Anda di halaman 1dari 22

Rahayu Mardani 081301114

Siti Rahmah 081301042


Dean Mayrisa 081301034
Lokasi: SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT)
BUNAYYA;
Jln.Beo no 76 G sei sikambing B Medan Sunggal
20122

Waktu : 07.15 WIB sampai 11.20 WIB

Hari/tgl/bln/thn: Jumat,05 november 2010.


 
• Subjek : kelas 4, kelas 3 dan kelas 2
• Objek : Mata Pelajaran Sains
Mata Pelajaran Matematika
Mata Pelajaran (KTK) kerajinan tangan dan
kesenian
 Observasi ke-I
 Kelas : 4a
 Mata pelajaran : sains
 Guru penampung : Pak Bintang Syahputra
 Jumlah murid : 24 siswa
 Waktu : 08.30 WIB pagi – 09.00 WIB
 Observasi ke-II
 Kelas : 3A
 Jumlah siswa :23 siswa
 Mata pelajaran : Matematika
 Guru pemampung : Ibu Liliani S.Pd
 Waktu :09.00 WIB -10.20 WIB
 Observasi ke-III
 Kelas : 2a
 Mata pelajaran : KTK
 Guru pemampung : Ibu Asmayarni S.Pd
 Waktu :10.00 WIB -11.00 WIB
 Teori Krathwohl
 Penerimaan (Receiving/Attending):siswa

memberi perhatian
 Tanggapan (Responding): bertanya atau

menyahuti guru yang menjelaskan


 Penghargaan (Valuing): mencatat dengan rapi
 Pengorganisasian (Organization):

menyelesaikan soal atau yang dapat disebut


“konflik”
 Teori Landa
 Proses berpikir algoritmik: pengerjaan soal

Matematika
 Proses berpikir heuristik: siswa mencoba

menjawab dari berbagai pandangan


mengenai sumber bunyi
 Teori Ausubel
 Peran guru aktif
 Proses belajar sistematis :proses belajar Seni

rupa yang dimulai dari pendefenisian sumber


bunyi, kemudian masuk ke macamnya lalu
contoh.
 Teori Thorndike
 Belajar haruslah merupakan proses
menyenangkan (satisfier): menyanyi pada
pelajaran KTK
 Law of readiness: proses belajar mengajar
dimulai ketika siswa telah menghentikan
kegiatan yang mereka lakukan
 Belongingness: pada pelajaran Matematika
mengenai “Satuan Waktu” murid
mempelajari mengenai detik, menit dan jam
dlm satu kesatuan.
 Konsep Reinforcment Positive
Menurut Skinner sendiri, reinfrocment positif
merupakan suatu penguatan yang
menyenangkan yang bertujuan untuk
meningkatkan intensitas perilaku yang
diinginkan.
 Kegiatan senam pagi ini mempunyai kaitan dengan
domain yang diutarakan dlaam teori Kolb yaitu pada
tahap Psychomotor Domain.
 Ada 6 tahapan di dalam domain ini, namun kami
hanya mengaitkannya ke dalam 5 tahapan:
1. Yang pertama Kesiapan
para sisiwa sebelumnya di bariskan terlebih dahulu,
kemudian di atur oleh para guru dalam mengatur
barisan para siswa sesuai dengan kelas masing-
masing. Kemudian guru instruktur olahrga
memberikan aba-aba sebelum melakukan kegiatan.
Dan bertanya kepada murid apakah mereka sudah
siap untuk senam, maka murid menjawab dengan
respon yang snagat antusias.
Yang kedua Guided Response (respon
terpimpin)
masih mengandalakan instruksi dan
melakuakan imitasi dengan melihat kakak
kelas mereka yang sudah cukup mahir yang
membimbing mereka di depan barisan.
Kemudian mereka juga melakukan gerakan-
gerkan mencoba-coba yang juga di bantu
oleh guru-guru mereka.
 Yang ketiga Mechanisme
Pada tahap ini para siswa membiasakan gerkan-
gerakan yang telah dipelajari sehingga tampil
dengan meyakinkan dan cakap.
Yang keempat Complex Overt Response
(response tampak yang kompleks)
gerkan motoris yang terampil, didalamnya teridiri
dari pola-pola gerakan yang kompleks
seperti ada gerakan ayunan tangan smabil
melompat, mengerakkan seluruh badan ke
depan, ke samping dan kebelakang atau gerakan
sambil menarik tangan diikuti dengan gerakan
kaki yang cukup lama.
 Yang kelima Adaptation (penyesuian)
 Pada tahap ini keterampilan yang sudah
berkembang dapat disesuaikan dalam berbagai
situasi.
Jika para siswa sudah bisa melakukan gerkan
senam sendiri dan menghapal gerkan-gerkan
senam dengan cukup baik, maka jika mereka
dihadapakan pada suatu keadaan lomba untuk
kegiatan senam maka mereka bisa
mengaplikasikan dan melakukan penyesuian
gerakan-gerakan secara bersamaaan seperti
yang telah mereka pelajari.
Teori Bruner
Kelas 4 A pelajaran Sains
Ada 5 tahap dakam teori tersebut yang
berkaitan dengan metode belajar di kelas
tersebut. Namun kami mengaitkannya
dengan satu proses saja dimana sebuah
stuktur pengetahuan (skema) yang
bertujuanauntuk pemahaman siswa yang
lebih baik.
 Namun guru juga bisa memberikan bantuan kepada siswa dengan memberikan
struktur pengetahun (skema) yang bisa mudah dipahami. Didalam hasil observasi
tersebut kami melihat proses mengajar pak guru yang melibatkan siswa untuk
aktif seperti menyuruh siswa untuk membaca, menjawab dan sebgainya akan
tetapi disini pak guru juga membantu atau pun menolong sisiwa dengan
penjelasan tambahan darinya pada saat sub-sub pembahasan yang sukar siswa
pahami seperti saat sub topik pembakaran, ketika siswa telah membaca sub topik
tersebut, mak pak guru memberikan contoh proses pembakaran agar para siswa
mudah dalam memahami maksud dari apa itu pembakaran.
 Disini lah yang menurut bruner struktur penggetahuan ataupun skema berperan
dlam membantu siswa. Pak guru mencoba memberikan contoh dan
menghubungkan penjelsan mengani konsep pembakaran dengan benda-benda
yang nyata d seperti lampu petronas yang di bbakar sumbunya dan menghasilkan
pembakrana dan contoh lainnya, contoh-contoh ini yang mempermudah siswa
memahami apa itu konsep pembakaran. Sehingga nantinya anak-anak akan
memilki skema atau struktur pengetahun mengenai konsep “pembakaran” itu
sendiri. Ini lah yang dikatakan bruner bahwa dengan terbentukanya struktur
pengetahun pada siswa (skema) maka siswa akan semakin memahami inti dari
konsep pelajaran tersebut.
 interaksi yang dilakukan guru kepada
muridnya dalam membahas pelajaran
 Guru memberi kebebasan bagi muridnya

untuk mengeluarkan pendapat ketika proses


belajar sedang berlangsung
 Dialog antara guru dengan murid juga terjadi

di kelas itu.
 siswa terlihat sangat aktif
 murid mencoba lebih mandiri lagi dalam mencari

jawaban.
 kegiatan shalat dhuha pada jam 10 pagi, dan

murid di kelas IIIA melakukannya secara mandiri


Kami menemukan beberapa teori yg berkaitan
dgn metode psikologi belajar. Kami
mencoba utk berdiskusi & melakukan brain
storming utk menentukan teori-teori apa
saja yang dapat dihubungkan dengan hasil
observasi kami, dan seteleh ditentukan kami
membagi tugas kepada masing-masing
individu untuk membuat teori yang telah
kami sepakati bersama. Dan kami juga
menentukan deadline waktu untuk
pengumpulan teori-teori tersebut.
 kami membuat rancangan bagaimana utk
membuat konsep lay out bersama
 membuat rangkuman & juga membuat testimoni

masing-masing anggota
 kami melakukan diskusi ini pd saat waktu setelah

jam mata kuliah berakhir/saat kami tidak memiliki


jadwal kuliah pd hari tersebut
 Kami membagi-bagi tugas stlh mendiskusikan

rancangan lay out, mulai dari Dean yang


melakukan uploading ke situs YouTube, kemudian
Rahayu yg jg mencoba membuat bagaimana
tayangan lay out di akun blog jika hasil observasi
ini akan kami postingkan dan Siti melakukan
pemeriksaan huruuf maupun penulisan tugas yg
kami kumpulkan bersama sebelum nantinya akan
di postingkan ke blog.
 Kami membagi-bagi tugas stlh mendiskusikan
rancangan lay out, mulai dari Dean yang
melakukan uploading ke situs YouTube, kemudian
Rahayu yg jg mencoba membuat bagaimana
tayangan lay out di akun blog jika hasil observasi
ini akan kami postingkan dan Siti melakukan
pemeriksaan huruuf maupun penulisan tugas yg
kami kumpulkan bersama sebelum nantinya akan
di postingkan ke blog.

Anda mungkin juga menyukai