• δημοκρατíα / Demokratia
pemerintahan oleh rakyat,
(kekuasaan ditangan rakyat)
Abraham Lincoln
(1809-1865)
FOR
FROM
THE PEOPLE
BY
• International Commission of Jurists, konferensi
di Bangkok 1965 ”a form of government where
the citizens exercise the same right ––the right to
make political decision––but through
representatives chosen by them and responsible
to them through the process of free selection”
PARLEMEN/DPR PRESIDEN/ MA
PM
PEMILU
RAKYAT
Kampanye
Nilai lebih dalam Demokrasi Konstitusional
(Hendry B. Mayo, An Introduction to Democracy Theory):
• Kebebasan beragama
• Persaudaraan seagama
• Persatuan politik dalam meraih cita-cita
bersama
• Saling membantu
• Persamaan hak dan kewajiban terhadap
komunitas
• Persamaan anggota komunitas di depan
hukum (perjanjian)
• Penegakan hukum demi tegaknya keadilan
dan kebenaran tanpa pandang bulu
• Pemberlakuan hukum adat yang tetap
berpedoman pada keadilan dan
kebenaran, perdamaian dan kedamaian
• Pengakuan hak atas setiap orang atau
individu
Dalam Negara Demokrasi terdapat:
PENDIDIKAN
DEMOKRASI
DEMOKRASI
BUT IT IS LEARNED
(TETAPI DITANGKAP DAN DICERNA (Udin:2005)
MELALUI PROSES BELAJAR)
PARADIGMA PENDIDIKAN DEMOKRASI
E
D
U
C
about democracy
A
T through democracy
I
O
N for democracy
(Udin:2005)
BAGAIMANA PENERAPAN PENDIDIKAN DEMOKRASI
DALAM
PENDIDIKAN MASYARAKAT?
BUILDING DEMOCRACY
DOING DEMOCRACY (MEMBANGUN
KNOWING DEMOCRACY (MELAKUKAN DEMOKRASI)
DEMOKRASI)
(TAHU DEMOKRASI)
WARGANEGARA
YANG CERDAS, PARTISIPATIF,
DAN BERTANGGUNG JAWAB
(Udin:2005)
SISTEM DEMOKRASI
• Berdasarkan sistem pemerintahan
– Presidensiil
• Presiden menjabat sebagai kepala negara sekaligus sebagai
kepala pemerintahan
• Bentuk negara Republik
– Parlementer
• Raja/Kaisar/Ratu/Presiden sebagai kepala negara, lebih
sebagai simbol
• Perdana Menteri sebagai kepala pemerintahan
• Bentuk Negara Kerajaan atau Republik
Catatan
• Sistem pemerintahan Parlementer pada
awalnya berkembang pada Negara
Kerajaan
• Raja sebagai penguasa tunggal yang
absolut berbagi kekuasaan dengan rakyat
• Kerajaan (Monarki) yang menjalankan
pemerintahan demokratis disebut:
– Monarki Parlementer
– Monarki Konstitusional
Berdasarkan sistem Pemilihan
• Pluralitas atau Distrik
– Rakyat memilih individu/pribadi dari partai-partai
– Partai tidak memiliki peran dalam menentukan terpilih
atau tidaknya seorang anggota menjadi anggota
parlemen.
• Proporsional
– Rakyat memilih partai, sedangkan wakil-wakil/
pemimpin ditentukan oleh partai
– Partai memiliki peran dalam menentukan terpilih atau
tidaknya seseorang menjadi wakil rakyat/pemimpin.
SISTEM DISTRIK/PLURALITAS
Sistem Proporsional
PARTAI PIALA
PARTAI BURUH PARTAI CECAK
PARTAI
BUNGA MATAHRI PARTAI KAPAL PARTAI ONTA
Model-Model Demokrasi
• Presidensiil Distrik
– Rakyat memilih individu untuk Presiden dan anggota parlemen
• Presidensiil Proporsional
– Rakyat memilih partai untuk menentukan Presiden dan anggota
parlemen
• Parlementer Distrik
– Rakyat memilih individu untuk Perdana Menteri dan anggota
parlemen
• Parlementer Proporsional
– Rakyat memilih partai untuk menentukan Perdana Menteri dan
anggota parlemen
Nilai-nilai Pancasila sebagai
Landasan Etika Politik
• Ketuhanan (Monoteisme), pengakuan akan adanya
Tuhan, semua perbuatan dipertanggungjawabkan
kepada-Nya
• Kemanusiaan (Humanisme), pengakuan atas HAM yang
didasari relijiusitas.
• Persatuan (Nasionalisme), kebebasan dengan tetap
mempertahankan keutuhan bangsa
• Kerakyatan (Demokrasi), yang menjunjung tinggi nilai
Ketuhanan.
• Keadilan (Kesejahteraan) yang dilandasi oleh nilai
ketuhanan, kemanusiaan, semangat kebangsaan, dan
keputusan yang berpihak pada rakyat.
Skema Nilai-nilai Pancasila
Sebagai Landasan Etika Politik
NILAI
KETUHANAN
NILAI NILAI
KEMANUSIAAN PERSATUAN
DEMOKRASI
NILAI NILAI
KERAKYATAN KEADILAN
THEOKRASI
• Theos – Tuhan
• Kratos – Kekuasaan
• Theokrasi – Kekuasaan yang berasal dari
Tuhan
• Para Raja dalam Negara yang berbentuk
Kerajaan (Monarki) mengklaim bahwa
kekuasaan yang mereka peroleh berasal
dari Tuhan.
KEUASAAN
MEMBUAT
PERATURAN
MEMERINTAH
MENGHAKIMI