Anda di halaman 1dari 3

Majalah Tempo Online

HOME 22 NOVEMBER 2010 ENGLISH CARI BERITA

English Edition Koran Tempo PDAT Photostock U-Mag Ruang Baca Blog Jurnalisme Publik iTempo Video Audio
Infografis

Halaman Utama Ekonomi Gaya Hidup Hukum Internasional Laporan Utama Nasional Opini Prelude Sains

Selingan Seni Tokoh Arsip

22 NOVEMBER 2010
Selamat Datang Roket Militer Lokal
Dr Soewarto Hardhienata meninggalkan Pusat Latihan Tempur TNI di Baturaja, Palembang, pukul 13.30
WIB, dua pekan silam dengan hati lega. Setengah jam sebelumnya, empat roket yang menjadi proyek
gabungan beberapa lembaga penting, termasuk Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan),
tempatnya bekerja sebagai Deputi Kepala Bidang Teknologi Dirgantara, kembali sukses diuji coba.

Roket-roket berjangkauan 14 kilometer dan berdiameter 12,2 sentimeter itu semuanya bisa diluncurkan dan
mengenai sasaran pada akhir pekan itu. Keberhasilan ini tidak hanya membuat proyek semakin mencorong
di depan anggota kabinet yang hadir, termasuk Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro serta Menteri
Riset dan Teknologi Suharna Surapranata, tapi juga menjadi tonggak penting.

"Ini untuk pertama kalinya roket Lapan diberi hulu ledak," kata Soewarto. Sebelumnya, roket-roket buatan
Lapan cenderung hanya untuk kepentingan riset. Belum ada roket yang benar-benar dimanfaatkan. Setelah
sukses uji coba mutakhir itu, Kementerian Pertahanan pun mengumumkan akan memasang roket bernama
R-Han 122 di kapal-kapal tempur Indonesia dan ditargetkan pada 2014 sudah diproduksi 500 buah.

Proyek pembuatan roket ini relatif cepat, hanya sekitar tiga tahun. "Ini proyek kolaborasi, jadi cepat," kata Dr
TEMPO|interaktif
Timbul Siahaan, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pertahanan
di Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan.
NASIONAL
Beberapa lembaga negara memang sudah memiliki teknologinya. Lapan memiliki teknologi roket, Pindad
sudah puluhan tahun berpengalaman di bidang pembuatan hulu ledak, serta PT Dirgantara Indonesia Sel Gayus Satu
memiliki fasilitas dan berpengalaman membuat torpedo. Semuanya bergabung. "Kalau dari awal (penelitian Blok dengan
sendiri), tidak akan cukup waktunya," kata Timbul.
Anggodo,
Roket R-Han 122-yang berarti roket pertahanan berdiameter 122 milimeter-merupakan turunan roket Lapan Bachtiar dan
RX-120. Roket Lapan ini sedikit diperbesar dengan alasan sederhana. "Kalau di militer ada standar roket
Sujudi
122," kata Soewarto. Salah satu roket seukuran yang digunakan Indonesia adalah roket yang diluncurkan
dari RM-70 Grad, peluncur roket buatan Republik Cek.
BUKU
Dalam dunia militer, roket seukuran ini disebut roket artileri karena fungsinya persis seperti meriam:
menyapu pasukan musuh. Di "kelas" berikutnya, roket jarak menengah dan antarbenua. Sejumlah negara-di Dunia Nyai,
Asia bukan hanya Jepang, India, atau Cina, melainkan juga Iran dan Korea Utara-sudah mampu
Dunia Sangsai
memproduksi roket berjangkauan ratusan kilometer. Indonesia saat ini sedang dalam taraf pengembangan
dan targetnya pada 2014 sudah memproduksi roket jarak jauh yang tidak hanya bisa membawa bom ke NASIONAL
benua lain, tapi juga satelit ke antariksa (baca "Empat Tahun Lagi"). ALBUM Gayus Siap
Roket R-Han 122 tidak memiliki kendali sendiri dan tanpa sistem navigasi. Untuk mengarahkannya,
Penghargaan
Ditangani KPK
personel yang meluncurkan harus menghitung sudut peluncuran. Akurasinya juga bukan titik, melainkan
area dengan radius sekitar 500 meter. Saat terbang, roket akan meluncur sambil berguling. Ini membuat Angklung
jangkauan roket makin jauh dan terarah.

Dengan sistem ini, roket R-Han 122 menjalani uji coba cukup lama. Tahap awal, setelah desain, seperti
CATATAN
biasa uji coba di darat untuk menguji sistem pendorongnya. Baru kemudian dilakukan uji coba peluncuran
yang sesungguhnya. "Sekitar 25 kali uji coba peluncuran," kata Soewarto, "semuanya sukses."
PINGGIR

Uji coba itu dijalankan di Pameungpeuk dekat Garut, Lumajang di Jawa Timur, serta Baturaja, Palembang. Ibrahim Jemaah Haji
Saat uji coba di Pameungpeuk dan Lumajang, roket diluncurkan ke arah laut. Sayang sekali, saat uji coba Plus Pun
di Lumajang, ada kecelakaan meski bukan oleh roket R-Han 122. Kecelakaan itu mencederai dua warga
Menunggu 30
yang berada di gubuk sekitar lapangan peluncuran. "Kalau roket ini (R-Han 122), tidak ada masalah," kata
Soewarto.
Jam Karena
Garuda
Uji coba berikutnya dilakukan di Baturaja, Palembang. Sebagai roket artileri, roket akan diisi peledak
betulan. Uji coba mesti dilakukan dengan sasaran darat. "Karena harus menguji hulu ledak, tidak bisa di

http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2010/11/22/ILT/mbm.20101122.ILT135148.id.html[23/11/2010 5:18:21]
Majalah Tempo Online

laut," kata Soewarto. Mereka memilih Baturaja karena tempatnya luas, 23 ribu hektare, sehingga relatif
aman jika ada masalah. Uji coba ini juga sukses.

Tapi tim ini tidak puas dengan jangkauan hanya 14 kilometer. Tim sudah mengembangkan R-Han 122
dengan jangkauan 23 kilometer, hampir dua kilometer lebih jauh dari roket RM-70 Grad. Jangkauan lebih
jauh ini dicapai dengan cara sederhana: bahan bakar diperpanjang. Dalam versi sekarang, bahan bakar
memiliki panjang satu meter. Dalam versi selanjutnya, panjangnya sampai dua meter. Versi lebih panjang
Tanggap
ini sudah diuji coba di darat. "Akan segera diuji coba terbang dalam waktu dekat ini," kata Soewarto. Darurat
Mentawai
Proyek lain juga sudah menunggu. "Kita sedang mengembangkan R-Han 200," kata Siahaan. Roket
sebesar itu, menurut Soewarto, mampu menjangkau sekitar 40 kilometer. Diakhiri
Nur Khoiri

Empat Tahun Lagi


Meski menjadi bagian penting dalam proyek R-Han 122 atau R-Han 200 menaikkan gengsi Lembaga
Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), konsentrasi utama lembaga para ahli roket ini adalah
membuat roket yang bisa mengirim satelit ke antariksa. Target Lapan pada 2014: bisa memproduksi roket NASIONAL
bernama RPS-01 untuk mengirim satelit. "Sejauh ini tahap-tahap (ke arah sana) berlangsung baik," kata Dr
Soewarto Hardhienata, Deputi Bidang Teknologi Dirgantara Lapan.
KY akan
Putuskan
Roket itu terdiri atas empat tingkat. Tingkat teratas roket RX-320 yang sudah diproduksi dan sukses diuji
coba Lapan. Tiga tingkat di bawahnya semula direncanakan terdiri atas RX-420 semua plus dua roket
Laporan Panda
pendorong (booster) di kiri-kanan. RX-420 sudah sukses diuji coba sejak tahun lalu dan menjadi roket Nababan Kamis
terbesar buatan Indonesia.

Tapi sejumlah perhitungan membuat Lapan kemudian mencoba menghilangkan sepasang booster itu.
Salah satu alasannya: kerumitan perhitungan. Jika tenaga dua roket itu tidak benar-benar sama, arah
luncuran bisa kacau, bisa melenceng. Sebagai gantinya, roket tingkat pertama tidak lagi berdiameter 420
milimeter, tapi diperbesar menjadi 550 milimeter. "Bulan depan ini uji statis RX 550 di Pameungpeuk (dekat
Garut)," kata Soewarto. NASIONAL
Ini kemajuan mengingat, sejak 1960-an sampai 2006, Lapan seperti berhenti membuat roket. Mereka
Komisi Yudisial
berkonsentrasi pada urusan seperti pengindraan jarak jauh. Selama empat dekade itu teknologi roket
Indonesia berhenti pada diameter 250 milimeter. Belum
Temukan
Selain mampu membawa satelit, roket empat tingkat berjangkauan hampir 400 kilometer itu bisa diubah
menjadi roket militer. "Muatannya bisa diganti hulu ledak," kata Soewarto.
Kejanggalan
Vonis
NK
Misbakhun

NASIONAL

Di Cipinang,
Gayus
Menempati
Blok Khusus
Koruptor

Penyiksa
Sumiati
Akhirnya
Dijebloskan ke
Penjara

http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2010/11/22/ILT/mbm.20101122.ILT135148.id.html[23/11/2010 5:18:21]
Majalah Tempo Online

INTERNASIONAL

Seorang
Tersangka Nazi
Meninggal
Sebelum
Disidang

OTOMOTIF

New Daihatsu
Terios Keliling
7 Kota di Jawa

NASIONAL

Rabu, DPR
Gelar Uji
Kelayakan Bos
KPK

Top

Majalah Tempo English Edition Koran Tempo PDAT Photostock U-Mag Ruang Baca Blog Jurnalisme Publik iTempo Video Audio Infografis

Nasional Metro Bisnis Olahraga Teknologi Gaya Hidup Seni & Hiburan Internasional Selebritas Kolom

ENGLISH JAPANESE HELP ABOUT US CONTACT COPYRIGHT ©20010 TEMPOINTERAKTIF

http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2010/11/22/ILT/mbm.20101122.ILT135148.id.html[23/11/2010 5:18:21]

Anda mungkin juga menyukai