Anda di halaman 1dari 8

BADAN PUSAT STATISTIK

No. 71/11/Th. XIII, 5 November 2010

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TRIWULAN III-2010

EKONOMI INDONESIA TRIWULAN III-2010 TUMBUH 5,8 PERSEN

; Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada Triwulan III-2010 meningkat sebesar 3,5 persen
terhadap Triwulan II-2010 (q-to-q). Peningkatan terjadi pada semua sektor ekonomi dengan
pertumbuhan tertinggi di Sektor Pertanian 6,0 persen dan terendah di Sektor Listrik, Gas dan Air
Bersih yaitu 0,1 persen.

; Bila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2009 (y-on-y), PDB Indonesia Triwulan III-2010
ini tumbuh sebesar 5,8 persen, dimana semua sektor tumbuh positif dan tertinggi di Sektor
Pengangkutan dan Komunikasi tumbuh sebesar 13,3 persen.

; Secara kumulatif, pertumbuhan PDB Indonesia hingga Triwulan III-2010 dibandingkan dengan
periode yang sama tahun 2009 (c-to-c) tumbuh sebesar 5,9 persen.

; Besaran PDB Indonesia atas dasar harga berlaku pada Triwulan III-2010 Rp1.654,5 triliun sehingga
kumulatif Triwulan ke III-2010 mencapai Rp4.727,6 triliun.

; Dari sisi penggunaan, pertumbuhan PDB Triwulan III-2010 terhadap triwulan sebelumnya didorong
oleh kenaikan konsumsi pemerintah yang tumbuh sebesar 12,6 persen, pembentukan modal tetap
bruto (PMTB) sebesar 7,0 persen, ekspor sebesar 6,0 persen, dan konsumsi rumah tangga sebesar
2,0 persen. Sementara impor tumbuh 2,2 persen dibanding triwulan sebelumnya.

; Pertumbuhan PDB penggunaan Triwulan III-2010 dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun
2009 (5,8 persen) ditopang oleh pertumbuhan PMTB sebesar 8,9 persen, konsumsi rumah tangga
sebesar 5,2 persen, konsumsi pemerintah sebesar 3,0 persen, dan ekspor sebesar 11,3 persen.
Sedangkan impor juga tumbuh 11,0 persen dibanding triwulan yang sama tahun 2009.

; Struktur perekonomian Indonesia secara spasial pada Triwulan III-2010 masih didominasi oleh
kelompok provinsi di Pulau Jawa yang memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto
sebesar 57,6 persen, kemudian diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 23,7 persen, Pulau Kalimantan
9,2 persen, Pulau Sulawesi 4,6 persen, dan sisanya 4,9 persen di pulau-pulau lainnya.

Berita Resmi Statistik No. 71/11/Th. XIII, 5 November 2010 1


I. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-2010
Kinerja perekonomian Indonesia pada Triwulan III-2010 yang digambarkan oleh Produk Domestik
Bruto (PDB) atas dasar harga konstan meningkat sebesar 3,5 persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya.
Kenaikan ini lebih besar dibandingkan dengan kenaikan Triwulan II-2010 yang mencapai 2,8 persen. Jika
dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya (y-on-y), pertumbuhan PDB Indonesia pada
Triwulan III-2010 mencapai 5,8 persen (tabel 1).
Pada semua sektor perekonomian Indonesia pada Triwulan III-2010 mengalami peningkatan
pertumbuhan. Dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q), pertumbuhan terbesar terjadi pada Sektor
Pertanian sebesar 6,0 persen, terutama karena terjadinya pertumbuhan yang cukup tinggi pada Subsektor
Perkebunan 22,7 persen. Selanjutnya, Sektor Pengangkutan dan Komunikasi tumbuh 5,1 persen, Sektor
Konstruksi tumbuh 4,3 persen, Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran tumbuh 3,9 persen, Sektor
Pertambangan dan Penggalian tumbuh 3,6 persen, Sektor Industri Pengolahan tumbuh 2,6 persen, Sektor
Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan tumbuh 1,7 persen, Sektor Jasa-jasa tumbuh 1,1 persen, dan
Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih tumbuh 0,1 persen.

Tabel 1
Laju Pertumbuhan PDB Menurut Lapangan Usaha
(persen)

Triw II-2010 Triw III-2010 Triw III-2010 Triw I s/d III 2010 Sumber
Lapangan Usaha Terhadap Terhadap Terhadap Terhadap Pertumbuhan
Triw I-2010 Triw II-2010 Triw III-2009 Triw I s/d III 2009 y-on-y
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 3,4 6,0 1,8 2,6 0,3
2. Pertambangan dan Penggalian 2,5 3,6 2,8 3,3 0,2
3. Industri Pengolahan 2,1 2,6 4,1 4,0 1,0
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 4,6 0,1 3,2 5,2 0,0
5. Konstruksi 2,1 4,3 6,4 6,8 0,4
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 3,0 3,9 8,8 9,3 1,5
7. Pengangkutan dan Komunikasi 5,0 5,1 13,3 12,8 1,2
8. Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 1,3 1,7 6,3 5,9 0,6
9. Jasa-jasa 3,7 1,1 6,4 5,4 0,6

PDB 2,8 3,5 5,8 5,9 5,8


PDB Tanpa Migas 2,9 3,6 6,2 6,3

PDB Triwulan III-2010 bila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya
(mencerminkan perubahan tanpa dipengaruhi oleh faktor musim) juga menunjukkan peningkatan pada semua
sektor. PDB meningkat 5,8 persen (y-on-y) terutama dipengaruhi oleh kenaikan Sektor Pengangkutan dan
Komunikasi 13,3 persen. Sektor lainnya yang mengalami peningkatan, yaitu Sektor Perdagangan, Hotel dan
Restoran 8,8 persen, Sektor Jasa-jasa 6,4 persen, Sektor Konstruksi 6,4 persen, Sektor Keuangan, Real Estat
dan Jasa Perusahaan 6,3 persen, Sektor Industri Pengolahan 4,1 persen, Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih
3,2 persen, Sektor Pertambangan dan Penggalian 2,8 persen, dan Sektor Pertanian 1,8 persen. Pertumbuhan

2 Berita Resmi Statistik No. 71/11/Th. XIII, 5 November 2010


PDB tanpa migas pada Triwulan III-2010 mencapai 6,2 persen (y-on-y), lebih tinggi dibandingkan dengan
pertumbuhan total PDB keseluruhan yang besarnya 5,8 persen.
Secara kumulatif besaran PDB Indonesia hingga Triwulan III-2010 dibandingkan dengan PDB
pada periode yang sama tahun 2009 (c-to-c) tumbuh sebesar 5,9 persen yang dipengaruhi oleh pertumbuhan
semua sektor. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi tumbuh 12,8 persen, Sektor Perdagangan, Hotel dan
Restoran 9,3 persen, Sektor Konstruksi 6,8 persen, Sektor Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 5,9
persen, Sektor Jasa-jasa 5,4 persen, Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih 5,2 persen, Sektor Industri Pengolahan
4,0 persen, Sektor Pertambangan dan Penggalian 3,3 persen, dan Sektor Pertanian 2,6 persen.
Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran merupakan sumber pertumbuhan ekonomi terbesar pada
Triwulan III-2010 bila dibandingkan dengan Triwulan III-2009 (y-on-y) dengan besaran sumber
pertumbuhan 1,5 persen. Sektor lain yang sumber pertumbuhannya cukup besar pada Triwulan III-2010 (y-
on-y) yaitu Sektor Pengangkutan dan Komunikasi (1,2 persen), Sektor Industri Pengolahan (1,0 persen),
Sektor Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan (0,6 persen), Sektor Jasa-jasa (0,6 persen). Sementara
sektor-sektor lainnya memiliki sumber pertumbuhan di bawah 0,5 persen.

II. Nilai PDB Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000 Triwulan III-2010
Pada Triwulan I-2010, PDB atas dasar harga berlaku mencapai Rp1.498,3 triliun, Triwulan
II Rp1.574,8 triliun dan Triwulan III Rp1.654,5 triliun atau hingga Triwulan III nilainya mencapai
Rp4.727,6 triliun. Bila PDB ini dinilai dengan harga pada tahun 2000 (tahun dasar), maka Triwulan I-
2010 mencapai Rp558,1 triliun, Triwulan II Rp573,8 triliun dan Triwulan III Rp593,6 triliun atau nilai
total untuk ketiga triwulan tersebut mencapai Rp1.725,5 triliun.
Berdasarkan Tabel 2, sektor ekonomi yang menunjukkan nilai tambah bruto atas dasar harga
berlaku terbesar pada Triwulan III-2010 adalah Sektor Industri Pengolahan yang mencapai Rp403,2
triliun atau sebesar 24,4 persen dari total PDB, kemudian Sektor Pertanian Rp272,1 triliun
(16,5 persen), Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Rp232,0 triliun (14,0 persen), Sektor
Pertambangan dan Penggalian Rp180,1 triliun (10,9 persen), dan Sektor Konstruksi sebesar Rp170,8
triliun (10,3 persen). Selanjutnya, Sektor Jasa-jasa Rp164,4 triliun (9,9 persen), Sektor Keuangan, Real
Estat dan Jasa Perusahaan Rp113,9 triliun (6,9 persen), Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Rp104,8
triliun (6,3 persen), dan terkecil adalah Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih Rp13,2 triliun (0,8 persen).
PDB menurut harga konstan 2000, sektor-sektor dengan konstribusi yang relatif besar pada Triwulan
III-2010 antara lain: Sektor Industri Pengolahan Rp150,7 triliun, Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran
Rp102,6 triliun, Sektor Pertanian Rp83,4 triliun, Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Rp55,9 triliun,
Sektor Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan Rp55,9 triliun, dan Sektor Jasa-jasa Rp54,9 triliun.
Sektor ekonomi lainnya masing-masing bernilai di bawah Rp50,0 triliun.

Berita Resmi Statistik No. 71/11/Th. XIII, 5 November 2010 3


Tabel 2
PDB Menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000
(triliun rupiah)

Harga Berlaku Harga Konstan 2000


Lapangan Usaha
Triw II-2010 Triw III-2010 Triw II-2010 Triw III-2010
(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 249,3 272,1 78,6 83,4


2. Pertambangan dan Penggalian 174,4 180,1 46,0 47,6
3. Industri Pengolahan 390,4 403,2 146,9 150,7
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 12,7 13,2 4,5 4,5
5. Konstruksi 159,9 170,8 36,6 38,1
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 218,2 232,0 98,8 102,6
7. Pengangkutan dan Komunikasi 97,8 104,8 53,2 55,9
8. Keuangan, Real estat dan Jasa Perusahaan 110,0 113,9 54,9 55,9
9. Jasa-jasa 162,1 164,4 54,3 54,9

PDB 1 574,8 1 654,5 573,8 593,6


PDB Tanpa Migas 1 448,7 1 533,8 538,5 558,0

III. Struktur PDB Menurut Lapangan Usaha Triwulan III Tahun 2009 dan 2010
Pada PDB Indonesia atas dasar harga berlaku Triwulan III-2010, peranan Sektor Industri
Pengolahan dan Sektor Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan sedikit menurun bila dibandingkan
dengan peranannya pada Triwulan III-2009. Sebaliknya beberapa sektor mengalami peningkatan
peranan pada Triwulan III-2010 yaitu Sektor Pertanian, Sektor Pertambangan dan Penggalian, Sektor
Konstruksi, Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, dan Sektor Pengangkutan dan Komunikasi
masing-masing menjadi sebesar 16,5 persen, 10,9 persen, 10,3 persen, 14,0 persen, dan 6,3 persen.
Peranan sektor-sektor tersebut pada Triwulan II dan III-2010 dan Triwulan II dan III-2009 secara rinci dapat
dilihat pada Tabel 3.

4 Berita Resmi Statistik No. 71/11/Th. XIII, 5 November 2010


Tabel 3
Struktur PDB Atas Dasar Harga Berlaku
Menurut Lapangan Usaha Triwulan II dan III Tahun 2009-2010
(persen)

Triwulan II Triwulan III


Lapangan Usaha
2009 2010 2009 2010
(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 15,6 15,8 16,4 16,5


2. Pertambangan dan Penggalian 10,2 11,1 10,6 10,9
3. Industri Pengolahan 26,2 24,8 26,0 24,4
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 0,9 0,8 0,8 0,8
5. Konstruksi 9,8 10,2 9,9 10,3
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 13,0 13,8 13,2 14,0
7. Pengangkutan dan Komunikasi 6,2 6,2 6,2 6,3
8. Keuangan, Real estat dan Jasa Perusahaan 7,2 7,0 7,0 6,9
9. Jasa-jasa 10,9 10,3 9,9 9,9

PDB 100,0 100,0 100,0 100,0


PDB Tanpa Migas 92,0 92,0 91,5 92,7

Secara total peranan sektor ekonomi tanpa migas dalam penciptaan PDB Indonesia cenderung
menunjukkan pola triwulan yang berbeda antara tahun 2009 dan 2010. Sebagaimana dapat dilihat pada
tabel 3 di atas, peranan PDB tanpa migas dari Triwulan II-2010 ke Triwulan III-2010 naik dari 92,0
persen menjadi 92,7 persen, sementara Triwulan II-2009 ke Triwulan III-2009 turun dari 92,0 persen menjadi
91,5 persen.

IV. PDB Menurut Penggunaan Triwulan III-2010


Dilihat dari sisi penggunaan, komponen PDB Indonesia berupa pengeluaran konsumsi rumah
tangga atas dasar harga konstan 2000 meningkat dari Rp324,2 triliun pada Triwulan II-2010 menjadi
Rp330,7 triliun pada Triwulan III-2010 atau tumbuh secara riil sebesar 2,0 persen. Sedangkan
pengeluaran konsumsi rumah tangga atas dasar harga berlaku naik dari Rp891,1 triliun pada Triwulan
II-2010 menjadi Rp936,0 triliun pada Triwulan III-2010.
Pertumbuhan komponen pengeluaran konsumsi pemerintah dibandingkan dengan Triwulan II-2010
tumbuh 12,6 persen atau mengalami peningkatan dari Rp43,2 triliun pada Triwulan II-2010 menjadi
Rp48,7 triliun pada Triwulan III-2010. Konsumsi pemerintah atas dasar harga berlaku juga meningkat
dari Rp134,9 triliun pada Triwulan II-2010 menjadi Rp147,2 triliun pada Triwulan III-2010.

Berita Resmi Statistik No. 71/11/Th. XIII, 5 November 2010 5


Tabel 4
Laju Pertumbuhan PDB Menurut Penggunaan
(persen)

Triw II-2010 Triw III-2010 Triw III-2010 Triw I s/d III 2010 Sumber
Jenis Penggunaan Terhadap Terhadap Terhadap Terhadap Pertumbuhan
Triw I-2010 Triw II-2010 Triw III-2009 Triw I s/d III 2009 y-on-y
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 1,2 2,0 5,2 4,7 2,9


2. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 23,6 12,6 3,0 -4,6 0,3
3. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) 2,2 7,0 8,9 8,2 2,1
4. Ekspor Barang dan Jasa 2,6 6,0 11,3 15,0 4,9
5. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 5,7 2,2 11,0 17,0 3,6

PDB 2,8 3,5 5,8 5,9 5,8

Komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atas dasar harga konstan 2000 naik dari
Rp133,6 triliun pada Triwulan II-2010 menjadi Rp142,9 triliun pada Triwulan III-2010 atau tumbuh
sebesar 7,0 persen. PMTB atas dasar harga berlaku meningkat dari Rp496,4 triliun pada Triwulan II-2010
menjadi Rp538,3 triliun pada Triwulan III-2010.
Berdasarkan harga konstan 2000, nilai ekspor pada Triwulan III-2010 meningkat 6,0 persen
dibandingkan Triwulan II-2010, yaitu dari Rp255,3 triliun menjadi Rp270,5 triliun. Demikian pula, bila
dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2009, ekspor meningkat sebesar 11,3 persen. Nilai ekspor
atas dasar harga berlaku sebesar Rp373,7 triliun pada Triwulan II-2010 menjadi Rp 384,1 triliun pada
Triwulan III-2010.
Impor Indonesia atas dasar harga konstan 2000 meningkat 2,2 persen, dari Rp202,1 triliun
pada Triwulan II-2010 menjadi Rp206,6 triliun pada Triwulan III-2010. Atas dasar harga berlaku, impor
Indonesia sebesar Rp355,5 triliun pada Triwulan II-2010 menjadi Rp374,2 triliun pada Triwulan III-2010.
Secara kumulatif sebagian besar komponen PDB Indonesia menurut penggunaan hingga Triwulan
III-2010 mengalami peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2009. PMTB
meningkat sebesar 8,2 persen, pengeluaran konsumsi rumah tangga meningkat sebesar 4,7 persen, sedangkan
ekspor dan impor secara kumulatif masing-masing meningkat sebesar 15,0 persen dan 17,0 persen.
Sementara pengeluaran konsumsi pemerintah menurun 4,6 persen
Pertumbuhan ekonomi pada Triwulan III-2010 (y-on-y) sebagian besar bersumber dari komponen
ekspor barang dan jasa sebesar 4,9 persen, sumbangan terbesar kedua bersumber dari pengeluaran
konsumsi rumah tangga yang memberi sumbangan pertumbuhan 2,9 persen, kontribusi pembentukan
modal tetap bruto dan pengeluaran pemerintah masing-masing sebesar 2,1 persen dan 0,3 persen.
Kontribusi impor barang dan jasa sebesar 3,6 persen.

6 Berita Resmi Statistik No. 71/11/Th. XIII, 5 November 2010


Tabel 5
PDB Menurut Penggunaan
Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000
(triliun rupiah)

Harga Berlaku Harga Konstan 2000


Jenis Penggunaan
Triw II-2010 Triw III-2010 Triw II-2010 Triw III-2010
(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 891,1 936,0 324,2 330,7


2. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 134,9 147,2 43,2 48,7
3. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) 496,4 538,3 133,6 142,9
4. a. Perubahan Inventori 7,2 9,2 2,3 3,5
b. Diskrepansi Statistik 27,0 13,9 17,3 3,9
5. Ekspor Barang dan Jasa 373,7 384,1 255,3 270,5
6. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 355,5 374,2 202,1 206,6

PDB 1 574,8 1 654,5 573,8 593,6

Pada Triwulan III-2010, komponen ekspor mempunyai kontribusi terhadap PDB Indonesia sebesar
23,2 persen. Namun, kontribusi ekspor Triwulan III-2010 ini ternyata masih lebih rendah jika dibandingkan
dengan triwulan yang sama tahun 2009 (23,4 persen).

Tabel 6
Struktur PDB Atas Dasar Harga Berlaku
Menurut Penggunaan Triwulan II dan III Tahun 2009-2010
(persen)

Triwulan II Triwulan III


Jenis Penggunaan
2009 2010 2009 2010
(1) (2) (3) (4) (5)

1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 58,2 56,6 57,0 56,6


2. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 9,8 8,6 8,9 8,9
3. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) 30,6 31,5 31,1 32,5
4. a. Perubahan Inventori 0,3 0,5 0,6 0,6
b. Diskrepansi Statistik -1,8 1,7 1,1 0,8
5. Ekspor Barang dan Jasa 23,3 23,7 23,4 23,2
6. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 20,4 22,6 22,1 22,6

PDB 100,0 100,0 100,0 100,0

Berita Resmi Statistik No. 71/11/Th. XIII, 5 November 2010 7


V. Profil Spasial Ekonomi Indonesia Menurut Kelompok Provinsi Triwulan III-2010
Struktur perekonomian Indonesia secara spasial pada Triwulan III-2010 masih didominasi oleh
kelompok provinsi di Pulau Jawa yang memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto sebesar
57,6 persen, kemudian diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 23,7 persen, Pulau Kalimantan 9,2 persen, Pulau
Sulawesi 4,6 persen, dan sisanya 4,9 persen di pulau-pulau lainnya.
Di Pulau Jawa provinsi-provinsi yang memberikan sumbangan terbesar adalah DKI Jakarta
(16,6 persen), Jawa Timur (15,1 persen), Jawa Barat (13,7 persen), dan Jawa Tengah (8,5 persen). Sedangkan
di Pulau Sumatera tiga provinsi terbesar adalah Riau (6,9 persen), Sumatera Utara (5,3 persen), dan
Sumatera Selatan (3,1 persen).
Provinsi penyumbang terbesar di Pulau Kalimantan adalah Kalimantan Timur sebesar 6,1 persen,
sedangkan provinsi penyumbang terbesar di Pulau Sulawesi adalah Sulawesi Selatan sebesar 2,3 persen.

Tabel 7
Peranan Wilayah/Pulau Dalam Pembentukan PDB-Nasional
(persen)

2010
Wilayah/Pulau 2008 2009
Triw II Triw III
(1) (2) (3) (4) (5)
Sumatera 23,3 23,5 23,8 23,7
Jawa 57,7 58,1 57,6 57,6
Bali dan Nusa Tenggara 2,5 2,7 2,7 2,8
Kalimantan 10,5 9,2 9,5 9,2
Sulawesi 4,2 4,5 4,6 4,6
Maluku dan Papua 1,8 2,0 1,8 2,1
Total 100,0 100,0 100,0 100,0

8 Berita Resmi Statistik No. 71/11/Th. XIII, 5 November 2010

Anda mungkin juga menyukai