Dosen Pengasuh :
OLEH :
NOVITA SARI
NIM B1A008259
FAKULTAS HUKUM
BANJARMASIN
2010
Andai Aku Menjadi Seorang Advokat
Pendahuluan
Semenjak dilahirkan didunia ,maka manusia telah mempunyai hasrat untuk hidup teratur.
Hasrat untuk hidup teratur tersebut dipunyai sejak lahir dan selalu berkembang di dalam
pergaulan hidupnya,seiring dengan perkembangan zaman apa yang menurut kita teratur belum
tentu di anggap pihak-pihak lain juga teratur, untuk itu maka manusia yang senantiasa hidup
bersama dengan sesamanya, memerlukan perangkat patokan, agar tidak terjadi pertentangan
kepentingan sebagai akibat dari perbedaan pendapat yg berbeda mengenai keteraturan tersebut.
Oleh karena itu di perlukanlah sebuah patokan yang kita sebut dengan “aturan hukum”
yang harus dipatuhi oleh setiap manusia dalam rangka mencapai ketertiban, keamanan dan
keadilan bersama. Namun dalam proses pelaksanaanya masih terjadi beragam permasalahan
sehingga hukum tidak bisa begitu saja ditegakan, banyak faktor –faktor sosial budaya, tendensi
politik dan berbagai kepentingan individu maupun kelompok aparat penegak hukum seperti
hakim, jaksa, polisi serta pengacara/ advokat yang sering mempengaruhi penegakan hukum itu
sendiri.bicara tentang aparat penegak hukum yang punya pengaruh dalam penegakan hukum.
Pengacara mempunyai peran yang sangat besar dalam proses berjalanya hukum bagai
mana tidak banyak advokat atau pengacara yang nakal yang menambah subur korupsi di negara
kita,bisa kita lihat kelakuan para pengacara indonesia yang belajar hukum bertahun-tahun pada
kenyataannya mereka hanya bisa mengaplikasikan ilmunya di dunia hukum dengan cara
menghalalkan jual-beli perkara atau memberikan sejumlah materi kepada aparat hukum yang
lain (penyidik,jaksa,hakim) untuk meloloskan kilennya dari jerat hukum gambaran ini bisa kita
saksikan sekarang dalam kasus Gayus Tambunan dan mafia pajak, buruknya kinerja para
pengacara ini bukan saja telah membangun image dirinya yang buruk ,namun juga telah
menghancurkan kredibilitas profesi advokat secara keseluruhan ,sangat jarang atau bahkan
hampir punah untuk menemukan satu dari sekian ribu pengacara yang tidak menjadi MARKUS
Entah bagaimana nasib negara ini jika ribuan pengacara yang akan datang mewarisi
tradisi pendahulunya ,negara kita boleh di katakan sekarang dalam keadaan bukan hanya krisis
ekonomi maupun sosial tapi juga krisis multidimensi para penegak hukum yang benar-benar
mampu menegakan hukum dan mewujudkan rasa keadilan yang menjadi hak setiap manusia.
Pembahasan
Sudah menjadi rahasia umum ,advokat menjadi bagian yang berkontribusi besar dalam
menumbuh suburkan praktik mafia peradilan atau markus,anekdot dan cemooh publik yang
hina,membuat saya justru berkeinginan menjadikan profesi yang dianggap hina bagi sebagian
Saya melihat ada peluang besar di depan melalui fenomena ini, yang akan
menghantarkan saya menjadi seorang advokat berkualitas sesuai dengan kode etik advokat .
saya akan membawa warna baru dalam dunia hukum Indonesia yang lebih baik kedepannya,
Mulai dari menolak praktik-praktik suap, berani “mempermasalahkan” jika terus mengalami
pemerasan kecil-kecilan oleh para birokrat peradilan,memberikan pelayanan bantuan hukum
secara cuma-cuma bagi kalangan bawah yang memerlukan bantuan hukum. Menghentikan
memulihkan citra advokat yang buruk di masyarakat sebagai salah satu pilar penegak hukum
Penutup
Saya sangat yakin jika saya benar-benar di ridho’i Allah untuk memegang profesi ini,saya akan
membawa perubahan kecil yang berdampak besar bagi penegakan hukum negara ini.negara ini
akan jauh dari krisis multidimensi melalui seorang pengacara seperti saya,dan generasi saya
kelak yang berjalan pada koridor hukum (kode etik) yang mengatur profesi mereka masing-
masing agar nantinya terpenuhi rasa keadilan dan kepastian hukum yang menjadi hak setiap