Anda di halaman 1dari 30

SKENARIO 6 BLOK

RESPIRASI
BR seorang anak laki-laki usia 3 1/2 tahun, dibawa
ibunya ke sarana kesehatan dengan keluhan anaknya :
4 hari yang lalu mulai batuk dan pilek kemudian diikuti
3 hari kemudian dengan demam dan batuk-batuk.
Pada pemeriksaan fisik dijumpai BB 9Kg, temperatur
38⁰C, sesak (-), sianosis (-).
Pada pemeriksaan toraks : simetris, cor HR
110kali/menit, RR 28kali/menit, ditemukan ronki
kering halus hilang timbul pada kedua paru.
Abdomen : hepar dan lien tidak teraba, genital laki-laki
dalam batas normal.

Apa yang sedang dialami BR?


Apa yang harus anda lakukan sekanjutnya untuk
menegakkan diagnosis?
TERMINOLOGI
1. Ronkhi kering : terjadi karena getaran
udara yg mengalir melalui saluran nafas
yang menyempit akibat adanya sekret yang
kental, bersifat kontinu dan bernada relatif
rendah.
2. Sianosis : merupakan keadaan yg
ditandai dengan warna biru pada mukosa
pipi, lidah atau jaringan bawah kuku yang
disebabkan oleh desaturasi Hb didalam
pembuluh kapiler dibawah kulit.
3. Genital : alat reproduksi ( alat
kelamin )
IDENTIFIKASI MASALAH
1. Apa diagnosa BR?
2. Mengapa ditemukan ronkhi kering
halus hilang timbul pada kedua paru
BR?
3. Mengapa 4 hari pertama mulai batuk
dan pilek kemudian 3 hari terakhir
diikuti dengan demam dan batuk?
4. Apakah pertumbuhan BR normal?
ANALISA MASALAH
1. Apa diagnosa BR?
melalui anamnese, pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan thoraks BR
mengalami BRONKHITIS AKUT.
2. Mengapa ditemukan ronkhi kering
halus hilang timbul pada kedua paru
BR?
ditemukan ronkhi halus hilang timbul
pada kedua paru karena adanya
sekret yang kental pada saluran
pernafasan yaitu dibronkus dan
trakea.
3. Mengapa 4 hari pertama mulai batuk
dan pilek kemudian 3 hari terakhir
diikuti dengan demam dan batuk?
karena masuknya agent ke dalam
tubuh seperti virus atau bakteri
sehingga sistem imun menurun.
4. Apakah pertumbuhan BR normal?
Tidak karena BR mengalami penurunan
berat badan akibat gizi buruk
POHON TOPIK
Pencegahan Pengobatan

penatalaksanaan

Bronkhitis akut

Peradangan nasofaring Respon imun Masuk bakteri


d
eInflamasi Daya tahan

Pilek + Batuk Demam Berat Badan

Mikroorganisme

Anak 3,5 Tahun


TUJUAN PEMBELAJARAN
Agar mahasiswa/I mengetahui penyakit
bronkhtis.
Agar mahasiswa/I mengetahui
Etiologi,Gejala klinis,Patofisilogi,DD dan
penatalaksanaa dari bronkhitis.
BELAJAR MANDIRI
Definisi
Bronkhitis Akut adalah penyakit infeksi saluran
nafas akut ( inflamasi bronkus ) yang
biasanya terjadi pada bayi dan anak yang
biasanya juga disertai dengan trakeitis
( radang pada trakea ).
Paling sering menyerang anak usia 3 tahun.
ETIOLOGI
Virus merupakan penyebab tersering. Sebagai
contoh :
Rhinovirus.
Respiratory Sincytial Virus (RSV).
Adenovirus.

Adapun bakteri seperti :


H.influenza.
S. haemolyticus.
Streptococcus.
FAKTOR PENCETUS
Alergi.
Cuaca.
Polusi udara.
Infeksi saluran nafas atas kronis.
Malnutrisi.
GEJALA KLINIS
isna ; Bersin, Pilek, Badan tidak enak,
malaise,sedikit demam.
Demam : tidak tinggi : 3,9 C
Pada Pemeriksaan paru : simetris, ditemukan
ronki kering halus yang bersifat hilang timbul.
Gejala dan Tanda Lain B.A
Rasa tidak enak dibawah tulang dada
seperti terbakar dan sakit
Suara nafas berbunyi seperti siulan.
Sesak
Muntah.
PATOFISIOLOGI
Virus dan kuman biasa masuk
melalui “ port de entry “ mulut dan
hidung “ dropplet infection” yang
selanjutnya akan menimbulkan viremia
/ bakterimia dengan gejala atau reaksi
tubuh untuk melakukan perlawanan.
PATOGENESIS
2 faktor utama yang menyebabkan bronkitis
yaitu :
1. adanya zat-zat asing yang ada di dalam
saluran napas
2. infeksi mikrobiologi.

Bronkitis kronik ditandai dengan hipersekresi


mukus pada saluran napas besar, hipertropi
kelenjar submukosa pada trakea dan bronki.
Ditandai juga dengan peningkatan sekresi
sel goblet di saluran napas kecil, bronki dan
bronkiole, menyebabkan produksi mukus
berlebihan, sehingga akan memproduksi
sputum yang berlebihan.
PENATALAKSANAAN
1. SIMPTOMATIS
2. Pengeluaran Lendir / sputum :
- Posisi tidur diubah-ubah
- Jaga Kelembapan udara ( Ventilasi
ruangan harus secukupnya )
- Sering Minum
3. Istirahat selama demam , boleh diberi
antipyretic.
4. O2 bila perlu.
5. Antibiotika : Tidak perlu, diindikasikan jika
terjadi bronkhitis akut berulang atau ada
komplikasi.
KOMPLIKASI
1. Sinusitis.
2. Pneumonia.
3. Otitis media.
4. Bronkitis kronik.
prognosis
Bila tidak ada, prognosis umum nya baik. Pada
bronkitis akut dan berulang disertai merokok
terus-terusan secara teratur cenderung menjadi
bronkitis kronis pada waktu dewasa.
DIFFERENTIAL DIAGNOSA
Bronkhitis akut.
Tracheobronkhitis akut.
Asmatic bronkhitis.
Bronkhopneumonia.
Pneumonia.
PNEUMONIA
Yaitu suatu radang paru yang disebabkan oleh
bermacam-macam etiologi seperti : bakteri,
virus, jamur dan benda asing.
Anak dengan daya tahan tubuh yang rendah
akan mengalami pneumonia berulang atau
tidak mampu mengatasi penyakit ini dengan
sempurna.
Faktor yang mempengaruhi timbulnya
pneumonia ialah :
Daya tahan tubuh menurun.
Malnutrisi energi protein.
Trauma pada paru.
Pengobatan dengan antibiotika yang tidak
sempurna.
Pembagian pneumonia yaitu :
Berdasarkan pembagian anatomis :
– Pneumonia lobaris.
– Pneumonia lobularis(bronkhopneumonia).
– Pnemonia interstitialis(bronkiolitis).
Berdasarkan etiologi :
Bakteri :
– Diplococcus pneumonia.
– Pneumococcus.
– S.hemolyticus.
– H.influenza.
Virus :
– RVS.
– Adenovirus.
Jamur :
– Histoplasma capsulatum.
– Blastomyces dermatitides.
Pneumonia Lobaris.
– Didahului infeksi traktus respiratorius bagian atas.
– Demam tinggi 39-40C.
– Nafas sesak, disertai nafas cuping hidung dan
sianosis sekita hidung dan mulut.
– Nyeri dada.
– Batuk.
– Ronki basah.
Komplikasi  empiema dan otitis media.
Penatalaksanaan : penisilin 50.000 U/kgbb/hari +
kloramfenikol 50-70mg/kgbb/hari.
Tanpa pengobatan bisa terjadi penyembuhan
dengan krisis sesudah 5-9 hari.
Pneumonia pneumococcus.
Ada 4 stadium yaitu :
– Kongesti
– Hepatisasi merah.
– Hepatisasi abu.
– Resolusi.
Gejala klinis :
– Didahului infeksi saluran nafas atas.
– Demam 39-40C bahkan disertai kejang.
– Anak gelisah.
– Dispneu disertai nafas cuping hidung.
– Disertai muntah dan diare.
– Sianosis sekitar mulut.
Tanpa pengobatan biasanya penyembuhan dapat
terjadi sesudah 2-3 minggu.
Pneumonia streptococcus.
Gejala klinis :
– Nyeri tenggorokan.
– Demam.
– Nyeri dada.
– Batuk
– Leukositosis.
Tanpa komplikasi dapat diterapi dengan Penisilin oral
selama 10-14 hari. Dosis besar Penisilin G secara
intravena unutk waktu yang lama dan anak dengan
sakit yang lebih berat.
Pneumonia viral.
Gejala klinis :
– Infeksi saluran nafas atas
– Takipneu.
– Demam ringan.
– Malaise.

Kebanyakan pneumonia viral dapat sembuh dengan


pengobatan nonspesifik seperti :
– Istirahat cukup.
– Masukan cairan cukup.
– Jika penyakit sudah parah dapat diberikan
ribavirin.
Pneumonia histoplasmosis.
Lazim pada daerah endemik seperti:
– Amerika Tenggara.
– Lembah sungai missisipi di A.S.
Jarang menimbulkan gejala karena termasuk reaksi
hipersensitivitas tipe lambat.

Jika terjadi histoplasmosis akut ditandai dengan :


– Demam.
– Anoreksia.
– Malaise.
– Nyeri dada.
– Takipneu.
– Batuk.
Pneumonia Blastomikosis.
Gejala klinis :
– Demam.
– Malaise.
– Batuk produktif.
– Nyeri dada.
– Muntah
– Perdarahan paru.
Pengobatan dengan Amfoterisin B diindikasi pada
pasien dengan sakit berat. Ketonazol atau
itrakonazol telah dianjurkan untuk pasien dengan
gejala ringan.
DAFTAR PUSTAKA
Buku ajar ilmu kesehatan anak.Jilid
3.FK UI.
Buku ajar pediatri RUDOLPH.Vol 3.Ed
20.EGC.Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai