Anda di halaman 1dari 12

Tugas Farmakologi

Obat-Obatan Hipertensi dan Gagal Jantung

Nama :Cempaka Anistya Putri

NIM :4111081053

Kelompok :5 (lima)

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI


1. Obat-Obatan hipertensi

Table. Pharmacokinetic Characteristics and Dosage of Selected Oral Antihypertensive


Drugs.

Drug Half- Bioavailability Suggested Usual Reduction of


life (percent) Initial Maintenance Dosage Required
(h) Dose Dose Range in Moderate Renal
Insufficiency1
 
Amlodipine 35 65 2.5 mg/d 5.5–10 mg/d No

Atenolol 6 60 50 mg/d 50–100 mg/d Yes

Benazepril 0.62 35 5–10 mg/d 20–40 mg/d Yes


 

Captopril 2.2 65 50–75 mg/d 75–150 mg/d Yes

Clonidine 8–12 95 0.2 mg/d 0.2–1.2 mg/d Yes

Diltiazem 3.5 40 120–140 240–360 mg/d No


mg/d

Guanethidine 5d 3–50 10 mg/d 25–50 mg/d Possible

Hydralazine 1.5–3 25 40 mg/d 40–200 mg/d No

Hydrochlorothiazide 12 70 25 mg/d 25–50 mg/d No

Lisinopril 12 25 10 mg/d 10–80 mg/d Yes

Losartan 1–23 36 50 mg/d 25–100 mg/d No


 

Methyldopa 2 25 1 g/d 1–2 g/d No

Metoprolol 3–7 40 50–100 200–400 mg/d No


mg/d

Minoxidil 4 90 5–10 mg/d 40 mg/d No

Nifedipine 2 50 30 mg/d 30–60 mg/d No

Prazosin 3–4 70 3 mg/d 10–30 mg/d No

Propranolol 3–5 25 80 mg/d 80–480 mg/d No

Reserpine 24–48 50 0.25 mg/d 0.25 mg/d No

Verapamil 4–6 22 180 mg/d 240–480 mg/d No

1
Creatinine clearance 30 mL/min. Many of these drugs do require dosage adjustment if
creatinine clearance falls below 30 mL/min.
2
The active metabolite of benazepril has a half-life of 10 h.
3
The active metabolite of losartan has a half-life of 3–4 hours.

a) Obat golongan diuretic thiazide


Pemakaian sangat luas
Mekanisme kerja

Meningkatkan ekskresi Na dan air

Volume ekstraseluler menurun

CO menurun

Retensi perifer menurun

Baik untuk terapi tunggal pada ahipertensi ringan


Efek samping
o Hipokalemi
o Hipomagnesemi
o Hiperkalsemi
o Hiperlipidemi
o Hiperuricemia
o hiperglikemi
Jika pemakaian berlebihan,dapat menyebabkan
o Menurunnya volume darah,yang dapat menyebabkan hipotensi dan
kolaps
o Viskositas darah meningkat menyebabkan peningkatan konsentrasi
eritrosit dan trombosit,yang dapat meningkatkan resiko koagulasi
intravascular atau thrombosis.
Yang termasuk diuretic thiazide
o Hydrochlorothiazide
o Trichlormethiazide
o Butizide
o Chlorthalidone
Indikasi:
o Hipertensi
o Gagal jantung kongestif
o Mobilisasi edema

b) Obat-obat yang mengubah fungsi system saraf simpatis


Umumnya dipakai pada pasien-pasien dengan hipertensi sedang-berat
1) Obat-obatan simpatoplegik sentral
 Obat-obat yang termasuk golongan ini: metildopa dan clonidin
 Mekanisme kerja :
Mengurangi aliran simpatis dari pusat vasomotor di otak,
menurunkan tekanan darah dengan menurunkan heart rate, cardiac
output, dan PR. Efek ini lebih kuat pada clonidin daripada
metildopa. Aliran darah ke ginjal tetap dipertahankan
 Efek samping
Golongan obat ini bekerja pada CNS cenderung
menyebabkan sedasi, mulut kering, depresi mental,
gangguan tidur, serta mimpi buruk
Postural hipotensi
Penghentian mendadak dari clonidin sering menyebabkan
rebound phenomenon.
 Metildopa
Dipakai untuk pengobatan hipertensi sedang hingga berat.
Farmakokinetik dan dosis
Metildopa masuk ke otak melalui aromatic amino acid
transporter. Pemakaian dosis oral metildopa menghasilkan efek
maksimal antihipertensi dalam waktu 4-6 jam. Dan efek nya
dapat bertahan hingga 24 jam. Karena efek obat bergantung
dari akumulasi dan penyimpanan metabolism (α-
methylnorepinephrine) di gelembung-gelembung pada ujung
saraf. Aksi berlangsung setelah induk obat hilang dari sirkulasi
Toksisitas
o Sedasi
o Mimpi buruk
o Vertigo
o Mental depresi
o Peningkatan sekresi prolaktin
o
 Clonidin
Pharmacokinetics & Dosage
Typical pharmacokinetic characteristics are listed in Table.
Clonidine adalah lemak yang mudah larut dan dengan cepat masuk
ke otak melalui sirkulasi. Karena nya obat ini relative pendek, dan
faktanya efek antihipertensi langsung berhubungan dengan
konsentrasi darah. Clonidin oral harus diberikan 2x sehari untuk
memelihara kontrol tekanan darah. Bagaimanapun, obat ini tdak
sama dengan metildopa, kurva respon dosis clonidine menunjukan
bahwa peningkatan dosis adalah lebih efektif, tapi juga lebih
toksik.
Toxicity
Mulut kering, sedasi sering terjadi dan dapat menjadi berat. Obat
ini sebaiknya tidak diberikan pada pasien yang memiliki resiko
mental depresi dan menjadi diam ketika depresi terjadi selama
terapi. Seiring dengan pengobatan dengan antidepresan trisiklik
mungkin memblok efek antihipertensi dari clonidine.
2. Adrenergic neuron blocking agent
 Yang termasuk golongan ini : guanethidin, reserpin
 Mekanisme kerja
Menurunkan tekanan darah dengan menurunkan pelepasan
norepinefrin dari neuron postganglionic simpatis. Menutunkan
heart rate, cardiac output, PR.
 Toksisitas
“pharmacologic sympathectomy” dengan cirri-ciri: postural
hipotensi, diare, dan kegagalan ejakulasi.
Reserpin dapat dengan mudah masuk ke CNS, sehingga reserpin
dapat menyebabkan sedasi, mental depresi dan parkinsonism.
 Mekanisme kompensasi
Terjadi retensi cairan, sehingga obat-obatan ini cocok digunakan
bersama diuretic
 Guanethidin
 Reserpine
c) Beta bloker
propanolol
Mekanisme kerja
1. Menurunkan aktivasi beta1 adrenoreseptor jantung  menurunkan CO
2. Menurunkan rennin  angiotensin ↓ aldosteron dan PR ↓  retensi
Na dan H2O ↓
Indikasi
1. Hipertensi dengan supreventricular takhikardi
2. Riwayat infark miokard, angina, glaucoma, migraine.
Kontraindikasi
1. Bradikardi
2. Asma
3. Diabetes
4. Peripheral vascular disease
Efek samping
1. Bradikardi
2. Abnormalitas konduksi atrioventrikular
3. Congestive heart failure (dosis tinggi)

d) Alfa 1 adrenergik bloker


Prazosin,terazosin
Mekanisme kerja
Memblok reseptor alfa 1 di pembuluh darah arteri dan vena. Retensi air
cenderung terjadi bila di berikan tanpa diuretic. Sangat baik bila
dikombinasi dengan diuretic atau beta bloker
Alfa adrenergic bloker non selektif
o Phentolamin
o Penoksibenzamin
o Merangsang reflex takhikardi
o Digunakan dalam penanganan pheokromasitoma
e) Vasodilator
Hidralazin, minoksidil
Mekanisme kerja
Direct actng smooth muscle relaxant  vasodilatasi arteri perifer 
penurunan tekanan darah, merangsang reflex takhikardi, retensi cairan
Dapat memprovokasi angina pectoris, infark miokard pada pasien yang
memiliki predisposisi
Baik digunakan bersama-sama beta bloker dan diuretik
f) Antagonis kalsium
Verapamil, diltiazem, dihidrofiridin (amlodipin, felodipin, isradipin,
nicardipin, nifedipin, nisoldipin)
Mekanisme kerja
Menghambat influks kalsium pada sel otot polos arteri → vasodilatasi
Terdapat perubahan hemodinamik yang berbeda dari masing-masing obat
Nifedipin : Kronotropik positif / normal
Verapamil, diltiazem : Kronotropik negatif
- Ketiganya punya efek vasodilatasi koroner

Kontraindikasi
Verapamil dan diltiazem sebaiknya dihindari pada penderita gagal
jantung.
Indikasi

à Punya efek retensi cairan


à Baik digunakan pada pasien hipertensi yang disertai dgn angina,
vaskular disease.

g) Angiotensin reseptor bloker (ARB)


Losartan, valsartan
Mekanisme kerja
Memblok pada tempat pengikatan angiotensin II di pembuluh darah dan
jaringan.
Efektivitas = ACE Inh

Efek samping
<<, karena metabolisme bradikinin dan prostaglandin tidak terpengaruhi.

h) ACE Inhibitor
Captopril
Mekanisme kerja
Angiotensinogen
Renin

Bradikinin

Angiotensin I
ACE Inh.
Angiotensin II
ARB inaktif
Vasokonstriksi Sekresi aldosteron

Indikasi
à Tidak merangsang simpatis : aman pada pasien dgn ischemic heart
disease
à membatasi protein uria : Cocok untuk pasien dengan diabetik
nefropati.
à Memperbaiki hemodinamik intrarenal.
àTerbukti bermanfaat pada penderita gagal jantung, atau setelah miokard
infark.

Kontra indikasi
Kehamilan ( hipotensi, anuria, renal failure pada fetus)
Efek samping

hipotensi, batuk, wheezing, angioedema. (akibat peningkatan aktivitas


bradikinin )
3. Obat-Obatan Gagal Jantung

a) Obat-obat inotropik positif


Glikosida jantung
DIGOKSIN & DIGITOKSIN
MK : Merupakan Na-K ATP-ase inhibitor
Efek :
- meningkatkan Ca bebas intraselluler
- meningkatkan kontraktilitas jantung
- menurunkan HR

DIGITOKSIN

Protein Binding >>


OOA : lambat
T1/2 : panjang
Indikasi :
 CHF
Dimetabolisir
 HIPERTENSI ekstensif di empedu
EFEK SAMPING
- Gangguan jantung:Neurogenik dan Myogenik
- Hipokalemi à disritmia – Blok
- Gangguan GIT
- Gangguan CNS

FAKTOR PREDISPOSISI INTOKSIKASI DIGITALIS

1. Gangguan elektrolit
2. Interaksi obat
Kuinidin menurunkan bersihan digitalis
Diuretik
Cortikosteroid, MK ?
3. Penyakit lain
Hipotiroid, hipoksia, gagal ginjal

Beta adrenergic agonis


Meningkatkan kinerja jantung melalui efek inotropik positif.
Yang sering dipakai :
DOPAMIN & DOBUTAMIN
efek takhicardi & resistensi vaskuler << dibanding obat lain dalam satu
golongan

b) Memperbaiki heart rate


c) Menurunkan preload
MK : Menurunkan preload
- menurunkan edema
- menurunkan beban jantung, meningkatkan efisiensi pemompaan darah.
terpilih : Spironolakton ( anti aldosteron)
Aldosteron berperan dalam miocardial & vaskular fibrosis ( remodelling
jantung)

d) Menurunkan resistensi perifer,menurunkan afterload

MK : Menurunkan RP, menurunkan afterload, menurunkan preload.

Menurunkan angiotensin yang berperan dalam remodelling jantung


ART 1 ( LOSARTAN )diduga punya pengaruh yg sama namun keuntungannya
masih lebih rendah dibanding Captopril ( masih dalam proses uji klinis).

Anda mungkin juga menyukai