1 Hakikat Kepemimpinan
Banyak muncul pengertian - pengertian mengenai pemimpin dan
kepemimpinan, antara lain :
Pemimpin Kepemimpinan
Pemimpin adalah seorang yang Kepemimpinan adalah hubungan
memimpin, dengan jalan yang ada dalam diri seorang
memprakarsai tingkah laku sosial pemimpin, mempengaruhi orang lain
dengan mengatur, mengarahkan, untuk bekerja sama secara sadar
mengorganisir atau mengontrol dalam hubungan tugas untuk
usaha/upaya orang lain atau melalui mencapai yang diinginkan pemimpin.
prestise,kekuasaan atau posisi (Henry (G.R.Terry)
Pratt Fairchild) Kepemimpinan adalah proses
Pemimpin adalah pemandu, mempengaruhi aktivitas kelompok
penunjuk , penuntun, komandan. untuk menetapkan tujuan dan
(John Gage Allee) mencapai tujuan. (Fred E. Fiedler)
2.1.1 Asal – Usul Kepemimpinan
Terdapat 2 pendapat mengenai asal-usul kepemimpinan yaitu :
• Pemimpin Dilahirkan (Leaders are born)
• Pemimpin Dibentuk dan Ditempa (Leaders are made).
Terdapat 4 aspek penting dalam kepemimpinan, yaitu :
– Pengikut (followers).
– Perbedaan Kekuasaan (distribution of powers) antara pemimpin
dan pengikut.
– Penggunaan kekuasaan untuk mempengaruhi (distribution of
influence).
– Nilai yang dibangun (leadership value).
2.1.2 Perbedaan Kepemimpinan dan Manajemen
Menurut Abraham Zalezik dari sekolah bisnis Harvard berpendapat
bahwa pemimpin dan manager sangat berbeda, yakni dari motivasi,sejarah
pribadi, cara pikir serta bertindak.
Seseorang mungkin saja dapat menjadi manajer, pemimpin, atau juga
keduanya. Namun secara esensi keduanya memilki perbedaan – perbedaan.
Perbedaan tersebut sebagaimana dikemukakan oleh Griffin (2000) dapat
dilihat dalam Tabel berikut:
Tinggi Orientasi
Orientasi
Pekerjaan Rendah Pekerjaan dan
dan Orientasi Orientasi
PekerjaTinggi PekerjaTinggi
Orientasi Pekerja
(Consideration) Orientasi Orientasi
Pekerjaan dan Pekerjaan Tinggi
Orientasi Pekerja dan Orientasi
Rendah Pekerja Rendah
Rendah Tinggi
Orientasi Pekerjaan
(Initiating Structure)
Telaah Universitas Michigan
Hasil penelitian dari Michigan University menunjukkan bahwa
perilaku pemimpin memiliki kecenderungan berorientasi karyawan dan
berorientasi pada produksi/hasil.
Pemimpin yang berorientasi-karyawan dikaitkan dengan produktivitas
kelompok yang lebih tinggi dan kepuasan kerja yang lebih tinggi.
Pemimpin yang berorientasi produksi cenderung dikaitkan dengan
produktivas kelompok yang rendah dan kepuasan kerja yang lebih rendah.
2.2.3.Teori Kemungkinan
Teori kemungkinan berasumsi bahwa berbagai pola perilaku
pemimpin (atau ciri) dibutuhkan dalam berbagai situasi bagi
efektivitas kepemimpinan.
Tidak sedikit telaah yang mencoba memilahkan faktor
penting situasional yang mempengaruhi keefektifan kepemimpinan,
misalnya variabel pelunak (moderating variable) yang popular.
Model Fiedler
Fiedler mengembangkan suatu instrumen, yang disebutnya
kuesioner LPC (kuesioner rekan sekerja paling kurang disukai: least
preferred coworker).
Setelah gaya kepemimpinan dasar seorang individu dinilai lewat LPC,
perlulah memadankan pemimpin itu dengan situasi. Fiedler telah
mengidentifikasikan 3 dimensi kemungkinan yang mendefinisikan faktor
situasional utama yang menentukan keefektifan kepemimpinan, yaitu :
1.Hubungan pemimpin-anggota
2.Struktur tugas
3.Kekuasaan jabatan
Kemudian, Fiedler dan seorang rekan peneliti mudanya, Joe Gracia,
mengkonsep ulang teori Fiedler. Mereka menyebut rekonseptualisasi ini
sebagai teori sumber daya kognitif. Hakikat teori baru itu dapat dibagi
menjadi tiga hal :
1.Perilaku direktif menghasilkan kinerja yang baik hanya jika dhubungkan
dengan kecerdasan yang tinggi dalam suatu lingkungan kepemimpinan
tanpa-stres yang mendukung;
2.Dalam situasi penuh-stres, ada suatu hubungan positif antara
pengalaman pekerjaan dan kinerja;
3.Kemampuan intelektual dari para pemimpin berkorelasi dengan kinerja
kelompok dalam situasi – situasi yang dipersepsikan oleh si pemimpin
sebagai tidak penuh stress.