Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
Negara-negara anggota Gerakan Non -Blok (2005). Warna biru muda merupakan
negara peninjau. Didalam dunia pengetahuan saya ingin memberikan sedikit ilmu
tentang Peranan Gerakan Non Blok Dalam Meningkatkan Hubungan Internasional.
Di bawah ini, ada beberapa penjelasan tentang Gerakan Blok. Gerakan Non-Blok
(GNB) (bahasa Inggris: Non-Aligned Movement/NAM) adalah suatu organisasi
internasional yang terdiri dari lebih dari 100 negara -negara yang tidak menganggap
dirinya beraliansi dengan atau terhadap blok kekuatan besar apapun. Tujuan dari
organisasi ini, seperti yang tercantum dalam Deklarasi Havana tahun 1979, adalah
untuk menjamin "kemerdekaan, kedaulatan, integritas teritorial, dan keamanan dari
negara-negara nonblok" dalam perjuangan mereka menentang imperialisme,
kolonialisme, neo-kolonialisme, apartheid, zionisme, rasisme dan segala bentuk
agresi militer, pendudukan, dominasi, interferensi atau hegemoni dan menentang
segala bentuk blok politik.
Kata "Non-Blok" diperkenalkan pertama kali oleh Perdana Menteri India Nehru
dalam pidatonya tahun 1954 di Colombo, Sri Lanka. Gerakan Non -Blok sendiri
bermula dari sebuah Konferensi Tingkat Tinggi Asia -Afrika sebuah konferensi yang
diadakan di Bandung, Indonesia, p ada tahun 1955. Di sana, negara -negara yang
tidak berpihak pada blok tertentu mendeklarasikan keinginan mereka untuk tidak
terlibat dalam konfrontasi ideologi Barat -Timur. GNB menempati posisi khusus
dalam politik luar negeri Indonesia karena Indonesia sej ak awal memiliki peran
sentral dalam pendirian. Judul makalah ini sengaja dipilih karena untuk memberikan
penambahan ilmu untuk para pembaca dan perlu mendapatkan dukungan dari
semua pihak yang perduli terhadap dunia pengetahuan.
c
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Sesuai dengan judul makalah ini ³Peranan Gerakan non Blok Dalam Meningkatkan
Hubungan Internasional´, terkait dengan negara pendiri Gerakan Non Blok dan
palaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi. Berkaitan dengan judul tersebut, maka
masalahnya dapat diidentif ikasi sebagai berikut :
1. Siapa saja yang ikut melakukan atau menjadi pera n pendiri Gerakan Non
Blok ?
2. Bagaimana terjadinya Konfere nsi Tingkat Tinggi Pertama ?
3. Bagaimana pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi II sampai den gan X ?
C. PEMBATASAN MASALAH
D. PERUMUSAN MASALAH
BAB II
PEMBAHASAN
2
(2 ) (bahasa Inggris:
/NAM) adalah
suatu organisasi internasional yang terdiri dari lebih dari 100 negara -negara yang
tidak menganggap dirinya beraliansi dengan atau terhadap blok kekuatan besar
apapun. Tujuan dari organisasi ini, seperti yang tercantum dalam
, adalah untuk menjamin "kemerdekaan, kedaulatan, in tegritas teritorial,
dan keamanan dari negara -negara nonblok" dalam perjuangan mereka menentang
imperialisme, kolonialisme, neo-kolonialisme, apartheid, zionisme, rasisme dan
segala bentuk agresi militer, pendudukan, dominasi, interferensi atau hegemoni dan
menentang segala bentuk blok politik. [1] Mereka merepresentasikan 55 persen
penduduk dunia dan hampir 2/3 keangotaan PBB. Negara-negara yang telah
menyelenggarakan konferensi tingkat tinggi (KTT) Non -Blok termasuk Yugoslavia,
Mesir, Zambia, Aljazair, Sri Lanka, Kuba, India, Zimbabwe, Indonesia, Kolombia,
Afrika Selatan dan Malaysia
Ò
1. Saling menghormati integrita s teritorial dan kedaulatan.
2. Perjanjian non-agresi
3. Tidak mengintervensi uru san dalam negeri negara lain
4. Kesetaraan dan keuntungan bersama
5. Menjaga perdamaian
Ö
B. KONFERENSI TINGKAT TINGGI PERTAMA
Tujuan KTT I ini guna mencetuskan prinsip politik bersam a, yaitu bahwa
politik berdasarkan koeksistensi damai, bebas blok, tidak menjadi anggota
persekutuan militer dan bercita -cita melenyapkan kolonialisme dalam segala bentuk
dan manifestasi. KTT I ini merupakan kelanjutan dari KAA 1955 di Bandung. Dalam
konferensi rasa, bantuan untuk kemajuan dan perkembangan serta perlucutan
senjata.
4 KTT IV ± Algiers, 5 September 1973 ± 9 September 1973
4 KTT V ± Kolombo, 16 Agustus 1976 ± 19 Agustus 1976
4 KTT VI ± Havana, 3 September 1979 ± 9 September 1979
4 KTT VII ± New Delhi, 7 Maret 1983 ± 12 Maret 1983
4 KTT VIII ± Harare, 1 September 1986 ± 6 September 1986
4 KTT IX ± Belgrade, 4 September 1989 ± 7 September 1989
4 KTT X ± Jakarta, 1 September 1992 ± 7 September 1992
KTT GNB V (1976)
KTT IV diselenggarakan di Havana, Cuba dipimpin oleh Presiden Fidel Castro. KTT
ini diselenggarakan pada tanggal 3 ± 7 September 1979 ini dihadiri oleh 94 negara
peserta peninjau dari 20 negara dan 18 organisasi. KTT diliputi oleh pertentangan
antara kelompok moderat dan radikal, tetapi telah berhasil merumuskan deklarasi
politik yang berisi revolusi yang memperkuat prinsip -prinsip Non Blok terhadap
dominasi ekonomi asing yang merugikan negara berkembang. Keanggotaan
Kamboja belum dapat diselesaikan maka Kamboja hadir sebagai peninjau.
KTT VII yang sedianya akan diselenggarakan di Bagdad pada bulan September
1982 batal karena terjadi perang Irak ± iran. Akhirnya diselenggarakan di India pada
tanggal 7 ± 12 Maret 1983, dipimpin oleh PM. Ny. Indira Gandhi. KTT ini dihadiri 101
negara dan memutuskan untuk memberikan dukungan penuh bagi rakyat Afganistan
untuk memutuskan nasibnya sendiri, dengan sistem sosial ekonomi yang bebas dari
campur tangan asing.
'
KTT GNB IX (1989)
Dalam KTT GNB ke-10 di Jakarta, pada tahun 1 992, sebagian besar
ketidakpastian dan keragu-raguan mengenai peran dan masa depan GNB berhasil
ditanggulangi. Pesan Jakarta, yang disepakati dalam KTT GNB ke -10 di Jakarta,
adalah dokumen penting yang dihasilkan pada periode kepemimpinan Indonesia dan
memuat visi baru GNB, antara lain:
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
2. SARAN
4 Banyak melakukan hubungan agar negara dapat dipandan g positif oleh
negara lain.
4 Harus menjalin hubungan kerja sama dengan melihat aturan -aturan, agar dari
salah satu negara tida k ada yang merasa dirugikan.
4 Memperkuat kerja sama yang telah dijalin, agar teta p menghasilkan yang
terbaik.
4 Harus melakukan sesuatu agar gerakan ini tetap relevan saat ini dan waktu
mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
c