Anda di halaman 1dari 17

Persiapan Perencanaan dan Perancangan Sistem Informasi

pada Unit Bisnis Jasa Integrasi Teknologi di PT INTI

Wina Witanti
Kopertis Wilayah IV dpk STT YBSI
Jurusan Teknik Informatika
Jl. Cikutra No. 219 Bandung 40124
Email: wytant@gmail.com

Abstract

P.T. Inti as a company focuses its products and business in technology


sector, but it has not yet used maximally the information system to
support its operation.

The integrated planning and system information design have already been
performed by this mentioned company to SBU Jasa Integrasi Teknlogi
(JIT), before applying integration all of company system. This will be a
beginning effort on developing information system. The development of
information system can be conducted at the higher level by implementing
the strategy, which focuses in service excellence and service oriented
architecture by establishing in independency of system to platform also
programming language.

Keywords : application integration, service excellence, service oriented


architecture

1. Pendahuluan

a. Profil Perusahaan
PT. INTI adalah industri telekomunikasi terbesar di Indonesia[5],
menghasilkan baik perangkat keras maupun perangkat lunak untuk bidang
telekomunikasi. Namun sejalan dengan berubahnya lingkungan yang
mendukung proses bisnis di P.T. INTI, saat ini P.T. INTI tidak hanya
menghasilkan perangkat lunak dan perangkat keras saja tetapi juga mulai
memasuki bidang jasa teknologi.

Berdasarkan cikal bakal sebuah Laboratorium Penelitian & Pengembangan


Industri Bidang Pos dan Telekomunikasi (LPPI-POSTEL), pada 30 Desember
1974 berdirilah P.T. Industri Telekomunikasi Indonesia yang lebih dikenal
P.T. INTI (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan
mengemban misi perusahaan pada saat itu, menjadi basis dan tulang
punggung pembangunan Sistem Telekomunikasi Nasional (SISTELNAS).
Seiring waktu dan berbagai dinamika yang harus diadaptasi, seperti

95
Jurnal Sistem Informasi Vol. 2 No. 2 September 2007 : 95-111

perkembangan teknologi, regulasi, dan pasar, maka P.T. INTI selama lebih
dari 30 tahun berkiprah dalam bidang telekomunikasi telah mengalami
berbagai perubahan dan perkembangan.

b. Visi Perusahaan
P.T. INTI bertujuan menjadi pilihan pertama bagi para pelanggan untuk
mentransformasikan “MIMPI” menjadi “REALITA”, dengan mengacu pada
motto perusahaan: “To be the customer's first choice in transforming
DREAMS into REALITY “.

c. Misi Perusahaan
1. Fokus P.T. INTI akan tertuju sepenuhnya pada kegiatan jasa
engineering yang sesuai dengan spesifikasi dan permintaan konsumen.
2. Dalam menjalankan bisnis, P.T. INTI akan berusaha semaksimal
mungkin untuk kepentingan pemangku kepentingan (stakeholders).
3. Akan dikembangkan jejaring bisnis yang sinergis, baik dengan pemakai
jasa P.T. INTI maupun pemasok demi menumbuhkembangkan kinerja
yang saling menguntungkan.

d. Strategi Perusahaan dan Cakupan Bisnis


Fokus pada bidang jasa pelayanan infokom dengan penekanan pada Sistem
Infokom dan Integrasi Teknologi (ISTI).

Saat ini, P.T. INTI menangani penjualan produk dan jasa untuk
pembangunan infrastruktur telekomunikasi, yang dikelompokkan ke dalam
3 (tiga) bidang usaha, yaitu:
• Jaringan Telekomunikasi Tetap (JTT)
• Jaringan Telekomunikasi Selular (JTS)
• Jasa Integrasi Teknologi (JIT)

Dalam beberapa tahun mendatang, di mana tekanan persaingan global


semakin kuat, P.T. INTI akan lebih memfokuskan pada kompetensi bidang
jasa engineering dengan produk perangkat keras yang dioutsource ke
vendor global yang kompetitif. Jasa engineering yang akan ditekuni oleh
P.T. INTI meliputi:
1. Sistem Infokom:
o Manajemen jaringan
o Pengembangan piranti lunak dan piranti keras
o Optimalisasi jaringan
o Solusi teknologi informasi
2. Integrasi Teknologi:
o Manajemen proyek pembangunan
o Perancangan jaringan (tetap dan nirkabel)
o Integrasi logistik berbasis pengetahuan
o Integrasi sistem komunikasi
o Penyedia jasa aplikasi

96
Persiapan Perencanaan dan Perancangan Sistem Informasi
pada Unit Bisnis Jasa Integrasi Teknologi di PT INTI
(Wina Witanti)

Selain itu, sesuai dengan kebutuhan pengguna, P.T. INTI juga menyiapkan
diri untuk menjadi penyedia solusi total Infokom, termasuk mencarikan
penyelesaian permasalahan pendanaan yang dihadapi konsumen.

2. Ruang Lingkup Kajian


Pada dasarnya, dalam membangun suatu proses layanan yang cukup
kompleks, dapat dimulai dari suatu sub sistem yang lebih kecil yang dapat
dirancang dengan bebas namun dapat berfungsi bersama-sama secara
keseluruhan. Berhubungan dengan hal tersebut, makalah ini hanya akan
membahas kajian mengenai pembangunan e-bisnis pada Unit Bisnis
Strategis (SBU) JIT, dengan batasan kajian sebagai berikut:
1. Tipe pengembangan berdasarkan konsep rancangan e-bisnis lebih
difokuskan pada keunggulan pelayanan (service excellence) ke dalam
(internal) integrasi proses bisnis ke dalam perusahaan.
2. Rancangan e-bisnis yang dilakukan hanya sebatas pada pengembangan
rencana strategi. Integrasi aplikasi yang dilakukan secara umum, tidak
membahas secara detail alir data yang digunakan dalam proses bisnis.
3. Integrasi rancangan proses e-bisnis yang dilakukan menggunakan
pendekatan workflow automation, yang mana hanya difokuskan pada
mengurangi waktu laju (lag time) dalam proses bisnis manual, yang
meliputi suatu workflow engine yang mengendalikan alir kerja
(workflow) antar pegawai dan departemen menurut suatu kumpulan
aturan bisnis.

Secara ideal perencanaan dan perancangan sistem informasi harus


dilakukan secara menyeluruh pada suatu perusahaan (entreprise-wide
planning and design). Sehubungan dengan konsep yang ideal akan sangat
kompleks pelaksanaannya, maka untuk P.T. INTI dibagi menjadi tiga fase:

Fase I : Pembangunan sistem informasi yang terintegrasi pada satu


unit bisnis strategis, misalnya pada Divisi Jasa Integrasi Teknologi (JIT).
Fase II : Integrasi antar bagian/divisi di P.T. INTI.
Fase III : Integrasi yang melingkupi seluruh stakeholders P.T. INTI.

Pada makalah ini hanya dibatasi pada pelaksanaan untuk fase I, yaitu
perencanaan dan perancangan sistem informasi pada Divisi JIT.

Pada gambar 1. menjelaskan skema garis besar konsep yang digunakan


untuk perencanaan dan perancangan dalam makalah ini:

97
Jurnal Sistem Informasi Vol. 2 No. 2 September 2007 : 95-111

Visi dan Misi

Business Goals

Business Strategy
E-Business Design:
Service Excellence

IS Integration
Service Oriented

Gambar 1. Skema penerapan konsep.

Dalam melakukan pengembangan rancangan bisnis yang akan diterapkan


pada SBU JIT, akan dilakukan tahapan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Pada Lapisan Bisnis (Business Layer)
o Analisis ulang proses bisnis dan memetakannya ke dalam kebutuhan
aplikasi.
o Rancangan proses bisnis yang dituangkan dalam statement of
purpose.
b) Pada Lapisan Aplikasi (Application Layer)
o Dari peta kebutuhan aplikasi yang dilakukan, dibentuk rancangan
integrasi aplikasi dan database terintegrasinya.
c) Pada Lapisan Infrastruktur (Infrastructur Layer)
o Perancangan jaringan (network) yang memperhatikan aspek
berikut: back-up dan recovery, security, storage, dan scalability.

3. Business Layer

Dalam ruang lingkup, telah dijelaskan bahwa fokus rancangan e-bisnis yang
akan dilakukan adalah pada keunggulan pelayanan (service excellence)
untuk pihak internal. Rancangan e-bisnis yang difokuskan pada keunggulan
pelayanan (service excellence) dipilih, disebabkan karena hal ini sejalan
dengan visi dan misi PT. INTI yang tertuju sepenuhnya pada kegiatan jasa
engineering yang sesuai dengan spesifikasi dan permintaan konsumennya.
Sedangkan pengembangan keunggulan pelayananan pada tahap awal ini
difokuskan pada pelayanan ke dalam perusahaan (internal) dan tidak
keluar, karena proses bisnis yang terjadi didalam JIT belum terintegrasi
secara teknologi, sehingga alir informasi yang mengalir antar satu bagian
dengan bagian yang lainnya dalam fungsi bisnis di SBU JIT masih
98
Persiapan Perencanaan dan Perancangan Sistem Informasi
pada Unit Bisnis Jasa Integrasi Teknologi di PT INTI
(Wina Witanti)

menggunakan dokumen kertas. Dikarenakan hal tersebutlah maka kinerja


yang dihasilkan belum sepenuhnya optimal.

a. Sekilas mengenai SBU JIT


JIT (Jasa Integrasi Teknologi) adalah merupakan salah satu dari tiga unit
bisnis strategis yang ada di P.T. INTI. Jasa Integrasi Teknologi sebagai unit
bisnis strategis, diharapkan mampu untuk menghasilkan profit bagi
perusahaan. Sejalan dengan visi, misi dan strategi perusahaan yang saat ini
lebih difokuskan kepada bidang jasa pelayanan infokom dengan penekanan
pada Sistem Infokom dan Integrasi Teknologi (ISTI), maka begitu pula
dengan strategi bisnis dari SBU JIT. Saat ini proses bisnis yang dijalankan
oleh SBU JIT difokuskan pada 2 (dua) hal, yakni layanan produk dan
layanan jasa.

b. Identifikasi Proses Bisnis


Identifikasi proses bisnis digambarkan dengan menggunakan BPMN
(Business Process Modeling Notation) pada gambar 2.

c. Rancangan Proses Bisnis


Sebelum melakukan rancangan proses terhadap proses bisnis yang ada
sekarang, maka harus ditentukan terlebih dahulu tujuan dan arah
rancangan proses bisnis yang akan dikembangkan. Tujuan dan arah
rancangan bisnis yang akan dikembangkan berdasarkan analisis dari proses
bisnis yang ada sekarang, dituangkan ke dalam suatu pernyataan tujuan
(statement of purpose) yang disebut juga dengan deskripsi proses bisnis
sebagai berikut:
1) Inisiatif Bisnis (Business Initiative)
• SPPH (Surat Permohonan Penawaran Harga)
2) Arah Bisnis (Business Drivers)
• Mengurangi waktu penyerahan produk/jasa (lead time)
• Meningkatkan akurasi dan mengurangi keterlambatan di dalam
menyediakan informasi antar bagian fungsi bisnis dan bagi
pengambil keputusan
3) Strategi Bisnis (Business Strategy)
• Mengotomatisasikan proses bisnis untuk meningkatkan efisiensi
4) Lingkup Fungsional (Functional Scope)
• Mengotomatisasikan proses pengelolaan persediaan dan data
pemasok dengan mengintegrasikan transaksi inventory systems
antara bagian logistik dengan pemasaran dan dengan bagian
maintenance dan repair
• Mengotomatisasikan proses pengolahan data keuangan
• Mengotomatisasikan dokumen yang digunakan dalam proses bisnis
yang dilakukan dengan menggunakan layanan web service
• Mengotomatisasikan kegiatan yang berhubungan dengan proyek
yang dilakukan (data Surat Perintah Jalan (SPJ) untuk karyawan,
99
Jurnal Sistem Informasi Vol. 2 No. 2 September 2007 : 95-111

proses pengembangan suatu proyek, proses pengembangan produk,


dll)
5) Tujuan Bisnis (Business Goals)
• Mempermudah pengendalian proses bisnis
• Meningkatkan efisiensi kerja
• Mengurangi rata-rata kesalahan dalam transaksi
6) Dampak pada Organisasi (Organization Impact)
• Menimimalkan dan mengefisiensikan aliran dokumen antar bagian
(konsep paperless office)

100
Persiapan Perencanaan dan Perancangan Sistem Informasi
pada Unit Bisnis Jasa Integrasi Teknologi di PT INTI
(Wina Witanti)

Proses Bisnis SBU JIT , PT. INTI


Menetapkan harga, delivery
time, spesifikasi produk
Konsumen

Send SPPH Receive SPH Negosiasi Send SPK

ya
Proses
Pemasaran

SPB-J
Create SPH & + Proses
Receive SPPH Koordinasi Negosiasi Receive SPK Send SPK Produk JIT ? SPPB
Send SPH
+
tdk
Keuangan

Receive
Koordinasi
Menetapkan harga, delivery SPK
time, spesifikasi produk, dll..
Pengembangan
Produksi

Koordinasi
MP & Logistik

Koordinasi
Pemasok

Gambar 2. Diagram BPMN untuk proses bisnis di JIT.

101
Jurnal Sistem Informasi Vol. 2 No. 2 September 2007 : 95-111

4. Application Layer

Tabel aplikasi yang digunakan oleh departemen–departemen di SBU JIT


adalah seperti tertuang dalam tabel 1.

Tabel 1. Penggunaan aplikasi pada P.T. INTI saat ini.


Application/Data Owner Platform Interface Reusable
Source Name
Microsoft Word Pemasaran, Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Bangprod, Repair
and Maintenance,
MP & Logistik,
Keuangan
Microsoft Excell Pemasaran, Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Bangprod, Repair
and Maintenance,
MP & Logistik,
Keuangan
Microsoft Project MP & Logistik Tidak ada Tidak ada Tidak ada

Aplikasi-aplikasi yang ada masih bersifat umum seperti Microsoft Word dan
Microsoft Excel, dan belum ada paket–paket aplikasi dan juga tidak ada
suatu sistem basis data yang terintegrasi. Untuk masa ke depannya perlu
dibangun suatu modul aplikasi yang digunakan untuk setiap departemen
yang terintegrasi. Kandidat aplikasi yang akan dibangun adalah seperti
pada Tabel 2.

Tabel 2. Kandidat aplikasi yang akan digunakan.


Application/Data Source Name Owner
Sistem Informasi Pemasaran Bagian Pemasaran
Sistem Informasi Logistik Bagian Logistik
Sistem Informasi Bangprod Bagian BangProd
Sistem Informasi MP dan Logistik MP dan Logtistik

a. Service Integration Architecture

1) Ruang Lingkup
Rancangan dan arsitektur yang berorientasi Service Oriented Architecture
(SOA) adalah mengintegrasikan sistem-sistem yang mendukung service–
service internal di SBU JIT terutama dalam membuat standarisasi
dokumen-dokumen yang dibutuhkan antar departemen dalam satu SBU,
untuk mendukung suatu fungsi bisnis tertentu yang didalamnya melibatkan
pelayanan, dan untuk penggunaan database yang tersentralisasi.

Integrasi SOA dirancang dengan pelayanan web (web services), dan


diharapkan departemen Pemasaran, Bangprod, Maintenance & Repair,
Logistik dan Keuangan dapat saling berkomunikasi secara online dan

102
Persiapan Perencanaan dan Perancangan Sistem Informasi
pada Unit Bisnis Jasa Integrasi Teknologi di PT INTI
(Wina Witanti)

dokumen yang mengalir diubah dalam bentuk digital untuk kemudahan


pemeliharaan, update dan standarisasi.

2) Key Participant
Tabel 3 mendeskripsikan dari mana sumber data diperoleh, layanan apa
yang disediakan dan bagian mana dalam organisasi yang menggunakan
layanan.

Tabel 3. Aplikasi dan sumber data.


Owner Services User of application or system
Bagian Pemasaran inventory systems, Pemasaran
financial systems,
Bagian Logistik order fulfillment Logistik
systems, inventory
systems
Bagian Logistik management project Manajer Proyek
systems
Bagian BangProd product development Kelompok Ahli Bangprod, JIT
systems
MP dan Logistik sistem rencana kerja & Bagian administrasi Proyek (MP
perjalanan, financial Logistik), bagian akuntansi dan
systems anggaran (Departemen
Keuangan)
MP dan Logistik order fulfillment Bagian pengadaan (Departemen
systems, inventory MP dan Logistik )
systems, financial
systems, purchase
systems

3) Business Event
Tabel events menggambarkan akitivitas yang terjadi dalam bisnis dan
respon dari sistem yang diperlukan. Ada dua macam event yaitu business
event dan temporal event. Business event adalah aktivitas yang terjadi
dalam bisnis dan temporal event adalah aktivitas yang terjadi pada suatu
titik waktu tertentu. Temporal event ini terjadi karena tuntutan dari bisnis
tersebut membuat sistem harus bekerja pada suatu waktu tertentu, atau
respon dari sistem berbasis waktu (real time).

Tabel 4 menjelaskan business event apa saja yang dilaksanakan untuk


setiap event number yang akan menghasilkan beberapa response, yang
selanjutnya akan diteruskan untuk menentukan layanan apa yang
disediakan dalam sevice response category.

103
Jurnal Sistem Informasi Vol. 2 No. 2 September 2007 : 95-111

Tabel 4. Event table.


Event Business event Event description Response
number
E1 Konsumen Event ini dipicu oleh R1.1 Memeriksa daftar konsumen, jika
memasukkan event eksternal belum ada daftar konsumen di- update
order pada web dimana konsumen R1.2 Memeriksa ketersediaan barang
ingin memesan (inventory system)
suatu barang, & R1.3 Menerima pembayaran online
menawarkan suatu
harga
E2 Proses Event ini dipicu R2.1 Memeriksa account yang diterima.
pengiriman hasil dimana hasil produk R2.2 Mengeluarkan barang dari inventory
produksi ke siap dikirim ke hasil produk
konsumen konsumen
E3 Proses Event ini dipicu oleh R3.1 Memeriksa persediaan barang
perencanaan adanya SPK (Surat R3.2 Menyusun jadwal/rencana kerja
jadwal produksi Perintah Kerja) dan produksi jika persediaan barang tidak ada
SPB-J (Surat
Penawaran Barang
&Jasa) dari bagian
Logistik
E4 Proses Event ini dipicu oleh R4.1 Memeriksa standar pembuatan suatu
pengembangan adanya Surat Order produksi
produksi Kerja yang R4.2 Memeriksa daftar komponen
dikeluarkan bagian
logistik
E5 Place order Event ini dipicu oleh R5.1 Memeriksa data supplier
(membuat adanya surat R5.2 Mengentrikan order pesanan
pesanan) ke perintah kerja, R5.3 Melakukan pembayaran online
pemasok kontrak dari tender
perusahaan
E6 Penerimaan Event ini dipicu R6.1 Memeriksa data pemesanan barang
barang dari dengan adanya R6.2 Memeriksa account yang sudah dibayar
pemasok pengiriman barang

Pada tabel 5 dijelaskan dengan detail mengenai respon-respon layanan


yang diturunkan berdasarkan event table, yang selanjutnya respon ini
dikelompokkan dalam suatu kategori. Berdasarkan kategori inilah
ditentukan sistem baru seperti apa yang harus dipenuhi untuk
penyelenggaraan proses bisnis organisasi, selanjutnya pada tabel 6 lebih
rinci mendeskripsikan kategori layanan yang menguraikan fungsi setiap
layanan untuk kemudian diperiksa apakah layanan telah ada pada sistem
sebelumnya atau layanan tersebut merupakan sistem baru yang harus
dibangun.

Tabel 5. Service response category table.


Response Description Category New Systems
R1.1 Memeriksa daftar Menentukan keberadaan Pengelolaan Order fullfilment
konsumen, jika belum konsumen dalam sistem konsumen system
ada daftar konsumen
diupdate
R1.2 Memeriksa Update record inventory Pengelolaan Inventory/Database
ketersediaan barang barang (jumlah stock, inventory System
(inventory system) spesifikasi dsb)
R1.3 Menerima Memeriksa account (payment Account yang Finance system
pembayaran online system) diterima
R2.1 Memeriksa Memeriksa account (payment Account yang Finance
accoount pembayaran system) diterima system/sistem

104
Persiapan Perencanaan dan Perancangan Sistem Informasi
pada Unit Bisnis Jasa Integrasi Teknologi di PT INTI
(Wina Witanti)

pembayaran
R2.2 Mengeluarkan Update record inventory Pengelolaan Inventory system
barang dari inventory barang (jumlah stock, inventory
hasil produk spesifikasi dsb), pengepakan,
pengiriman, pelacakan
pengiriman, dsb
R3.1 Memeriksa Memeriksa record inventory Pengelolaan Inventory system
persedian barang barang (jumlah stock, inventory
spesifikasi dsb)
R3.2 Menyusun Mengisi template dokumen Pengelolaan proyek Sistem
rencana kerja rencana produksi, mengisi penjadwalan dan
produksi/jadwal jadwal proyek manajemen proyek
produksi, jika
persediaan barang
tidak ada
R4.1 Memasukkan Memeriksa status produksi Pengelolaan Sistem
status perkembangan suatu produk pada sistem produksi, product perkembangan
produksi pengembangan produksi tracking produksi
R5.1 Memeriksa data Memeriksa data historik Pengelolaan supplier Database
supplier supplier pada sistem Supplier/Supplier
Management
System
R5.2 Memeriksa Memilih barang dari supplier Katalog dari supplier Supplier
katalog dari supplier dari katalog yang berbasis Management
web System
R5.3 Memasukkan Memasukkan data pesanan Pengelolaan order Order fullfilment
order pesanan (order) melalui interface (pesanan) system
web
R5.4 Melakukan Mengentrikan jumlah yang Account pengeluaran Finance system
pembayaran online dibayarkan sistem
pembayaran berbasis web
R6.1 Memeriksa data Mengecek data pesanan Account pengeluaran Order fullfilment
pemesanan barang barang, pembuatan laporan system
pemesanan barang

R6.2 Memeriksa Memeriksa pembayaran yang Account pengeluaran Finance system


account yang sudah sudah dilakukan
dibayar

Tabel 6. Service category.


Service Function Description Existing/New
System
Finance system Memeriksa account Integrasi dengan Finansial, web
pembayaran dan sistem bank, service
penerimaan, memeriksa pengelolaan
anggaran perusahaan keuangan internal
Order fullfillment Pengelolaan workflow dari Interface dengan Web service,
system pelayanan manual, sistem inventory, interface dengan
pelacakan pengiriman hasil interface dengan FedEX, template
produksi sistem manajemen order yang
supplier, integrasi diterima, order
dengan sistem fedEx yang dikirim
untuk pelacakan
pesanan, template
dari dokumen standar
Inventory management Update, memeriksa jumlah Web service Web service
stock material, hasil produk, (intranet) dengan intranet, surat
komponen delete/add interface dengan tanda terima hasil
inventory sistem produk

105
Jurnal Sistem Informasi Vol. 2 No. 2 September 2007 : 95-111

Supplier management Pengelolaan database Web service database Web service


system supplier, sistem katalog supplier integrasi interface dengan
supplier dengan sistem sistem supplier
masing-masing
supplier, katalog
Product Development Pengecekan status produksi Web service intranet, Web service,
System dari suatu produk berisi database status sistem pelacakan
produksi yang status produksi
diupdate setiap hari suatu produk
Management project Perencanaan produksi, Web service intranet, Web service
systems rencana anggaran, dengan standarisasi intranet
kebutuhan komponen dokumen
material, template dokumen

Purchase System Pembayaran online pada Integrasi dengan Web service


para supplier, membuat order fullfillment intranet
penagihan pada konsumen, system
status pembayaran lunas
atau belum

Seluruh dokumen yang ada dalam workflow adalah sebagai berikut ini:
a. SPPH (Surat Permintaan Penawaran Harga)
b. SPH (Surat Penawaran Harga)
c. SPK (Surat Perintah Kerja)
d. SPB-J (Surat Permintaan Barang - Jasa)
e. SPPB-J (Surat Permintaan Pengadaan Barang –Jasa)
f. SOK (Surat Order Kerja)
g. FDPK (Formulir Daftar Permintaan Komponen)
h. BAPB/LPB (Berita Acara Penerimaan Barang/Laporan Pengujian
Barang)
i. STHP (Serah Terima Hasil Produksi)
j. BPB (Bukti Penerimaan/Penyerahan/Pengiriman Barang)
k. BA/BAST (Berita Acara/ Berita Acara Serah Terima)
l. NPPB (Nota Permintaan Pengiriman Barang)
m. BPHP (Bukti Penyerahan Hasil Produksi)

Dokumen secara otomatis sudah dibuat dalam sistem yang bersangkutan.


Dalam sistem manajemen supplier dokumen SPBJ, Surat Permintaan Barang
dan Jasa dan Berita Acara Penerimaan barang sudah terotomatisasi dibuat.
Dengan adanya web service diharapkan seluruh departemen dalam SBU JIT
dapat saling berinteraksi secara online, menciptakan work flow
automation, dan penggunaan database yang terintegrasi. Hal tersebut
dilakukan untuk mencapai kemudahan pemeliharaan, update database dan
dokumen, standarisasi dokumen, juga untuk mengurangi biaya operasional
(dengan paperless office) dan efisiensi waktu (process improvement).

Dengan rancangan integrasi SOA (Service Oriented Architecture)


keuntungan-keuntungan lain yang didapat [1]:
a) Enabled business agility, artinya sumber-sumber yang ada dapat
dipertahankan sehingga meminimumkan waktu dan biaya yang
diperlukan jika harus membangun suatu aplikasi yang baru.

106
Persiapan Perencanaan dan Perancangan Sistem Informasi
pada Unit Bisnis Jasa Integrasi Teknologi di PT INTI
(Wina Witanti)

b) Menaikkan ROI (Return On Investment), perusahaan yang


mendefinisikan pelayanan bisnis yang reusable dan pelayanan-
pelayanan yang standar dapat memaksimumkan investasi IT. Dengan
menggunakan prinsip reuseable dan mempertahankan aset-aset IT yang
ada, berarti perusahaan tidak perlu melakukan investasi IT yang baru,
sehingga ini menaikkan ROI.
c) Enabled IT agility, pelayanan dapat dijalankan dari mana saja dan
dapat diakses dimana saja, jadi suatu perusahaan dapat dengan mudah
mengubah lokasi atau teknologinya berlandaskan program service yang
dibuat.

b. Information Integration Architecture


Workflow automation membutuhkan database yang terintegrasi. Data yang
terpusat ini dibentuk agar seluruh sistem dapat mengakses dan
mengekstrak data dari sumber yang sama, untuk menghindari adanya
redundansi data.

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, ruang lingkup pembahasan tentang


integrasi data terbatas hanya pada SBU JIT dan bisnis informasi apa saja
yang dihasilkan sistem serta sumber-sumber data mana saja yang
diperlukan dalam proses.

4) Perancangan
Sistem operasi yang akan digunakan adalah Microsoft Windows XP,
database yang digunakan adalah berbasis SQL (misalnya menggunakan
MySQL atau Oracle), dan seluruh aplikasi sistem informasi dibangun dengan
berbasis web (berbasis web services).

Untuk kepentingan internal ini, semua sistem akan dibangun terintegrasi


dari awal seluruhnya karena tidak adanya legacy system, alasan ini pula
yang menyebabkan tidak perlu digunakannya midleware.

Data Flow Diagram pada gambar 3 menjelaskan sistem aplikasi yang


digunakan didalam unit bisnis strategis (SBU) JIT yang terdiri dari dari:
1. Sistem manajemen produsen (1.0)
2. Sistem keuangan (2.0)
3. Sistem pembayaran (3.0)
4. Sistem penyimpanan (4.0)
5. Sistem pemenuhan kebutuhan (5.0)
6. Sistem pengembangan proyek (6.0)
7. Sistem manajemen proyek (7.0)

Aliran data yang mengalir ke 1.0 berasal dari 3.0 adalah informasi
pembayaran dan dari 4.0 adalah laporan order barang, dari 1.0 mengalir ke
2.0 adalah laporan pembayaran dan ke 4.0 data order barang. Aliran data
ke 2.0 berasal dari 3.0 yaitu informasi anggaran pembayaran dan 2.0

107
Jurnal Sistem Informasi Vol. 2 No. 2 September 2007 : 95-111

mengalirkan data informasi anggaran pemasukan ke 3.0. Data penerimaan


pembayaran konsumen mengalir dari 3.0 ke 5.0 dan 7.0. Data perencanaan
produk mengalir dari 7.0 ke 6.0 dan dari 6.0 memberikan data hasil
produk/kebutuhan komponen ke 4.0, sedangkan dari 4.0 mengalirkan data
hasil produk ke 5.0 dan laporan kebutuhan komponen ke 6.0.
2.0
Sistem keuangan
Laporan
pembayaran
1.0
Sistem manajemen Informasi
produsen anggaran Informasi
pembayaran anggaran
pemasukan
Data order
barang

Laporan order barang 3.0


Informasi pembayaran Sistem pembayaran
4.0
Sistem penyimpanan

Data penerimaan
pembayaran
Hasil produk konsumen

5.0
Laporan Sistem pemenuhan
kebutuhan Hasil produk / kebutuhan
komponen Kebutuhan Data penerimaan
komponen pembayaran
konsumen

6.0
Sistem pengembangan
produk
7.0
Perencanan produk Sistem manajemen
proyek

Gambar 3. Data Flow Diagram untuk sistem aplikasi didalam SBU JIT.

5. Infrastructure Layer

Perencanaan dan rancangan lapis infrastruktur yang akan dikaji meliputi


arsitektur aplikasi dan data yang terintegrasi beserta spesifikasi teknisnya
secara singkat, berdasarkan hasil studi pada business layer dan application
layer. Hal-hal lain yang diperhatikan dalam membuat perencanaan dan
rancangan infrastruktur ini antara lain: network, back-up and recovery,
disaster recovery, storage dan security.

Dengan strategi SOA (Service Oriented Architecture), diharapkan akan


diperoleh arsitektur data dan proses yang independen terhadap platform
atau bahasa pemrograman, namun efektif untuk meningkatkan proses kerja
organisasi secara menyeluruh.

108
Persiapan Perencanaan dan Perancangan Sistem Informasi
pada Unit Bisnis Jasa Integrasi Teknologi di PT INTI
(Wina Witanti)

a. Perencanaan
Arsitektur integrasi dibuat dengan terlebih dahulu menentukan kebutuhan-
kebutuhan integrasi. Kebutuhan-kebutuhan itu didapatkan dengan tipe
integrasi, layanan dan teknologi integrasi, skalabilitas, keamanan, dan
lain-lain. Tabel 7 dan Tabel 8 menggambarkan kebutuhan tersebut.

Tabel 7. Tipe integrasi.


Tipe integrasi Fungsi/fitur Aplikasi
Internal application Konektivitas, antarmuka Web service
integration aplikasi
requirements
Legacy integration Tidak ada Tidak ada
requirements
Customer & B2B B2B services Manajemen supplai dan
requirements pelanggan
Composite integration Aplikasi komposit, SOA Web service
requirements
Portal integration Integrated portal Web service
requirements
Information integration Batch, real-time, volumes, Inventory Management,
requirements penjadwalan, informasi yang Database (SQL based)
terstruktur dan tak
terstruktur
Process integration Aplikasi kerja Order fulfillment,
requirements product development

Tabel 8. Arsitektur informasi.


Aplikasi Business Function Data source Outcome
Owner
Finance Manajer Unit, Memeriksa Data keuangan Integrasi
system Keuangan account dengan sistem
pembayaran bank,
dan pengelolaan
penerimaan, keuangan
memeriksa internal
anggaran
perusahaan
Order Pemasaran Pengelolaan Order entry Interface
fullfillment workflow dari system dengan
system pelayanan inventory
manual, system,
pelacakan interface
pengiriman dengan sistem
hasil produksi manajemen
supplier,
integrasi
dengan sistem
pengiriman

109
Jurnal Sistem Informasi Vol. 2 No. 2 September 2007 : 95-111

untuk
pelacakan
pesanan,
template dari
dokumen
standar
Inventory Inventory Update, Data logistik Web service
management Manager memeriksa (intranet)
jumlah stock dengan
material, hasil interface
produk, dengan
komponen inventory
delete/add system
Sistem Logistik, Pengelolaan Data Logistik Web service
manajemen Financial database database,
supplier supplier, integrasi
sistem katalog dengan sistem
supplier masing-
masing
supplier,
katalog
Product Project Pengecekan Data proyek Web service
Development Manager, Tim status intranet,
System pengembangan produksi dari berisi
suatu produk database
status
produksi yang
di-update
setiap hari
Management Manajemen Perencanaan Data proyek Web service
project proyek, Project produksi, intranet,
systems Manager rencana dengan
anggaran, standarisasi
kebutuhan dokumen
komponen
material,
template
dokumen

b. Perancangan
Aspek keamanan (security) direalisasikan dengan implementasi firewall,
dimana aplikasi untuk keamanan dan network traffic control sudah
terakomodasi dalam paket yang ditawarkan oleh produk Cisco Catalyst 600
Router. Spesifikasi lain untuk jaringan yang digunakan adalah:
a) Protokol network : TCP/IP
b) Database : mendukung SQL, misalnya Oracle
c) Interface aplikasi : Web-based, misalnya PHP
d) Standarisasi metadata : XML

110
Persiapan Perencanaan dan Perancangan Sistem Informasi
pada Unit Bisnis Jasa Integrasi Teknologi di PT INTI
(Wina Witanti)

6. Simpulan

Identifikasi secara utuh dan menyeluruh terhadap proses bisnis yang ada
(as is) sangat penting untuk dapat memetakan secara lengkap aplikasi-
aplikasi yang diperlukan yang menunjang kegiatan yang selaras dengan
tujuan (business goals) perusahaan yang kemudian akan dapat membantu
menghasikan arsitektur yang paling sesuai diadaptasi oleh perusahaan.

Pada makalah ini, aspek finansial tidak diperhatikan dalam merencanakan


dan merancang sistem informasi perusahaan. Tetapi dalam praktik di dunia
bisnis yang nyata, aspek finansial sangat penting untuk diperhatikan dalam
menentukan rancangan sistem informasi yang paling feasible untuk dapat
diimplementasikan.

Tipikal kendala terhadap organisasi yang biasa dihadapi antara lain adalah:
a) Terlalu banyak berfokus pada efisiensi dan pemotongan biaya, sehingga
mengakibatkan sempitnya pandangan dan tidak mampu mengambil
keuntungan dari pertumbuhan pendapatan pada sektor bisnis baru.
b) Membuat unit bisnis yang memahami penggunaan software dalam
sistem informasi yang terintegrasi, mendengarkan sudut pandang
konsumen dan menggunakannya sebagai alat untuk mengukur
keberhasilan.

Daftar Pustaka
[1] Arsanjani, A. (n.d.). Service Oriented Modeling and Architecture How
to Identify, Specify, and Realize Services for Your SOA. Diakses
tanggal 12 Maret 2007, dari
http://www.ibm.com/developerworks/library/

[2] Gold-Bernstein, B. & Ruh, W. (2005). Enterprise Integration. Boston :


Addison-Wesley.

[3] Kalakota, R., & Robinson, M. (2001). e-Business 2.0: Roadmap for
Success. New Jersey : Addison-Wesley.

[4] Linthicum, D. (2004). Next Generation Application Integration. Boston :


Addison-Wesley.

[5] (n.d.). Diakses tanggal 15 Januari 2007 dari http://www.inti.co.id

[6] Zimmermann, O. (n.d.). Elements of Service-Oriented Analysis and


Design - An Interdisciplinary Modeling Approach for SOA Projects.
Diakses tanggal 23 April 2007 dari
http://www.ibm.com/developerworks/library/

111

Anda mungkin juga menyukai