Disusun oleh :
Kelompok III
Disusun oleh :
Kelompok III
Nafila 0901033
Nuraisyah 0901039
Oviana 0901046
KATA PENGANTAR
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata pengantar--------------------------------------------------------------ii
Daftar isi-----------------------------------------------------------------------iii
Bab I Pendahuluan---------------------------------------------------------1
2.3 Pendistribusian--------------------------------------------------------13
2.4 Pelaporan----------------------------------------------------------------18
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEDAGANG BESAR FARMASI
Direktur
Pimpina
n
1. Direktur
Merupakan pimpinan tertinggi pada perusahaan, dan untuk saat ini tugas
direktur dilimpahkan kepada usaha, bagian ini mempunyai tugas dan
wewenang sebagai berikut :
a. Menyusun dan membuat target pasar
2. Sales Supervisor
4. Salesman
5. Pembukuan
6. Distribution
Bagian ini memiliki tugas dan wewenang untuk membuat dan
memberikan laporan distribusi obat kepada Dinas Kesehatan Propinsi dan
Balai Pengawasan Obat dan Makan Kota Propinsi. Disamping itu bagian ini juga
bertanggung jawab langsung pada kuasa usaha dan membuat laporan
tentang pengembalian obat-obat yang telah expired date.
7. Kasir
8. Gudang
9. Driver
2.2.3 Pergudangan
Barang yang telah diterima oleh PBF dicek kembali oleh tenaga teknis
kefarmasian penanggung jawab.
2.2.4 Penyimpanan
Barang yang masuk dan telah diperiksa, disimpan dan disusun dengan rapi
pada rak-rak penyimpanan berdasarkan:
1. Penyimpanan dikelompokan berdasarkan pabrik yang
memproduksinya
2. Penyimpanan dikelompokkan berdasarkan abjad
3. Penyusunan dilakukan dengan sistem FIFO (First in First out), dimana
barang yang pertama masuk akan keluar lebih dahulu.
4. Untuk obat-obat berbentuk syrup disusun di bagian bawah rak untuk
memudahkan pengambilan dan antisipasi bila sirup tersebut jatuh atau
pecah tidak akan membasahi obat lain.
5. Untuk obat golongan OKT disimpan dalam lemari khusus.
6. Untuk obat berbentuk injeksi, suppossitoria dan obat yang higroskopis
disimpan dalam lemari pendingin.
2.3 Pendistribusian
a. Toko obat.
b. Apotek .
c. Rumah sakit , Puskesmas .
d. Dokter yang mempunyai SIMO (surat izin menyimpan obat).
e. PBF lain .
a. Obat bebas .
b. Obat bebas terbatas .
c. Obat keras (Daftar G).
d. Obat psikotropika (OKT) .
e. Alat – alat kesehatan .
f. Jamu .
Penyaluran obat-obatan dilakukan dengan mencari orderan
yang dilakukan berdasarkan oleh salesman-salesman PBF. Penyaluran
dapat juga dilakukan berdasarkan pesanan dari suatu pelayanan
kesehatan atau PBF lain kepada salesman PBF order.
Barang yang akan didistribusian oleh salesman terlebih dahulu
dibuatkan fakturnya lalu diserahkan kepada kepala gudang atau
asistennya akan mengambilan barang sesuai yang tertera di faktur.
Selanjutnya barang berseta faktur akan diantarkan langsung ke sarana
pelayanan kesehatan yang memesan barang tersebut .
Apotek
Instalasi RS
PBF Konsumen
PBF lain
Toko obat
berizin
b. Obat daftar G
Apotik
PBF Instalasi RS Konsumen
PBF lain
c. Alat kesehatan
Apotik
PBF lain
Proses ini dilakukan untuk suatu nomor batch atau satu kode
produksi tertentu yang dinyatakan tidak layak untuk dikomsumsi.
Contohnya setelah balai POM melakukan pengamatan untuk produk
Quantidex tab ditemukan ketidak cocokan dengan keadaan fisiknya,
maka balai POM memberi surat kepada pabrik untuk menarik
Quantidex tab dari pasaran melalui distributor-distributor yang
memesan produk Quantidex tersebut.
2.3.7 Pelaporan
2.4 PELAPORAN
-Sebagai arsip.
KESIMPULAN