Anda di halaman 1dari 1

Irigasi Tetes: Sebuah Pilihan Pengairan di Lahan Kering

oleh: Hery Christanto


Merenda Jalan, Wujudkan Impian Program Officer VECO Indonesia

N amanya Migu Waget, umurnya kira-kira 50 tahun. Ia seorang


petani yang tinggal di Desa Ojan Detun, Kec. Wulanggitang, 70
km sebelah barat kota Larantuka, Flores Timur , Nusa Tenggara
menyediakan air untuk
tanaman. Salah satunya
adalah dengan sistem
Timur. irigasi tetes.
Dari penampakan raut wajah dan warna kulitnya tergambar Sistem irigasi tetes
jelas, bahwa ia seorang pekerja keras. Kebun yang dimilikinya sangat membantu
sekarang seluas 1 ha, merupakan jerih payah yang dilakukannya memperlambat penguapan
sejak 2,5 tahun lalu dengan membuka hutan di kawasan hutan dan membantu
yang dimiliki secara komunal (tanah suku). pertumbuhan tanaman di
Sekarang lahan itu menjadi lahan produktif dengan berbagai musim kemarau.
macam tanaman yang ada di dalamnya seperti kakao, mente dan Dengan sistem ini,
tanaman pangan seperti padi lokal, kacang tanah, jagung dan 500 pohon kakao dan 200
sorgum. Pada musim hujan, cukup banyak sayuran dan buah yang pohon mente umur 1,5-2
bisa ditanam. tahun milik Pak Migu tidak
Yang menarik dalam usaha taninya ini adalah, bagaimana mati pada musim kemarau.
menggabungkan ekosistem hutan dengan ekosistem tanaman Bahannya sangat
perkebunan seperti kakao dan mente. Sedangkan persoalan di sederhana, yaitu bambu
kawasan ini yang paling menonjol adalah rusaknya hutan dan (2-3 ruas) garis tengah
bertambahnya kerusakan lahan akibat erosi. Petani di sini, 10-15 cm. Antarruas
kebanyakan membuka hutan untuk ditanami ubi, jagung, dan padi. Jerami berfungsi mengurangi dibuat lubang besar kecuali
“Tanah hutan sangat subur, sehingga banyak dari kawan- penguapan. ruas terakhir diberi lubang
kawan petani, enggan membuat teras, paling-paling membuat kecil agar air keluar secara
‘blepeng’, yaitu kayu yang direbahkan begitu saja di lahan miring, merembes. Ditaruh di dekat
maksudnya untuk menahan laju tanah ke bawah”, ujarnya. tanaman, terutama bagian bawah dekat akar.
Air sangat sulit di musim kemarau. Kami harus berjalan 2-3 Untuk mengurangi penguapan, diberi jerami. Dengan 3-4
km untuk mendapatkannya. Oleh karena itu, tanaman keras seperti ruas bambu, pengisian air dikerjakan tiap 4-5 hari sekali. Bila 7
mente, kakao, kemiri dan asam pada umur 1-2 tahun banyak yang ruas bambu pengisian air bisa dilakukan tiap 7-8 hari. Sehingga
mati. sangat membantu dalam menghemat tenaga menyiram dan ongkos.
Upaya untuk menyiram tanaman sangatlah tidak mungkin
dilakukan. Oleh karena itu, perlu dicarikan cara lain untuk

Botol plastik bekas pun dijadikan alat pengairan...!


oleh: Junaidin, Amd
Desa Matua, Kec. Woja, Kab. Dompu, NTB
telp. 0373-21959

bertahan untuk pengairan hingga 2-3 tahun. dengan filter rokok ke dalam lubang
Bukan hal sulit untuk membuat alat ini. tutupan botol minuman (yang dimasukkan
Apabila menginginkan keselamatan tanaman, adalah lubang yang tidak ada filternya
Skema irigasi tetes dari botol plastik bekas.

maka hal yang perlu diperhatikan dalam sepanjang 10 cm).


pembuatan jenis ini adalah kehati-hatian serta 6. Setelah sedotan dimasukkan ke dalam
keuletan, jangan sampai alat ini bocor dan lubang tutupan botol minuman, lapisi
mempengaruhi daya tetes air tersebut. dengan karet sandal di bawah tutupan
Mendapatkan alat dan bahan untuk botol tersebut untuk menghindari
pembuatan alat ini sangatlah mudah karena kebocoran (karet sandal dan tutupan
bisa dipergunakan dari limbah rumah tangga botol bagian bawah tersebut sebaiknya
yang dipastikan bisa bermanfaat seperti botol diolesi dulu dengan lem castol).
plastik kemasan minuman (aqua). Sedangkan 7. Tutup kembali botol minuman tersebut
alat yang harus dibeli adalah lem castol, alat dengan tutupnya secara kencang dan
potong dan isolasi kertas. olesi lagi dengan lem pipa.
Adapun alat dan bahan tersebut antara 8. Potong kain kasa dan tutup botol yang
lain: Botol plastik kemasan air minuman ukuran dipotong tadi dengan kain kasa lalu ikat
500 ml atau 1500 ml, alat pemotong (gunting, dengan tali sampai kencang (kain kasa
pisau), paku, sedotan dan lem pipa, karet san- ini berfungsi untuk menyaring kotoran

B erbeda dengan petani di Ojan Detun,


Kecamatan Wulanggitang, Flores Timur,
penelitian dan praktikum yang dilakukan
dal jepit.
Sedangkan cara membuat alat ini
yang ada dalam air sehingga tidak
menyumbat bagian permukaan filter).
adalah sebagai berikut: 9. Lubangi sisi botol bagian atas untuk
Mahasiswa Diploma Tiga Fakultas Pertanian tempat tali.
Universitas Mataram, Lembaga Pertanian 1. Siapkan semua alat dan bahan yang
telah tertulis di atas. 10.Ikat botol itu pada bambu/kayu sebagai
Dunia (FAO), dan PT. NNT pada tahun 2002,
september 2003

2. Potong bagian bawah/pantat botol tiang.


berhasil menemukan alat sederhana irigasi 11.Tancapkan alat tersebut pas di sebelah
tetes yang bisa dipergunakan untuk mengairi minuman tersebut 10 cm dari bawah. tanaman.
tanaman umur panjang seperti mangga, ram- 3. Lubangi tutupan botol minuman tersebut 12.Masukan air sampai penuh dan alat
butan, jeruk dan sejenisnya. dengan menggunakan paku sebesar sudah bisa dipergunakan.
Alat ini bisa mengairi tanaman satu kali ukuran sedotan (paku sebaiknya
dalam jeda waktu tiga hari. Artinya dalam tiga dipanaskan dulu). Alat ini memiliki tekanan air 10 detik
hari, hanya sekali mengisi air dalam alat dan 4. Masukkan filter rokok ke dalam lubang sekali tetes. Bila ingin mengubahnya menjadi
itupun tergantung dari cepat lambatnya sedotan sepanjang ukuran filter rokok lebih lama misalnya 20 detik maka kita tinggal
SALAM #4

tetesan air yang diinginkan. tersebut (usahakan jangan sampai menambahkan filter rokok lagi sepanjang
Alat yang terbuat dari bekas botol longgar). ukuran filter itu (artinya ada dua potongan fil-
plastik kemasan minuman ini, mampu 5. Masukkan sedotan yang telah diisi ter rokok dalam lubang sedotan).
30

Anda mungkin juga menyukai