Nomor : «0001»
BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIM
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
2
gugatannya «0046» telah mengajukan bukti tertulis berupa :
«1214»
Menimbang, bahwa selain alat bukti tertulis tersebut «0046»
juga telah menghadirkan saksi-saksinya yang bernama :
1. «8146», «1199», yang di bawah sumpahnya telah memberikan
keterangan pada pokoknya sebagai berikut :
bahwa saksi kenal dengan «0046» dan «0047» karena
saksi merupakan «8132» «0046»;
bahwa saksi tahu dan kenal «0046» dan «0047» sebagai
pasangan suami isteri;
bahwa pada awalnya keadaan rumah tangga «0046»
dengan «0046» rukun dan harmonis, tetapi sekarang
sudah tidak harmonis lagi, sering terjadi perselisihan dan
pertengkaran antara keduanya;
bahwa setahu saksi penyebab ketidakharmonisannya
karena «8137»;
bahwa antara «0046» dan «0047» sekarang sudah pisah
tempat tinggal selama «8140»;
bahwa «8138»;
bahwa «8139»;
bahwa saksi sudah berusaha mendamaikan mereka tetapi
tidak berhasil;
bahwa saksi sudah tidak sanggup lagi untuk
mengupayakan damai;
2. «8147», «1200», yang di bawah sumpahnya telah memberikan
keterangan pada pokoknya sebagai berikut :
bahwa saksi kenal dengan «0046» dan «0047» karena
saksi merupakan «8141» «0046»;
bahwa saksi tahu dan kenal «0046» dan «0047» sebagai
pasangan suami isteri;
bahwa pada awalnya keadaan rumah tangga «0046»
dengan «0046» rukun dan harmonis, tetapi sekarang
sudah tidak harmonis lagi, sering terjadi perselisihan dan
pertengkaran antara keduanya;
bahwa setahu saksi penyebab ketidakharmonisannya
TENTANG HUKUMNYA
4
Menimbang, bahwa berdasarkan pengakuan «0046» dan
sebagaimana ternyata dalam surat bukti P serta dikuatkan dengan
keterangan para saksi di persidangan harus dinyatakan terbukti
bahwa antara «0046» dengan «0047» telah terikat dalam
perkawinan yang sah;
Menimbang, bahwa perkara ini merupakan tugas dan
wewenang Pengadilan Agama Martapura, karena «0046» dan
«0047» beragama Islam dan telah melangsungkan pernikahan di
Kantor Urusan Agama, juga «0046» bertempat tinggal di wilayah
yurisdiksi Pengadilan Agama Martapura, oleh karenanya gugatan
tersebut dapat diterima karena telah sesuai dengan ketentuan
Pasal 49 ayat (1) dan (2) jo. Pasal 73 Undang-Undang No. 7 Tahun
1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 3
Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang No. 50
tahun 2009 jo. Pasal 63 ayat (1) Undang-Undang No. 1 Tahun 1974
jo. Pasal 20 ayat (1) Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975 jo.
Pasal 132 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam;
Menimbang, bahwa perkara cerai gugat adalah termasuk
sengketa perdata yang menurut Peraturan Mahkamah Agung
(PERMA) No. 1 Tahun 2008 wajib terlebih dahulu diupayakan
perdamaian dengan bantuan mediator, namun oleh karena «0047»
tidak pernah hadir dalam persidangan maka Majelis Hakim merasa
cukup beralasan untuk tidak menunjuk Hakim Mediator dalam
upaya perdamaian, hal ini sesuai dengan maksud Pasal 7 ayat (1)
PERMA No. 1 Tahun 2008;
Menimbang, bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 39
Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 jo. Pasal 65 Undang-Undang No.
7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
No. 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang
No. 50 tahun 2009 jo. Pasal 115 KHI jo. Pasal 154 R.Bg dan PERMA
No. 1 Tahun 2008, Majelis Hakim telah berusaha keras menasehati
«0046» agar hidup rukun kembali dengan «0047» akan tetapi tidak
berhasil;
Menimbang, bahwa oleh karena «0047» meskipun telah
dipanggil secara resmi dan patut ternyata tidak datang
menghadap, dan tidak ternyata bahwa tidak datangnya itu
6
bahwa antara «0046» dan «0047» telah
terikat perkawinan yang sah, keduanya
menikah di «1005» pada tanggal «1011»;
bahwa pada awalnya keadaan rumah tangga
«0046» dan «0047» baik-baik saja, «0128»
dikaruniai «1007» «0129» «0007», tetapi
sekarang sudah tidak rukun dan harmonis
lagi, sering terjadi perselisihan dan
pertengkaran sehingga menyebabkan
keduanya pisah tempat tinggal yang sampai
sekarang sudah «8213» lamanya;
bahwa penyebab ketidakharmonisan dan
pisahnya karena «8212»;
bahwa selama pisah tersebut antara «0046»
dan «0047» sudah tidak terjalin lagi
hubungan sebagaimana layaknya pasangan
suami isteri, «0047» sudah tidak memberi
nafkah lagi dan tidak pula meninggalkan
harta yang dapat dijadikan sebagai
pengganti nafkah oleh «0046»;
bahwa usaha damai sudah pernah
diupayakan akan tetapi tidak berhasil;
bahwa berdasarkan keadaan yang sekarang
terjadi antara «0046» dan «0047» sudah
tidak mungkin dapat dirukunkan lagi;
Menimbang, bahwa Yurisprudensi Mahkamah Agung RI
Nomor : 237.K/AG/1998 tanggal 17 Maret 1999 menjelaskan bahwa
apabila sepasang suami isteri telah cekcok satu sama lain,
keduanya sudah hidup berpisah, tidak lagi hidup bersama dalam
satu tempat kediaman bersama dan isteri pun sudah tidak berniat
lagi untuk meneruskan kehidupan rumah tangga dengan suaminya
sebagai suami isteri, kondisi demikian dipandang sebagai suatu
fakta yang telah mencukupi dan sesuai dengan alasan perceraian
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 1974;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum a quo Majelis
Hal. 7 dari 11 No. «0001»
Hakim berpendapat bahwa «0046» telah berhasil membuktikan
dalil pokok gugatannya dan dapat disimpulkan bahwa rumah
tangga antara «0046» dengan «0047» sudah tidak ada harapan
untuk dapat dipertahankan lagi (onheel baar tweespalt) karena
rumah tangga «0046» dan «0047» telah pecah (marriage
breakdown), sehingga tujuan pernikahan untuk membina keluarga
sakinah, mawaddah, warohmah sebagaimana dimaksud Pasal 1
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 3 Kompilasi Hukum
Islam sebagaimana dimaksudkan al-Quran Surat Rum [30] ayat 21
yang berbunyi :
8
(2) Undang-Undang No. 1 tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf f Peraturan
Pemerintah No. 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf f Kompilasi
Hukum Islam, oleh karenanya Majelis berpendapat bahwa gugatan
«0046» dapat dikabulkan dengan dijatuhkannya talak «0047»
terhadap «0046»;
Menimbang, bahwa oleh karena ternyata «0047» telah
membangkang (ta’azuz) terhadap panggilan Pengadilan,
sedangkan gugatan «0046» beralasan dan tidak melawan hukum
maka sesuai ketentuan Pasal 149 ayat (1) R.Bg «0047» yang tidak
datang menghadap di persidangan harus dinyatakan tidak hadir
dan gugatan «0046» dikabulkan dengan verstek;
Menimbang, bahwa selama perkawinan «0046» dan «0047»
telah bergaul sebagaimana layaknya suami isteri (ba’da al-dukhul),
dan berdasarkan Catatan Perubahan Status Perkawinan dalam
bukti P antara «0046» dan «0046» belum pernah bercerai, oleh
karena itu talak «0047» terhadap «0046» yang dijatuhkan oleh
Pengadilan Agama adalah talak yang kesatu, dan berdasarkan
ketentuan Pasal 119 ayat (2) huruf c Kompilasi Hukum Islam, talak
yang dijatuhkan adalah talak satu ba'in shughra;
Menimbang, bahwa untuk memenuhi ketentuan Pasal 84
Undang-Undang No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 3 Tahun
2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang No. 50 tahun
2009, Majelis Hakim memerintahkan kepada Panitera Pengadilan
Agama Martapura untuk mengirimkan salinan putusan ini setelah
mempunyai kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah
sebagaimana dimaksud oleh pasal tersebut;
Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 89 Undang-
Undang No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 2006 dan
perubahan kedua dengan Undang-Undang No. 50 tahun 2009,
maka segala biaya yang timbul dalam perkara ini harus dibebankan
kepada «0046»;
Menimbang, bahwa segala hal yang tidak dipertimbangkan
harus dinyatakan dikesampingkan;
Mengingat, pasal-pasal tersebut dan peraturan perundang-
Hakim Ketua,
«0012»
«0013» «0014»
T
Panitera Pengganti,
«0015»
10
Hal. 11 dari 11 No. «0001»