Anda di halaman 1dari 20

Fisiologi Mengedip, Sekresi, dan

Eksresi Air Mata


Fisiologi Mengedip
Mekanisme utama yang terjadi dalam proses
buka tutup kelopak mata adalah relaksasi
muskulus orbikularis okuli dan kontraksi
muskulus levator palpebra superior dan
dipertahankan oleh muskulus tarsalis (Muller
muscle)
Persarafan yang mengaturnya adalah nervus
facialis dan nervus okulomotor.
Beberapa Teori Fisiologi Mengedip
• Adanya pacemaker/pusat kedip yang diatur
oleh globus palidus.
• Adanya hubungan dengan sirkuit dopamin di
hipothalamus dibuktikan dengan penelitian
Taylor (1999) dengan pemberian agonis
Dopamin D1 meningkatkan aktivitas
mengedip.
Refleks Kedip Mata Fungsional Yang
Signifikan
• Refleks kedip sensory atau refleks kornea.
Refleks ini berlangsung sangat cepat yaitu 0,1
detik. Refleks ini diperantarai oleh stimulasi
N.trigeminus di kornea, palpebra, dan
konjungtiva.
• Refleks kedip optikus oleh stimulus cahaya
yang menyilaukan. Refleks ini lebih lambat
dibandingan dengan refleks kornea.
Fungsi Fisiologis Dari Berkedip
• Pada keadaan sadar mata mengedip secara
reguler dengan interval 2-10 detik.
• Mempertahankan kontinuitas film prekorneal
• Membersihkan debris dari permukaan okuler
• Mendistribusikan musin yang dihasilkan sel
goblet
• Meningkatkan ketebalan lapisan lipid film
prekorneal
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kedipan

• Environmental factor: misalnya suhu,


kelembaban, cahaya dan angin.
• Activity related factor
• Psychological factor: stress dan cemas
meningkatkan refleks kedip.
• Physiopatological factor: usia, muscular
tension, dan penyakit tertentu.
Sistem Lakrimal Terdiri Dari:
• Sistem sekresi, komponenya dari kelenjar
lakrimal mayor dan minor, kelenjar meibom,
dan sel-sel goblet dari konjungtiva.
• Sistem eksresi yang dimulai dari punctum
lacrimalis sampai meatus nasal inferior.
• Sekresi air mata 60 gram/hari dan 10-25%nya
hilang melalui evaporasi
Sekresi Air Mata Dapat Terjadi Karena:
• Refleks lakrimasi, oleh rangsangan n. olfactorius
(bau yang kuat), n. optikus (cahaya terang), n.
trigeminus (iritasi kornea) dan dapat juga karena
batuk, bersin, muntah
• Sekresi basal oleh kel. Lakrimalis minor (Krause
dan Wolfring)
• Lakrimasi psikis, misalnya menangis atau
tertawa.
• Pengaruh obat-obatan
Sistem eksresi air mata
Punctum lakrimalis

Kanalikuli lakrimalis

Kanalikuli comunis Meatus Nasi Inferior

Sakus lakrimalis

Ductus
nasolakrimalis
Fase Dalam Pompa Lakrimalis
• Mekanisme pompa palpebra, dengan mekanisme
berkedip.
• Mekanisme pompa kanalikuli, dengan kontraksi m.
orbikularis okuli menarik kanalikuli sehingga lebih
pendek dan mengembang.
• Mekanisme pompa sakuler, dengan kontraksi m.
orbikulari okuli menarik dinding lateral sakus sehingga
tekanan menjadi negatif sehingga air mata masuk ke
sakus. Selanjutnya saat relaksasi sakus mengecil dan
mendorong air mata menuju ductus nasolacrimalis.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pengaliran air
mata:

• Daya tarik kapiler


• Kedipan palpebra
• Gaya gravitasi

Keseluruhan dinamika air mata merupakan


kesatuan dari keseimbangan antara sekresi air
mata, penguapan air mata dan dan
pengaliran air mata
Komposisi Tears Film
Ada 3 lapisan utama, yaitu:
• Lapisan superfisial (lipid), lapisan ini terdiri dari
lemak polar (FFA) yang larut dalam air dan lemak
nonpolar (ester) yang tidak larut dalam air.
• Lapisan aquos, merupakan lapisan terbesar yang
terdiri dari protein (albumin terbanyak),
elektrolit, glukosa, dan urea.
• Lapisan mukus dari sel goblet (MUC5AC) dan dari
epitel kornea (MUC1)
Lapisan Superfisial
(Lipid)

Lapisan Aquos
Fungsi Tears Film
• Membuat kornea licin dan meniadakan
ketidakteraturan
• Membasahi dan melindungi epitel permukaan
kornea yang lembut
• Menghambat pertumbuhan mikroorganisme
dengan kerja antimikroba
• Memberikan substansi nutrient yang
diperlukan

Anda mungkin juga menyukai