Anda di halaman 1dari 6

Kolaborasi dalam pemberian antipiretik.

R/ Antipiretik mengandung regimen yang bekerja pada pusat

Berikan kompres.
R/ Penurunan panas dapat dilakukan dengan cara konduksi melalui kompres.

Anjurkan kepada keluarga untuk memakaikan baju yang tipis dan menyerap keringat
untuk klien.
R/ Penurunan suhu dapat dilakukan dengan tehnik evaporasi.

Berikan kompres hangat


R/ merangsang pusat pengatur panas untuk menurunkan produksi panas tubuh

2. Peningkatan suhu tubuh (hipertermia) berhubungan dengan proses infeksi penyakit.


Tujuan : Suhu tubuh normal (36 – 37’ C)
Intervensi & Rasional
 Kaji saat timbulnya demam
 Observasi tanda-tanda vital : suhu, nadi, TD, pernafasan setiap 3 jam
 Berikan penjelasan tentang penyebab demam atau peningkatan suhu tubuh
 Berikan penjelasan pada klien dan keluarga tentang hal-hal yang dilakukan
 Jelaskan pentingnya tirah baring bagi klien dan akibatnya jika hal tersebut tidak
dilakukan
 Anjurkan klien untuk banyak minum kurang lebih 2,5 – 3 liter/hari dan jelaskan
manfaatnya
 Berikan kompres hangat dan anjurkan memakai pakaian tipis
 Berikan antipiretik sesuai dengan instruksi Dapat diidentifikasi pola/tingkat demam
 Tanda-tanda vital merupakan acuan untuk mengetahui keadan umum klien
 Penjelasan tentang kondisi yang dilami klien dapat membantu mengurangi kecemasan
klien dan keluarga
 Untuk mengatasi demam dan menganjurkan klien dan keluarga untuk lebih kooperatif
 Keterlibatan keluarga sangat berarti dalam proses penyembuhan klien di RS
Peningkatan suhu tubuh mengakibatkan penguapan cairan tubuh meningkat sehingga
perlu diimbangi dengan asupan cairan yang banyak
 Kompres akan dapat membantu menurunkan suhu tubuh, pakaian tipis akan dapat
membantu meningkatkan penguapan panas tubuh
Antipiretika yang mempunyai reseptor di hypothalamus dapat meregulasi suhu tubuh
sehingga suhu tubuh diupayakan mendekati suhu normal

Pemberian Nebulizer
January 3rd, 2010 • Related • Filed Under

1. Pengertian Nebulizer

Nebulizer adalah alat yang dapat mengubah obat yang berbentuk larutan menjadi aerosol
secara terus- menerus dengan tenaga yang berasal dari udara yang dipadatkan atau
gelombang ultrasonik.

1. Tujuan pemberian Nebulizer

Untuk mengurangi sesak pada penderita asma, untuk mengencerkan dahak,


bronkospasme berkurang/ menghilang.

3.  obat-obat Nebulizer:

1. Pulmicort: kombinasi anti radang dengan obat yang melonggarkan saluran napas
1. Nacl : mengencerkan dahak
2. Bisolvon cair : mengencerkan dahak
3. Atroven : melonggarkan saluran napas
4. Berotex : melonggarkan saluran napas
5. Inflamid :untuk anti radang
6. Combiven : kombinasi untuk melonggarkan saluran napas
7. Meptin : melonggarkan saluran napas.

Kombinasi yang dianjurkan:

 Bisolvon-Berotec-Nacl
 Pulmicort-Nacl
 Combivent-Nacl
 Atroven-Bisolvon-Nacl

2. Indikasi dan kontraindikasi Nebulizer:

 Indikasi Nebulizer:

Untuk penderita asma, sesak napas kronik, batuk, pilek, dan gangguan saluran
pernapasan.

 Kontraindikasi Nebulizer:

Pada penderita trakeotomi, pada fraktur didaerah hidung.

5.   Macam-macam Nebulizer:

 § Nebulizer mini
Adalah alat genggam yang menyemburkan medikasi atau agens pelembab, seperti agans
bronkodilator atau mukolitik menjadi partikel mikroskopik dan mengirimkannya kedalam
paru-paru ketika pasien menghirup napas.

 § Nebulizer nebulizer jet-aerosol

menggunakan gas bawah tekanan

 § Nebulizer ultrasonik

menggunakan getaran frekuensi-tinggi untuk memecah air atau obat    menjadi tetesan
atau partikel halus.

6. Cara pemberian Nebulizer

a.  Persiapan alat :

1)      Tabung oksigen lengkap dengan flowmeter, humidifier

2)      Masker Nebulizer

3)      Obat yang akan diberikan

4)      Spuit 2 cc (sesuai dengan jumlah obat yang diberikan)

5)      Alat tulis

b.  Persiapan pasien :

 Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan


o Menyiapkan lingkungan yang aman untuk klien dan memasang  sampiran

c. Langkah- langkah :

 Memberi posisi yang nyaman pada klien


 Mengontrol flowmeter dan humidifier
o § Mencuci tangan
 Menyambungkan masker nebulizer dengan tabung oksigen k/p
dengan               selang penghubung
o § Mengontrol apakah selang dan masker berfungsi dengan baik
 Menghisap obat sesuai instruksi medik dan memasukkannya ke
dalam tabung masker nebulizer
o § Memasang masker sesuai wajah klien
o § Mengalirkan oksigen sesuai indikasi medik
o § Mengevaluasi respon klien (pola napas)
o § Merapihkan pasien
o § Cuci tangan
o § Dokumentasi

-          Jenis obat dan jumlah liter oksigen yang diberikan

-          Waktu pemberian

-          Reaksi pasien

d. Sikap

 Teliti
 Sabar
 Hati-hati
 Tanggap terhadap reaksi pasien

Memberikan Nebulizer

Memberikan Nebulizer

adalah memberikan campuran zat aerosol dalam partikel udara dengan tekanan udara.

Tujuan Memberikan Nebulizer

: untuk memberikan obat melalui nafas spontan klien.

Persiapan Memberikan Nebulizer

Alat dan obat :

1. Oksigen set
2. Nebulizer set

3. Cairan normal saline dan obat yang akan dipakai

4. Spuit 5 atau 10 cc.

5. Mouth piece bila perlu

6. Bengkok

7. Tisu

Lingkungan :

Bersih dan tenang

Petugas :

1 orang

Prosedur Memberikan Nebulizer:

1. Monitor vital sign sebelum dan sesudah pengobatan khususnya pada klien yang
menggunakan bronkodilator.

2. Jelaskan prosedur pada klien.

3. Atur posisi klien senyaman mungkin paling sering dalam posisi semifowler, jaga
privasi.

4. Petugas mencuci tangan.

5. Nebulizer diisi obat (sesuai program pengobatan) dan cairan normal salin ± 4-6cc.

6. Hidupkan nebulizer kemudian hubungkan nebulizer dan selangnya ke flow meter


oksigen dan set aliran pada 4-5 liter/menit, atau ke kompresor udara.

7. Instruksikan klien untuk buang nafas.

8. Minta klien untuk mengambil nafas dalam melalui mouth piece, tahan nafas beberapa
saat kemudian buang nafas melalui hidung.

9. Observasi pengembangan paru / dada klien.

10. Minta klien untuk bernafas perlahan-lahan dan dalam setelah seluruh obat diuapkan.
11. Selesai tindakan, anjurkan klien untuk batuk setelah tarik nafas dalam beberapa kali
(teknik batuk efektif).

12. Klien dirapikan.

13. Alat dirapikan.

14. Petugas mencuci tangan.

15. Catat respon klien dan tindakan yang telah dilakukan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan :

1. Perlakukan klien secara hati-hati.

2. Saat awal tindakan klien perlu didampingi sampai terlihat

tenang.

Anda mungkin juga menyukai