Anda di halaman 1dari 7

PAPER KELOMPOK

“KELAS SOSIAL”

OLEH

KELOMPOK 5

A.dian fatmawati Nur k111 08346

Sumarni k111 08347

Nurmalasari k111 08349

Wd. Nasrah Salmiah R k111 08867

JURUSAN MANAJEMEN RUMAH SAKIT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2010
KELAS SOSIAL

1. Definisi kelas sosial

Kelas sosial adalah pembagian anggota masyarakat ke dalam suatu hierarki status

kelas yang berbeda, sehingga para anggota setiap kelas secara relatif mempunyai status

yang sama, dan para anggota kelas lainnya mempunyai status yang lebih tinggi atau lebih

rendah. Berdasarkan karakteristik Stratifikasi sosial, dapat kita temukan beberapa

pembagian kelas atau golongan dalam masyarakat. Kelas sosial didefinisikan sebagai suatu

strata atau lapisan orang-orang yang berkedudukan sama dalam kontinum status sosial.

Artinya, dalam masyarakat terdapat orang-orang yang secara sendidi-sendidi atau bersama-

sama memiliki kedudukan sosial yang kurang lebih sama dan mereka yang memiliki

kedudukan kurang lebih sama akan berada pada suatu lapisan yang kurang lebih sama pula.

2. Klasifikasi Kelas sosial

Klasifikasi kelas sosial dapat dibagi atas 3 bagian, yaitu :

a. Berdasarkan Status Ekonomi.

1. Aristoteles membagi masyarakat secara ekonomi menjadi kelas atau golongan:


a.Golongan sangat kaya merupakan kelompok terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari
pengusaha, tuan tanah dan bangsawan.
b. Golongan kaya merupakan golongan yang cukup banyak terdapat di dalam
masyarakat yang terdiri dari para pedagang, dsbnya.
c.Golongan miskin merupakan golongan terbanyak dalam masyarakat. Mereka
kebanyakan rakyat biasa.
2. Karl Marx juga membagi masyarakat menjadi tiga golongan, yakni:

a. Golongan kapitalis atau borjuis adalah mereka yang menguasai tanah dan alat
produksi.
b. Golongan menengah terdiri dari para pegawai pemerintah.
c. Golongan proletar adalah mereka yang tidak memiliki tanah dan alat produksi.
Termasuk didalamnya adalah kaum buruh atau pekerja pabrik..

Menurut Karl Marx golongan menengah cenderung dimasukkan ke golongan


kapatalis karena dalam kenyataannya golongan ini adalah pembela setia kaum kapitalis.
Dengan demikian, dalam kenyataannya hanya terdapat dua golongan masyarakat, yakni
golongan kapitalis atau borjuis dan golongan proletar. .

3. Pada masyarakat Amerika Serikat, pelapisan masyarakat dibagi menjadi enam kelas , yakni:
a. Kelas sosial atas lapisan atas (Upper-upper class) merupakan keluarga-keluarga
yang telah lama kaya.
b. Kelas sosial atas lapisan bawah (Lower-upper class) merupakan kelas sosial yang
belum lama menjadi kaya
c. Kelas sosial menengah lapisan atas (Upper-middle class) yaitu pengusaha atau
kaum profesional
d. Kelas sosial menengah lapisan bawah (Lower-middle class) yaitu pegawai
pemerintah, kaum semi profesional, supervisor, pengrajin terkemuka
e. Kelas sosial bawah lapisan atas (Upper lower class) yaitu pekerja tetap atau
golongan pekerja.
f. Kelas sosial lapisan sosial bawah-lapisan bawah (Lower-lower class) yaitu para
pekerja tidak tetap, pengangguran, buruh musiman, orang bergantung pada
tunjangan..

. Dalam masyarakat Eropa dikenal 4 kelas, yakni:

a. Kelas puncak (top class)


b. Kelas menengah berpendidikan (academic middle class) dan kelas menengah
ekonomi (economic middle class)
c. Kelas pekerja (workmen dan Formensclass)
d. Kelas bawah (underdog class)

b. Berdasarkan Status Sosial

Kelas sosial timbul karena adanya perbedaan dalam penghormatan dan status
sosialnya. Misalnya, seorang anggota masyarakat dipandang terhormat karena memiliki
status sosial yang tinggi, dan seorang anggota masyarakat dipandang rendah karena
memiliki status sosial yang rendah.

Contoh : Pada masyarakat Bali, masyarakatnya dibagi dalam empat kasta, yakni
Brahmana, Satria, Waisya dan Sudra. Ketiga kasta pertama disebut Triwangsa. Kasta
keempat disebut Jaba. Sebagai tanda pengenalannya dapat kita temukan dari gelar
seseorang. Gelar Ida Bagus dipakai oleh kasta Brahmana, gelar cokorda, Dewa, Ngakan
dipakai oleh kasta Satria. Gelar Bagus, I Gusti dan Gusti dipakai oleh kasta Waisya,
sedangkan gelar Pande, Khon, Pasek dipakai oleh kasta Sudra.

c. Berdasarkan Status Politik

Secara politik, kelas sosial didasarkan pada wewenang dan kekuasaan. Seseorang
yang mempunyai wewenang atau kuasa umumnya berada dilapisan tinggi, sedangkan
yang tidak punya wewenang berada dilapisan bawah.

Kelompok kelas sosial diatas terdiri antara lain:

- Pejabat eksekutif, tingkat pusat maupun desa.

- Pejabat legislative.

- Pejabat yudikatif.

Pembagian kelas-kelas sosial pada hirarki militer :


a. Kelas Sosial Atas (perwira) Dari pangkat Kapten hingga Jendral

b. Kelas sosial menengah (Bintara) Dari pangkat Sersan dua hingga Sersan mayor

c. Kelas sosial bawah (Tamtama) Dari pangkat Prajurit hingga Kopral kepala

4. Pengaruh Kelas Sosial terhadap Perilaku Kosumen

Pengaruh dari adanya kelas sosial terhadap perilaku konsumen tampak dari pembelian

akan kebutuhan untuk sehari-hari, bagaimana seseorang dalam membeli akan barang

kebutuhan sehari-hari baik yang primer ataupun hanya sebagai penghias dalam kelas

sosialnya. Untuk kelas sosial dari status yang lebih tinggi akan membeli barang kebutuhan

yang bermerek terkenal, ditempat yang khusus dan memiliki harga yang cukup mahal.

Sedangkan untuk kelas sosial dari status yang lebih rendah akan membeli barang kebutuhan

yang sesuai dengan kemampuannya dan ditempat yang biasa. Hal ini juga dapat dipengaruhi

karena adanya faktor-faktor lain misalnya, gaya hidup tertentu , kepercayaan, sikap, kegiatan,

dan perilaku bersama yang cenderung membedakan anggota setiap kelas dari anggota kelas

sosial lainnya.

Dalam hubungannya dengan perilaku konsumen maka dapat dikarakteristikkan sebagai

berikut:

1. Kelas sosial golongan atas memiliki kecenderungan membeli barang-barang yang mahal,

cenderung untuk dijadikan warisan untuk keluarganya.

2. Kelas sosial golongan menengah cenderung membeli barang untuk menampakkan

kekayaannya dengan jumlah yang banyak dan kualitas cukup memadai, biasanya

membeli barang yang mahal dengan sistem kredit.


3. Kelas sosial golongan bawah dengan lebih mementingkan kuantitas daripada

kuantitasnya, memanfaatakan barang-barang yang diobral atau penjualn dengan harga

promosi
Daftar Pustaka

http://dewimelia.blogspot.com/2010/11/perilaku-konsumen-berdasarkan-status.html

http://www.ypb97.com/2009/04/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html

http://adulchuletta.blogspot.com/2009/12/kelas-sosial-dan-status.html

Anda mungkin juga menyukai