MP&DRR Project (Ade)
MP&DRR Project (Ade)
A. Latar Belakang
25 Oktober 2010 tengah malam Kepulauan Mentawai yang berada di pesisir
barat kepulauan Sumatera diguncang gempa 7.2 SR (skala richter) dengan
kedalaman 10 km yang diikuti oleh hantaman tsunami dengan ketinggian 2-3
meter. Pos beserta alat pendeteksi tsunami yang pada 2008 lalu telah diinstal, pada
saat kejadian berada dalam kondisi rusak/tidak berfungsi sehingga mengakibatkan
area dan korban terdampak menjadi bertambah besar.
Terhitung 18 desa dari 4 distrik menjadi kawasan yang terkena dampak cukup
serius dari bencana ini. Pagai Utara dan Pagai Selatan merupakan sub-district
dengan tingkat kerusakan terparah. Data dari Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB) per tanggal 3 November 2010 melaporkan 428 orang meninggal,
173 orang cedera berat, 325 orang cedera ringan,dan 74 orang hilang. Sementara
itu, 15.097 penduduk masih mengungsi dan 721 rumah rusak parah.
Hingga saat ini, belum ada data spesifik mengenai anak-anak korban tsunami di
Kep. Mentawai. Cuaca yang buruk, kerusakan dan kapasitas bangunan yang
terbatas menyebabkan banyak penduduk, termasuk anak-anak hidup dalam kondisi
yang serba terbatas. Dalam kondisi seperti ini, anak selalu menjadi kelompok yang
paling rentan, karena secara psikologis anak selalu bereaksi tehadap perubahan yang
terjadi di lingkungan sekitarnya, apalagi perubahan ini telah membuat anak
mengalami dan berada dalam kondisi yang tidak nyaman dan menakutkan bagi
dirinya.
2. Tumaley
Dusun ini terletak di ujung Pulau Pagai Utara, dan merupakan bagian
dari Desa Silabu. Tumaley juga merupakan salah satu daerah terparah terkena
dampak tsunami, dengan korbang meninggal hanya 1 orang. Dengan korban
meninggal hanya 1 orang, Tumaley pantas dijadikan pembelajaran bagi daerah
– daerah lain. Sementara kerusakan bangunan juga parah. Hampir tidak ada
bangunan yang terdiri dari rumah penduduk, gereja dan sekolah, yang selamat
dari amukan gelombang tsunami, semuanya rata dengan tanah.
Saat ini warga juga tinggal di hunian sementara yang dibangun secara
swadaya oleh masyarakat di lokasi ketinggian. Tidak ada sarana air bersih yang
memadai di daerah ini. Untuk mengakses air bersih, warga memanfaatkan
aliran sungai yang berada di daerah rendah. Untuk itu warga harus rela naik
turun bukit untuk melakukan aktivitas mencuci pakaian, mencuci piring dan
mengambil air minum. Dan kegiatan mengambil air ini lebih banyak dilakukan
oleh kaum perempuan dan anak perempuan.
5. Muntei Besar
Dusun ini terletak di tengah Pulau Pagai Selatan tepatnya sebelah
dusun purourougat, dan merupakan bagian dari Desa malakopa. Purourougat
Catatan penting :
Puskesmas yang satu-satunya berada di Sikakap, pasca bencana
tidak pernah beroperasi lagi. Para korban bergantung pada
bantuan medis darurat yang seringkali seadanya sehingga
menyebabkan banyaknya korban menderita penyakit kulit,
ISPA, diare. Tidak ada pelayanan khusus bagi ibu hamil,
DATA KERUSAKAN
No. NAMA SEKOLAH Pulau/Kecamatan Murid
BERAT SEDANG RINGAN
1 SD 10 Saumanganya Pagai Utara 3 lokal 111
2 SD 11 Saumanganya Pagai Utara 2 lokal 130
7 SD 33 Betumonga 4 lokal 86
8 Incentius Fotorogan 4 lokal 330
9 Filial Matobe 3 lokal 21
10 SMP 1 Pagai Selatan Pagai Selatan 3 lokal 73
Total 38 lokal 1264
C. Identifikasi Kebutuhan
Dari ratusan jumlah korban yang terdata, beberapa diantaranya merupakan
anak-anak (umur 18 tahun kebawah). Sementara, korban selamat yang saat ini
menetap sementara di lokasi pengungsian setiap harinya terancam oleh berbagai
serangan penyakit. Situasi anak-anak pun ikut memburuk yang disebabkan oleh
D. Rasionalisasi Proyek
Rang Mudo Minang UB (RMM-UB) berdampingan dengan lembaga terkait
menginisiasi program pendampingan psikososial dan pengurangan resiko bencana
(disaster risk reduction), yang dalam hal ini anak-anak menjadi fokus utama. Program
ini dicanangkan beriringan dengan masa pemulihan, rehabilitasi dan rekonstruksi
yang dijalankan oleh pemerintah daerah dan pusat. Dalam pengimplementasian
kedepannya, RMM UB membuka kesempatan seluas-luasnya bagi donatur pribadi
dan lembaga donor nasional maupun internasional untuk terlibat membantu secara
moril dan materil.
E. Tujuan
1. Melindungi dan menjamin hak anak akan survival, development, protection
and participation bagi anak-anak yang menjadi korban bencana
2. Melakukan upaya pemenuhan hak-hak dasar anak yang menjadi korban
bencana
F. Objektif Proyek
Sasaran objektif dari kegiatan ini antara lain :
1. Memastikan anak yang terkena dampak tsunami Mentawai dapat hidup secara
normal dan layak, serta terlindung dari pengabaian dan eksploitasi.
2. Mendukung anak-anak terdampak tsunami untuk meningkatkan kreatifitas dan
kapasitas mereka dalam bidang olahraga dan seni.
3. Mendampingi anak-anak beserta keluarga dalam mengidentifikasi potensi
bahaya yang terdapat disekitar mereka serta menemukan alternative rencana
evakuasi jika berada dalam keadaan darurat. Minimal 25 masyarakat local yang
berumur antara 17-40 tahun aktif terlibat dalam persiapan respon darurat
seperti pelatihan pertolongan pertama gawat darurat, simulasi evakuasi, dan
pemberian informasi konstruksi bangunan yang aman.
4. Mendukung anak-anak terkena dampak untuk meningkatkaan
kemampuan/skills yang mereka punya dan meningkatkan pendapatan keluarga.
5. Terbangun dan terbentuknya kembali kelompok-kelompok anak yang dapat
menjadi wadah bagi anak-anak untuk saling menguatkan dirinya bersama
dengan teman-temannya pasca kejadian bencana.
G. Deskripsi Proyek
1. Kajian dan database anak
- Analisa lapangan dan identifikasi area yang sangat berpengaruh di wilayah
Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat
- Koordinasi dengan pemerintah setempat dan golongan terkait untuk
efektivitas dan bantuan
- Mengumpulkan data keluarga dan anak – anak di wilayah dimana proyek
ini akan dilaksanakan
a. Kegiatan bernyanyi, gerak dan lagu, serta games yang mengasah daya
insting dan kerjasama anak.
b. Penyampaian materi yang dibagi kedalam tiga topik besar yiatu :
- Perkenalan
- Aku dan Diriku
- Aku dan keluargaku
- Aku dan Lingkunganku
- Aku dan pengetahuan tentang gempa.
Setiap topik besar itu akan dibagi kedalambeberapa sub topik dan
mengantarkan topik tersebut denganmenggunakan media melukis, mewarnai
serta membuat media-media kreatif lainnya.
Assessmen:
Membangun Posko Komunitas anak Penentuan
Ceria sebagai Data lokasi
sentra aktifitas Simpul informasi pendampingan
masyarakat
Menggalang bantuan
khusus untuk
kebutuhan anak
Menyalurkan
bantuan khusus
kebutuhan anak KELOMPOK
ANAK
2. Alat Tulis seperti buku gambar, caryon, pensil, penghapus dan kertas origami.
3. Peralatan olah raga dan permainan lainnya seperti bola kaki, raket badminton,
cock badminton, bola warna warni, boomerang bulat, dll.
6. Keberlanjutan (sustainability)
Untuk tahapan lebih lanjut, RMM UB akan terus memastikan terjalinnya
konsolidasi dan kerjasama dengan para mitra dalam rangka kolaborasi bersama
komunitas, pemerintahan, dan elemen terkait lainnya. Proyek ini berusaha untuk
konsisten melakukan pemantauan terkait kemandirian komunitas hingga lingkup
terkecil dalam penyesuaian diri terhadap program jangka panjang yang dilakukan
oleh pemerintah dan stakeholder lainnya.
7. Struktur Organisasi
Manajer Proyek :
Koordinator Lapangan :
Asisten Koordinator :
8. Kemitraan
1. Lembaga : Arche Nova bekerjasama dengan PMI
Fokus : Rain Water Harvest
Kuantitas : 20-30 unit di KM 27 dan 6-10 unit di KM 44.
Durasi Proyek : Oktober 2010 – pertengahan Januari 2011
2. Lembaga : Surfaid
Fokus : Pemukiman sementara
Durasi Proyek : Minimal 1 tahun
3. Lembaga : Mercy Corps
Fokus : Finalisasi kebutuhan assessment. Agrikultur, psikososial,
distribusi logistik non makanan.
9. Financial (?????????????)