Anda di halaman 1dari 2

Database Performance :

Database performance fokus pada peningkatan dan optimasi desain, parameter, dan struktur
fisik dari objek database, terutama table dan index. Struktur dari database objek harus selalu
diawasi dan dirubah jika database sudah mulai terasa lambat atau tidak beres.

 Teknik untuk optimasi database


Ada banyak cara yang dapat dan harus dilakukan agar proses server database dapat
berlangsung cepat. Dalam pengembangan aplikasi database, hal ini biasa disebut
dengan istilah performance tuning, karena berkenaan dengan kinerja/performance
database.
Beberapa teknik untuk meningkatkan performa database :
o Partitioning – membagi satu database menjadi beberapa bagian yang
tersimpan dalam beberapa file.
o Raw partitions versus file systems – Untuk memilih apakah akan menyimpan
data database dalam OS-controlled file atau tidak.
o Indexing – Memilih index yang benar dan pilihan untuk query yang lebih
efisien
o Denormalization – Memvariasikan dari desain logikal yang ada untuk
mencapai performa yang lebih baik.
o Clustering – Membagi urutan fisik data dalam disk.
o Interleaving data – Menggabungkan data dari beberapa table ke dalam satu file
yang berurutan.
o Free space – Memberikan ruang kosong untuk perkembangan data.
o Compression – Algoritma untuk mengurangi besar penyimpanan.
o File placement and allocation – meletakkan file dalam ke dalam tempat yang
benar.
o Page size – menggunakan ukuran yang benar untuk efisiensi data
penyimpanan dan I/O.
o Reorganization – menghapus inefisiensi dari database dengan menyelaraskan dan
restrukturisasi database objek.

 Partitioning
Sebuah tabel database merupakan manifestasi logikal dari sebuah set data yang secara
fisik berada pada penyimpanan yang terkomputerisasi.
Salah satu keputusan yang DBA harus lakukan untuk setiap tabel adalah bagaimana
cara menyimpan data tersebut.
Setiap DBMS menyediakan mekanisme yang berbeda untuk melakukan mapping
tabel database.
DBA harus memutuskan untuk memilih satu dari beberapa pilihan mapping untuk tiap
tabel :
1. Single table to a single file.
Pilihan paling umum, untuk mempermudah struktur tabel database, dimana
dalam satu file berisi tiap baris yang diisikan ke dalam tabel.
2. Single table to multiple files
Pilihan yang sering digunakan untuk tabel yang besar atau data yang
membutuhkan tempat penyimpanan fisik secara terpisah.
3. Multiple tables to a single file.
Jenis ini digunakan untuk tabel yang cukup kecil seperti lookup tables dan
code tables, dan juga lebih efisien dilihat dari disk utilization-nya.

Partitioning membantu untuk mencapai parallelism. Parallelism merupakan proses


dimana beberapa tugas akan dijalankan secara bersama-sama secara parallel. Sebuah
parallel request dapat dipanggil untuk menggunakan beberapa, secara bergantian
membaca satu sql statement. Parallelism banyak digunakan karena dapat mengurangi
waktu proses dari query database.

 Raw Partition vs. File System


Untuk pengguna UNIX-based DBMS environment, DBA harus memilih antara raw
partition dan file system untuk menyimpan data dalam database. Raw partition lebih
dipilih sebagai perangkat penyimpanan database karena untuk penulisan di-cache oleh
OS ketika file system dijalankan. Ketika penulisan dilakukan oleh OS, DBMS tidak
akan tahu apakah data sudah sudah di-copy secara fisik ke dalam disk atau belum,

Anda mungkin juga menyukai