STRUKTUR SEDIMEN
Struktur sedimen merupakan pengertian yang sangat luas,
meliputi kelainan dari perlapisan normal termasuk kelainan kofigurasi
perlapisan dan/atau juga modifikasi dari perlapisan yang disebabkan
proses baik selama pengendapan berlangsung maupun setelah
pengendapan berhenti. Oleh sebab itu perlu kiranya dijelaskan dulu
apakah sebenarnya yang dimaksud dengan perlapisan (bedding) itu,
sehingga selanjutnya akan memperjelas batasan struktur sedimen.
Sebenarnya belum ada difinisi perlapisan yang memuaskan
semua fihak, walaupun sebenarnya istilah perlapisan sudah luas sekali
digunakan dalam pemerian runtunan sedimen. Difinisi yang paling luas
digunakan adalah yang diusulkan Otto (1938), suatu perlapisan tunggal
adalah satuan sedimentasi yang diendapkan pada kondisi fisik yang
tetap konstan. Sejalan dengan itu mengartikan perlapisan sendiri
sebagai bidang-bidang permukaan pengendapan yang disebabkan oleh
suatu perubahan rezim sedimentasi dari waktu ke waktu. Perubahan
ini meliputi:
A. Perubahan fisik (Gambar 4.1):
komposisi ukuran
bentuk orientasi
kemasan
Bidang perlapisan
Gambar 4.2: Jenis perlapisan (Campbell, 1967 dan Reineck dan Singh,
1973 dalam Collinson dan Thompson, 1989)
Silang siur
Catat ukuran butir, ketebalan set, arah dan kemiringan perlapisan,
arah dan kemiringan silang siur, jika pada bidang datar catat arah
bidang bagi mangkok dan arah gerakan, keadaan permukaan bagian
bawah, keadaan sentuhan alas dari foreset strata, gambaran interfal
dari cross-strata (ketebalan, bersusun, regressive riples, permukaan
aktif kembali, clay atau carbonaceous drapes, slumped forset, dll.);
ketebalan dan keadaan coset, peralihan ke struktur sedimen lain.
Ripple bedding
Catat ketebalan set dan coset, arah dan kemiringan cross-beds, ukur
tinggi dan panjang gelombang kalau terekam ripple bedform; kalau
dalam bidang datar catat bentuk ripplenya, panjang crest, curvative,
bifurcation dll.; catat parameter yang berbeda seperti bentuk simetri,
flaser-bedding, tulang ikan, planed ripple, ladder ripple dll.