Syawal Propossal
Syawal Propossal
Syawal Propossal
PENDAHULUAN
21,era globalisasi yang penuh tantangan yang meminta manusia indonesia berkualitas
manusia indonesia yang tangguh, berwawasan, unggul dan termpil. Sumber daya
pendidikan dan pengajaran disekolah Bab IX Pasal 35, yaitu:” Standar Nasional
pendidikan terdiri dari atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga
Untuk mencapai tujuan tersebut perlu adanya perhatian kepala sekolah yaitu
dengan melengkapi fasilitas dan peralatan yang memadai serta guru yang
1
daya manusia yang berkualitas, karena bagaimanapun baiknya program pendidikan
jasmani dirancang serta tersedianya guru pendidikan jasmani yang professional, bila
tidak ada alat dan fasilitas yang memadai tersedia disekolah maupun disekitarnya,
tidak memadai karena terlihat dari kurangnya peralatan olahraga dan keadaan
beberapa lapangan yang rusak sehingga mengganggu siswa untuk berolahraga secara
maksimal.
sebagai pelarian atau untuk menghilangkan kebosanan yang dihadapi apabila mereka
Bila alat dan fasilitas telah tersedia disinilah peran guru sebagai peserta
didik dituntut untuk mampu memgelola proses belajar mengajar yang dapat
memberikan rangsangan kepada siswa sehingga timbul minat untuk belajar. Dengan
adanya minat, situasi belajar mengajar akan menjadi efektif, karena minat merupakan
faktor utama yang menentukan derajat keaktifan belajar siswa. Minat yang tinggi
akan membuat siswa menjadi aktif dalam proses belajar mengajar pendidikan jasmani
Minat yang tinggi pada siswa akan membuat siswa berusaha keras
2
melakukan kegiatan olahraga yang akhirnya akan menghambat tercapainya sumber
daya manusia yang berkualitas sebagaimana yang tertuang dalam tujuan pendidikan
siswa untuk menyukai pelajaran pendidikan jasmani harus dilaksanakan dengan baik.
Keinginan siswa untuk belajar pendidikan jasmani yang dilakukan melalui kegiatan
olahraga harus selalu diawasi, diamati dan diarahkan dalam rangka terciptanya situasi
B. Identifikasi Masalah
Mengingat minat merupakan hal yang memang ada pada diri seseorang dan
berdasarkan uraian diatas, maka perlu kiranya ditumbuhkan pada diri siswa, oleh
Pekanbaru ?
Pekanbaru ?
3
e) Sejauh mana tingkat keprofesian tenaga pengajar ?
C. Pembatasan Masalah
penulis membatasi masalah yang diteliti pada penelitian yang diarahkan kepada:
D. Perumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
b) Untuk mengetahui apakah sarana dan praasarana yang tersedia telah memadai
atau belum
F. Manfaat Penelitian
4
b) Sebagai bahan masukan bagi instansi yang bersangkutan dalam upaya
c) Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lain yang mengambil masalah yang
sama.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Hakikat Minat
1. Pengertian Minat
bila dikaitkan dengan aktivitas seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Minat yang
ada pada diri seseorang akan memberi gambaran dalam aktivitas untuk mencapai
suatu tujuan.
yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Beberapa pengertian minat
antara lain:
dipakai oleh orang selama ini dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar
siswa dalam bidang-bidang studi tertentu. Umpamanya, seorang siswa yang menaruh
terhadap materi itulah yang memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat, dan
6
Menurut Slameto (dalam Ahmad Muhajir, 2006:8) minat adalah suatu rasa
lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang
menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri
sendiri dengan suatu diluar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin
besar minat.
Menurut Abu Ahmadi (dalam Ahmad Muhajir, 2006:8) minat adalah sikap
jiwa orang seseorang termasuk ketiga fungsi jiwanya (kognisi, konasi, emosi) yang
tertuju pada sesuatu, dan dalam hubungan itu unsur perasaan yang terkuat.
motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila
mereka bebas memilih. Bila mereka melihat bahwa sesuatu akan menguntungkan
Dari pengertian tetang minat dapat disimpulkan bahwa minat adalah fungsi
kejiwaan untuk merasa tertarik pada obyek baik berupa benda atau hal lain, rasa
tertarik pada suatu obyek tersebut merupakan suatu ketertarikan dari subyek yang
disebabkan unsur-unsur tertentu yang terdapat pada obyek minat, dengan kata lain
minat merupakan sambutan yang sadar yang didasari oleh perasaan positif yang
2. Pentingnya Minat
7
Pada semua usia, minat memainkan peran yang penting dalam kehidupan
seseorang dan mempunyai dampak yang besar atas perilaku dan sikap. Hal ini
terutama pada masa kanak-kanak. Jenis pribadi anak sebagian besar ditentukan oleh
minat menjadi sumber motivasi yang kuat untuk belajar. Anak yang berminat
terhadap suatu kegiatan, baik permainan maupun pekerjaan, akan berusaha lebih
keras untuk belajar dibandingkan dengan anak yang kurang berminat atau merasa
anak sepenuhnya, rangsangan harus diatur supaya bertepatan dengan minat anak. Ini
merupakan “saat siap diajar”yaitu saat anak-anak siap belajar karena mereka berminat
terhadap obyek yang baru dikenalnya sehingga keuntungan dan kepuasan pribadi
intensitas aspirasi anak. Ketika anak mulai berpikir tentang pekerjaan mereka di
masa mendatang misalnya, mereka menentukan apa yang mereka ingin lakukan bila
semakin besar minat mereka terhadap kegiatan, di kelas atau di luar kelas, yang
kegiatan yang ditekuni seseorang. Bila anak-anak berminat pada suatu kegiatan,
pengalaman mereka akan jauh lebih menyenangkan daripada bila mereka merasa
bosan. Lagi pula, jika anak-anak tidak memperoleh kegembiraan suatu kegiatan,
mereka hanya akan berusaha seperlunya saja. Akibatnya, prestasi mereka jauh lebih
rendah dari kemampuan mereka. Ini menjadikan mereka merasa bersalah dan malu
8
sikap ini lebih mengurangi kesenangan mereka pada kegiatan tersebut. Untuk
mengerti peran minat yang penting dalam kehidupan anak, perlu diketahui ciri-ciri
minat anak.
semua bidang berubah selama terjadi perubahan fisik dan mental. Pada waktu
pertumbuhan terlambat dan kematangan dicapai, minat menjadi lebih stabil. Anak
yang berkembang lebih cepat atau lebih lambat dari teman sebayanya. Mereka yang
social karena minat mereka minat anak, sedangkan minat teman sebaya mereka minat
remaja.
Anak-anak tidak dapat mempunyai minat sebelum meraka siap secara fisik
dan mental. Sebagai contoh, mereka tidak dapat mempunyai minat yang sungguh-
sungguh untuk bermain bola sampai mereka memiliki kekuatan dan koordinasi otot
anak-anak maupun dewasa, yang menjadi bagian dari lingkungan anak. Karena
lingkungan anak kecil sebagian besar terbatas pada rumah, minat mereka “tumbuh
9
dari rumah”. Dengan bertambah luasnya lingkup sosial, mereka menjadi tertarik pada
membatasi minat anak. Anak yang cacat fisik misalnya, tidak mungkin mempunyai
minat yang sama pada olahraga seperti teman sebayanya yang perkembangan fisiknya
normal.
Anak-anak mendapat kesempatan dari orang tua, guru, dan orang dewasa
lain untuk belajar mengenai apa saja yang oleh kelompok budaya mereka dianggap
minat yang sesuai dan mereka tidak diberi kesempatan untuk menekuni minat yang
Bobot emosional yang tidak menyenangkan melemahkan minat, dan bobot emosional
10
Cara menemukan minat anak yaitu dengan :
a. Pengamatan kegiatan
kumpulkan atau gunakan dalam aktivitas yang ada unsur spontanitas, kita dapat
b. Pertanyaan
Bila anak terus menerus bertanya mengenai sesuatu, minatnya pada hal
tersebut lebih besar daripada minatnya pada hal yang hanya sekali-kali ditanyakan.
c. Pokok pembicaraan
Apa yang dibicarakan anak dengan orang dewasa atau teman sebaya
memberi petunjuk mengenai minat mereka dan seberapa kuatnya minat tersebut.
d. Membaca
Bila anak-anak bebas memilih buku untuk dibaca atau dibacakan, anak
e. Menggambar spontan
Apa yang digambar atau dilukis anak secara spontan dan seberapa sering
sesuatu.
f. Keinginan
Bila ditanya apa yang diinginkan bila mereka dapat memperoleh apa saja
yang mereka ingini kebanyakan anak dengan jujur akan menyebut hal-hal yang
paling diminati.
11
g. Laporan mengenai apa saja yang diminati
Bila ditanya untuk menyebut atau menulis tiga benda atau lebih yang paling
1993: 115)
5. Aspek-aspek Minat
Semua minat mempunyai dua aspek, yaitu aspek kognitif yang didasarkan
atas konsep yang dikembangkan anak mengenai bidang yang berkaitan dengan minat.
Konsep yang membangun aspek kognitif minat didasarkan atas pengalaman pribadi
dan apa yang dipelajari di rumah, di sekolah, dan di masyarakat, serta dari berbagai
jenis media massa. Aspek afektif atau bobot emosional konsep yang membangun
aspek kognitif minat yang dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan yang
6. Unsur-Unsur Minat
a. Perhatian
aktivitas.
12
Seseorang dikatakan berminat apabila individu disertai adanya perhatian,
yaitu kreatifitas jiwa yang tinggi yang semata-mata tertuju pada suatu objek. Jadi
seseorang yang berminat terhadap sesuatu obyek yang pasti perhatiannya akan
memusat terhadap sesuatu obyek tersebut. Dalam hal ini perhatian ditujukan pada
Perasaan senang terhadap sesuatu obyek baik orang atau benda akan
menimbulkan minat pada diri seseorang, orang merasa tertarik kemudian pada
gilirannya timbul keinginan yang dikehendaki agar obyek tersebut menjadi miliknya.
obyek tersebut.
c. Kemauan
pengendali dari pada keinginan. Kemauan tidak selamanya bebas. Kemauan dapat
bekerja, baik secara paksaan maupun dalam bentuk pilihan sendiri. Kemauan yang
bebas adalah kemauan yang sesuai dengan keinginan diri, sedangkan kemauan yang
terikat adalah kemauan yang ditimbulkan oleh kondisi kebutuhan yang terbatasi oleh
Kemauan yang dimaksud diatas adalah dorongan yang terarah pada tujuan
yang dikehendaki oleh akal pikiran. Dorongan ini akan melahirkan timbulnya suatu
13
perhatian terhadap suatu obyek. Sehingga dengan demikian akan memunculkan minat
7. Macam-macam Minat
dikemukakan bahwa ada tiga cara yang dapat digunakan untuk menentukan minat,
yaitu:
dengan tindakan atau perbuatan, yaitu ikut serta dan berperan aktif dalam suatu
kegiatan, missal: kegiatan olahraga, pramuka dan sebagainya yang menarik perhatian.
sejumlah pertanyaan tertentu atau urutan pilihannya untuk aktivitas tertentu. Minat
14
interest) keduanya merupakan petunjuk yang bermakna dari minat siswa (Sukardi,
1993: 117).
Pada dasarnya belajar tidak akan lepas dari persoalan minat, sebab itu
peristiwa belajar dipandang sebagai suatu fungsi, untuk itulah dalam mencapai tujuan
Disamping itu peran serta orang tua tak kalah pentingnya dalam
membangkitkan minat anak-anak. Hal itu sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh
Orangtua dan guru memikul tanggung jawab bersama yaitu tangung jawab
Dari pendapat ini tampak dengan jelas bahwa masih adanya usaha-usaha
yang dapat dilakukan dalam menumbuhkan minat dari anak, misalnya memberikan
dorongan dan pujian-pujian terhadap anak. Disini jelas ditekankan bahwa minat lebih
1. Faktor-faktor intern
15
Didalam membicarakan faktor intern (dalam) ini, akan dibahas menjadi 3
a. Faktor jasmaniah
1) Faktor kesehatan
2) Cacat tubuh
Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyababkan kurang baik, atau kurang
jasmani.
b. Faktor psikologis
1) Intelegensi
2) Perhatian
16
Perhatian sebagai awal dari pemusatan penghayatan dan pengamatan dari
3) Minat
Minat merupakan dasar dan hasrat berkehendak yang berdaya tarik dan
4) Bakat
diberi isi dan arah, akan membentuk sikap, tindakan dan karya yang
5) Motif
dirinya sesuai dengan dengan potensi-potensi yang ada pada dirinya dan
6) Kematangan
7) Kesiapan
17
Kesiapan sebagai pernyataan kesanggupan dalam kemampuan
memecahkan masalah.
c. Faktor kelelahan
kekacauan substansi sisa pembakaran di dalam tubuh sehingga darah tidak / kurang
2. Faktor-foktor ekstern
menjadi tiga faktor, yaitu: faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyrakat.
a. Faktor keluarga
Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa : cara
kebudayaan.
b. Faktor sekolah
mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa,
18
disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah standar pelajaran diatas
c. Faktor masyarakat
masyarakat.
Belajar akan lebih berhasil bila berhubungan dengan minat, keinginan dan
tujuan siswa. Hal ini terjadi bila banyak hubungan dengan apa yang diperlukan siswa
Bahkan secara sederhana yang dimaksud ialah agar anak-anak belajar jauh
lebih cepat dan lebih baik, apabila pelajaran mereka berkaitan dengan bakat dan
kehidupan mereka pribadi. Untuk membuat siswa itu berminat terhadap olahraga
disekolah, perlu pula didukung dengan fasilitas yang memadai, yang dimaksud
dengan fasilitas disini adalah ruangan untuk melakukan aktivitas jasmani baik berupa
ruangan dalam gedung maupun diluar gedung seperti lapangan atau pekarangan yang
relatif luas. Harus pula tersedia alat dan fasilitas dalam jumlah dan jenis yang
memadai disekolah.
pelajaran pendidikan jasmani, yaitu aktifitas yang ada unsur permainan didalamnya.
Kalau lapangan yang tersedia hanya satu saja, yang harus mengajar siswa terdiri dari
30-50 murid mustahil semua dapat bermain dalam waktu yang sama, terpaksa
sebahagian harus menunggu. Menunggu adalah sesuatu hal yang tidak disenangi
19
tentunya oleh siswa itu sendiri, dan demikian pula bila bola yang tersedia hanya satu
buah, hal ini akan menghambat kemampuan dan bakat yang di miliki oleh siswa
tersebut.
menyediakan berbagai fasilitas olahraga yang dapat dimanfaatkan oleh sekolah dan
minat siswa, diantaranya adalah kurangnya sarana dan prasarana ynag tersedia di
Dari semua uraian jelaslah bahwa ada satu faktor yang masuk ke dalam
setiap proses belajar yang berhasil. Cara yang paling sederhana dan paling dapat
mencapai hal itu, adalah agar kita mempelajari sesuatu yang dirasakannya penting
bagi dirinya dan harus pula tersedia sarana dan prasarana yang memadai dalam
melaksanakan olahraga itu sendiri. Inilah ynag diusahakan oleh sekolah untuk bisa
Beranjak dari uraian diatas, maka dalam penelitaian ini penulis akan melihat
minat belajar siswa SMKN 5 pekanbaru terhadap mata pelajaran pendidikan jasmani.
20
B. Anggapan dasar
1. Minat yang tinggi akan membuat siswa lebih aktif mengikuti proses
proses belajar mengajar lebih lancar dan siswa akan lebih minat untuk
mempelajarinya.
C. Hipotesis
Berdasarkan uraian kajian teoritis dan kerangka berfikir diatas, maka dapat
21
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Jenis penelitian
2. Waktu penelitian
3. Tempat penelitian
22
1. Populasi
populasi penelitian ini terdiri dari pelajar kelas X tahun ajaran 2009-2010 yang terdiri
dari tiga buah lokal. Karena banyaknya populasi dalam penelitian, maka penulis tidak
mengambil kelas XI dan XII, dikarenakan juga kelas XII sudah tamat.
N KELAS JUMLAH
1 X TPTL 1 34
2 X TPTL 2 31
3 X TGB 28
4 X MM 35
5 X TKBB 32
6 X TAV 2 35
7 X TAV 1 35
8 X TPTU 34
9 X TMO 36
1 X TSM 38
1 X GEO 35
1 X TKJ 35
TOTAL 408
2. Sampel
Mengingat dari jumlah populasi yang begitu besar serta keterbatasan waktu,
tenaga dan dana yang tersedia, maka penelitian tidak dilakukan terhadap keseluruhan
populasi yang ada, hanya mengambil 15% dari populasi yang ada.
bahwa :
23
“Apabila subjeknya kurang dari seratus lebih baik di ambil semua sehinga
1. Jenis data
Data yang diambil dalam penelitian ini adalah data yang langsung diambil
dan diperoleh dari sampel yang telah ditetapkan yaitu berupa penyebaran angket dan
2. Sumber data
Sumber data yaitu siswa kelas X SMKN 5 Pekanbaru yang telah dicatat
Metode penelitian yang digunakan dalam hal ini adalah deskriptif, gunanya
1. Observasi
24
2. Angket
3. Perpustakaan
4. Wawancara
D. Instrumen penelitian
adalah agar mengetahui seberapa besar minat siswa kelas X terhadap ata pelajaran
olahraga.
25
pendidikan jasmani dijadikan sebagai bahan rujukan interprestasi data
Rumus :
F
R= x 100%
N
R = Prosentase
F = Frekuensi
N = Sampel
Teknik ini diambil berdasarkan pendapat sujana dan ibrahim (1989 :129)
26
27