Anda di halaman 1dari 2

Mengenal Serviks

Kanker serviks,apa si kanker serviks itu ?


Seperti yang biasanya kita dengar di iklan,banyak wanita yang meninggal gara-gara kanker
serviks. Kedengaran lebay banget ya? Tapi..emang seperti itulah nyatanya. Kanker serviks
termasuk kanker yang paling banyak meningkatkan angka kematian.
Kanker serviks bisa disebut juga kanker leher rahim yaitu bagian rahim yang terletak di
bawah,yang membuka ke arah liang vagina. Apabila telah memasuki tahap lanjut, kanker ini
bisa menebar ke organ-organ lain di seluruh tubuh. Kanker seviks biasa menyerang wanita
yang telah berumur dan lebih menyeramkan lagi, kanker ini bisa juga menyerang wanita
berumur 20 sampai 30 tahun.
Kanker serviks disebabkan oleh virus?
Kanker serviks di sebabkan oleh Virus HPV dan yang paling fatal akibatnya adalah virus
HPV tipe 16 dan 18.
Kebanyakan infeksi dari virus ini berlangsung tanpa gejala, sehingga kebanyakan wanita
tak akan menyadari dirinya terinfeksi HPV.
Dan kebanyakan penderita kanker serviks mengetahui penyakitnya saat telah masuk ke
stadium 3.
Sebenarnya apa si faktor yang dapat meningkatkan seorang wanita untuk terkena
kanker serviks ?
Banyak faktor yang mempengaruhi kanker serviks,contohnya :
1. Kebiasaan merokok. 5. Kebiasaan makanan yang baynyak
2. Seringnya mencuci cagina dengan mengandung berlemak
antiseptic yang tidak dianjurkan 6. Penggunaan pil KB yang terlalu lama
dokter. 7. Gangguan system kekebalan tubuh
3. Defisiensi vit. A,C,dan E 8. Infeksi menular seksual
4. Seringnya mencuci vagina dengan 9. Menikah muda (dibawah 20 tahun)
bedak 10. Memiliki partner seksual lebih dari
satu.
Bahkan faktor yang menurut kita ga bakal mungkin menjadi penyebab dari kanker
servikspun bisa menjadi salah satu penyebabnya. Contohnya saja, rokok. Kebiasaan
merokok bisa menjadi faktor dari kanker serviks. Salah satunya adalah penelitian yang
dilakukan di Karolinska Institute di Swedia dan dipublikasikan di British Journal of
Cancer pada tahun 2001. Menurut Joakam Dillner, M.D., peneliti yang memimpin riset
tersebut, zat nikotin serta “racun” lain yang masuk ke dalam darah melalui asap rokok
dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi cervical neoplasia atau tumbuhnya
sel-sel abnormal pada rahim. “Cervical Neoplasia adalah kondisi awal berkembangnya
kanker serviks di dalam tubuh seseorang.
Wanita yang tidak merokok mempunyai resiko dua kali lebih besar terkena kanker
serviks daripada wanita yang merokok. Bahan kimia berbahaya dari asap rokok yang
terhisap paru-paru akan dibawa aliran darah ke seluruh tubuh. Bahkan cara kita yang
kadang menaruh laptop di pangkuan juga bisa menjadi penyebab kanker serviks. Dan
yang umum yaitu saat kita menggunakan toilet umum, cipratan-cipratan yng berasal dari
orang yang terkena kanker serviks yang telah lebih dulu menggunakan toilet juga dapat
menjadi factor yang meningkatkan seorang wanita terkena kanker serviks.
Ada gejalanya atau tidak?
Kanker serviks mempunyai gejala-gejalan yang harus kita tahu :
1. Pendarahan pervaginaan.
2. Keputihan bercampur darah dan berbau.
3. Nyeri panggul.
4. Tidak dapat buang air kecil.
5. Munculnya rasa sakit dan pendarahan saat berhubungan intim.

Pencegahan atau bagaimana cara menanganinya?

Berbagai pencegahan kanker serviks yang dapat kita lakukan sejak dini :

1. Pap smear dan thin prep


Kedua metode ini sudah terbukti cukup menekan angka kematian karena kanker
serviks. Jika kedua metode ini menunjukkan adanya infeksi, prosedur kolposlopi
akan dilakukan dengan menggunakan alat yang dilengkapi lensa pembesar atau
mikroskop untuk mengamati bagian yang terinfeksi.
2. IVA (Inspeksi Visual dengan Asam asetat)
Metode pemeriksaan dengan mengoles serviks atau leher rahim dengan asam asetat.
Kemudian diamati apakah ada kelainan seperti area berwarna putih (jika tidak ada
perubahan warna maka dapat dianggap tidak terinfeksi serviks)
3. Vaksin pencegah infeksi HPV tipe 16 dan 18.
Meningkatkan kekebalan tubuh dan menangkap virus sebelum memasuki sel-sel
serviks. Dan melindungi perempuan dari ancaman HPV tipe 16 dan 11 yang
menyebabkan kutil kelamin. Tapi,sayangnya vaksin ini baru efektif untuk
perempuan berusia 9 sampai 26 tahun yang belum aktif secara seksual. Vaksin
ini diberikan sebanyak 3 kali dalam jangaka waktu tertentu.

Semua pemeriksaan tersebut sebaiknya rutin dilakukan setidaknya setahun sekali.

Trus, bagaimana dengan pengobatannya?

1. Pemanasan.
2. Cone Biopsi.
Mengambil sedikit dari sel-sel rahim. Tindakan ini memungkinkan pemeriksaan yang
lebh teliti untuk memastikan adanya sel-sel yang mengalami perubahan.
3. Operasi dan Radioterapi
Step ini biasa dilakukan jika perjalan penyakit sampai pada tahap pre-kanker.
Operasi : pengambilan daerah yang terserang kanker, biasanya uterus
beserta leher rahimnnya.
Radioterapi : dengan menggunakan sinar X.
Kemoterapi : Memasukkan zat-zat kimia yang bertujuan untuk mengurangi
atau menekan pertumbuhan dari kanker serviks. Membuat
kanker itu menjadi tingkatan yang lebih rendah.

Anda mungkin juga menyukai