Bagi orang yang mengerti perkembangan dunia maya, istilah mengenai hacker sendiri
mungkin identik dengan arti pembobolan situs, data dan sistem di internet atau di dunia maya
lainnya. Makna mengenai hacker atau hacking, ada baiknya kita melihat sejarah dan
perkembangannya terlebih dahulu. Kata hacking atau hacker pertama kali muncul pada awal
tahun 1960-an diantara para anggota organisasi mahasiswa Tech Model Railroad Club di
khusunya komputer mainframe.1 Kata hacker sendiri mengacu pada seseorang yang punya
minat besar untuk mempelajari sistem komputer secara detail dan bagaimana meningkatkan
kemampuannya untuk mencapi taraf yang lebih tinggi mengenai pengetahuannya di dunia
komputer. Memang pada awalnya istilah hacking dan hacker memiliki konotasi yang positif.
Pada tahun 1983, istilah hacker mulai berkonotasi negatif. Masalahnya pada tahun
tersebut pertama kalinya polisi federal atau FBI menangkap kelompok kriminal computer
yang bernama The 414s. Kelompok ini dinyatakan telah bersalah dikarenakan kasus
sampai komputer milik Laboratorium Nasional Los Alamos. Satu dari pelaku tersebut
dengan adanya kelompok orang yang mengatasnamakan diri mereka sebagai hacker. Mereka
mengambil keuntungan atas tindakannya dengan membobol situs atau sistem komputer.
Belum lagi dengan munculnya film yang berjudul Hackers pada tahun 1995, yang
menceritakan pertarungan antara anak muda jago komputer bawah tanah dengan sebuah
Dengan keluarnya film tersebut, maka eksistensi mengenai hacker semakin jauh dari yang
Definisi hacker sendiri sampai saat ini masih menuai pro dan kontra. Apalagi dengan
kenyataan yang terjadi di atas. Masyarakat memahami hacker sebagai sesuatu yang negatif
dan banyak sekali merugikan pihak-pihak yang membuat perangkat lunak. Hal tersebut
Banyak orang memahami bahwa hacker yang mengakibatkan kerugian pada banyak pihak
seperti mengubah tampilan suatu situs web (defacing), menyisipkan kode-kode virus, dan
lain-lain, padahal yang dimaksud mereka adalah cracker. Cracker-lah yang menggunakan
celah-celah keamanan yang belum diperbaiki oleh pembuat perangkat lunak (bug) untuk
Sejatinya hacker bukanlah perusak seperti yang dibayangkan banyak orang. Justru
kita patut berterima kasih atas kehadiran mereka. Tanpa mereka, mungkin trend dotcommers
(pembuat situs) tidak akan seramai saat ini. Berkat mereka internet yang saat ini kita rasakan
terus berkembang dan terus diperbaiki dari segala kesalahan dan kekurangan sistem yang ada.
Berbagai kelemahan yang ada terus dipubikasikan dan diperbaiki secara sukarela. Bahkan
satu hal yang patut dipuji dari hacker itu sendiri adalah rasa berbagi informasi dan
2
//http://aditya-fp.blogspot.com/2009/12/hacking-antara-kreativitas-dan.html (di posted tanggal 24-3-2010).
pengetahuan antar anggota komunitas hacker yang justru tumbuh di dunia maya yang
biasanya terkesan sebaliknya yakni tudingan yang bersifat futuristik dan jauh dari rasa sosial,
Hacking is an art. Itulah slogan yang sering ditemukan di berbagai forum maupun komunitas
hacker.
Menurut pendapat saya hacker atau hacking bukanlah suatu hal yang terlalu dan
selalu dianggap negative bagi banyak orang, tetapi juga merupakan sebuah kreatifitas dari
kelompok atau anggota hacker. Tindakan hacking yang bias dapat pula dikategorikan sebagai
salah satu bentuk seni yang ada, dimana seni tersebut berasal dari sebuah kreatifitas yang
terlahir. Satu hal penting yang menandakan pandangan para hacker sebagai sebuah seni
kreatifitas yakni ada pada penulisan kode program. Setiap hacker yang ada, memiliki
kreatifitas yang berbeda-beda dalam membuat kode programnya meskipun fungsi dan
tujuannya tetap sama. Hacker memandang sebuah sistem sebagai bentuk seni, dengan
demikian ia dapat menemukan arti dari sistem tersebut. Dengan memahaminya, tentulah ia
Tidak cukup sampai di situ. Proses pengeksplorasian kelemahan sebuah sistem juga
menuntut kreativitas yang tinggi, karena tidak ada ilmu baku yang membahas tentang itu
semua. Seperti yang sudah dijelaska sebelumnya bahwa penulisan kode program dari sebuah
sistem adalah seni yang unik, dengan demikian diperlukan kreativitas yang tinggi bagi
seorang hacker untuk dapat mengeksplorasi kelemahan sistem tersebut. Kemudian, untuk
memperoleh kreativitas yang tinggi, maka mutlak diperlukan sebuah rasa keingintahuan
Dari sini kita dapat diambil kesimpulan bahwa hacking atau hacker bukan hanya
sekedar ilmu, melainkan sebuah seni yang memerlukan kreativitas tinggi. Untuk
menimbulkan daya kreativitas yang tinggi, maka diperlukan rasa keingintahuan yag tinggi
pula. Bukan seorang hacker namanya jika ia hanya menunggu datangnya sebuah informasi,
namun ia juga harus aktif mencari informasi, baik melalui forum maupun terjun langsung.
Namun timbul sebuah pro dan kontra baru dalam hal itu. Kini tidak lagi
memperdebatkan masalah definisi hacking itu sendiri, melainkan tentang pengalaman yang
luas hacker. Bagi seorang hacker segala informasi adalah free (bebas), namun pernyataan ini
menuai kontra, karena jika semua informasi adalah free maka tidak ada lagi privasi. Selama
ini hacker sejati memang tidak pernah merusak, mereka hanya sekedar mencoba masuk ke
dalam sebuah sistem untuk mendeteksi kelemahan-kelamahan yang ada dan kemudian
mengambil sebuah data penting yang mereka butuhkan. Namun permasalahannya adalah
bagaimana jika hacker tersebut masih newbie atau baru dan ia tidak mengetahui apakah yang
ia lakukan itu merusak atau tidak. Maka jangan heran ketika ada seorang hacker yang
Tetapi untuk hacker yang memang bertujuan tidak baik dan merugikan orang atau
yang mempunyai system tersebut, maka disinilah hacker dilawan dengan hacker yang
memang sengaja di bayar atau di kontrak dalam suatu instansi untuk mengamankan data-data
yang riskan untuk di ambil dan disalah gunakan oleh para hacker yang tidak bertanggung
jawab. Hacker yang bekerja untuk suatu instansi tersebut juga di tugaskan untuk mencari
data-data yang telah hilang dicuri untuk mengembalikan atau melacak kemana perginya data
Terlepas dari itu semua, terdapat batas yang tipis antara kreativitas dan kriminalitas
dalam dunia maya. Salah melangkah sedikit saja, maka konsekuensinya adalah hukum. Untuk
itulah, perlu sekiranya seorang hacker juga memperhatikan etika-etika yang ada. Saat ini
muncul istilah Certified Ethical Hacker, dimana seorang hacker dimungkinkan untuk
memiliki sertifikasi bertaraf internasional dalam dunia hacking demi sebuah keamanan dan
dapat terkendalinya tindakan-tindakan yang dilakukan oleh hacker. Maka dengan sertifikasi
inilah secara legal seorang hacker dapat melakukan pekerjaanya dengan seizin dan
sepengetahuan pemilik dengan tujuan untuk meningkatkan tingkat keamanan pada suatu
sistem. Meskipun demikian, kegiatan yang dilakukan tanpa sepengetahuan dan izin dari
pemilik, walaupun memiliki tujuan yang baik justru mendapat ancaman hukuman yang sesuai
jika sang pemilik sistem merasa tidak senang dengan perbuatan hacker tersebut. Dengan
demikian bisa dilihat antara sisi baik dan buruk antara hacker yang memang mempunyai
tujuan untuk merugikan demi sebuah kepentingan pribadi dan heacker yang hanya mengasah
kreatifitas untuk menambah suatu pengalaman bahkan untuk menjaga system keamanan suatu
Ref:
http://id.wikipedia.org
//http://aditya-fp.blogspot.com/2009/12/hacking-antara-kreativitas-dan.html