B, katanya, adalah bekerja. Betul juga, mana ada sukses tercapai tanpa kerja. Ap
a yang bisa kita dapat kalau cuma berdiam diri saja. Apalagi bagi kita yang oran
g biasa sudah tentu harus bersaing untuk mendapat kualitas kehidupan yang baik.
Sedikit sekali di dunia ini orang beruntung yang sejak lahir sudah bergelimang h
arta warisan. Tetapi, sebanyak apapun yang dimilikinya tentu mulanya adalah hasi
l kerja keras orang tuanya.
C adalah cita-cita. Benar, teman tadi menyebut cita-cita sebagai salah satu fakt
or penting untuk sukses. Cita-cita juga berarti mimpi. Untuk apa Anda giat beker
ja setiap hari? Anda bisa mempunyai sederet jawaban. Paling sederhana tentu untu
k memperoleh peghasilan untuk menghidupi keluarga.
Namun mimpi Anda pasti tak sampai di situ. Mungkin Anda mengincar promosi pada s
uatu waktu tertentu. Mungkin juga Anda ingin pekerjaan Anda bisa membawa manfaat
orang banyak, atau Anda bekerja demi masa depan anak-anak agar punya kesempatan
yang jauh lebih hebat dari bapak-ibunya.
Cita-cita, keinginan, dan mimpi itu gratis. Anda boleh bercita-cita apa saja dan
tak akan ada yang bisa mencurinya. Namun mimpi yang disarankan adalah yang tak
muluk-muluk sehingga sulit dicapai. Sebaiknya mimpi Anda konkrit dan dapat diilu
strasikan. Misalnya, dalam tempo tiga tahun membeli rumah yang lebih besar dan w
ah, mobil model tertentu bahkan naik haji di tahun depan.
''Ini serius,'' kata teman tadi ketika menjabarkan tentang perlunya cita-cita da
n mimpi. Dia benar karena memang benda apapun yang terjadi di depan kita awalnya
tercipta dari mimpi. Apa jadinya kalau Bell tak bermimpi dapat bicara dengan or
ang yang berada jauh dari lokasi dia.
Lalu apakah D? Nah! Ini yang menarik dan klop dengan masa-masa kita yang sedang
banyak mengisi waktu dengan ibadah mumpung sedang puasa Ramadhan. Yang dimaksud
D ternyata doa. Kita jelas setuju dengan itu. Kita sama-sama paham bahwa sehebat
-hebatnya perusahaan tempat kita bekerja dan sekeras apapun kita bekerja, mimpi
yang sebesar apa juga tak akan menjadi nyata bila Yang Maha Kuasa belum mengabul
kan. Karena sebaiknya memang untuk menuju sukses kita melibatkan Tuhan. Bentukny
a berupa doa dan ibadah yang lain.
Jangan sampai sukses kita menjadi nihil karena kita tak melengkapi doa seperti r
umus sukses tadi. Kalau kata ahli gizi dan kesehatan bagaimana Anda adalah apa y
ang dimakan, dan kata orang bijak Anda adalah apa yang dibaca, maka di sini kita
mungkin bisa katakan apa yang capai adalah bagaimana upaya dan doa Anda sendiri
.
Sukses bisnis Anda adalah buah kerja Anda mewujudkan mimpi dan doa Anda. Dan, it
ulah sukses yang sejati.
*) anggota Badan Pertimbangan Pendidikan Indonesia