Bagi Anda yang pernah menjalani psikotes mungkin pernah merasakan sakit perut, tangan tiba-
tiba keringatan, detak jantung yang berlebihan, atau suasana hati yang tertekan saat bersiap
menjalani psikotes. Anda tidak sendirian, sebagian besar orang mengalaminya. Bagaimana
mengatasinya, inilah rahasia mengatasi stress dari consultanthr :
1. 1. Ingat untuk sarapan atau makan sebelum tes dimulai. Ini penting agar tubuh Anda
tidak menderita dan Anda bisa kosentrasi menjawab soal tanpa gangguan kelaparan.
2. 2. Bersikap setenang mungkin. Ingatlah kegelisahan pada tingkat tertentu adalah wajar
3. 3. Hindari memperlihatkan kegelisahan Anda. Anda harus tampak percaya diri karena
perilaku Anda secara umum berada dalam pengamatan seperti halnya hasil tes Anda
4. 4. Jika tiba-tiba menghadapi masalah, yang pertama dilakukan adalah JANGAN PANIK.
Jika panik, maka tubuh Anda akan bereaksi negatif sehingga Anda tidak bisa berpikir
dengan tenang. Mintalah bantuan pengawas jika Anda menghadapi masalah,
pengawas pasti akan membantu Anda.
5. 5. Nyamankan diri Anda. Pelajari teknik-teknik relaksasi atau visualisasi yang sesuai
dengan diri Anda untuk meredakan ketegangan (Anda dapat pelajari dari buku-buku
relaksasi/visualisasi yang ada di toko buku)
6. 6. Buat posisi dimana Anda berada menjadi senyaman mungkin. Misal jika meja atau
kursi Anda bergoyang, cari kertas untuk mengganjalnya.
7. 7. Bekerjalah seefisien mungkin. kerjakan cepat namun tidak terburu-buru
8. 8. Hindari membuang-buang waktu dengan mencari soal “jebakan” karena Anda
tidak bisa menemukannya dengan mudah
9. 9. Ingatlah makin banyak soal yang Anda kerjakan, makin besar kemungkinan Anda
mendapatkan nilai tinggi
10. 10. Sesekali pandanglah sekeliling Anda, ambil napas dalam-dalam, pejamkan mata, dan
luruskan kaki. Ini akan membantu meredakan ketegangan yang timbul dalam diri Anda
11. 11. Jangan putus asa jika pertanyaan terasa sulit. Pertanyaan itu mungkin sama sulitnya
bagi orang lain
12. 12. Jangan cemas jika pesaing Anda tampak bekerja lebih cepat ketimbang Anda. Tidak
ada jaminan bahwa jawaban mereka benar
13. 13. Jika Anda merasa tidak enak badan, katakan pada pengawas. Tidak ada untungnya
diam dalam penderitaan
14. 14. Jangan terlalu memaksa diri. Percayalah Anda telah melakukan hal yang terbaik.
15. 15. Selalu berpikir positif. Pikiran positif membuat tubuh Anda bereaksi positif, timbal
baliknya adalah Anda menjadi nyaman dengan situasi atau kondisi yang ada.
Oleh Ardiningtiyas P.
Salah satu alat tes yang seringkali digunakan dalam rekrutmen calon pegawai dikenal dengan
nama Edwards Personal Preference Schedule (EPPS). Dalam psikotes atau tes psikologis, alat
ini seringkali menjadi salah satu yang dipakai untuk mengukur (mengungkap) 15
motif/kebutuhan personal (khas) melalui 225 item berpasangan.
Anda akan diminta untuk memilih yang paling sesuai dengan diri sendiri. Secara singkat, Anda
bisa mencermati 15 kebutuhan yang akan diungkap dalam EPPS berikut:
Hasil EPPS akan membentuk grafik yang menunjukkan apakah Anda memiliki kecenderungan
kuat di kebutuhan achievement, nurturance, endurance atau lainnya. Dari sini, tentu Anda sudah
bisa memperkirakan, jurusan A di ITB membutuhkan orang-orang seperti apa? Untuk lingkup
teknik, biasanya diperlukan orang-orang yang memiliki endurance kuat, achievement (kalau ini
semua), autonomy, order. Sejumlah 225 item ditujukan untuk mendapatkan gambaran
kepribadian Anda.
Pertanyaan Anda ‘jawaban apa agar bisa diterima’ tidak berlaku untuk psikotest (termasuk
EPPS). Sebab, psikotest bukan mengukur ‘ilmu yang dipelajari’ namun untuk mendapatkan
gambaran diri agar bisa optimal melakukan aktivitas (belajar - bekerja). Asumsinya, seseorang
akan menampilkan performa terbaik ketika berada di lingkungan dan melakukan aktivitas yang
menyenangkan juga membuat nyaman. Kesulitan akan menjadi tantangan untuk terus dipelajari
dan dijawab.
Saran kami, persiapkan fisik dan mental Anda dengan cara beristirahat cukup sebelum test.
Mood jelek dan kondisi fisik yang kurang fit dapat mempengaruhi pengerjaan psikotest.
Mengerjakan psikotest seperti mengeluarkan ’seluruh’ diri yang dapat melelahkan mental.
Mungkin bisa saja ada yang akan memanipulasi dengan memilih jawaban yang terlihat baik.
Jawaban ini disebut ’social desirability’ dan telah memiliki antisipasinya. Jika jawaban Anda
cenderung membentuk ‘faking good/mengesankan baik’ maka akan dianggap tidak valid atau
tidak dapat digunakan. Psikotest juga akan menggunakan lebih dari satu instrumen untuk
mendapatkan gambaran yang lebih akurat tentang diri Anda. So, be your self:)
oleh Andin A.
Dalam 30 tahun terakhir ini, penggunaan assessmen psikologis di tingkat korporasi meningkat
pesat, terutama di negara maju, seperti Amerika dan negara-negara di benua Eropa. Alasan-
alasan penggunaan assessment psikologis ini bermacam-macam, namun dapat diringkas menjadi
tiga alasan utama. Pertama, perusahaan ingin meminimalkan resiko finansial karena salah
merekrut pegawai. Dengan menggunakan assessment, perusahaan berharap tidak mendapatkan
pegawai yang ‘bermasalah’ sehingga tidak muncul biaya tinggi akibat salah rekrut. Biaya akibat
salah rekrut, relatif cukup besar. Berdasarkan penelitian di Amerika, salah rekrut bisa berakibat
30% biaya HR meningkat. Diantaranya biaya iklan, training, belum lagi biaya gaji dll. Sungguh
bukan biaya yang kecil.
Alasan kedua, perusahaan ingin mendapatkan pegawai yang ‘fit in’ dengan karakteristik
pekerjaan yang ditangani. Ada pekerjaan-pekerjaan tertentu yang tidak dapat dikerjakan oleh
orang-orang yang memiliki karakteristik kepribadian tertentu. Katakan pekerjaan sebagai
desainer, dibutuhkan orang yang memiliki sense of art yang tinggi dan memiliki kreatifitas.
Bukan orang yang cenderung ‘follower’ dan berorientasi pada prosedur. Dengan demikian,
diharapkan kesesuaian tersebut dapat meningkatkan kinerja, baik kinerja pegawai itu sendiri
maupun kinerja perusahaan.
Alasan ketiga, dengan dilakukannya assessment, perusahaan mengetahui orang-orang seperti apa
yang cocok dengan budaya perusahaan tersebut. Misalnya, perusahaan membutuhkan orang-
orang yang mampu mengambil keputusan di bawah tekanan, khususnya pada perusahaan jasa
atau perusahaan konsultan. Atau orang-orang yang dapat bekerjasama dengan baik dalam
kelompok, dan bukan orang-orang yang berkarakteristik individualis atau kompetitif. Dengan
demikian, baik calon pegawai maupun perusahaan sama-sama diuntungkan karena memiliki
nilai-nilai yang sama.
Seperti apa assessment psikologis itu? Ada beragam bentuk assessment psikologis, diantaranya
personality assessment berupa profil kepribadian, decision making test, tes inteligensi kognitif
atau critical thinking, tes kreatifitas dll. Tes kejujuran (integritas), termasuk dalam personality
assessment dan banyak dibutuhkan oleh perusahaan. Disamping itu, untuk pegawai-pegawai
yang akan mengisi level managerial, perlu dilakukan assessment yang berkaitan dengan
kepemimpinan, delegasi, develop other, strategic thinking, mengatasi konflik, untuk kriteria-
kriteria ini perusahaan bisa menggunakan pendekatan assessment center.
Jadi apa yang harus dilakukan perusahaan untuk mendapatkan hasil maksimal dari assessment
psikologis ini? Tentunya perusahaan harus memiliki kriteria dan standar yang jelas apa saja yang
akan dinilai dari calon pegawai tersebut dan yang memang sesuai kebutuhan perusahaan.
Katakan untuk level manajerial di posisi pemasaran, tentunya dibutuhkan orang-orang yang
mampu melihat peluang pasar, memiliki kesadaran bisnis, disamping juga mampu memimpin
dan mengelola bawahan dengan baik. Di sisi lain, juga memiliki kriteria yang sesuai dengan
budaya perusahaan (misalkan, mengutamakan komitmen).
Jadi sebelum memutuskan menggunakan assessment, sebagai orang HR, Anda harus cari tahu
lebih dalam orang-orang seperti apa yang dibutuhkan perusahaan Anda.