para prajurit, yang dulu meremehkan, menjadi
menjunjung tinggi disiplin.
Untuk itu diperlukan Sumber Daya Manusia yang berkualitas, yaitu SDM
Kumrem yang menguasai teori dan praktek berbagai ilmu hukum, khususnya sidang
disiplin. Pemahaman mengenai hal tersebut dapat dengan cara menggali ketentuan
yang ada, atau piranti lunak lainnya dari Pembina kecabangan dalam hal ini
Ditkumad atau berkoordinasi dengan Pusdikkum.
BAB VI
UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS KUMREM 031/WB DALAM MENGATASI
PELANGGARAN DISIPLIN PRAJURIT JAJARAN KOREM 031/WB
MELALUI LATIHAN SIDANG DISIPLIN
17. Umum
Tidak dilakukannya sidang disiplin oleh Ankum, atau dilakukan sidang tetapi
subyektif kesannya, atau dilakukan dengan proses dan tata cara yang salah akan
menimbulkan sikap apriori dari prajurit. Pelanggaran disiplin akan tetap ada. Ini
berimplikasi pada kualitas Kumrem 031/WB. Seberapa jauh penanganan atau
penyelenggaraan sidang disiplin yang sesuai dengan mekanisme yang telah
diberikan oleh peraturan akan menentukan kualitas Kumrem 031/WB.
18. Tujuan
Tujuan dari latihan ini adalah menyelenggarakan sidang disiplin yang benar,
yang sesuai peraturan yang berlaku. Diharapkan ini menimbulkan rasa percaya dari
anggota bahwa hukum disiplin telah ditegakkan di satuan Korem 031/WB. Sehinga
pada gilirannya prajurit akan berhati hati untuk tidak melakukan pelanggaran disiplin.
19. Sasaran
Setiap staf pada umumnya dapat mengikuti latihan penyelenggaraan sidang
disiplin yang berdaya guna apabila latihannya direncanakan, dilaksanakan dan
9
diawasi dengan baik.11 Dengan demikian sasaran dari peningkatan kualitas adalah
semua staf Korem 031/WB pada khususnya, dan staf dalam satuan jajaran
Korem 031/WB.
20. Subyek
Sesuai Lapangan Kekuasaan Teknis 12, maka Kumrem 031/WB yang
merupakan perpanjangan fungsi dari Kumdam I/BB memegang penentuan
kebijaksanaan teknis, penentuan tata cara teknis, dan menyelenggarakan
pengawasan teknis terhadap segala sesuatu yang menyangkut dengan fungsi-fungsi
kecabangan, dalam hal ini sidang disiplin.
21. Obyek
Ankum adalah Atasan langsung yang punya wewenang menjatuhkan
hukuman disiplin kepada prajurit yang ada di bawah wewenang komandonya
menurut ketentuan Undang Undang yang berlaku. Dengan demikian semua satuan
jajaran Korem 031/WB dapat menjadi obyek penyelenggaraan sidang disiplin.
22. Metode
Latihan sidang disiplin didasarkan pada suatu renlap, dilakukan dengan cara
membagi peserta ke kelompok sidang dengan peran yang berbeda-beda. Pada saat
persiapan, dilakukan briefing dan pengarahan mengenai jalannya latihan, lebih baik
lagi menggunakan media pemutaran film sidang disiplin. Setelah latihan selesai,
maka diadakan evaluasi sesuai prinsip latihan, bahwa latihan harus terukur dan
dapat dievaluasi.
11
Slide Pelajaran Sitim Pembinaan Latihan.
12
Buku Petunjuk Pembinaan tentang Pembinaan Latihan. Disahkan dengan Surat Keputusan Kasad Nomor:
Skep/10/I/2003 tanggal 28 Januari 2003. Lampiran I, hal 2.
13
Slide Pelajaran Sistim Pembinaan Latihan.
10
24. Upaya
Pakum menyampaikan telaahan staf kepada Komandan 031/WB mengenai
kondisi pelanggaran disiplin yang terjadi, dan bentuk penyelesaiannya. Apabila
disetujui, maka Pakum paparan di ruang Yudha kepada semua perwira staf dipimpin
Kasrem. Setelah mendapat koreksi atau persetujuan dari rapat staf, maka Pakum
memulai latihan sidang disiplin di Makorem terlebih dahulu. Kemudian Pakum
melatihkan ke jawatan-jawatan dan kodim-kodim jajaran Korem 031/WB. Agar
latihan terlaksana sesuai rencana dan berhasil guna, perlu didukung dana yang
memadai. Maka perlu ditingkatkan statusnya dengan memasukan ke program kerja
satuan atas, dalam hal ini program kerja Kodam I/BB.
BAB VII
PENUTUP
25. Kesimpulan
Upaya yang dilakukan untuk menyelenggarakan latihan di Korem 031/WB
menganut prinsip latihan bahwa rencana dan pelaksanaan latihan diserahkan
kepada pengguna, yaitu: latihan dilakukan di Makorem 031/WB dengan Kumrem
14
Buku Petunjuk Administrasi tentang Sarana dan Prasarana Latihan, disahkan dengan peraturan Kepala Staf
Angkatan Darat Nomor Perkasad/198/XII/2007 tanggal 4 Desember 2007, hal 1.
11
26. Saran
Latihan sidang disiplin seharusnya diusulkan sederajat dengan latihan
menembak, latihan minggu militer, dan latihan lainnya dalam kerangka sistem
pembinaan latihan.
BIODATA