Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEPERAWATAN

TERHADAP ANAK L. DENGAN GASTROENTERITIS

A. PENGKAJIAN
Data subyektif
1. Biodata klien
Nama : An. L
Umur : 18 bulan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Kota Baru 2.

Biodata orang tua


Nama ibu : Ny. s
Umur :35 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Kota baru 2

Nama ayah : Tn. I


Umur :37 tahun
Agama : Islam
Pendidikan :SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Kota baru 2

2. Keluhan utama : Ibu mengatakan anaknya mencret lebih dari 3 x dengan konsistensi cair
ada ampas sehingga anak rewel (suka menangis)
3. Riwayat penyakit dahulu .
Ibu klien mengatakan anaknya penah menderita mencret seperti ini, tapi tidak terlalu parah
makan obat dari warung saja sudah sembuh, itu terjadi+ 6 bulan yang lalu
4. Riwayat penyakit keluaga
Dalam keluarga saat ini tidak ada yang menderita sakit dengan penyakit
yang sama.
5. Riwayat alergi.
Ibu klien mengatakan anaknya tidak cocok kalau minum susu kaleng cair (milk) tapi kalau
makanan tidak ada yang membuat alergi (sakit)
6. Riwayat psikososial
Sebelumnya anak lincah suka bermain, namun pada saat ini anak rewel, gelisah dan suka
menangis.
Saat anaknya sakit, ibunya segera membawanya berobat ke Puskesmas Satelit
Menurut ibu anak tersebut, ia kurang mengerti tentang penyakit anaknya.
7. Pola kehidupan sehari – hari :
a. Nutrisi :
Sebelum sakit
Ibu klien mengatakan klien maan 3 x sehari dengan porsi sedang
Saat sakit
Ibu klien mengatakan klien anaknya tidak nafsu makan (tidak menghabiskan porsinya)
+ 4 sendok makan 1 x makan
b. Eliminasi
Sebelum sakit
Ibu klien mengatakan kalau anaknya BAB 1 kali perhari dan BAK 5-6 kali perhari
Selama sakit
Ibu klien mengatakan kalau anaknya BAB 5x perhari dan BAK 4-5 kali perhari
c. Aktivitas
Sebelum sakit
Ibu klien mengatakan kalau anaknya adalah anak yang aktif, bermain bersama teman –
teman sebayanya dan jarang rewel
Selama sakit
Ibu klien mengatakan kalau anaknya menjadi pendiam dan rewel
d. Personal higiene
Sebelum sakit
Klien mandi 2 kali perhari dan ganti celana dalam dan poopok tiap kali basah
Selama sakit
Klien mandi 1 kali perhari dan ganti celana dalam dan popok tiap kali basah
Data Objektif
Pemeriksaan fisik
• Keadaan umum : lemah, gelisah, rewel
• Kesadaran : menurun
• Suhu : 37.5oC
• Nadi : 85x/mnt
• Pulse : 35x/mnt
• BB : 7.8 kg
• TB : 71 cm
• Kepala : ubun – ubun tidak cekung
• Rambut : Distribusi merata, bersih dan tidak rontok
• Mata :Bentuk mata simetris, konjungtiva anemis sklera an ikterik,
agak cekung
• Hidung : tidak ada kelainan
• Telinga :Bersih, simetris dan tidak ada kelainan
• Mulut : mukosa mulut kering
• Dada : tidak terdapat kelainan
• Abdomen
Inspeksi :simetris, tidak ada pembengkakan
Auskultasi : bising usus 25x/mnt
Perkusi : Timpani
Palpasi
Turgor : elastis
Anogenital : terlihat kemerahan
Ekstrimitas:
Atas : tidak ada kelainan
Bawah : tidak ada kelainan

B. Diagnosa Keperawatan
• Kekurangan volume cairan b.d kehilangan berlebihan melalui feses dan muntah serta
intake terbatas (mual).
• Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d gangguan absorbsi nutrien dan
peningkatan peristaltik usus.
• Nyeri (akut) b.d hiperperistaltik, iritasi fisura perirektal.
• Kecemasan keluarga b.d perubahan status kesehatan anaknya
• Kurang pengetahuan keluarga tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan terapi b.d
pemaparan informasi terbatas, salah interpretasi informasi dan atau keterbatasan kognitif.
• Kecemasan anak b.d perpisahan dengan orang tua, lingkungan yang baru.

C. PLANNING

Dx.1 Kekurangan volume cairan b/d kehilangan berlebihan melalui feses dan muntah serta
intake terbatas (mual).

Tujuan : Kebutuhan cairan akan terpenuhi dengan kriteria tidak ada tanda-tanda dehidrasi

Intervensi

1. Memberikan cairan oral dan parenteral sesuai dengan program rehidrasi.


2. Memantau intake dan output.
3. Mengkaji tanda vital, tanda/gejala dehidrasi dan hasil pemeriksaan laboratorium.
4. Berkolaborasi pelaksanaan terapi definitif.

Dx.2 : Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d gangguan absorbsi nutrien dan
peningkatan peristaltik usus.

Tujuan : Kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan kriteria terjadi peningkatan berat badan
Intervensi

1. Mempertahankan tirah baring dan pembatasan aktivitas selama fase akut.


2. Pertahankan status puasa selama fase akut (sesuai program terapi) dan segera mulai
pemberian makanan per oral setelah kondisi klien mengizinkan.
3. Membantu pelaksanaan pemberian makanan sesuai dengan program diet.
4. Kolaborasi pemberian nutrisi parenteral sesuai indikasi
Dx.3 :Nyeri (akut) b/d hiperperistaltik, iritasi fisura perirektal.
Tujuan : Nyeri berkurang dengan kriteria tidak terdapat lecet pada perirektal.

Intervensi

1. Mengatur posisi yang nyaman bagi klien, misalnya dengan lutut fleksi.
2. Melakukan aktivitas pengalihan untuk memberikan rasa nyaman seperti masase
punggung dan kompres hangat abdomen.
3. Membersihkan area anorektal dengan sabun ringan dan air setelah defekasi dan berikan
perawatan kulit.
4. Berkolaborasi pemberian obat analgetika dan atau antikolinergik sesuai indikasi.
5. Mengkaji keluhan nyeri dengan Visual Analog Scale (skala 1-5), perubahan
karakteristik nyeri, petunjuk verbal dan non verbal.

Dx.4 :Kecemasan keluarga b/d perubahan status kesehatan anaknya.


Tujuan :Keluarga mengungkapkan kecemasan berkurang.

Intervensi

1. Mendorong keluarga klien untuk membicarakan kecemasan dan berikan umpan balik
tentang mekanisme koping yang tepat.
2. Menekankan bahwa kecemasan adalah masalah yang umum terjadi pada orang tua
klien yang anaknya mengalami masalah yang sama.
3. Menciptakan lingkungan yang tenang, tunjukkan sikap ramah tamah dan tulus dalam
membantu klien.

Dx.5 : Kurang pengetahuan keluarga tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan terapi b/d
pemaparan informasi terbatas, salah interpretasi informasi dan atau keterbatasan kognitif.

Tujuan : Keluarga akan mengerti tentang penyakit dan pengobatan anaknya, serta mampu
mendemonstrasikan perawatan anak di rumah.

Intervensi
1. Mengkaji kesiapan keluarga klien mengikuti pembelajaran, termasuk pengetahuan tentang
penyakit dan perawatan anaknya.
2. Menjelaskan tentang proses penyakit anaknya, penyebab dan akibatnya terhadap
gangguan pemenuhan kebutuhan sehari-hari aktivitas sehari-hari.
3. Menjelaskan tentang tujuan pemberian obat, dosis, frekuensi dan cara pemberian serta
efek samping yang mungkin timbul.
4. Menjelaskan dan tunjukkan cara perawatan perineal setelah defekasi.

Dx. 6 : Kecemasan anak b.d Perpisahan dengan orang tua, lingkugan yang baru
Tujuan : Kecemasan anak berkurang dengan kriteria memperlihatkan tanda-tanda kenyamanan
Intervensi

1. Menganjurkan pada keluarga untuk selalu mengunjungi klien dan berpartisipasi dalam
perawatn yang dilakukan.
2. Memberikan sentuhan dan berbicara pada anak sesering mungkin.
3. Melakukan stimulasi sensory atau terapi bermain sesuai dengan ingkat perkembangan
klien

Anda mungkin juga menyukai