Anda di halaman 1dari 13

Kepemimpinan yang Efektif dalam

mencapai Tujuan dan Sasaran Organisasi

Setiap manusia pada dasarnya adalah pemimpin, memimpin dirinya sendiri


dan orang lain di sekitarnya untuk mencapai tujuan bersama. Yang menjadi
persoalan saat ini adalah, apa peranan pemimpin dalam organisasi itu? Dan
bagaimanakah cara seorang pemimpin dapat membawa organisasinya kearah
pencapaian tujuan?
Kepemimpinan merupakan unsur yang penting dalam sebuah organisasi.
Secara umum bila berbicara mengenai para pemimpin dengan kepemimpinannya,
kita selalu dihadapi oleh dua kata kunci, yaitu “pemimpin” dan
“kepemimpinannya”. Berikut ini adalah definisi pemimpin dan kepemimpinan
menurut salah satu penulis buku managemen.
Menurut DR. Winardi, S.E., yang dimaksud dengan pemimpin adalah
“Pemimpin adalah seorang yang karena kecakapan-kecakapan pribadinya dengan atau
tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya untuk
mengerahkan upaya bersama ke arah pencapaian sasaran-sasaran tertentu”.
Sedangkan Kepemimpinan adalah: “Kepemimpinan merupakan hubungan
dimana seseorang atau pemimpin mempengaruhi orang lain, serta memiliki kemampuan
untuk mendayagunakan pengaruh interpersonal melalui alat-alat komunikasi dan bersedia
bekerjasama berkaitan dengan tugas yang akan dicapai sesuai dengan keinginan dari
pemimpin tersebut”.
Terkadang, dalam kehidupan sehari-hari kepemimpinan sering diartikan
sama dengan managemen. Di dalam organisasi memang membutuhkan
managemen sekaligus kepemimpinan yang efektif. Kepemimpinan diperlukan
untuk menciptakan keteraturan. Managemen bersama kepemimpinan dapat
menciptakan perubahan yang tertib, dan kepemimpinan bersama managemen
menjaga organisasi agar tetap selaras dengan lingkungannya.
Dibawah ini adalah tabel perbedaan antara kepemimpinan dengan
managemen yang saya kutip dari Ricky W. Griffin dalam bukunya yang berjudul
managemen yang telah dialih bahasakan.

Aktivitas Managemen Kepemimpinan


Menciptakan Agenda Perencanaan dan Penentuan Arah
Penganggaran Mengembangkan visi dan misi
Membentuk langkah-langkah dan masa depan dengan berbagai
timetable yang mendetail untuk strategi
meraih hasil yang diinginkan
Membangun Jaringan Pengorganisasian dan Penyatuan Orang
Manusia untuk Meraih pengaturan karyawan Mengkomunikasikan arah yang
Agenda Membentuk Struktur untuk telah ditentukan dengan kata-
mengakomodasikan kata dan tindakan kepada
semua orang yang bekerja
dalam suatu tim
Mengeksekusi Pengedalian dan Pemecahan Penyediaan Motivasi dan
Masalah Inspirasi
Membandingkan hasil dengan Membangkitkan energi angota
rencanadengan tingkat kedatailan oraganisasi untuk mengatasi
tertentu, mengidentifikasi masalah kendala-kedala yang ada
dan melakukan perencanaan untuk
memecahkan masalah
Hasil Menghasilkan suatu tingkat Menghasilkan perubahan
kepastian dan keteraturan secara yang sangat bermanfaat
konsiten

Seperti yang diungkapkan oleh DR. Winardi, S.E., dalam kenyataannya,


pemimpin dapat mempengaruhi moral, kepuasan kerja, keamanan, kualitas
kehidupan kerja dan prestasi suatu organisasi. Pemimpin memiliki peranan kritis
dalam membantu kelompok dan organisasi dalam mencapai tujuan.

Dalam setiap organisasi, perencanaan disusun untuk menentukan tujuan


yang harus dicapai. Selain itu perencanaan sebagai penentu kebijakan dan
program yang perlu untuk mencapai tujuan serta penetapan metode yang
diperlukan untuk menjamin agar kebijakan dan program kerja dapat dilaksanakan.
Penentuan tujuan yang ingin dicapai adalah merupakan langkah awal dalam
perencanaan, manager yang tidak mampu menetapkan tujuan yang bermanfaat
tidak akan mampu membuat rencana yang efektif. Pemimpin juga harus
menciptakan visi bagi organisasi atau lingkungan di mana ia memimpin. Ia
menspesifikasikan tujuan yang luas dan strategi yang digunakan untuk mencapai
tujuan itu. Ia juga memberikan inspirasi yang banyak bagi bawahannya sehingga
mereka menjadi mampu melakukan kegiatan produktif.

Pertimbangan utama dari perencanaan tersebut adalah seorang pemimpin


harus dapat membimbing organisasi agar tetap bertahan dalam menghadapi
perubahan yang terjadi terus menerus.
Sebelum membahas lebih jauh tentang bagaimanakah kepemimpinan yang
efektif itu, maka kita perlu mengetahui watak dan perilaku anggota organisasi.
Karena perilaku anggota organisasi tersebut dapat mempengaruhi kinerja dalam
organisasi, sehingga akan berhubungan dengan efektifitas kepemimpinan.
Setiap manusia memiliki watak dan perilaku yang berbeda-beda. Hal itu
disebabkan karena beberapa hal, misalnya latar belakang pendidikan,
keterampilan, watak dasar maupun faktor-faktor lainnya dari tenaga kerja itu
sendiri. Keberagaman perilaku tersebut akan mempengaruhi jalannya kegiatan
organisasi.
Oleh karena itu, terdapat watak dan perilaku manusia yang dapat dirinci
dengan Model Kepribadian yang disebut dengan “Lima Besar” (“big five”
personality traits). Identifikasi lima kepribadian inilah sebagai kepribadian
fundamental yang sangat relevan dalam organisasi. Dibawah ini adalah skema big
five personality traits
Keakuran
Keakuran Tinggi Keakuran Rendah

Kesungguhan
Kesungguhan Kesungguhan Rendah
Emosionalitas Negatif
Emosionalitas Negatif Rendah Emosionalitas Negatif Tinggi

Kenyamanan
Kenyamanan Tinggi Kenyamanan Tinggi

Keterbukaan
Keterbukaan Tinggi Keterbukaan Tinggi

Dari skema diatas, dapat disimpulkan bahwa disisi kirilah kepribadian


yang sangat dibutuhkan dalam anggota organisasi untuk mengembangkan
kreatifitas organisasi. Karena organisasi adalah sebagai tempat orang-orang
berinteraksi dan bekerjasama dengan maksud untuk merealisasikan tujuan
bersama secara efisien dan efektif.
Di sisi lain organisasi bergerak sepanjang sebuah daur hidup yang sama
seperti organisme biologis, dengan tahap kelahiran, tahap pertumbuhan, tahap
kejenuhan dan tahap kemunduran atau tahap hidup baru. Jika organisasi bisa
mengambil manfaat sepenuhnya dari perilaku-perilaku dan kemampuan-
kemampuan tersebut serta memenuhi kebutuhan sang individu secara penuh,
organisasi akan meraih kecocokan orang-pekerja yang sempurna. Karena menurut
pakar psikologi Hugo Munsterberg dalam bukunya Psychology and Industrial
Efficiency, dikemukakan bahwa peningkatan produktivitas dengan jalan
menemukan orang yang terbaik, menciptakan pekerjaan yang terbaik dan
menggunakan pengaruh serta motivasi yang paling memungkinkan. Sehingga,
organisasi dapat dipertahankan serta dikembangkan.
Semua itu akan terwujud dengan adanya komunikasi. Komunikasi adalah
hal yang sangat penting dalam organisasi. Seorang pemimpin tidak hanya dituntut
untuk pandai berkomunikasi, tetapi harus mencakup indikator dalam pencapaian
tujuan organisasi. Proses kata-kata dan bahasa yang mudah dimengerti, menarik
untuk didengar dan sasaran mudah tercapai adalah indikasi dari komunikasi yang
sangat efektif
Selain itu, dalam sebuah organisasi selalu terdapat pendelegasian
wewenang. Hal ini disebabkan karena keterbatasan-keterbatasan dari manajer
dalam melaksanakan tugasnya. Delegasi wewenang adalah pelimpahan otoritas
dan tanggung jawab dari pemimpin kepada seseorang untuk melakukan aktivitas
tertentu. Salah satunya dengan adanya struktur organisasi dan uraian tugasnya.
Struktur organisasi menspesifikasi pembagian aktivitas kerja dan menunjukkan
uraian tugas sebagai persyaratan perilaku bagi kinerja yang efektif.
Menyelasaikan tugas dengan pendelegasian yang efektif dan efisien adalah
penting, akan tetapi sama halnya dengan itu adalah mengetahui tentang hal-hal
yang harus dilakukan dan memastikan bahwa tugas yang diselesaikan adalah
maju kearah tujuan yang diinginkan.
Pendelegasian akan menjadi efektif apabila direspon baik oleh para
anggota. Sehingga peranan kepemimpinan akan sukses dan efektif dalam
mengembangkan dan mempertahankan kontinuitas organisasi yang relatif lama.

Pemimpin yang efektif adalah pemimpin yang menata kelembagaan


organisasinya secara sangat terstruktur dan mempunyai hubungan dan
persahabatan yang sangat baik. Dengan kata lain kepemimpinan yang efektif dapat
terwujud jika bawahan merespons karena ingin melakukan tugas dan menemukan
kompensasinya dan dengan senang hati dapat bekerjasama dengannya.

Tentunya semua itu tidak akan berjalan dengan mudah. Berbagai konflik
pasti akan terjadi. Masalah yang dihadapi oleh seorang pemimpin terikat pada
suatu tempat, situasi, orang dan waktu tertentu. Masalah dalam pengambilan
keputusan senantiasa dihubungkan dengan tujuan yang jelas. Seorang pemimpin
yang efektif harus mempunyai keberanian untuk mengambil keputusan dan
memikul tanggung jawab atas akibat dan resiko yang timbul sebagai konsekwensi
daripada keputusan yang diambilnya tentunya dalam mengambil keputusan.
Seorang pemimpin harus punya pengetahuan, keterampilan, informasi yang
mendalam dalam proses menyaring satu keputusan yang tepat. Disamping itu,
seorang pemimpin yang efektif adalah seseorang yang dapat mempengaruhi dan
mengarahkan segala tingkah laku dari bawahan sedemikian rupa sehingga segala
tingkah laku bawahan sesuai dengan keinginan pimpinan yang bersangkutan.
Untuk itu seorang pemimpin setidaknya harus memiliki kriteria-kriteria tertentu,
misalnya kemampuan bisa "perceptive" dan objektif.

Sondang (1994) menyimpulkan bahwa seseorang hanya akan menjadi


seorang pemimpin yang efektif apabila :
a. Seseorang secara genetika telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan
b. Bakat-bakat tersebut dipupuk dan dikembangkan melalui kesempatan
untuk menduduki jabatan kepemimpinannya
c. Ditopang oleh pengetahuan teoritikal yang diperoleh melalui pendidikan
latihan, baik yang bersifat umum maupun yang menyangkut teori
kepemimpinan.
KASUS PT. Aqua Golden Mississippi

Rasanya, hampir semua penduduk Indonesia pernah meneguk


produk air dalam kemasan berlabel Aqua. Maklum, produk besutan PT
Aqua Golden Mississippi Tbk (AQUA) itu masih merajai pasar air
minum kemasan di negeri ini. Sedikit kilas balik, Aqua Golden
Mississippi berdiri tanggal 23 Februari 1973. Tapi, mereka baru
memasarkan merek dagang Aqua pada Oktober 1974.

PT AQUA Golden Mississippi adalah anggota Aqua Group ,


koleksi perusahaan dengan kepemilikan silang dimana Tirto yang
paling berkepentingan. Kelompok memusatkan pada produksi dan
distribusi air dalam botol. Fasilitas produksi ada dalam daftar pada
memprodksi AQUA dibawah lisensi, merek dagang yang lain air dalam
botol seperti VIT (Perusahaan Perancis Vittel), atau label merek
dagang pribadi untuk distributor Indonesia yang lain. Perusahaan
kemasan mempruduksi kemasan plastik untuk fasilitas kelompok
AQUA. Pabrik di Jawa Barat telah dioperasikan oleh AQUA memasok
pasar Jakarta (65% penjualan) dan pasar eksport (10% penjualan).
Pabrik-pabrik mendapat lisensi dari AQUA diluar Jawa Barat
memproduksi sekitar 25% dari penjualan. Dibawah manajemen
lisensi, AQUA menerima penghasilan non-air dari lisensi yang
membayar upah bantuan manajemen dan bunga pada pendapatan.
Pendapatan non-air yang lain termasuk sewa kantor dan permesinan
dari PT. Wirabuana Intrent, distributor tunggal untuk AQUA di
Indonesia, dan PT. Tirta Graha Parama, satu pabrik kemasan.
Keseluruhan, ongkos dari pendapatan non-air memacu pendapatan
dari penjualan tahunan AQUAsekitar 5%.
Tirto adalah Pimpinan dan Direktur dari PT. AQUA Golden
Mississippi. Dia juga mengendalikan kepentingan disebagian besar di
Kelompok AQUA, Willy Sidharta, yang memulai usaha pada tahun
1973, adalah Presiden. Dia juga presiden PT. Andarila Plastik, satu dari
anak perusahaan kemasan AQUA, dan Ketua Asia Chapter
International Bottled Water Association (IBWA) berkantor pusatdi
Amerika disamping sebagai anggota International Relation Committee
pada organisasi yang sama.

PT. AQUA Golden Mississippi bangga terhadap tenaga kerjanya .


Lebih dari 70% karyawannya berijasah SMA. Dari sini, sekitar 20
karyawan lulusan Universitas Teknik dan 30 adalah seni bebas atau
lulusan Universitas Ekonomi. Perusahaan mempunyai program aktif
pelatihan intern untuk mengupgrade keahlian karyawannya. Sekitar
separuh dari 1200 karyawan perusahaan berpartisipasi dalam
beberapa pelatihan resmi tiap tahun. Sebagai tambahan, sekitar 20
karyawan menyelesaikan kursus formal instruktur yang ditawarkan
sekolah Indonesia sementara 10 karyawan mendapatkan pelatihan
tehnik di Eropa dan Amerika Serikat. AQUA menyediakan keuntungan
kesehatan pada karyawannya dan membantu mereka mendapatkan
dan membiayai perumahan yang terjangkau.

Saat ini produk AQUA terdiri dari beraneka kemasan dan


ukuran, baik kemasan sekali pakai (disposable) maupun kemasan
ulang-alik (returnable).

• Kemasan sekali pakai terdiri atas:


- Botol PET (Poly Ethelene Terephthalate) :
1500 ml, 625 ml, 600 ml, 330 ml
- Gelas plastik PP (Poly Propelene) :
240 ml
• Kemasan sekali pakai terdiri atas:
- Botol Kaca: 375 ml
- Botol PC (Poly Carbonate): 5 Galon (19 lt)

Semula AQUA memproduksi botol-botol plastiknya memakai


bahan PVC (Poly Vinyl Chloride) yang kurang ramah lingkungan
karena menimbulkan hujan asam bilamana dibakar. Pada tahun 1988
AQUA mengganti mesin produksi dan bahan bakunya dengan PET,
sedangkan di Eropa pada saat itu masih memakai PVC. AQUA lah
yang pertama-tama merubah botol bulat disain Eropa menjadi
persegi dan bergaris agar mudah dipegang. Botol PET ciptaan AQUA
ini sekarang menjadi standar dunia. Demikian pula dengan gelas
plastik 240 ml yang semula berukuran 220 ml, diciptakan oleh
Research & Development AQUA dan sekarang menjadi teramat
popular di Indonesia.

Pertanyaan :

1. Bagaimanakah organisasi dan personil dari perusahaan


tersebut?
2. Dalam setiap usaha pasti banyak pesaing, bagaimanakah
kompetitor dari perusahaan tersebut?
3. Apakah strategi yang harus dimainkan oleh perusahaan
tersebut?

Pembahasan :

• Dalam semua aktivitas bisnisnya, Tirto Utomo mengingatkan para


karyawannya bahwa 60% yang mereka jual adalah service. Oleh
karena itu permasalahannya adalah bagaimana strategi yang harus
dilakukan untuk meningkatkan service yang telah diberikan kepada
konsumen.
• Diperlukan waktu selama 20 tahun bagi Tirto Utomo untuk
membangun perusahaan menjadi pesaing kelas dunia, sedangkan
saat ini banyak sekali bermunculan produk-produk air kemasan dalam
botol yang menjadi kompetitor AQUA. Untuk itu, PT. Aqua Golden
Mississippi harus memikirkan pula bagaimana cara agar bisnisnya
tetap bertahan.

ORGANISASI DAN PERSONIL


• Aqua diorganisir untuk pengontrolan yang terpusat dari operasi-
operasi yang terdesentralisasi.
• Kebanyakan produksi dan distribusinya ditangani oleh agen-agen
subsider atau pihak-pihak yang memperoleh lisensi untuk itu.
• Induk perusahaannya secara relatif kecil dengan tiga lapis
manajemen eksekutif (8 petugas), manajerial (23 orang manajer),
dan supervisor ( 80 tenaga supervisi dan foreman).
• Menerapkan Total Quality Control (TQC) ke dalam organisasi secara
keseluruhan.
• Masing-masing memiliki suatu kelompok komite informal Group
Quality Control (GTC) untuk meningkatkan operasi.

KOMPETISI
• Ades, Oasis, Air Sosro telah secara agresif menantang kepemimpinan
Aqua dari pasar dispenser air untuk kantor yang amat
menguntungkan di Jakarta.
• Induk perusahaan Air Sosro mengontrol pasar teh botol di Indonesia
dengan menjual satu juta botol setiap hari dengan membonceng
ketenaran merek Teh Botol Sosro, serta memberikan harga 20% lebih
murah dibanding Aqua.
• Bonaqua, suatu produk dari Coca Cola yang dihargai sama dengan
Aqua, merupakan nama merek internasional yang memiliki sistem
distribusi di Indonesia.
• ABC Pure diproduksi oleh PT. ABC Central Food, suatu distributor
besar dari konsentrat minuman ringan tradisional di Indonesia.

ANALISA STRATEGI - LINGKUNGAN


• Pihak perusahaan melakukan kerjasama dengan PDAM Jaya, untuk
menyalurkan pipa-pipa air minum yang diproduksinya, untuk
melakukan pengepakan & pendistribusian. Dengan demikian air
minum harganya dapat lebih murah.
• Pihak perusahaan bekerja sama dengan hotel-hotel kelas satu untuk
mengoperasikan sistem-sistem air bersih shg dengan demikian para
tamu dapat meminum air langsung dari keran.
• Mengemas air minum dalam kontiner/kemasan yang mampu di daur
ulang (recycleable) & mampu dihancurkan (crushable).
• Bekerjasama dengan pengrajin untuk mendaur ulang kemasan yang
kosong untuk dijadikan hasil seni maupun barang yg bermanfaat
untuk kehidupan sehari-hari.

Jadi, proses kepemimpinan yang efektif dalam mencapai tujuan dan sasaran
organisasi dapat menyangkut hal-hal sebagai berikut:

1. Memberdayakan lebih baik daripada hanya mendelegasikan.


2. Milikilah keberanian memimpin orang-orang dengan bertanggung jawab.
3. Bergaul dengan para pemimpin sesering mungkin. Rancangan sebuah
rencana sangat diperlukan untuk mengembangkan organisasi
4. Menjadi contoh yang baik adalah lebih baik daripada seorang pemberi
nasehat.
5. Seorang pemimpin yang luar biasa adalah pemimpin yang membawa
orang-orang biasa melakukan pekerjaan yang luar biasa.
6. Salah satu karakteristik kepemimpinan yang layak adalah bahwa para
pemimpin dituntut lebih banyak daripada pengikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Siagian, Sondang P. Teori dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta: PT Rineka Cipta, 1994.
Griffin, Ricky W. Manajemen. Jil 2. Jakarta: Erlangga, 2004.
Yukl, Gary A. Kepemimpinan Dalam Organisasi. Jakarta: Prenhallindo, 1998.
Richard, L.Daft. Manajemen. Jil 2. Jakarta: Erlangga, 2007.
Winardi. Manajemen Personalia. Bandung: Abardin, 1990.
Sumber Lain

http://www.presentationsupport.com/peters/apakah_komunikasi_efektif_itu.htm
http://getuk.wordpress.com/2006/12/22/aqua-golden-mississippi-2/
http://www.sinarharapan.co.id/ceo/2005/0124/ceo1.html

Anda mungkin juga menyukai