Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
METODE PENELITIAN
pengamatan empiris dari perilaku individual guna mengungkap dan menguji sejumlah
kemungkinan dari hukum sebab akibat yang dapat digunakan untuk menarik
generalisasi dari aktivitas manusia (Gunter, 2000:4). Fokus dari paradigma ini
diletakkan pada apa yang dapat diamati di permukaan. Jenis penelitian yang dapat
digunakan untuk mengamati fenomena sosial dalam paradigma ini adalah penelitian
kuantitatif yang didasarkan pada data konkret (tangible) dan terukur (Ruslan,
2004:29).
akibat antara variabel yang sengaja diadakan terhadap variabel di luar variabel yang
penelitian serta adanya kontrol (Nazir, 2005: 63). Metode penelitian eksperimen semu
menentukan validitas internal dan eksternal sesuai dengan batasan-batasan yang ada
41
Alasan pemilihan metode eksperimen pura-pura ini didasari atas kondisi objek
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang kondisi awalnya sama. Selain itu,
banyak hambatan, antara lain: (a) perlakuan mungkin berakibat buruk pada dan
merugikan objek penelitian (b) objek penelitian bilamana terdiri atas orang dewasa
jika mengetahui tengah diberi perlakuan atau diobservasi sering berlaku tidak wajar.
(a) pemilihan dan perumusan masalah (b) pemilihan objek penelitian dan instrumen
a) Dimensi ideologis
42
b) Dimensi ritual
c) Dimensi pengalaman
persepsi, dan sensasi yang dialami seseorang atau didefinisikan oleh suatu
Tuhan pada saat berdoa, merasa takut bila berbuat dosa, merasakan
d) Dimensi intelektual
e) Dimensi konsekuensial
43
Religiusitas responden kemudian dikelompok menjadi tiga kategori
dengan mengacu pada nilai median (nilai tengah) dari total jawaban
median, sedang jika total jawaban = media, dan rendah jika total jawaban
< median.
kedalaman dan keluasan pesan yang muncul dalam aktivitas komunikasi yang
pendidikan, agama, usia, dan jenis kelamin. Berpijak pada kerangkau teori
menggunakan dimensi:
a) Kuantitas
Dimensi ini berkait dengan tingkat perhatian dan kontribusi terhadap isi
b) Kualitas
a) Kedekatan
44
adalah sebaliknya. Ini diukur dengan pertanyaan kuesioner tentang
b) Interaksi
ketertarikan individu terhadap gaya hidup, benda, atau pun hal-hal lain
c) Keterlibatan
antara dirinya dengan pesan media. Kondisi ini berkait dengan kualitas
dari selektivitas dan kegunaan sebelum (prior to), pada saat (during),
gay, sikap mereka terhadap informasi tersebut, dan apa dampak pesan
menjadi tiga kategori dengan mengacu pada nilai median (nilai tengah)
45
tinggi jika total jawaban > median, sedang jika total jawaban = media, dan
(scripts). Ini dapat dilihat dari apa yang dipikirkan oleh individu
46
c) Interpretasi-Evaluasi (interpretation-evaluation). Kedua hal ini
47
kemampuannya mengingat dan menceritakan kembali pesan
Seluruh dimensi dan indikator untuk setiap variabel tersebut di atas dielaborasi
skala Likert untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
tidak setuju, 2 untuk tidak setuju, 3 untuk netral, 4 untuk setuju, 5 untuk sangat
setuju). Untuk detail bobot setiap pertanyaan dalam kuesiner dapat dilihat
a. Lokasi Penelitian
perlakuan dan pengamatan dalam penelitian, serta keterbatasan waktu, dana, dan
sumber daya penelitian. Selain itu, jumlah ini berpatokan pada pernyataan Gay &
48
sample per grup. Oleh karena itu, seluruh sample penelitian terbagi menjadi dua
c. Karakteristik Sample
penelitian. Sesuai dengan judul penelitian, maka jenis kelamin sample adalah pria
dan Islam dipilih sebagai agama mayoritas di Indonesia. Usia 18-25 dipilih karena
rentang usia tersebut merupakan rentang usia dimana lingkungan sosial memiliki
merupakan variabel kontrol, yaitu variabel yang tidak diberikan perlakuan apapun
yang diberikan perlakuan 1 (T1) berupa menonton film BBM dan kesempatan
Film BBM diputar sebanyak 1 (satu) kali untuk kelompok yang mendapat
perlakuan. Pemutaran film dilakukan di Ruang Audio Visual (RAV) Prodi Ilmu
November 2009 pukul 10.00 – 12.30 WIB. Setelah menonton, responden diberi
kesempatan untuk berinteraksi dan membicarakan tentang isi film dan topik yang
sebagai berikut:
49
Tabel 1
Tingkat religiusitas
(BF1)
Intensitas
komunikasi dengan
peer group (BF 2)
Total
Metode eskperimen adalah prosedur penelitian yang dilakukan untuk
terhadap variabel di luar variabel yang diteliti (Nawawi & Martini, 1993:130).
50
Gambar 4
Desain Penelitian Eksperimen
Kelompok Kontrol Kelompok Dikontrol
Tidak Ada Perlakuan Menonton Film BBM & Berinteraksi
dengan Anggota Sample Lain
A B
YB.1
Pre ‐ Test
Perlakuan
Menonton
Film
BBM
dan
Berinteraksi
dengan
Anggota
Sample
YA
lain
X1.1
X2.1
YB.2
Post
‐
Test
YB.1
≠
YB.2
YA ≠ YB.1≠ YB.2
Terjadi Pergeseran Persepsi Pria Heteroseksual tentang Relasi Gay Setelah Diberikan
Perlakuan Penelitian melalui Metode Eksperimen yang Dilakukan
menonton film BBM berinteraksi dengan anggota sample lain dalam satu
kelompok (B).
51
Kelompok A terdiri atas dua variabel independen (X1 & X2) dan satu
regresi sebelum dan sesudah pemberian perlakuan ini akan dibandingkan satu
a) Data primer
52
b) Data sekunder
Data sekunder merupakan data dalam bentuk yang sudah jadi (tersedia)
serta informasi relevan lainnya yang diperoleh melalui internet (online data).
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa
yang ingin diukur (Ancok, 2006:124, Usman & Akbar, 2003:287). Pengujian validitas
konstruk dapat menggunakan pendapat para ahli (judgement expert). Dalam hal ini,
instrumen. Dalam kisi-kisi ini terdapat variabel yang diteliti, indikator sebagai tolok
ukur dan nomor butir pertanyaan atau pernyataan yang telah dijabarkan dalam
kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta-fakta yang terjadi di lapangan
(Sugiyono, 2008:129).
(Usman & Akbar, 2003:287). Reliabilitas juga bearti indeks yang menunjukkan
sejauh mana suatu alat dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Ancok, 2006:140).
53
Validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan SPSS 13.0 dengan
b. Uji Asumsi
Agar analisis regresi dapat digunakan, maka harus dipenuhi sejumlah asumsi klasik
berdistribusi normal.
Selain hal tersebut di atas, analisis regresi hanya dapat digunakan jika hubungan
a) Heteroskedastisitas
yang sistematis sesuai dengan besarnya satu atau lebih variabel bebas
54
determinasi akan memperlihatkan daya penjelasan yang terlalu
besar.
b) Multikolinearitas
sama lain. Apabila pada regresi terdeteksi kasus ini, maka dapat terjadi
perubahan tanda koefisien regresi dari positif pada saat diuji dengan
fluktuasi yang besar pada prediksi koefisien regresi, dan juga dapat
c) Otokorelasi
d) Linearitas
variabel bebas dan variabel terikat yang saling membentuk kurva normal.
Kurva normal dapat terbentuk apabila setiap kenaikan skor variabel bebas
55
c. Analisis Regresi
asosiatif antara variabel bebas dan satu atau lebih variabel terikat. Regresi dapat
signifikan dalam variabel terikat: apakah terdapat hubungan (b) menentukan seberapa
besar variasi dalam variabel terikat dapat dijelaskan oleh variabel bebas: seberapa
kuat hubungan yang ada (c) menentukan struktur atau bentuk dari hubungan (d)
memprediksi nilai dari variabel terikat (Maholtra, 1999:527-528). Penelitian ini akan
menggunakan analisis regresi linear berganda sebagai sebuah prosedur statistik yang
bertujuan mencari pengaruh antara sejumlah variabel bebas terhadap satu variabel
terikat. Analisis data akan dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 13.0.
d. Pembuktian Hipotesis
Ha diterima jika p≠0 pada taraf signifikansi 95 % dan nilai kesalahan 0.05
Ho diterima jika p=0 pada taraf signifikansi 95 % dan nilai kesalahan 0.05
56
b) Hipotesis alternatif (Ha)
peer group terhadap persepsi pria heteroseksual tentang relasi gay setelah
perlakuan penelitian.
Tidak ada pengaruh antara intensitas komunikasi dengan peer group terhadap
Ha diterima jika p≠0 pada taraf signifikansi 95 % dan nilai kesalahan 0.05
Ho diterima jika p=0 pada taraf signifikansi 95 % dan nilai kesalahan 0.05
dengan peer group terhadap persepsi pria heteroseksual tentang relasi gay
Ha diterima jika p≠0 pada taraf signifikansi 95 % dan nilai kesalahan 0.05
Ho diterima jika p=0 pada taraf signifikansi 95 % dan nilai kesalahan 0.05
57