Anda di halaman 1dari 6

Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan Kelautan

dan Perikanan

Penandatanganan MOU MenKP dengan Mendiknas diselenggarakan hari


senin 1 Nopember 2010 di Ruang Aula STP pada jam 10.00 sampai dengan
12.00 WIB. Hadir pada acara ini adalah MenKP dengan para pejabat Eselon
satu sebanyak 6 orang , Mendiknas dengan 3 orang eselon satu Selain itu
hadir juga antara lain “
1. Rektor perguruan tinggi sebanyak sekitar 20 orang
2. Eselon 2 lingkup KKP
3. Para Kepala UPT lingkup BPSDMK KP
4. Taruna STP, AP dan SUPM
5. Para Dosen
6. Wartawan
7. Undangan lainnya
Beberapa sambutan pada acara tersebut antara lain :
Sambutan ka. Badan
1. UPT BPSDM KP dapat digunakan sebagai kegiatan belajar dan
mengajar antara BPSDMKP dan Diknas
2. Lulusan pendidikan SUPM, akademi dan Ssekolah Tinggi Perikanan
harus mampu berwirausaha dengan membuka usaha sendiri dan
didorong dengan program wirausaha bagi pemula yang disebut Pro-
Mula yang merupakan program yang diluncurkan oleh BPSDMKP.
Untuk mensinergikan antara pendidikan dan pelatihan dengan dunia
kerja pada tahun mendatang akan dicoba diadakan pameran
kesempatan bekerja international yang disebut International job fair.
Rencana akaan dadakan sebanyak dua kali dalam satu tahun.
3. Dosen, guru dan tenaga pendidik lainnya merupakan potensi yang
untuk mendorong kemajuan dalam dunia pendidikan ,

4. Pendidikan di KP sudah menerapkan metoda pengajaran yang bertaraf


internasional : seperti BST, Ankapin, Atkapin, GMDSS yang telah diapproval
oleh IMO. Diharapkan kegiatan yang dilakukan secara bersama – sama dari
semua sektor dan secara senergis dapat menurunkan tingkat kemiskinan dari
13,3 % kemiskinan turun 2 % setiap tahun. Kementrian Kelautan dan
Perikanan di target di kantong wilaah – wilayah pesisir. Tupoksi yang
mempunyai kesamaan disusun matrik sehingga dapat menghasilkan
multiplyer effect terhadap pengentasan kemiskinan.

Penandatanganan MOU MenKP dan Mendiknas dan ditindaklanjuti MOU


antara BPSDMKP dan PNFI dan ditjen Dikti serta Ditjen Dikdasmen
.
Ruang lingkup MOU antara MenKP dan Mendiknas yaitu : kapasiatas tenaga
pelatih, penyuluh, pelatihan mandiri masyarakat pelatihan, pos penyuluhan,
faslitas program pendidikan formal dan non formal, PAUD, kecakapan hidup,
pemberdayaan perempuan, terutama peningkatan kemampuan. Sasaran

1
kegiatan adalah warga masyarakat di pesisir an masyarakat lain. Jangka
waktu perjanian 5 tahun. Pada acara in sambutan MenKP antara lain :
Berbicara mengenai pembangunan kelautan dan perikanan, pada saat
ini Indonesia sedang menuju Visi ke arah Indonesia sebagai negara penghasil
produk kelautan dan perikanan terbesar pada tahun 2015.
Tekad tersebut tentu saja didasari fakta bahwa Indonesia memiliki
potensi sumberdaya ikan yang melimpah dan beragam, serta area budidaya
yang dapat dioptimalkan untuk meningkatkan produksi perikanan nasional.
Hal ini diperkuat dengan data FAO yang mencatat pada kurun tahun
1999 hingga tahun 2004 kebutuhan ikan dunia mengalami peningkatan
sebesar 45% dan diproyeksikan akan terus mengalami peningkatan di masa
mendatang.
Dengan didukung data yang ada tersebut, salah satu hal yang menjadi
titik kritis untuk dipenuhi dalam upaya pencapaian visi yang ditetapkan adalah
ketersediaan sumber daya manusia yang kompeten, memiliki daya saing
yang tinggi serta mampu beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi baik di
tingkat nasional, regional maupun global.
Contoh perkembangan global yang terjadi saat ini adalah kesepakatan
kerja sama ASEAN China Free Trade Area yang telah dimulai sejak tanggal 1
Januari 2010 yang lalu, yang membawa konsekuensi seluruh perpindahan
barang, jasa, modal dan tenaga kerja termasuk dibidang kelautan dan
perikanan, antara ASEAN dan China, harus berlangsung dengan bebas
hambatan.
Hal ini telah disikapi oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan
melakukan upaya menghidupkan daerah yang potensial untuk dijadikan
kawasan ekonomi terpadu melalui program Minapolitan yang merupakan
konsepsi pembangunan ekonomi kelautan dan perikanan berbasis kawasan
berdasarkan prinsip-prinsip terintegrasi, efisiensi, berkualitas dan percepatan.

Upaya untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia kelautan


dan perikanan tersebut tentu saja dilaksanakan melalui kegiatan pendidikan
dan pelatihan, yang dalam hal ini diselenggarakan oleh institusi pendidikan
menengah dan pendidikan tinggi yang ada di Kementerian Kelautan dan
Perikanan, bersinergi bersama Kementerian Pendidikan Nasional, yang
secara bersama-sama memberdayakan seluruh sumber daya yang tersedia
pada kedua kementerian.
Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Kelautan dan
Perikanan memiliki kesamaan tujuan sebagaimana tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945, yakni untuk memajukan kesejahteraan umum dan
mencerdaskan kehidupan bangsa. Di antara masyarakat Indonesia terdapat
6,3 juta masyarakat nelayan, pembudidaya ikan dan pengolah ikan yang
sebagian besar dari saudara-saudara kita masih memiliki tingkat pendidikan
rendah, kurang terampil dan belum sejahtera.
Melalui penandatanganan kesepakatan bersama ini diharapkan kita
dapat lebih bersinergi dalam mengembangkan pendidikan formal kelautan
dan perikanan dan pendidikan non formal seperti pelatihan dan penyuluhan.

2
KKP melalui lembaga pendidikan tinggi vokasional di STP dan Akademi
Perikanan ingin mencetak tenaga ahli yang unggul dan berkarakter, mampu
bersaing di dunia kerja tingkat nasional maupun internasional, mampu
menjadi nakhoda dan perwira pada kapal ocean going yang besar,
menggantikan perwira awak kapal asing, serta ingin mencetak wirausahawan
muda bidang kelautan dan perikanan. SDM yang dihasilkan diharapkan dapat
mengisi piramida tenaga kerja terdidik level menengah dan level atas.
Demikian pula untuk pendidikan keterampilan menengah perikanan
SUPM setara SMK, diharapkan dapat dihasilkan operator atau teknisi
kelautan dan perikanan yang handal, dan memiliki jiwa wirausaha tahan
bekerja di laut dan tahan di lokasi unit usaha kelautan dan perikanan dan
dapat menggantikan nelayan-nelayan dan pembudidaya ikan yang sudah tua.
Bahkan lulusan SUPM banyak yang menjadi awak kapal di Jepang, Korea,
Australia sebagaimana lulusan Sekolah Tinggi Perikanan dan Akademi
Perikanan.
Untuk pendidikan non formal dalam hal ini KKP memiliki enam unit Balai
Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BP3) lebih menekankan kepada
peningkatan keterampilan perikanan dan kewirausahaan serta pemberdayaan
masyarakat nelayan, pembudidaya ikan dan pengolah ikan. Pada tahun 2011
target peserta latih yang berasal dari masyarakat yang didanai KKP sebanyak
8.000 orang dan diharapkan dengan adanya sinergi program dengan
Kementerian Pendidikan Nasional masyarakat yang dilatih menjadi 25.000
orang.
Para penyuluh perikanan harus memiliki kemampuan kewirausahaan
dalam pendampingan teknologi dan kewirausahaan para nelayan,
pembudidaya ikan dan pengolah ikan, sehingga membutuhkan pelatihan dan
materi-materi yang tersedia di Kementerian Pendidikan Nasional. Penyuluh
perikanan saat ini sebanyak 3203 orang PNS dari kebutuhan 15.000 orang
sampai dengan tahun 2014.
Minat generasi muda untuk memasuki lembaga pendidikan kelautan
dan perikanan cenderung menurun, hal ini disebabkan karena pekerjaan
perikanan termasuk pekerjaan yang beresiko tinggi. Tenaga muda lulusan
pendidikan tinggi perikanan di Kementerian Kelautan dan Perikanan tidak
serta merta menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Oleh karena itu, kami
mengembangkan program pendidikan untuk meningkatkan jiwa wirausaha
peserta didik dengan target utama peserta didik adalah putra putri nelayan,
pembudidaya dan pengolah ikan yang sebagian besar merupakan
masyarakat ekonomi lemah. Sehingga diharapkan dukungan dari
Kemendiknas untuk memberikan beasiswa bagi peserta didik kami melalui
program Bidik Misi dan kami akan memberikan modal awal wirausahanya
melalui program PROMULA.
Pada hari yang baik ini melalui BPSDM KP akan diluncurkan program
unggulan wirausaha mina lulusan atau disingkat dengan PROMULA.
Program ini berupa bantuan modal awal wirausaha bagi para lulusan
pendidikan, pelatihan dan para penyuluh masing-masing sebesar Rp 10 juta.
Bantuan ini mengikat para penerima modal wirausaha untuk berkomitmen
melakukan kegiatan produksi perikanan dan wajib melaporkan capaian
produksinya secara periodik kepada BPSDM KP. Selanjutnya diharapkan

3
para peserta akan mendapat dukungan permodalan Kredit Usaha Rakyat
(KUR). Pada tahun 2011 akan disediakan 600 paket PROMULA bagi peserta
lulusan pendidikan, pelatihan dan para penyuluh.
Pada kesempatan yang baik ini kami mengharapkan kepada Menteri
Pendidikan Nasional untuk dapat membina dan mengembangkan lembaga
pendidikan kelautan dan perikanan STP menjadi ”Institut Perikanan dan
Kelautan Nasional”. Kami berencana membangun kampus baru bertaraf
internasional bekerjasama dengan Pemerintah Korea. Demikian juga akan
dikembangkan kelembagaan Akademi Perikanan menjadi Politeknik
Perikanan sehingga dapat menyelenggarakan program Diploma dan Magister
Terapan dibidang kelautan dan perikanan. Lebih jauh diharapkan lembaga
pendidikan KKP menjadi pendidikan tinggi bertaraf internasional masuk ”Top
ten marine and fisheries vocational education in the world”. Kami pun
memprogramkan untuk menyusun Blue Print Pengembangan SDM Kelautan
dan Perikanan Nasional bekerjasama dengan Rektor Perguruan Tinggi
Nasional yang menyelenggarakan pendidikan kelautan dan perikanan.
Beberapa sinergi yang telah dijalin dengan baik dan mendapatkan
dukungan sepenuhnya dari Kementerian Pendidikan Nasional diantaranya
adalah
proses sertifikasi bagi dosen;
pengembangan peraturan pendidikan mengenai kualifikasi dan
kompetensi tenaga pengajar guru dan dosen;
pengembangan kurikulum berbasis kompetensi kelautan dan perikanan;
kerjasama pembinaan teknis dan pemanfaatan sarana prasarana;
serta pembinaan bagi tenaga kependidikan guru dan dosen di institusi
pendidikan lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Disisi lain sasaran Kementerian Kelautan dan Perikanan serta
Kementerian Pendidikan Nasional adalah masyarakat yang sama khususnya
masyarakat kelautan dan perikanan maka sinergi antara dua kementerian ini
dapat mempercepat pencapaian misi menuju masyarakat sejahtera. Kami
berharap beberapa program Kementerian Pendidikan Nasional seperti Bidik
Misi, Modal Usaha Life Skill, Gender, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
(PKBM) dan Tempat Belajar Masyarakat (TBM) serta bantuan Wirausaha
Mina Lulusan (PROMULA) dapat diimplementasikan bersama terutama di
wilayah Minapolitan.
Kepada Bapak Menteri Pendidikan Nasional kami juga menawarkan
kerjasama pemanfaatan sarana dan prasarana pendidikan kami yang terbaru
berupa kapal latih Madidihang 03, fasilitas Basic Safety Training (BST),
Fishing and Navigation Simulator (FNS) dan laboratorium aquaculture.
Pada kesempatan ini kami juga menyampaikan beberapa program
unggulan BPSDM KP lainnya untuk tahun 2011 yaitu:

1. International Marine and Fisheries Job Fair: merupakan ajang


pencarian kerja bagi tenaga terdidik kelautan dan perikanan, serta
masyarakat lainnya dan sekaligus sebagai sarana promosi pendidikan
kelautan dan perikanan,

4
2. Pengembangan National Fisheries Information Network (N-FISHNET)
bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Sebagai upaya mengembangkan metode komunikasi yang lebih efektif
kepada masyarakat, dalam memberikan penyuluhan
3. Gerakan Nasional Masyarakat Minapolitan (GEMPITA)
Merupakan kampanye dalam bentuk road show ke beberapa lokasi
Minapolitan dengan target 4 daerah untuk minapolitan tangkap, 6
minapolitan budidaya dan 2 minapolitan garam yang akan dilaksanakan
setiap bulan, diantaranya kegiatan dialog dengan para nelayan,
pembudidaya ikan dan pengolah hasil perikanan dengan metode
kelompencapir .
Sedangkan sambutan Mendiknas antara lain berisi pokok – pokoknya
yaitu
1. Tugas kemendiknas : memberikan dukungan, siap dibantu dan
meleksanakan bersama-sama. Sebagai partner dan kerjasama
dengan KKP relevansinya ada. Yang paling mengetahui kebutuhan
teknis di di kementrian teknis. Ironical gap atau ironical trap harus
dipecahkan secara bersama - sama. Laut berpotesi besar tapi
kesejahteraan rendah, jawabanya profesionalisme SDM harus naik.
Kesepakatan secara khusus, Diberikan kesempatan belajar
masyarakat miskin belajar di perguruan tinggi negri. Program
dimulai 20.000 bea siswa. PTN wajib mengisi mahasiswa 20 %
yang miskin Gratis selama 4 tahun. Kondisi ini diharapkan dapat
memotong rantai kemiskinan 5 – 10 tahun.
2. Kemnediknas menymbut baik kegiatan ini dan langsung
implementasi dalam kegiatan pendidikan, pelatihan kepada
masyarakat secara bersama - sama
3. Ide tentang institut, embrio sudah ada, sehingga tidak sulit untuk
dilaksnakan. KKP termasuk 14 kementrian yang menjalankan
fungsi pendidikan. Ada sesuatu yang akan diberikan untuk
kelancaran pelaksanaan tugas secara bersama - sama.

Gambar Aula tempat penandatanganan MOU MenKP dan


Mendiknas

5
Pada acara ini juga idselenggarakan pameran kegiatan
pendidikan, pelatihan dan peyuluhan yang diikuti oleh 12 satuan
pendidikan yaitu SUPM sebanyak 8 buah, Akademi 3 stand dan
Sekolah Tinggi Perikanan yang merupakan gabungan dari
kmapus Jakrta, Serang dan Bogor. Sedangkan Pelatihan diikuti
oleh 6 balai diklat perikanan serta satu P2MKP (Pusat Pelatihan
Mandiri Kelautan Perikanan) dan stand kegiatan penyuluhan.
Pada acara ini juga diserahkan program promula dan
penyerahan motor penyuluh.

Gambar. Pameran di Aula STP

Anda mungkin juga menyukai