Anda di halaman 1dari 9

Unsur – unsur Halogen

Kelompok : Taufik Hidayat

Adiza Sabila

Fath Kusumah R.

Felin Salsabila

Dave Grant Sampeliling

Kelas : XII IPA 8

SMAN 8 BANDUNG
Pengertian

 Menurut Jons Jacob Berzelius "Halogen" berasal dari kata hals (ἅλς), yang
berarti "garam" atau "laut", dan gen (γεν), yang berarti "membentuk“.
 Unsur-unsur ini tidak ditemukan di alam dalam keadaan bebas, melainkan
dalam bentuk garamnya. Oleh karena itu unsur-unsur nonlogam ini
dinamakan HALOGEN, yang berasal dari kata halo genes yang artinya
pembentuk garam.
 Unsur-unsur halogen secara alamiah berbentuk molekul diatomik [Fluor (F2),
Klor (Cl2), Brom (Br2), Iodium (I2), dan Astatin (At2) ].
 Unsur-unsur Halogen membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi
orbit elektron terluarnya, sehingga cenderung membentuk ion negatif
bermuatan satu.
 Ion negatif ini disebut ion halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini
disebut halida.

Sifat Kimia Unsur – unsur Halogen

Halogen mempunyai tujuh elektron terluar (ns² np⁵ ) maka :

1. Merupakan unsur nonlogam paling reaktif


2. Kelektronegatifan tinggi
3. Mudah mengalami reduksi
4. Bereaksi dengan semua logam, membentuk garam yang berikatan ion
5. Bereaksi dengan sesama bukan logam, membentuk senyawa halogen
6. Berwujud molekul diatomik

• ₉F Makin Ke bawah :

• ₁₇Cr 1. Jari – jari atom makin besar

• ₃₅Br 2. Kereaktifan makin kecil

• ₅₃I 3. Oksidator melemah

• ₈₅At 4. Titik didih makin tinggi


Sifat Fisis Unsur – unsur Halogen

• Jari – jari atom makin ke bawah makin besar

• Pada suhu kamar, F2 merupakan gas tak berwarna, Cl2 gas berwarna hijau muda, Br2
merupakan zat cair berwarna coklat yang mudah menguap, dan I 2 merupakan kristal
berwarna ungu gelap, mengkilat seperti logam dan mudah menyublim

• Semua halogen sukar larut dalam air, tetapi mudah larut dalam pelarut nonpolar
seperti CCl4 dan eter

Sifat –sifat Halogen Fluorin(F) Klorin(Cl) Bromin(Br) Iodin(I)

Konfigurasi Elektron [He] 2S2 2p5 [Ne] 3S2 3p5 [Ar] 3d10 4S2 4p5 [Kr] 4d10 5S2 5p5

Nomor Atom 9 17 35 53

Titik Leleh (K) 50 171 260 387

Titik Didih (K) 85 238 332 457

E.Ionisasi Pertama (kJ/mol) 1680 1260 1140 1010

Afinitas Elektron (kJ/mol) -348 -364 -342 -314

Keelektronegatifan 4,0 3,0 2,8 2,5

Jari-jari Atom (A) 0,50 1,00 1,15 1,40

Energi Ikatan X-X (kJ/mol) 158 242 193 151

Energi Ikatan H-X (kJ/mol) 562 431 366 299

Potensial Elektrode (volt) +2,87 +1,36 +1,07 +0,54

Kerapatan (gram/mL) 1,0 1,5 3,1 4,9

Fluor
Ditemukan dalam fluorspar oleh Schwandhard
pada tahun 1670 dan baru pada tahun 1886
Maisson berhasil mengisolasinya.

Merupakan unsur paling elektronegatif dan paling


reaktif. Dalam bentuk gas merupakan molekul
diatom (F2), berbau pedas, berwarna kuning mudan
dan bersifat sangat korosif.

Serbuk logam, glass, keramik, bahkan air terbakar dalam fluorin dengan nyala terang.
Adanya komponen fluorin dalam air minum melebihi 2 ppm dapat menimbulkan
lapisan kehitaman pada gigi.

Klorin
Ditemukan oleh Scheele pada tahu 1774 dan
dinamai oleh Davy pada tahun 1810.

Klor ditemukan di alam dalam keadaan kombinasi


sebagai gas Cl2, senyawa dan mineral seperti kamalit
dan silvit.

Gas klor berwarna kuning kehijauan, dapat larut


dalam air, mudah bereaksi dengan unsur lain.

Klor dapat mengganggu pernafasan, merusak selaput lender dan dalam wujud
cahaya dapat membakar kulit.

Brom
Ditemukan oleh Balard pada tahun 1826. merupakan
zat cair berwarna coklat kemerahan, agak mudah
menguap pada temperature kamar, uapnya
berwarna merah, berbau tidak enak dan dapat
menimbulkan efek iritasi pada mata dan
kerongkongan.

Bromin mudah larut dalam air dan CS 2 membentuk


larutan berwarna merah, bersifat kurang aktif
dibandingkan dengan klor tetapi lebih reaktif dari iodium.

Iodium
Ditemukan oleh Courtois pada tahun 1811.
Merupakan unsur nonlogam. Padatan mengkilap
berwarna hitam kebiruan.

Dapat menguap pada temperature biasa


membentuk gas berwarna ungu-biru berbau tidak
enak (perih).

Di alam ditemukan dalam air laut (air asin) garam


chili, dll.

Unsur halogen ini larut baik dalam CHCl3, CCl4, dan CS2 tetapi sedikit sekali larut
dalam air. Dikenal ada 23 isotop dan hanya satu yang stabil yaitu 127I yang ditemukan
di alam. Kristal iodin dapat melukai kulit, sedangkan uapnya dapat melukai mata dan
selaput lendir.

Astatin
Merupakan unsur radioaktif pertama yang dibuat sebagai
hasil pemboman Bismuth dengan partikel-partikel alfa
(hasil sintesa tahun 1940) oleh DR. Corson, K.R.
Mackenzie dan E. Segre. Dikenal ada 20 isotop dari
astatin, dan isotop At(210) mempunyai waktu paruh 8,3
jam (terpanjang). Astatin lebih logam disbanding iodium.
Sifat kimianya mirip iodium, dapat membentuk senyawa
antar halogen (AtI, AtBr, AtCl), tetapi belum bisa
diketahui apakah At dapat membentuk molekul diatom
seperti unsur halogen lainnya. Senyawa yang berhasil dideteksi adalah HAt dan CH 3At.

Reaksi – reaksi Halogen


• Reaksi halogen dengan unsur logam

Unsur-unsur halogen dengan unsur logam dapat langsung membentuk garam dan
reaksinya berlangsung hebat,contoh :

Fe(s) + Cl2(g) à FeCl2(s)

• Reaksi halogen dengan unsur golongan IVA

semua unsur golongan IVA, kecuali karbon, dapat langsung bereaksi dengan halogen
membentuk senyawa halida, contoh :

Si(s) + 2Cl2(g) à SiCl4(s)

• Reaksi halogen dengan unsur golongan VA


unsur – unsur halogen dengan golongan VA, kecuali N2 , dapat langsung bereaksi
pada suhu kamar, contoh :

P4(s) + 6Cl2(g) à 4PCl3(g)

• Reaksi halogen dengan halogen

unsur – unsur halogen dengan unsur halogen yang lain dapat senyawa antarhalogen
dengan rumus molekul XX’n dengan X’ lebih elektronegatif daripada X, contoh :

Br2(g) + Cl2(g) à 2BrCl(g)

• Reaksi halogen dengan gas hidrogen

unsur – unsur halogen dengan gas hidrogen bereaksi sangat hebat dan membentuk
gas hidrogen halida, contoh :

H2(g) + F2(g) à 2HF(g)

• Reaksi halogen dengan air

Fluorin dapat mengoksidasi air menghasilkan gas oksigen. Bila gas klorin dialirkan
kedalam air maka klorin mengalami reaksi disproporsionasi.

Cl2(g) + H2O(l) ↔ HCl(aq) + HClO(aq)

Br2 dan I2 dalam air tidak bereaksi dan larutannya disebut air bromin dan air iodin

• Reaksi halogen dengan basa kuat

semua halogen, kecuali F2 dalam basa kuat akan mengalami reaksi disproporsionasi,
dimana reaksi yang terjadi dipengaruhi oleh suhu :

pada suhu rendah: X2 + 2OH- à X- + XO- + H2O

pada suhu tinggi: 3X2 + 6OH- à 5X- + XO3- + 3H2O

• Reaksi halogen dengan halida

bila halida direaksikan dengan halogen yang terletak di atasnya dalam SPU maka
halida tersebut akan mengalami oksidasi menghasilkan halogen tetapi jika sebaliknya,
halogen akan mengalami reduksi menjadi halida. Kenyataannya, reaksi sebaliknya tidak
mungkin terjadi sebab reaksi akan mempunyai potensial reaksi negatif.

Anda mungkin juga menyukai