; Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada Triwulan III-2010 meningkat sebesar 3,5 persen
terhadap Triwulan II-2010 (q-to-q). Peningkatan terjadi pada semua sektor ekonomi dengan
pertumbuhan tertinggi di Sektor Pertanian 6,0 persen dan terendah di Sektor Listrik, Gas dan Air
Bersih yaitu 0,1 persen.
; Bila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2009 (y-on-y), PDB Indonesia Triwulan III-2010
ini tumbuh sebesar 5,8 persen, dimana semua sektor tumbuh positif dan tertinggi di Sektor
Pengangkutan dan Komunikasi tumbuh sebesar 13,3 persen.
; Secara kumulatif, pertumbuhan PDB Indonesia hingga Triwulan III-2010 dibandingkan dengan
periode yang sama tahun 2009 (c-to-c) tumbuh sebesar 5,9 persen.
; Besaran PDB Indonesia atas dasar harga berlaku pada Triwulan III-2010 Rp1.654,5 triliun sehingga
kumulatif Triwulan ke III-2010 mencapai Rp4.727,6 triliun.
; Dari sisi penggunaan, pertumbuhan PDB Triwulan III-2010 terhadap triwulan sebelumnya didorong
oleh kenaikan konsumsi pemerintah yang tumbuh sebesar 12,6 persen, pembentukan modal tetap
bruto (PMTB) sebesar 7,0 persen, ekspor sebesar 6,0 persen, dan konsumsi rumah tangga sebesar
2,0 persen. Sementara impor tumbuh 2,2 persen dibanding triwulan sebelumnya.
; Pertumbuhan PDB penggunaan Triwulan III-2010 dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun
2009 (5,8 persen) ditopang oleh pertumbuhan PMTB sebesar 8,9 persen, konsumsi rumah tangga
sebesar 5,2 persen, konsumsi pemerintah sebesar 3,0 persen, dan ekspor sebesar 11,3 persen.
Sedangkan impor juga tumbuh 11,0 persen dibanding triwulan yang sama tahun 2009.
; Struktur perekonomian Indonesia secara spasial pada Triwulan III-2010 masih didominasi oleh
kelompok provinsi di Pulau Jawa yang memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto
sebesar 57,6 persen, kemudian diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 23,7 persen, Pulau Kalimantan
9,2 persen, Pulau Sulawesi 4,6 persen, dan sisanya 4,9 persen di pulau-pulau lainnya.
Tabel 1
Laju Pertumbuhan PDB Menurut Lapangan Usaha
(persen)
Triw II-2010 Triw III-2010 Triw III-2010 Triw I s/d III 2010 Sumber
Lapangan Usaha Terhadap Terhadap Terhadap Terhadap Pertumbuhan
Triw I-2010 Triw II-2010 Triw III-2009 Triw I s/d III 2009 y-on-y
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 3,4 6,0 1,8 2,6 0,3
2. Pertambangan dan Penggalian 2,5 3,6 2,8 3,3 0,2
3. Industri Pengolahan 2,1 2,6 4,1 4,0 1,0
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 4,6 0,1 3,2 5,2 0,0
5. Konstruksi 2,1 4,3 6,4 6,8 0,4
6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 3,0 3,9 8,8 9,3 1,5
7. Pengangkutan dan Komunikasi 5,0 5,1 13,3 12,8 1,2
8. Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 1,3 1,7 6,3 5,9 0,6
9. Jasa-jasa 3,7 1,1 6,4 5,4 0,6
PDB Triwulan III-2010 bila dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya
(mencerminkan perubahan tanpa dipengaruhi oleh faktor musim) juga menunjukkan peningkatan pada semua
sektor. PDB meningkat 5,8 persen (y-on-y) terutama dipengaruhi oleh kenaikan Sektor Pengangkutan dan
Komunikasi 13,3 persen. Sektor lainnya yang mengalami peningkatan, yaitu Sektor Perdagangan, Hotel dan
Restoran 8,8 persen, Sektor Jasa-jasa 6,4 persen, Sektor Konstruksi 6,4 persen, Sektor Keuangan, Real Estat
dan Jasa Perusahaan 6,3 persen, Sektor Industri Pengolahan 4,1 persen, Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih
3,2 persen, Sektor Pertambangan dan Penggalian 2,8 persen, dan Sektor Pertanian 1,8 persen. Pertumbuhan
II. Nilai PDB Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000 Triwulan III-2010
Pada Triwulan I-2010, PDB atas dasar harga berlaku mencapai Rp1.498,3 triliun, Triwulan
II Rp1.574,8 triliun dan Triwulan III Rp1.654,5 triliun atau hingga Triwulan III nilainya mencapai
Rp4.727,6 triliun. Bila PDB ini dinilai dengan harga pada tahun 2000 (tahun dasar), maka Triwulan I-
2010 mencapai Rp558,1 triliun, Triwulan II Rp573,8 triliun dan Triwulan III Rp593,6 triliun atau nilai
total untuk ketiga triwulan tersebut mencapai Rp1.725,5 triliun.
Berdasarkan Tabel 2, sektor ekonomi yang menunjukkan nilai tambah bruto atas dasar harga
berlaku terbesar pada Triwulan III-2010 adalah Sektor Industri Pengolahan yang mencapai Rp403,2
triliun atau sebesar 24,4 persen dari total PDB, kemudian Sektor Pertanian Rp272,1 triliun
(16,5 persen), Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Rp232,0 triliun (14,0 persen), Sektor
Pertambangan dan Penggalian Rp180,1 triliun (10,9 persen), dan Sektor Konstruksi sebesar Rp170,8
triliun (10,3 persen). Selanjutnya, Sektor Jasa-jasa Rp164,4 triliun (9,9 persen), Sektor Keuangan, Real
Estat dan Jasa Perusahaan Rp113,9 triliun (6,9 persen), Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Rp104,8
triliun (6,3 persen), dan terkecil adalah Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih Rp13,2 triliun (0,8 persen).
PDB menurut harga konstan 2000, sektor-sektor dengan konstribusi yang relatif besar pada Triwulan
III-2010 antara lain: Sektor Industri Pengolahan Rp150,7 triliun, Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran
Rp102,6 triliun, Sektor Pertanian Rp83,4 triliun, Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Rp55,9 triliun,
Sektor Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan Rp55,9 triliun, dan Sektor Jasa-jasa Rp54,9 triliun.
Sektor ekonomi lainnya masing-masing bernilai di bawah Rp50,0 triliun.
III. Struktur PDB Menurut Lapangan Usaha Triwulan III Tahun 2009 dan 2010
Pada PDB Indonesia atas dasar harga berlaku Triwulan III-2010, peranan Sektor Industri
Pengolahan dan Sektor Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan sedikit menurun bila dibandingkan
dengan peranannya pada Triwulan III-2009. Sebaliknya beberapa sektor mengalami peningkatan
peranan pada Triwulan III-2010 yaitu Sektor Pertanian, Sektor Pertambangan dan Penggalian, Sektor
Konstruksi, Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, dan Sektor Pengangkutan dan Komunikasi
masing-masing menjadi sebesar 16,5 persen, 10,9 persen, 10,3 persen, 14,0 persen, dan 6,3 persen.
Peranan sektor-sektor tersebut pada Triwulan II dan III-2010 dan Triwulan II dan III-2009 secara rinci dapat
dilihat pada Tabel 3.
Secara total peranan sektor ekonomi tanpa migas dalam penciptaan PDB Indonesia cenderung
menunjukkan pola triwulan yang berbeda antara tahun 2009 dan 2010. Sebagaimana dapat dilihat pada
tabel 3 di atas, peranan PDB tanpa migas dari Triwulan II-2010 ke Triwulan III-2010 naik dari 92,0
persen menjadi 92,7 persen, sementara Triwulan II-2009 ke Triwulan III-2009 turun dari 92,0 persen menjadi
91,5 persen.
Triw II-2010 Triw III-2010 Triw III-2010 Triw I s/d III 2010 Sumber
Jenis Penggunaan Terhadap Terhadap Terhadap Terhadap Pertumbuhan
Triw I-2010 Triw II-2010 Triw III-2009 Triw I s/d III 2009 y-on-y
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atas dasar harga konstan 2000 naik dari
Rp133,6 triliun pada Triwulan II-2010 menjadi Rp142,9 triliun pada Triwulan III-2010 atau tumbuh
sebesar 7,0 persen. PMTB atas dasar harga berlaku meningkat dari Rp496,4 triliun pada Triwulan II-2010
menjadi Rp538,3 triliun pada Triwulan III-2010.
Berdasarkan harga konstan 2000, nilai ekspor pada Triwulan III-2010 meningkat 6,0 persen
dibandingkan Triwulan II-2010, yaitu dari Rp255,3 triliun menjadi Rp270,5 triliun. Demikian pula, bila
dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun 2009, ekspor meningkat sebesar 11,3 persen. Nilai ekspor
atas dasar harga berlaku sebesar Rp373,7 triliun pada Triwulan II-2010 menjadi Rp 384,1 triliun pada
Triwulan III-2010.
Impor Indonesia atas dasar harga konstan 2000 meningkat 2,2 persen, dari Rp202,1 triliun
pada Triwulan II-2010 menjadi Rp206,6 triliun pada Triwulan III-2010. Atas dasar harga berlaku, impor
Indonesia sebesar Rp355,5 triliun pada Triwulan II-2010 menjadi Rp374,2 triliun pada Triwulan III-2010.
Secara kumulatif sebagian besar komponen PDB Indonesia menurut penggunaan hingga Triwulan
III-2010 mengalami peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2009. PMTB
meningkat sebesar 8,2 persen, pengeluaran konsumsi rumah tangga meningkat sebesar 4,7 persen, sedangkan
ekspor dan impor secara kumulatif masing-masing meningkat sebesar 15,0 persen dan 17,0 persen.
Sementara pengeluaran konsumsi pemerintah menurun 4,6 persen
Pertumbuhan ekonomi pada Triwulan III-2010 (y-on-y) sebagian besar bersumber dari komponen
ekspor barang dan jasa sebesar 4,9 persen, sumbangan terbesar kedua bersumber dari pengeluaran
konsumsi rumah tangga yang memberi sumbangan pertumbuhan 2,9 persen, kontribusi pembentukan
modal tetap bruto dan pengeluaran pemerintah masing-masing sebesar 2,1 persen dan 0,3 persen.
Kontribusi impor barang dan jasa sebesar 3,6 persen.
Pada Triwulan III-2010, komponen ekspor mempunyai kontribusi terhadap PDB Indonesia sebesar
23,2 persen. Namun, kontribusi ekspor Triwulan III-2010 ini ternyata masih lebih rendah jika dibandingkan
dengan triwulan yang sama tahun 2009 (23,4 persen).
Tabel 6
Struktur PDB Atas Dasar Harga Berlaku
Menurut Penggunaan Triwulan II dan III Tahun 2009-2010
(persen)
Tabel 7
Peranan Wilayah/Pulau Dalam Pembentukan PDB-Nasional
(persen)
2010
Wilayah/Pulau 2008 2009
Triw II Triw III
(1) (2) (3) (4) (5)
Sumatera 23,3 23,5 23,8 23,7
Jawa 57,7 58,1 57,6 57,6
Bali dan Nusa Tenggara 2,5 2,7 2,7 2,8
Kalimantan 10,5 9,2 9,5 9,2
Sulawesi 4,2 4,5 4,6 4,6
Maluku dan Papua 1,8 2,0 1,8 2,1
Total 100,0 100,0 100,0 100,0