DAN NEONATUS
Disusun oleh :
KELOMPOK III
Afnikha Restiyani
Anggun Kusuma Dewi
Caecilia Putri Ratna Sari
Diah Ardi Saputri
Eka Suryani
Fifin Arestiadevi
Kus Indrat Rini
Lena Suri
Siti Rukmanah
Tri Wulan Melasari
Yuni Kartika Sari
Yunita Trisandi
ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS
Proses persalinan terfokus pada ibu tetapi karena proses tersebut merupakan proses
pengeluaran hasil kehamilan (bayi), maka penatalaksanaan suatu persalinan dikatakan berhasil
apabila selain ibunya, bayi yang dilahirkan juga berada dalam kondisi yang optimal.
Memberikan pertolongan dengan segera, aman dan bersih adalah bagian asensial dari asuhan
bayi baru lahir. Sebagian besar kesakitan dan kematian bayi baru lahir disebabkan oleh asfiksia,
hipotermi dan atau infeksi. Kesakitan dan kematian bayi baru lahir dapat dicegah bila asfiksia
segera dikenali dan ditatalaksana secara adekuat, dibarengi pula dengan pencegahan hipotermi
dan infeksi
Siapkan handuk bersih dan kering untuk menyelimuti bayi setelah dimandikan
e. Mandikan bayi secara cepat dengan air bersih dan hangat
f. Segera keringkan bayi dengan menggunakan handuk bersih dan kering
g. Ganti handuk yang basah dan segera selimuti kembali bayi dengan kain atau selimut bersih
dan kering secara longgar. Pastikan bagian kepala bayi ditutupi dengan baik
h. Tempatkan bayi di tempat tidur yang lama dengan ibunya dan anjurkan ibu untuk menyusukan
bayinya.
Tempatkan bayi di lingkungan yang hangat. Idealnya, segera setelah lahir bayi harus
ditempatkan bersama ibunya di tempat tidur yang sama. Menempatkan bayi bersama ibu nya
adalah cara yang paling mudah untuk menjaga bayi agar tetap hangat, mendorong upaya untuk
menyusui dan mencegah bayi terpapar infeksi
5. Pencegahan Infeksl
Bayi baru lahir sangat rentan terhadap infeksi. Saat.melakukan penanganan bayi baru lahir
pastikan untuk melakukan tindakan pencegahan infeksi berikut ini:
a. Cuci tangan secara seksama sebelum dan setelah melakukan penanganan bayi baru lahir
b. Pakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi yang belum dimandikan
c. Pastikan bahwa semua peralatan, termasuk klem gunting dan benang tali pusat telah
didesinfeksi tingkat tinggi atau sterile. Jika menggunakan bola karet penghisap pakai yang bersih
dan baru (Jangan pernah menggunakan boal karet penghisap dari satu bayi ke bayi yang lain)
d. Pastikan bahwa semua pakaian, handuk, selimut serta kain yang digunakan untuk bayi telah
dalam keadaan bersih
e. Pastikan bahwa timbangan, pita pengukur, termometer, steteskope dan benda-benda lainnya
yang akan bersentuhan dengan bayi dalam keadaan bersih (dekontarninasi, cuci, dan keringkan
setiap kali setelah digunakan).
Dalam waktu satu jam setelah kelahiran berikan obat tetes mata /salep pada bayi baru lahir untuk
mencegah oftalmia neonatorum, salep mata yang bisa dipakai yaitu tetrasikilin 1%, larutan perak
nirat 1% atau eritromisin 0,5%. Biarkan obatnya tetap dimata bayi jangan dibersihkan salep atau
obat mata yang berada di sekitar roata.
B. Jadwal Kunjungan Ulang
1. 2 jam setelah persalinan
Bidan melakukan pemantauan terhadap ibu dan bayi terhadap terjadinya komplikasi dan
memberikan penjelasan tentang hal-hal yang mempercepat pemulihan kesehatan ibu dan
membantu ibu untuk memulai pemberian ASI
3. Mengantisipasi masalah
4. Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan
5. Merencanakan Asuhan : sesuai dengan standar pelayanan kebidanan
6. Melaksanakan Rencana Asuhan Persalinan : sesuai standar APN
7. Mengevaluasi keefektifan dari asuhan