Anda di halaman 1dari 16

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Oleh :

Sri Indah Jumiaty


TIK 090193

KONSENTRASI TEKNIK INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
POLITEKNIK TEDC BANDUNG
2010
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Pemanfaatan teknologi jaringan komputer sebagai media komunikasi data
hingga saat ini semakin meningkat. Kebutuhan atas penggunaan bersama
resources yang ada dalam jaringan baik sofware maupun hardware telah
mengakibatkan timbulnya berbagai pengembangan teknologi jaringan itu sendiri.
Seiring dengan semakin tingginya tingkat kebutuhan dan semakin banyaknya
pengguna jaringan yang menginginkan suatu bentuk jaringan yang dapat
memberikan hasil maksimal baik dari segi efisiensi maupun peningkatan
keamanan jaringan itu sendiri.
Berlandaskan pada keinginan - keinginan tersebut, maka upaya – upaya
penyempurnaan terus dilakukan oleh berbagai pihak. Dengan memanfaatkan
berbagai teknik khususnya teknik subnetting dan penggunaan hardware yang
lebih baik (antara lain switch) maka muncullah konsep Virtual Local Area
Network (VLAN) yang diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih baik
dibanding Local Area Network (LAN). VLAN merupakan suatu model jaringan
yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti LAN, hal ini mengakibatkan suatu
network dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik
peralatan.
Pengaturan VLAN akan membuat pengaturan jaringan menjadi sangat
fleksibel dimana dapat dibuat segmen yang bergantung pada organisasi atau
departemen, tanpa bergantung pada lokasi workstation. Dari penjelasan diatas
maka saya akan mencoba membuat Tugas Akhir ini dengan mengambil judul ”
Perancangan dan implementasi Virtual Lokal Area Network ”.

1.2. Rumusan Masalah


Dalam tahapan awal pelaksanaan penelitian, pertama-tama yang dilakukan
adalah perumusan atau mengidentifikasi masalah, kemudian mengkaji lagi
kemungkinan-kemungkinan masalah yang terjadi. Perumusan masalah tersebut
diantaranya adalah sebagai berikut :
1. LAN memungkinkan data tersebar secara broadcast keseluruh jaringan, hal
ini akan mengakibatkan mudahnya pengguna yang tidak dikenal
(unauthorized user) untuk dapat mengakses semua bagian dari broadcast
tersebut.
2. Jika terjadi perubahan infrasturktur di dalam LAN , seorang administrator
akan kesulitan dalam membangun dan menata kembali LAN tersebut .
3. Didalam suatu jaringan LAN akan terjadi collosion domain yang sangat
besar, yang akan mengakibatkan kemacetan di dalam suatu jaringan.
4. LAN memungkinkan penggunaan bandwith yang overload.
5. Jika dalam suatu LAN terkoneksi kedalam internet maka semua yang ada
dalam satu jaringan LAN akan terkoneksi ke internet tersebut, artinya
bahwa LAN tidak bisa memisahkan mana yang harus koneksi ke internet
dan mana yang tidak boleh koneksi ke internet.
1.3 Batasan Masalah
Penelitian perlu dibatasi sehingga dalam penyusunan laporan tugas akhir
ini dapat mengarah pada tujuan dan untuk menghindari terlalu kompleksnya
masalah yang muncul. Adapun batasan-batasan masalah tersebut, yaitu :
1. Pada tugas akhir Perancangan dan Implementasi Virtual Lokal Area
Network (VLAN) penerapannya dibatasi dalam hal infrastruktur yang
harus dibangun.
2. Pembahasan Tugas Akhir ini hanya bagaimana membangun sebuah
jaringan lokal area network berbasis Virtual Lokal Area Network
sehingga lebih menghemat dalam implementasinya.
3. Dalam penerapan Tugas Akhir ini tidak tertuju pada objek yang ingin di
implementasikan.

1.4 Tujuan Penulisan


Virtual Lokal Area Network (VLAN) didesain untuk memudahkan seorang
administrator jaringan dalam mengimplementasikan dan merancang suatu jaringan
lokal Area Network yang tidak harus memperhatikan topologi yang sebenarnya.
Dengan memanfaatkan teknologi Virtual Lokal Area Network (VLAN) jaringan
akan menjadi lebih efektif dan efisien.
1.5 Manfaat Penulisan
Mempermudah dalam perancangan Jaringan VLAN di Sekolah SMK N 1
K.Baru Dengan Menggunakan Program Simulasi Packet Tracer 5.0 sebelum di
bangun dalam bentuk yang nyata.
1.6 Metodoli Penulisan
Metodologi penulisan yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini
adalah sebagai berikut :
1. Studi pustaka, yaitu mencari dan mengumpulkan sumber-sumber data dan
referensi dari pustaka yang berkaitan.
2. Tahapan Analisis, yaitu menganalisis sistem dan mengidentifikasi masalah
yang berhubungan dengan VLAN secara detail sebagai bahan dalam
perancangan sistem.
3. Perancangan VLAN, yaitu melakukan perencanaan dan perancangan
pembuatan aplikasi menggunakan Paket Tracer 5.0
4. Tahap Implementasi, yaitu merupakan kelanjutan dari tahap perancangan
yang kemudian di aplikasikan ke dalam pembuatan Virtual Lokal Area
Network.
5. Pengujian Aplikasi, yaitu pengujian aplikasi ini dilakukan pada
keseluruhan sistem serta metode yang dipakai apakah sudah sesuai dan
melakukan analisis program. Tahapan tersebut dilakukan untuk
mengetahui apakah sistem yang telah dirancang bekerja sesuai dengan
yang diharapkan atau tidak.
1.7 Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan dan penulisan laporan tugas akhir ini adalah
terdiri atas lima bab, masing-masing bab berisi:
1. Bab I Pendahuluan, bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan, metodologi penulisan dan sistematika penulisan
laporan tugas akhir.
2. Bab II Landasan Teori, bab ini menjelaskan tentang teori-teori dasar
jaringan VLAN dan implementasinya.
3. Bab III Analisis dan Perancangan Sistem, bab ini menjelaskan tahapan
analisis sistem yang diperlukan dalam pembuatan Virtual Lokal Area
Network.
4. Bab IV Implementasi dan Pengujian Aplikasi, bab ini merupakan
penjelasan dari implementasi dan pengujian aplikasi yang dibuat dalam
tugas akhir ini.
5. Bab V Penutup, bab ini berisi kesimpulan-kesimpulan yang diperoleh
setelah melaksanakan analisis tugas akhir, serta merumuskan saran-saran
untuk pengembangan lebih lanjut .
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Jaringan Komputer
Secara umum kita dapat mendefinisikan jaringan komputer sebagai
jaringan koneksi antar komputer yang terhubung melalui suatu media, manfaat
jaringan komputer diantaranya :
1. Berbagi pakai sumber daya (resource sharing)
Dengan adanya jaringan komputer maka dapat berbagi pakai program,
peralatan (printer, scanner, media penyimpanan) terutama data.
Walaupun sumber daya tersebut berada pada jarak yang jauh tapi bagi
pemakainya seolah-olah sumber daya tersebut dekat dengannya,
2. Kehandalan Tinggi,
Jaringan komputer membuat suatu data atau program yang penting
dapat digandakan pada beberapa komputer (mirroring). Hal ini sangat
berguna apabila salah satu penyedia layanan data atau program
tersebut mati maka dapat segera dialihkan pada penyedia yang lain
yang memberi layanan yang sama,
3. Efisiensi
Lebih efisien bagi suatu perusahaan untuk mempunyai satu printer
yang digunakan bersama-sama, daripada memiliki satu printer pada
tiap komputer.
4. Media komunikasi.
Jaringan komputer saat ini sangat berperan dalam menjalin komunikasi
baik melalui teks, suara maupun video, setiap orang yang terhubung ke
dalam jaringan yang sama dapat berinteraksi dengan mudah satu sama
lain.

2.2 Virtual Lokal Area Network (VLAN )


VLAN adalah suatu kelompok layanan jaringan yang tidak terbatas ke
suatu segmen fisik atau switch LAN. VLAN secara logika segmen jaringan swicth
berdasar pada fungsi, project team, atau aplikasi organisasi dengan mengabaikan
penempatan fisik atau koneksi ke jaringan. Fungsi VLAN secara logika membagi
jaringan kedalam broadcast domain berbeda sehingga paket switch antar port
yang dituju untuk VLAN yang sama. VLAN diciptakan untuk menyediakan
layanan segmentasi biasa yang diberikan oleh router fisik dalam konfigurasi LAN.
Router pada topologi VLAN menyediakan penyaringan broadcast, keamanan, dan
mengatur lalulintas dalam sebuah jaringan.

2.3 Protokol Jaringan


Protokol adalah tata cara atau aturan komunikasi data didalam jaringan.
Untuk menyelenggarakan komunikasi berbagai macam vendor komputer
diperlukan sebuah aturan baku yang standar dan disetujui berbagai pihak. Seperti
halnya dua orang yang berlainan bangsa, maka untuk berkomunikasi memerlukan
penerjemah/interpreter atau satu bahasa yang dimengerti kedua belah pihak.
Dalam hal ini jaringan yang membentuk internet bekerja berdasarkan suatu set
protokol standar yang digunakan untuk menghubungkan jaringan komputer dan
mengamati lalu lintas dalam jaringan. Protokol ini mengatur format data yang
diijinkan, penanganan kesalahan (errorhandling), lalu lintas pesan dan standar
komunikasi lainnya. Protokol standar pada internet dikenal sebagai TCP/IP
(Transmission Control Protocol/ Internet Protocol). Protokol ini memiliki
kemampuan untuk bekerja pada segala jenis komputer tanpa terpengaruh oleh
perbedaan perangkat keras maupun sistem operasi yang digunakan.

Gambar 2. 1Deskripsi TCP/IP Model


Keterangan :
Lapisan Fungsi
Application Layer yang langsung berinteraksi langsung dengan user.
Data dikirimkan dengan format tertentu ke transport
layer.
Contoh: telnet, ftp, http dan lain-lain
Transport Menangani pengiriman paket data ke host tujuan. Dua
Protokol pada layer ini adalah:
TCP – connection oriented UDP – connectionless
oriented

Internet Menangani routing paket data ke alamat tujuan protokol


pada layer: IP, ICMP, ARP dan RARP
Network Access Menangani routing paket data ke alamat tujuan Protokol
pada layer: IP, ICMP, ARP, dan RARP

Tabel 2. 1 Keterangan Lapisan Fungsi TCP/IP


Adapun layanan yang diberikan oleh TCP/IP adalah :
Layanan TCP/IP Deskripsi

Network File Systems Layanan client-server yang digunakan


untuk melakukan dan/atau
menggunakan sharing directory.
Dynamic Host Configuration Protocol Layanan yang memberikan IP address
secara otomatis kepada clients.
Domain Name System Layanan yang mendistribusikan basis
data pemetaan nama komputer ke IP
address dan sebaliknya.
Hypertext Transport Protocol Layanan yang digunakan world wide
web untuk menampilkan halaman text,
Images, sound dan informasi
multimedia lainnya menggunakan web
browser.
File Transfer Protocol Layanan yang menyediakan
pertukaran data antar sistem.
Simple Mail Transfer Protocol Layanan yang menyediakan
pendistribusian mail messages kepada
user.
Routing Information Protocol Layanan yang menyediakan
pendistribusian informasi routing
secara otomatis antar sistem.
Tabel 2. 2 Deskripsi Layanan TCP/IP

2.4 Topologi Jaringan


Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan
komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak
digunakan adalah bus, token-ring, dan star network. Masing-masing topologi ini
mempunyai ciri khas dengan kelebihan dan kekurangannya.
2.4.1 Topologi Bus
Pada topologi bus digunakan sebuah kabel tunggal atau kabel pusat di
mana seluruh workstation dan server dihubungkan.

Gambar 2. 2 Topologi Jaringan Bus

Adapun keuntungan dari topologi jaringan bus adalah sebagai berikut :


1. Hemat kabel,
2. Layout kabel sederhana,
3.Pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat
dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain.
Kerugian dari topologi jaringan bus adalah sebagai berikut :
1. Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil,
2. Kepadatan lalu lintas transfer data pada jalur utama,
3. Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang
kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan,
4. Diperlukan repeater untuk jarak jauh.
2.4.2 Topologi Star
Pada topologi Star, masing-masing workstation dihubungkan secara
langsung ke server atau hub. Keunggulan dari topologi tipe Star ini
adalah bahwa dengan adanya kabel tersendiri untuk setiap workstation ke
server, maka bandwidth atau lebar jalur komunikasi dalam kabel akan
semakin lebar sehingga akan meningkatkan unjuk kerja jaringan secara
keseluruhan.

Gambar 2. 3 Topologoi Start


Keuntungan dari topologi ini adalah :
1. Paling fleksibel,
2. Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak
menggangu bagian jaringan lain,
3. Kontrol terpusat,
4. Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan
pengelolaan jaringan
Kerugian dari topologi ini adalah sebagai berikut :
1. Boros kabel,
2. Perlu penanganan khusus,
3. Kontrol terpusat (hub) jadi elemen yang kritis.
2.4.3 Topologi Ring
Di dalam topologi ring semua workstation dan server dihubungkan
sehingga terbentuk suatu pola lingkaran atau cincin. Tiap workstation
ataupun server akan menerima dan melewatkan informasi dari satu
komputer ke komputer lain, bila alamat-alamat yang dimaksud sesuai maka
informasi diterima dan bila tidak informasi akan dilewatkan.
Gambar 2. 4 Topologi jaringan Ring

Kelemahan dari topologi ini adalah setiap node dalam jaringan akan selalu
ikut serta mengelola informasi yang dilewatkan dalam jaringan, sehingga bila
terdapat gangguan di suatu node maka seluruh jaringan akan terganggu.
Keunggulan topologi ring adalah tidak terjadinya collision atau tabrakan
pengiriman data seperti pada topologi bus, karena hanya satu node dapat
mengirimkan data pada suatu saat.
2.5 Media Transmisi
Media transmisi adalah media yang dapat digunakan untuk mengirimkan
informasi dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam jaringan, semua media yang
dapat menyalurkan gelombang listrik atau elektromagnetik atau cahaya dapat
dipakai sebagai media pengirim, baik untuk pengiriman dan penerimaan data.
Pilihan media transmisi (pengirim) untuk keperluan komunikasi data tergantung
pada beberapa faktor, seperti harga, performance jaringan yang dikehendaki,
adapun jenis – jenis media transmisi adalah sebagai berikut:
2.5.1 LAN Cabling
Network cabling pada jaringan LAN, umumnya menggunakan tipe kanel
UTP. Pada kabel UTP terdapat 4 pasang kawat yang dikelompokan dalam 4
warna yang berbeda :
Tabel 2.2 Keterangan Warna Kabel UTP
PAIR Warna

PAIR 1 Blue (bl), White-Blue (wbl)

PAIR 2 Orange(o), White-Orange (wo)

PAIR 3 Green (g), White-Green ( wg)

PAIR 4 Brown (Br), Wite-Brown (wbr)

Tipe coneksi kabel pada jaringan LAN:


1. Straight-Trough Cable

Digunakan untuk Koneksi:


a. Switch – Router
b. Switch – PC atau Server
c. Hub – PC atau Server
2. Crossover Cable

Digunakan untuk Koneksi:


a. Switch – Switch
b. Switch – Hub
c. PC - PC

2.5.2 Hub
Seperti umumnya suatu sinyal listrik yang dikirim lewat suatu media
perantara, semakin jauh dari pemancar akan makin melemah sehingga pada suatu
tempat tertentu sinyal tersebut tidak lagi dapat diterima dengan baik. Hub adalah
suatu peralatan jaringan yang berfungsi untuk memperkuat sinyal yang dikirim
agar dapat diteruskan ke komputer lain pada jarak jauh namun tidak memiliki
tingkat kecerdasan untuk menentukan tujuan akhir informasi yang dikirim. Hub
hanya mempunyai satu Collision domain.

2.5.3 Switch
Switch adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan beberapa
LAN (Lokal Area Network) yang terpisah serta menyediakan filter paket antar
LAN. Pada switch disediakan jalur tersendiri untuk setiap port, artinya setiap port
di switch mempunyai Collision domain tersendiri yang sangat mempercepat
pengiriman data pada jaringan.

2.5.4 Router
Sama seperti Switch, router digunakan untuk menghubungkan dari satu
jaringan ke jaringan lain. Router akan memilih jalur terbaik untuk melewatkan
suatu data berdasarkan alamat tujuan dan alamat asal. Router dapat mengarahkan
lalu-lintas data untuk mencegah tumbukan atau collosion dan cukup pintar untuk
mengetahui kapan untuk mengarahkan lalu-lintas sepanjang jalur utama dan jalur
alternatif. Dalam dunia jaringan, router dapat berupa router buatan pabrik misal
router buatan Cisco dapat juga berupa router PC artinya komputer yang di-setting
menjadi suatu router.
2.6 IP Address dan Subnetting
2.6.1 IP Address

IP Address merupakan sarana yang digunakan agar paket data


dapat mencapai tujuan. Di dalam jaringan, pengiriman suatu paket data
membutuhkan alamat sebagai identitas tujuan suatu data akan dikirim
(Destination Address) dan asal paket (Source Address). Namun untuk
mengirimkan paket data ke sistem yang berbeda, dibutuhkan sistem
pengalamatan yang bersifat universal dan dapat dikenali oleh masing –
masing sistem. IP Address ditetapkan sebagai sistem pengalamatan yang
universal karena memiliki karakteristik yang lebih baik dibanding sistem
pengalamatan yang lain.
Pengalamata IP Address harus unik dan mempunyai format dalam
bilangan binary yang terdiri dari 32-bit dan dibagi atas 4 kelompok 8-bit
bilangan binary atau sering disebut dengan istilah oktal.
Format IP Address:
Binary Decimal
00000000.00000000.00000000.00000000 = 0.0.0.0
s/d
11111111.11111111.11111111.11111111 = 255.255.255.255
IP Address dapat dipisahkan menjadi 2 bagian:

Network – ID Host-ID

Bit Network – ID = berperan dalam identifikasi network address


Bit Host – ID = berperan dalam identifikasi host dalam suatu
network
Seluruh host yang terkoneksi dalam jaringan yang sama memiliki bit
network – ID yang sama.
Dalam pengalamatan IP Address harus di memperhatikan Class IP
Address, karena Class IP Address menentukan banyaknya alamat host
yang kita perlukan, adapun class - class dalam IP address :
1. Class A
0 – 127 0 – 255 0 – 255 0 – 255
0nnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh hhhhhhhh

Bit-bit Network Bit-bit Host


Spesifikasi:
Bit Network-ID : 8-bit (Oktal pertama)
Bit Host-ID : 24-bit (Oktal ke-2 hinga ke-40)
Format Bit : Bit pertama pada oktal pertama = 0
Range Network : 1.0.0.0-126.0.0.0
Netmask : 255.0.0.0
Jumlah Net work Address : 126 Net work Address
Jumlah Host / Network : (256)³ - 2 Host
2. Class B
128 – 191 0 – 255 0 – 255 0 - 255
10nnnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh

Bit-bit Network Bit-bit Host


Spesifikasi:
Bit Network-ID : 16-bit (Oktal pertama dan ke-2)
Bit Host-ID : 16-bit (Oktal ke-3 hinga ke-4)
Format Bit : Bit pertama pada oktal pertama =10
Range Network : 128.0.0.0 - 191.255.0.0
Netmask : 255.255.0.0
Jumlah Net work Address : (64) * (256) Net work Address
Jumlah Host / Network : (256)² - 2 Host
3. Class C
192 – 223 0 – 255 0 – 255 0 – 255
110nnnnn nnnnnnnn nnnnnnnn Hhhhhhhh

Bit-bit Network Bit-bit Host


Spesifikasi:
Bit Network-ID : 24-bit (Oktal pertama, ke-2dan ke
-3)
Bit Host-ID : 16-bit (Oktal ke-4)
Format Bit : Bit pertama , kedua dan ketiga pada
oktal pertama = 110
Range Network : 192.0.0.0 – 223.255.255.0
Netmask : 255.255.255.0
Jumlah Net work Address : (32) * (256)² Net work Address
Jumlah Host / Network : (256) - 2 Host

2.6.2 Subnetting

Proses Subnetting dapat membuat sejumlah network tambahan


dengan mengurangi jumlah maksimum host yang ada pada tiap network
tersebut. Beberapa bit pada bagian network-ID, network address pada
suatu jaringan tunggal dipecah menjadi beberapa subnetwork dengan
menggeser garis pemisah antara bagian network dan bagian host dari suatu
IP address.
Adapun tujuan dari subnetting:
1. Menghemat penggunan IP Public.
2. Mengurangi tingkat kongesti
(kemacetan) komunikasi data didalam jaringan.
3. Mengatasi perbedaan hardware dan
media fisik yang di gunakan dalam suatu network.
4. Memecah Brodcast Domain.
Untuk membagi alamat network dan alamat host di dalam VLAN
menggunakan subnetting dengan teknik VLSM (Variable Lenght
Subnetting Mask), yang merupakan sebuah cara yang sederhana untuk
mengambil satu network dan menciptakan banyak network menggunakan
subnet mask dengan panjang yang berbeda – beda di berbagai rancangan
network yang berbeda tipenya.

2.7 DASAR – DASAR KONFIGURASI VLAN


Dalam lingkungan Switch menyaring lalulintas pada jaringan yang
memberikan workstation bekerja secara penuh dedicated badwidth untuk
mengirim dan menerima paket. Switch tidak sama seperti system shared-hub yang
hanya satu workstation yang dapat mengirim pada suatu waktu, jaringan switch
memberikan berbagi transmisi secara bersamaan dalam broadcast domain. Pada
jaringan switch, station dipasang secara berpasangan untuk semua komunikasi
tanpa mempengaruhi komunikasi pasangan station lain.
VLAN baik sebagai jaringan end-to-end atau di dalam batasan – batasan
geografis. Berikut adalah ini adalah karakteristik dari VLAN jaringan end-to-end:
1. Pemakai dikelompokan dalam VLAN
yang tidak terikat pada lokasi fisik, tetapi bergantung pada kelompok atau
fungsi pekerjaan.
2. Ketika pemakai bergerak disekitar
kampus, keanggotaan VLAN untuk pemakai harus tidak berubah.
3. Setiap VLAN membutuhkan pengamanan
untuk semua anggota.

Untuk konfigurasi atau memeriksa status Switch, hubungkan Switch


dengan komputer untuk membangun sesi komunikasi, gunakan kabel Rollover
untuk menghubungkan port console pada Switch ke port COM pada computer.

Gambar 2.5 Hubungan Antara Switch Dengan PC

2.7.1 Konfigurasi Static VLAN


Static VLAN adalah port pada switch yang diberikan secara manual untuk
suatu VLAN dengan menggunakan manajemen aplikasi VLAN atau dengan
aktif secara langsung diberikan pada switch. Port ini menjaga konfigurasi
yang diberikan pada port yang diubah secara manual. VLAN akan bekerja
dengan baik pada jaringan dimana berikut yang benar:
1. Langkah pengendalian dan
pengaturan.
2. Sofware manajemen VLAN
yang sempurna untuk konfigurasi port.

2.7.2 Konfigurasi Dinamic VLAN


Dinamic VLAN tidak mengandalkan port bagi VLAN tertentu. Petunjuk
berikut harus diikuti ketika mengkonfigurasi VLAN pada switch Cisco 29xx:
1. Jumlah maksimum VLAN tergantung pada switch
2. VLAN 1 adalah salah satu faktor default VLAN
3. VLAN 1 secara default merupakan Ethernet VLAN
4. Cisco Discovery Protokol (CDP) dan VLAN Trunting Protokol (VTP)
menyatakan pengiriman VLAN 1.
5. IP address Catalyst 29xx merupakan broadcasr domain dalam VLAN
1 secara default.
6. Switch dalam mode server VTP untuk membuat, menambahkan, atau
menghapus VLAN
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan perancangan dan implementasi Virtual Lokal Area Network,
maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Desain Jaringan Virtual Lokal Area Network adalah penting karena
berhubungan dengan rancangan kinerja dan komunikasi dalam pemakaian
sehari – hari yang bagus untuk di implementasikan.
2. Implementasi Jaringan dengan Virtualisasi merupakan salah satu alternatif
pilihan untuk lebih menghemat biaya, dan lebih mudah dalam
pemeliharaan, managebility dan monitoring.
3. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perancangan dan desain jaringan
adalah Media transmisi yang digunakan, berapa bandwith yang diberikan,
topologi yang digunakan, protokol yang digunakan, ketersediaan
perangkat keras, pemilihan server, perangkat lunak jaringan, skalabilitas,
Monitoring dan keamanan/security.

5.2 Saran
Dengan melihat kesimpulan yang telah diuraikan diatas maka dapat
diberikan saran-saran sebagai berikut :
1. Dalam Pemilihan Device untuk implementasi jaringan sebaiknya
digunakan Device yang dapat membuat VLAN yang handal, reliable, dan
stabil.
2. Pertimbangan keamanan jaringan yang menyeluruh, dimana bukan hanya
masalah keamanan dari setiap komputer di dalam jaringan tetapi juga
harus memperhatikan keamanan jaringan secara keseluruhan, sehingga
permasalahan keamanan jaringan ini merupakan hal yang harus mendapat
perhatian lebih dari administrator jaringan.

Anda mungkin juga menyukai