Kelas : TT3A
NIM : 130903013X
Jumlah maksimum teoritis dalam satu wilayah layanan terisolasi adalah 41:2 = 20-21 kanal. Tetapi
tidak bisa semuanya digunakan, karena diperlukan untuk mengakomodasi daerah layanan sekitarnya,
serta juga untuk jatah gap filler. Gap filler pemancar daya pancar kecil untuk menutup blank spot karena
ada halangan (gunung, gedung tinggi, dsb).
Catatan: Ch.22-25, di beberapa daerah digunakan penyelenggara selular analog NMT-470 (Mobisel).
Perlu dikaji seksama agar tidak interferensi. Hal ini dapat mengurangi jumlah kanal yang dapat
digunakan.
A 22 24 26 28 30 32 34
D 23 25 27 29 31 33 35
B 36 38 40 42 44 46 48
E 37 39 41 43 45 47 39
C 50 52 54 56 58 60 62
F 51 53 55 57 59 61 63
Pengelompokan dasar dalam 6 grup (A,B,C,D,E,F) untuk kebutuhan 7 saluran di tiap wilayah. Untuk
memenuhi kebutuhan lebih dari 7 saluran per wilayah dapat mengambil jatah saluran dari wilayah
tetangga. Konsekuensi logis jika tidak dapat dilakukan pengulangan saluran frekuensi yang sama, akan
mengurangi jatah saluran frekuensi di wilayah tetangga tersebut.
3. Dihitung ERP pemancar yang tidak menyebabkan melebihi batasan yang ditentukan.
Di luar pola dasar (7 kanal utama) - Penambahan kanal untuk pemancar berdaya pancar besar
1. Dalam keadaan yang memaksa di satu wilayah siaran dapat ditambah saluran baru di luar 7 (tujuh)
saluran yang telah direncanakan.
2. Dengan digunakannya saluran yang direncanakan untuk wilayah lain mengakibatkan berkurangnya
jumlah saluran, atau bahkan tidak ada lagi saluran yang bisa digunakan di wilayah tersebut. Hal ini
mengandung konsekuensi bahwa jumlah stasiun pemancar baru yang bisa dibangun di daerah tersebut
akan berkurang dari 7 saluran yang disediakan, sehingga mungkin perlu dilakukan seleksi atau
pertimbangan lain yang lebih luas bagi penyelenggara siaran yang mengajukan usulan baru.
Jabotabek : Group D, E, & F (23, 27, 29, 31, 37, 39, 41, 43, 45, 47, 49, 51, 53, 57)
Bandung : Group B & C (36, 38, 40, 42, 44, 46, 48, 50, 52, 54, 56, 58, 60, 62)