c
c
Ê
2.Ê enggambarkan diagram pola radiasi horizontal dan vertical untuk antenna
Ê
Pada pengukuran pola radiasi biasanya antenna yang diukur (antna under
test) dipasang sebagai antenna penerima. Susunan pola radiasi diperlihatkan pada
gambar 1. Antena pemancar dipasang tetap pada satu posisi, sedangkan antena yang
Diagram pola horizontal diukur dengan memutar sumbu antena yang diukur
Sedangkan untuk mengukur diagram pola radiasi vertikal dilakukan hal yang
polar. Half-power beamwidth diperoleh dari diagram pada titik -30 dB. Skala untuk
level sinyal adalah logaritmis, karena range level sinyal bervariasi samapai dengan
harga yang sangat tinggi. Parameter-parameter lain seperti side-lobe dan rasio
front to back dapat dengan mudah pula dibaca pada diagram polar, gambar 2
Ê
2.Ê emasang antena dipole-1 pada pemancar, sedangkan antena dipole-2 sebagai
antena yang diukur pada bagian penerima. Kedua antena dipasang dalam posisi
vertikal.
5.Ê Pada pesawat penerima, mengatur DC power supply sebesar ±10 V, kemudian
maksimum.
engaturlah posisi ini rotator control berada pada posisi 0 (nol) derajat.
8.Ê emutar rotator kontrol searah jarum jam setiap 5 derajat sampai 360
9.Ê engubah posisi kedua antena (pemancar dan penerima) pada posisi
horizontal.
Pada percobaan ini kita akan menganalisa tentang antena melalui pengukuran
gain, level sinyal yang terjadi antara antena pemancar dan penerima yang
Semua antena yang digunakan dalam praktek dapat digunakan baik untuk
pemancar dan penerima pada saat yang bersamaan, dengan memakai frekuensi yang
berbeda-beda.
Pada praktek ini digunakan suatu modul yaitu antena training sistem, yang
mana pada modul ini akan langsung terukur gain / level sinyal dan bentuk polar
Pada dasar antena yang digunakan berdasar dari antena kawat yang
merupakan bentuk umum dari semua jenis antena yang terbuat dari kawat pijar
berikut :
Ê !
erupakan antena ½ LJ dua kutub atau dapat juga berukuran lebih panjang
dari ½ LJ dan merupakan antena yang paling luas penggunaanya dan menjadi dasar
dari antena yagi. Antena ini dibentuk dari kawat tunggal sepanjang ½ , dengan cara
dicatu pada titik tengah secara simetris yaitu pada titik tengah dimana nilai arusnya
maksimum. Bentul pola radiasi dari dari antena dipole ½ LJ tersebut berupa pola
Ô Ê "#
0 Ê $
£ Ê ! !
D Ê %
Pada dasarnya, antena ini terdiri dari konduktor yang panjangnya ½ LJ pada
frekuensi operasi yang diinginkan. Antena ini merupakan perkembangan dari antena
Pada radiasi, atau pengembangan grafis dari medan listrik yang dihasilkan
Kunci antena efisien adalah antena yang dapat mengeluarkan daya antena
maksimum, arah antena, lebar band, sudut radiasi, dan polarisasi. Sebuah pemancar
akan memancarkan energi RF yang kemudian akan disalurkan lewat trnsmisi menuju
antena. Bila saluran antena dan transmisi tidak sesuai maka daya akan terbuang
ditengah jalan juga antena yang tidak sesuai akan menyebabkan transmisinya tidak
keluar
!
tertentu. Jika pola radisai antena sama besar ke segala arah, maka disebut omni
directional. Pola radiasi suatu antena berbeda dengan pola radiasi antena yang
lain.sewaktu mendesain antena diharapkan antena tersebut akan punya pola radiasi
!
Adalah arah vektor medan listrik (E) pada lobe utama pola radiasi antena
tersebur.
pemancar dan satu lagi sebagai penerima. Dengan menggunakan frekuensi kerja 200
Hz dipancarkan dari antenna dipole pemancar dengan level Rf output -30dBm.
Penerimaan pada jarak 0,707meter hanya diukur dan terbaca oleh easuring
dan antenna yagi sebagai antenna penerima. Dengan menggunakan frekuensi kerja
200 hz yang dipancarkan dari antenna dipole pemancar dengan Rf output 30Khz.
Gain pada antena berbeda dengan gain pada penguat. Gain antena bukan besar
penguatan daya keluaran dibanding daya masukan. Tapi besar gain ini bisa
diperhitungkan dari bentuk pola radiasinya, dengan antena pembanding Isotropis,
maka antene lain yang mempunyai pola radiasi semakin menuju ke arah tertentu,
diperhatikan adalah :
1.Ê Polarisasi antena harus sesuai dengan polarisasi gelombang radio yang akan
3.Ê Harus diprhatikan karakteristik antena., pola radiasi, gain maupun lebar
Beamwidth dari sustu antena dapat diukur denga cara menentukan level
penguatan yang paling besar kemudian kurang dari 3dB demi nila maksimal sehingga
didapatkan dua titik dan hasil tegak lurus antara level pengurangan 3 dB.
Ê &
2.Ê Polarisasi antena harus sesuai dengan polarisasi gelombang yang akan
3.Ê Antena yang efisien adalah antena yang dapat mengeluarkan daya antena
4.Ê Bila saluran transmisi dan antena tidak sesuai (matching) maka daya akan
terbuang di tengah jalan dan apabila antenanya tidak sesuai maka akan
d.Ê Untuk pancaran ada yaitu kelebaran ban-width pancaran kita dan