Anda di halaman 1dari 1

c c


c

Pada zaman dahulu kala, ada seorang petani. Dia hidup bersama istrinya
disebuah desa.
Dia mempunyai seekor angsa yang gemuk dan menyenangkan yang bertelur
emas setiap harinya. Dan kemudian petani itu menjadi sangat kaya dan hidup bahagia.
Namun, dia kemudian menjadi tamak dan ingin menjadi orang yang paling kaya di
daerahnya.
Pada suatu hari petani tersebut ingin memperolaeh semua telur emas itu. Dia
memikirkan hal itu selama beberapa hari dan kemudian membuat sebuah rencana.
Tanpa diminta pertimbangan istrinya, dia memutuskan untuk membunuh angsanya dan
mengambil semua telur emasnya.
Pada hari berikutnya, ketika masih sangat pagi, angsa sudah bertelur emas
sebagaimana biasanya. Kemudian, petani itu dengan bodoh menangkap angsa dan
memegang lehar angsa dengan pisau besar yang tajam. Darah berceceran di sekeliling
rumah. Petani itu memotong tubuh angsa lemah tersebut dan membedah tubuhnya
untuk mendapatkan telur emas yang ada didalamnya.
Tetapi sial! tidak ada telur di dalam tubuhnya. Dengan membunuh angsanya,
petani itu telah menghilangkan sebuah telur emas setiap harinya. Petani itu kemudian
menarik rambutnya sendiri, memukul dadanya karena putus asa dan menyesal. Tetapi
apalah gunanya menyesali semua yang telah terjadi?
Pada hari-hari berikutnya petani itu membelanjakan uangnya, lama kemudian
uangnya habis dan dia menjadi orang yang paling miskin.

‘       

   

Anda mungkin juga menyukai