Anda di halaman 1dari 6

Piezoelektrik untuk Menyuplai Lampu Penerangan Jalan Tol

Abstraksi: Untuk meningkatkan atau menurunkan tegangan searah tidak bisa


menggunakan transformator seperti halnya pada listrik arus bolak balik. Untuk
menurunkan atau menaikkan tegangan diperlukan DC chopper. Penurunan tegangan pada
listrik searah menggunakan DC chopper jenis buck converter. Penelitian ini bertujuan
untuk menghasilkan buck converter 12V-5V(maksimal).
Kata kunci: buck converter, elektronika daya , tegangan searah

I. LATAR BELAKANG
Energi adalah salah satu yang terpenting dalam hidup; tanpa energi, kehidupan
modern tidak akan terjadi. Persediaan energi yang andal adalah vital untuk semua sektor
kehidupan, seperti penerangan, komunikasi, komputer, peralatan industri, transportasi,
dan lain-lain. Bahan bakar fosil tidaklah terbentuk dalam waktu yang singkat sehingga
cadangan yang ada sekarang ini sangatlah terbatas. Jelasnya, bahan bakar fosil yang
dominan dari massanya adalah batu bara diikuti minyak bumi dan gas. Usia pakai sumber
daya alam tersebut dapat ditentukan dengan jumlah sumber daya yang dapat ditambang
dibagi dengan pesat penggunaan sekarang. Dengan ketentuan ini, umur minyak bumi dan
gas hanya beberapa dekade saja, dimana umur batu bara adalah beberapa abad. Para ahli
ekonomi memperkirakan dengan memendeknya umur pakai bahan bakar fosil, harga
bahan bakar fosil akan naik. Akibatnya, permintaan untuk bahan bakar fosil akan turun
dan bahan bakar alternatif yang dulunya mahal akan masuk pasar (Twidell and Weir
2006, 3). Proses ini akan cenderung menjadikan bahan bakar fosil akan berumur lebih
panjang daripada perhitungan sementara tadi.
Selanjutnya, emisi gas dari penggunaan bahan bakar fosil yang terus meningkat
menjadikan penggunaannya dibatasi. Meningkatnya kadar CO2 di atmosfer adalah salah
satu contohnya. Dari 2004 hingga 2009, National Oceanic and Atmospheric
Administration (NOAA) mencatat kadar CO2 di atmosfer meningkat dari 377,52 ppm
menjadi 387,35 ppm (CO2Now.org). Oleh karena itu, dengan karena: (i) terbatasnya
bahan bakar fosil, (ii) bahaya emisi gasnya, dan (iii) keberlanjutan ekologi, adalah
penting untuk memperbesar cadangan energi terbarukan dan menggunakan energi secara
lebih efisien. Kesimpulan tersebut didukung secara ekonomi yaitu jika biaya keseluruhan
dari penyediaan bahan bakar dan yang harus dibayar untuk kerusakan akibat emisi gas
dinyatakan dalam nominal uang. Sebuah analisis mendasar juga menyatakan bahwa
energi terbarukan dan penggunaan energi yang efisien lebih murah daripada penggunaan
bahan bakar fosil dan nuklir.
Salah satu teknik untuk memanfaatkan energi adalah menggunakan piezoelektrik
untuk menyuplai lampu jalan tol. Lampu jalan tol mengonsumsi energi yang begitu besar.
Di Indonesia, untuk satu titik penerangan titik saja, lampu jalan jenis merkuri
menggunakan listrik 150-300 Watt. Untungnya, lampu jenis ini memiliki alternatif yang
mengonsumsi energi lebih rendah, yaitu lampu jenis LED (light-emitting diode).
Sayangnya, lampu ini juga masih mengonsumsi listrik dari jaringan PLN. Sementara itu
pemanfaatan energi terbarukan yang dapat bekerja di berbagai kondisi cuaca sangat
diperlukan. Penelitian ini mengajukan topik “PIEZOELEKTRIK UNTUK MENYUPLAI
LAMPU JALAN TOL”. Sensor piezoelektrik yang ditanam di jalan tol akan mengubah
gaya mekanik akibat mobil yang lewat menjadi energi listrik yang kemudian disimpan di
baterai.

II. TUJUAN
Penelitian ini harus memenuhi beberapa tujuan berikut.
1.
2. Mengetahui material yang cocok dan rancangan optimal transduser piezoelektrik
untuk kondisi jalan tol tertentu (berdasarkan kepadatan lalu lintas dan konstruksi
jalan).
3. Mengetahui spesifikasi lampu jalan LED yang tepat untuk aplikasi jalan tol.
4. Mengetahui efisiensi konversi energi transduser piezoelektrik
5. Mengetahui efisiensi keseluruhan sistem penerangan jalan tol yang baru.
6. Mengetahui penghematan energi dari sistem penerangan jalan tol yang baru
dibandingkan sistem penerangan jalan tol konvensional.

III. METODE
Sifat piezoelektrik suatu bahan adalah kemampuan untuk menginduksikan beda
potensial antara permukaan bahan sebagai hasil adanya regangan karena gaya mekanik
(bisa tarikan atau tekanan) pada permukaannya (Neekalanta, 2000). Proses ini juga bisa
sebaliknya yaitu gaya mekanik dapat dihasilkan jika bahan tersebut dikenai beda
potensial.
Bahan piezoelektrik menghasilkan tegangan listrik ketika dikenai gaya mekanik dan
sebaliknya. Gambar 1a hingga 1d (Cook-Chennault et al., 2008) menggambarkan proses
piezoelektrik langsung. Pada Gambar 1a ditampilkan struktur molekul bahan
piezoelektrik yang tidak terganggu. Dalam gambar ini, muatan positif dan negatif dari
setiap pusat gravitasi molekul saling meniadakan karena susunan molekul. Penerapan
gaya F pada struktur molekul seperti ditunjukkan Gambar 1b menyebabkan struktur
tersebut berubah yang menyebabkan pusat gravitasi positif dan negatif berpisah.
Pemisahan pusat gravitasi di dalam struktur molekul menghasilkan dipol yang
mempolarisasikan bahan seperti pada Gambar 1c. Bahan yang terpolarisasi terdiri dari
kutub-kutub di dalam bahan yang saling meniadakan dan kutub positif dan negatif di
permukaan bahan (Yang, 2005). Efek polarisasi dinetralkan dengan aliran muatan bebas
seperti ditunjukkan Gambar 1d.
Gambar 1 Ilustrasi terjadinya proses piezoelektrik. (Sumber: Piezoelectric Energy Harvesting: A Green
and Clean Alternative for Sustained Power Production oleh Cook-Chennault et al.)

Tekanan yang dihasilkan oleh kendaraan adalah getaran bolak balik. Akibatnya,
tegangan listrik yang dihasilkan adalah bolak balik atau disebut tegangan AC (alternating
current). Prinsip umum dalam mengubah getaran mekanik bolak balik frekuensi rendah
menjadi energi listrik ditunjukkan pada Gambar 2. Ada tiga tahap utama dalam proses ini,
yaitu (a) menangkap gaya mekanis dari kendaraan yang melintas di jalan tol, (b)
mengubah energi mekanik menjadi energi listrik dengan transduser piezoelektrik dan (c)
mengolah dan menyimpan energi listrik yang dihasilkan. Pengendali elektronik
(konverter DC-DC) diperlukan untuk mengatur tegangan keluaran. Untuk
menyempurnakan sistem tersebut, supaya lampu jalan bisa diatur intensitasnya, maka
perlu rangkaian elektronika daya tambahan sebagai dimmer lampu LED.
Gambar 2 Diagram pengubahan energi dengna piezoelektrik. (Sumber: Advances in Energy
Harvesting Using Low Profile Piezoelectric Transducers oleh Shashank Priya)

Penelitian ini akan menggunakan metode sebagai berikut.


1. Diskusi dan studi literatur yang terkait dengan penuaian energi dengan piezoeletrik.
Studi tentang mengatur gaya mekanik dan teknik penyimpanan energi juga akan
dilaksanakan.
2. Meneliti perilaku jalan tol. Tahapan ini berupa menganalisis kepadatan lalu lintas,
gaya mekanik yang dihasilkan di jalan serta keperluan penerangan untuk jalan tol.
3. Berdasarkan hasil dari tahapan sebelumnya, material yang tepat dan rancangan teknik
transduser piezoelektrik untuk konversi energi yang optimal dapat ditentukan. Tahap
ini akan diikuti dengan pembuatan transduser tersebut.
4. Pengujian transduser di laboratorium untuk mendapatkan tanggapan karakteristik
tranduser dalam mengubah gaya mekanik menjadi energi listrik. Spesifikasi lampu
LED kemudian dapat ditentukan berdasarkan tanggapan transduser dan keperluan
penerangan jalan.
5. Dari hasil pengujian tanggapan transduser, rancangan peralatan tambahan seperti
baterai, penyearah dan konverter DC-DC dapat dibuat. Langkah berikutnya adalah
pembuatan peralatan tersebut.
6. Perakitan baterai, penyearah, konverter DC-DC, transduser dan lampu LED dan
diikuti dengan pengujian di laboratorium. Pengujian laboratorium yang sukses
dilanjutkan dengan pembuatan transduser piezoelektrik lagi.
7. Tahap terakhir adalah pengujian transduser di jalan tol dengan menanam dan
menghubungkannya ke baterai untuk menyuplai lampu LED jalan tol.

IV. CAPAIAN YANG DIPEROLEH


V. HASIL YANG DITARGETKAN
Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan DC chopper dengan tegangan sumber
12 V dan tegangan keluaran maksimal 5 V. Tegangan keluaran bisa diatur secara
kontinyu dengan menggunakan potensiometer serta ditampilkan dengan 7-segment
display.

VI. MANFAAT
Hasil penelitian ini akan memberikan manfaat sebagai berikut.
1. Alat ini bisa digunakan untuk mengatur kecepatan motor DC.
2.

VII. DAFTAR PUSTAKA


1. Priya, Shashank. 2007. Advances in energy harvesting using low profile piezoelectric
transducers. J Electroceram 19:165–182.
2. Neekalanta, P. S. 2000. “Smart Materials”. In The Electrical Engineering Handbook,
ed Richard C. Dorf. Boca Raton: CRC Press LLC.
3. CO2Now.org. Current Data for Atmospheric CO2. http://co2now.org/index.php?
option=com_content&task=view&id=22&Itemid=1
4. Yang, J. 2005. An introduction to the theory of piezoelectricity. New York: Springer.
5. Twidell, John, and Tony Weir. 2006. Renewable Energy Resources. New York:
Taylor & Francis.
6. C.B.Williams, R.B.Yates. 1995. In The 8th International Conference on Solid-state
Sensors and Actuators, and Eurosensors IX, 25–29 June, Stockholm, Sweden.
7. Cook-Chennault et al. 2008. Piezoelectric Energy Harvesting: A Green and Clean
Alternative for Sustained Power Production. Bulletin of Science Technology Society
2008; 28; 496

Anda mungkin juga menyukai