Otot)
September 19, 2010memetmulyadiTinggalkan komentarGo to comments
16 Votes
Manusia dalam kesehariannya banyak melakukan aktivitas seperti bekerja, berlari , berjalan, duduk
dan berdiri. Untuk melakukan kegiatan tersebut tubuh manusia ditunjang dengan adanya rangka.
Rangka terdapat di dalam tubuh manusia. Rangka manusia dewasa dibangun oleh 206 ruas tulang
dengan bentuk dan ukuran yang bervariasi sesuai dengan fungsinya. Dengan adanya rangka, maka
manusia termasuk ke dalam kelompok vertebrata.
Bentuk tubuh manusia tidak terlepas dari peran rangka. Tinggi badan seseorang dipengaruhi oleh
panjang dan ukuran tulang-tulang penyusun tubuhnya. Tulang dibantu dengan adanya otot dan
persendian, maka tubuh manusia dapat bergerak. Sebagian besar pembentukan sel darah juga
terjadi di dalam sumsum tulang. Tulang juga merupakan organ yang mengandung mineral kalsium
paling banyak diantara organ tubuh lainnya.
Rangka manusia dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar yaitu:A. APENDIKULER, B.
AKSIAL.
A. APENDIKULER
Rangka apendikuler merupakan kelompok tulang yang menyusun anggota gerak atas dan bawah.
Rangka apendikuler terdiri atas 126 ruas tulang.
Rangka apendikuler tersusun atas:
Terdiri atas tulang belikat (skapula) dan tulang selangka (klavikula). Tulang belikat berbentuk seperti
segitiga pipih dan bersendian dengan tulang lengan atas (humerus). Tulang selangka pada ujung
bagian depan melekat pada tulang dada (sternum). Tulang gelang bahu berjumlah total 4 tulang.
Berbentuk seperti pipa dengan bonggol di setiap ujungnya. Pada bagian bawah memiliki dua bonggol
yang bersendian dengan tulang lengan bawah (hasta dan ulna). Pada bagian atas bersendian dengan
tulang belikat (skapula). Terdapat 2 tulang lengan atas pada tubuh manusia.
Tulang pergelangan tangan berukuran pendek dan merupakan penghubung antara tulang lengan
bawah dengan tulang telapak tangan (metakarpal). Tulang pergelangan tangan pada masing-masing
tangan berjumlah 8 ruas tulang.
Tulang telapak tangan berukuran pendek dan merupakan penghubung antara tulang pergelangan
tangan dengan tulang-tulang jari tangan (phalanges). Tulang telapak tangan pada masing-masing
tangan berjumlah 5 ruas tulang.
Tulang-tulang jari tangan berukuran pendek dan berbonggol. Pada masing-masing tangan berjumlah
14 ruas tulang.
Tulang gelang panggul merupakan gabungan dari 6 tulang yaitu 2 tulang usus (ilium), 2 tulang duduk
(ischium) dan 2 tulang kemaluan (pubis). Tulang gelang panggul berbentuk pipih. Pada perempuan
lubang yang terbentuk antara ilium, ischium, dan pubis lebih lebar dan dalam dibandingkan dengan
laki-laki. Hal itu berperan ketika mengandung bayi dan melahirkan.
b. Tulang paha (femur).
Tulang paha berbentuk seperti pipa panjang yang berbonggol di setiap ujungnya. Ujung atas
bersendian dengan tulang gelang panggul, sedangakan ujung bagian bawah bersendian dengan tulang
kering (tibia) dan tulang tempurung lutut (patela). Tulang paha merupakan tulang terpanjang,
terkuat, dan terberat diantara tulang tubuh lainnya. Tulang paha berjumlah total 2 tulang.
Tulang kering berukuran lebih besar daripada tulang betis. Letak tulang kering terdapat lebih di
bagian depan dari tulang betis. Ujung bagian atas tulang kering bersendian dengan tulang paha dan
ujung bawahnya bersendian dengan tulang pergelangan kaki (tarsal). Pada masing-masing kaki
terdapat 1 tulang kering dan 1 tulang betis.
Tulang pergelangan kaki berukuran pendek. Tulang ini terdapat diantara tulang tibia dan tulang
telapak kaki. Jumlah tulang ini Pada masing-masing kaki berjumlah 7 tulang.
Tulang telapak kaki terletak diantara tulang pergelangan kaki dan tulang jari kaki. Tulang ini
berjumlah 5 tulang pada masing-masing kaki.
B. AKSIAL
Rangka aksial merupakan kelompok tulang yang terletak di sumbu tubuh. Rangka aksial berjumlah 80
tulang. Rangka aksial terdiri atas:
Tulang osipital merupakan tulang kepala bagian belakang. Tulang ini hanya berjumlah 1.
Tulang ubun-ubun terletak dibagian atas sampai kesamping kepala. Tulang ini berjumlah 2 buah.
Tulang dahi terletak di bagian depan (muka atas). Tulang ini berjumlah 1 buah.
Tulang baji terletak di bagian kepala samping depang. Tulang ini berjumlah 1 buah.
Tulang ethmoid terletak di bagian dalam rongga kepala. Tulang ini berjumlah 1 buah.
Tengkorak manusia jika dilihat dari bagian bawah akan terlihat tonjolan mastoid dan foramen
magnum (suatu rongga tempat sumsum tulang belakang berhubungan dengan otak).
Tulang bagian kepala (kranial) tidak dapat digerakkan karena merupakan sendi mati (tidak dapat
bergeser). Pada bayi, tulang tengkorak belum bersatu sepenuhnya dan memiliki daerah lunak (soft
spot) atau fontanela. Daerah lunak ini tersusun atas jaringan penghubung fibrosa. Pada kelahiran
normal, tengkorak bayi dapat saling tumpang tindih sehingga dapat menelusup keluar dari lubang
sempit. Seiring dengan pertumbuhannya, tengkorak bayi akan bersatu dan fontanela akan hilang
perlahan seiring dengan mengerasnya jaringan penghubung fibrosa.
Tulang bagian wajah (fasial) terdiri atas atas:
Tulang rahang atas merupakan tempat terdapatnya gusi dan gigi bagian atas. Tulang ini berjumlah 2
buah.
Tulang rahang bawah berjumlah 1 buah. Dengan adanya otot rahang, tulang ini dapat bergerak
sehingga mulut kita dapat terbuka dan tertutup.
Tulang air mata terdapat di dalam rongga mata. Tulang ini berjumlah 2 buah.
g. Tulang palatin
Tulang konka inferior terletak di dalam rongga hidung. Tulang ini berjumlah 2 buah.
Tulang bagian wajah yang dapat digerakkan hanya tulang rahang bawah terhadap tulang rahang atas,
misalnya ketika kita berbicara atau makan.
Beberapa tulang yang terdapat di tengkorak bagian dalam dan berhubungan dengan indera
pendengaran yaitu:
a. Tulang martil (maleus)
Tulang martil berlekatan dengan gendang telinga dan tulang landasan. Dalam setiap telinga terdapat
1 tulang martil.
Tulang landasan terletak diantara tulang martil dan tulang sanggurdi. Terdapat 1 tulang landasan di
setiap telinga.
Tulang sanggurdi berbentuk seperti garputala dan berfungsi menghubungkan telinga tengah dengan
telinga dalam (koklea). Terdapat 1 tulang sanggurdi pada setiap telinga.
Tulang belakang terdiri atas 33 ruas tulang dan terbagi menjadi 5 bagian, antara lain:
Terdapat 7 ruas tulang leher dengan ruas pertama adalah tulang atlas. Tulang atlas berfungsi untuk
menunjang tengkorak. Ruas kedua adalah tulang pemutar (aksis). Adanya tulang atlas dan aksis
memungkinkan kepala untuk berputar. Ruas ketiga sampai ruas ketujuh memiliki bentuk yang mirip
dan tidak bersendian dengan tulang rusuk.
b. Ruas tulang punggung (vertebra torak).
Tulang punggung berjumlah 12 ruas dengan bentuk yang hampir serupa. Tiap ruas tulang punggung
memiliki badan tulang dengan tonjolan tulang ke kiri dan ke kanan sebagai tempat persendian dengan
tulang-tulang rusuk (ribs). Badan tulang ini berlekatan dengan lengkung vertebra yang melindungi
sumsum tulang belakang. Diantara ruas tulang belakang terdapat tulang rawan (kartilago).
c. Ruas tulang pinggang (vertebra lumbar).
Berujumlah 5 ruas tulang. Tulang pinggang merupakan ruas tulang belakang yang paling kuat dan
besar dibandingkan ruas tulang belakang lainnya. Bentuknya hampir serupa dengan ruas tulang
punggung, namun tidak bersendian dengan tulang rusuk.
Sakrum merupakan gabungan 5 ruas tulang yang bersatu. Tulang ini bersendian dengan tulang
gelang panggul, ruas tulang pinggang terakhir dan tulang ekor.
Tulang ekor merupakan vertebra terakhir. Tulang ekor atau coccyx adalah gabungan 4 ruas tulang
yang bersatu. Tulang ini bersendian dengan tulang kelangkang.
Diantara tulang-tulang vertebra terdapat cakram invertebra. Cakram invertebra merupakan tulang
rawan yang keras di luar namun lunak di dalam. Tulang ini berfungsi sebagai peredam getaran dan
pelindung vertebra.
Bagian depan tulang rusuk sejati melekat pada tulang dada (sternum). Tulang rusuk palsu pada
bagian belakang melekat pada tulang punggung (vertebra torak), sedangkan di bagian depan melekat
pada tulang rusuk diatasnya. Tulang rusuk yang paling melengkung adalah tulang rusuk kesembilan.
Tulang rusuk tersusun teratur sesuai dengan perlekatannya dengan tulang belakang. Ruangan
diantara tulang rusuk disebut intercostal spaces.
Tulang rusuk melayang hanya bersendian dengan tulang punggung dan tidak bersendian dengan
tulang dada, oleh karena itu seperti tampak melayang. Ukuran tulang rusuk melayang lebih pendek
dibandingkan dengan rusuk yang lain.
Tulang dada, tulang punggung dan tulang rusuk membentuk rongga dada (ribs cage) dan berfungsi
melindungi organ-organ didalamnya serta membantu dalam pernafasan.
HUBUNGAN ANTAR TULANG (SENDI)
Daerah pertemuan antar tulang disebut persendian. Pertemuan tersebut umumnya disatukan oleh
ligamen atau berkas-berkas jaringan penghubung (connective tissue). Serabut penghubung yang
paling pendek disebut persendian fibrosa. Contohnya seperti yang terdapat antara gigi dengan tulang
rahang.
Persendian yang tersusun atas jaringan kartilago antara lain terdapat diantara tulang belakang, tulang
rusuk, dan tulang dada. Persendian ini memungkinkan terjadinya sedikit gerakan, contohnya dalam
pernafasan dada.
Adanya bantalan jaringan kartilago pada persendian sinovial seperti di lutut berfungsi dalam meredam
getaran. Pada daerah ini terdapat pula cairan sinovial yang disekresikan oleh sel jaringan
penghubung.
Sendi mati merupakan sendi yang tidak dapat digerakkan karena tulang-tulangnya sudah terkunci
bersama. Contohnya pada tulang tengkorak dan tulang pada gelang panggul. Sendi mati tersusun
atas jaringan penghubung fibrosa. Jaringan ini akan mengeras seiring bertambahnya umur. Contoh
yang paling mudah adalah adanya daerah lunak (fontanela) pada bayi. Daerah ini menjadi keras
sehingga tulang tengkorak bersatu.
Sendi yang memungkinkan adanya sedikit gerakan, misalnya pada tulang -tulang pergelangan tangan
dan kaki.
1. Sendi peluru.
Sendi peluru terjadi antar bonggol tulang yang satu dengan lekukan tulang yang lain. Sendi peluru
memungkinkan terjadinya gerakan ke segala arah. Contohnya antara tulang paha dengan gelang
panggul atau antara tulang lengan atas dengan gelang bahu
2. Sendi engsel.
Sendi engsel terjadi antara bonggol tulang yang satu dengan ujung tulang lain yang menyerupai alur.
Sendi ini memungkinkan terjadinya gerakan ke satu arah seperti engsel pintu. Contohnya tulang
paha (femur) dengan tulang kering (tibia) atau disebut sendi lutut; tulang lengan atas (humerus)
dengan tulang hasta (ulna) atau disebut sendi sikut.
3. Sendi putar.
Terjadi antara ujung tulang yang berupa tonjolan masuk ke dalam lubang pada tulang yang satunya
lagi. Gerakan yang terjadi berupa rotasi / perputaran. Contohnya tulang pemutar (aksis) dengan
tulang atlas.
4. Sendi pelana.
Sendi pelana memungkinkan terjadinya gerakan kedua arah. Gerakannya seperti orang naik kuda
diatas pelana Contohnya tulang ibu jari dengan telapak tangan.
5. Sendi gulung/elipsoid.
Sendi gulung terjadi antara permukaan oval tulang yang satu dengan lekukan oval tulang yang lain.
Contohnya pada tulang pergelangan tangan (karpal) denga tulang pengumpil (radius).
Persendian dapat mengalami gangguan berupa radang sendi atau kelainan menurun yang
disebut arthritis. Pada penyakit osteoarthritis, jaringan kartilago pada persendian mengalami
degenerasi. Pada rheumatoid arthritis, membran sinovial meradang dan menebal. Terjadi pula
degenerasi jaringan kartilago dan pengapuran tulang. Penyakit ini dapat dipacu oleh adanya infeksi
bakteri atau virus. Mungkin juga disebabkan secara genetik. Gejala penyakit ini umumnya tampak
sebelum seseorang berumur lima puluh tahun.
BENTUK TULANG
Bentuk tulang dapat bermacam-macam, namun secara umum bentuknya dapat dibagi menjadi:
a. Tulang panjang/pipa
Sebuah tulang dapat termasuk ke dalam tulang panjang pada prinsipnya memiliki ukuran panjang
yang lebih daripada lebarnya. Tulang panjang umumnya berbentuk seperti pipa. Pada tulang ini kita
dapat melihat bagian dari tulang seperti ujung tulang (epifise), bagian tengah tulang (diafise), dan
bagian diantara epifise dan diafise yang disebut metafise.
Tulang panjang dapat tersusun atas tulang kompak, yaitu tulang dengan sel-sel tulang (osteon) yang
padat dan rapat. Namun, tulang panjang juga dapat tersusun atas tulang berongga pada bagian
ujungnya. Pada bagian dalam tulang terdapat sumsum tulang yang merupakan tempat diproduksinya
sel-sel darah.
b. Tulang pendek
Tulang pendek umumnya berbentuk seperti kubus. Tulang ini umumnya tersusun atas tulang
berongga dengan dilapisi oleh lapisan tipis tulang kompak. Contoh tulang pendek yaitu pada tulang
pergelangan tangan dan kaki.
c. Tulang pipih
Tulang pipih berukuran tipis dan umumnya berbentuk pipih melengkung. Contoh tulang pipih adalah
tulang tengkorak dan tulang belikat.
Tulang tidak beraturan memiliki bentuk selain ketiga tipe tulang sebelumnya. Umumnya merupakan
tulang berongga yang ditutupi oleh tulang kompak, contohnya pada ruas tulang belakang.
JENIS TULANG
Berdasarkan sel penyusunnya tulang dapat terbagi menjadi dua jenis tulang, yaitu:
Tulang rawan bersifat elastis dan berwarna lebih terang. Tulang rawan tersusun oleh sel-sel tulang
rawan (kondrosit) yang terletak di dalam lakuna. Lakuna tersebut terletak di dalam matriks tulang.
Tulang rawan terdapat pada telinga luar, ruas antar tulang belakang, tulang rawan pada saluran
pernafasan, dan pada ujung hidung.
Tulang keras bersifat tidak elastis dan berwarna lebih gelap. Tulang keras tersusun atas osteosit (sel
tulang yang telah matang) dan matriks, serta di bungkus oleh periosteum. Osteosit berasal dari
osteoblas (sel tulang muda). Matriks tulang tersusun dari kalsium fosfat dan kalsium karbonat
sehingga bersifat keras. Matriks tulang yang tersusun padat disebut tulang kompak sedangkan
matriks tulang yang tersusun berongga disebut tulang spons.
Tulang kompak terdiri atas osteon yang tersusun rapat, lengkap dengan kanal pembuluh darah dan
saraf. Setiap kesatuan osteon itu disebut sistem Havers. Tulang spons tersusun seperti jala-jala yang
disebut trabekula. Trabekula terletak mengelilingi ruangan kosong yang berisi sumsum tulang.
PEMBENTUKAN TULANG
Proses pembentukan tulang disebut osteogenesis atau osifikasi. Pembentukan tulang dimulai oleh
adanya aktivitas sel pembentuk tulang (osteoblas) hingga terbentuk sel tulang yang matang
(osteosit).
Selain osteoblas dan osteosit, terdapat pula osteoklas. Osteoklas adalah sel tulang yang dapat
mensekresikan enzim untuk merombak sel tulang menjadi ion-ion mineral (kalsium dan fosfor). Ion-
ion tersebut akan dilepaskan ke dalam darah dan berfungsi membantu dalam pengaturan kadar
kalsium darah.
KELAINAN BENTUK TULANG BELAKANG
Kelainan bentuk tulang belakang dapat terjadi karena pola duduk yang tidak benar. Beberapa
diantaranya menyebabkan:
1. Lordosis.
2. Kifosis.
3. Skoliosis.
A. Otot polos
B. Otot lurik
C. Otot jantung
A. Otot polos.
Otot polos merupakan otot yang gerakannya dipengaruhi oleh saraf otonom (tidak sadar), berbentuk
gelondong, ujungnya meruncing, berinti satu terletak ditengah sel, bekerja lambat dan teratur. Otot
polos terdapat pada dinding usus, pembuluh darah, saluran kelamin, dinding rahim, dan saluran
ekskresi.
Otot lurik melekat pada rangka sehingga disebut otot rangka. Gerakannya dipengaruhi oleh saraf
sadar, batasan sel-selnya tidak jelas, berbentuk silindris, memiliki banyak inti di tepi sel, dan terdapat
bagian terang gelap (lurik) karena adanya protein otot (aktin dan meiosin). Otot rangka menempel
pada tulang dengan perantaraan urat (tendon). Jika tendon melekat pada tulang yang bergerak
disebut insersi, sedangkan jika melekat pada tulang yang tidak dapat bergerak disebut origo.
Otot lurik mampu menggerakan tulang karena dapat berkontraksi (memendek) dan memanjang
(relaksasi).
C. Otot jantung.
Otot jantung terletak di jantung. Berbentuk silindris yang bercabang-cabang dan memiliki inti di
tengah serabut. Gerakan otot jantung dipengaruhi oleh saraf tidak sadar (otonom). Otot ini secara
khusus hanya membentuk organ jantung.
KERJA OTOT
Otot bekerja karena memiliki kemampuan untuk mengkerut (kontraksi) dan mengembang kembali
(relaksasi). Otot akan berkontraksi bila ada rangsang yang mengenai sel otot tersebut. Kerja otot
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Otot antagonis.
Otot antagonis bekerja secara berlawanan. Contohnya antara lain:
a. Gerakan otot ekstensor (meluruskan) pada otot bisep dan gerakan otot fleksor (membengkokkan)
pada otot trisep.
b. Gerakan otot abduktor (menjauhi badan) dan otot adduktor (mendekati badan) pada gerakan
tangan kesamping badan
c. Gerakan otot supinator (menengadahkan) dan otot pronator (menelungkup) pada gerakan tangan
menelungkup dan menengadah
d. Gerakan otot depressor (menurunkan) dan otot elevator (menaikkan) pada gerakan mengangkat
bahu ke atas
2. Otot sinergis.
Otot sinergis bekerja secara bersama-sama (mengerut dan berkontraksi). Contohnya otot leher pada
waktu memutar kepala.
BAGIAN-BAGIAN OTOT
Suatu otot terdiri atas bagian-bagian antara lain:
a. tendon
b. serabut otot
c. epimisium
d. perimisium
e. endomisium
f. fascicle
g. serabut otot
i. nukleus
j. miofibril
k. sarkomer
l. aktin
m. miosin
KELOMPOK OTOT
Otot menyusun sekitar 40 % dari berat badan seseorang. Terdapat empat kelompok otot tubuh antara
lain:
b. otot badan