Anda di halaman 1dari 5

Anatomi dan Fisiologi Sendi

a) Articular cartilago

Pada keadaan normal tulang pada sendi sinovial tidak akan dapat persentuhan satu
sama lain, hal ini dikarenakan adanya ARTICULAR CARTILAGO. Articular cartilage
merupakan tulang rawan yang melindungi bagian ujung-ujung tulang, bentuk fisiknya halus
dan licin dan hal ini membuat lebih mudahnya sendi untuk bergerak. Sendi sinovial tidak
akan bisa bekerja dengan baik apabila bagian kartilago ini mengalami kerusakan karna akan
menyebabkan tulang saling bergesekan dan akhirnya akan terjadi peradangan atau inflamasi.

b) Cairan sinovial

Cairan sinovial mengandung banyak proteoglikan yang di keluarkan oleh fibroblast,


pada sendi normal cairan sinovial tidak mungkin lebih dari 3ml.
Cairan sinovial memiliki 3 fungsi khusus yaitu :
 LUBRICATION (pelumas)
Saat sendi bergerak maka cairan sinovial akan tertekan keluar dan berpindah ke bagian yang
mendapat tekanan agar tidak terjadinya benturan atau gsesekan antar tulang.
 DISTRIBUSI NUTRISI
Cairan sinovial akan membawa nutrisi untuk tulang dan saat melakukan pergerakan cairan
sinovial akan berputar di dalam rongga sinovial dan akan mendistribusikan nutrisi ke seluruh
bagian membrane sinovial serta bagian tulang yang ada di sekitarnya.
 PEREDAM SHOCK
Saat melakukan pergerakan sendi mengalami tekanan dan shock terutama saat berlali dan
berjalan lama, maka saat berlari atau berc]jalan cukup lama cairan sinovial akan keluar lebih
banyak untuk meredam atau menghindari shock yang akan terjadi karena tekanan yang
berlebihan.

c) Jaringan lemak
Jaringan lemak berguna untuk menyangga tulang.
d) Ligamen

Ligamen menghubungkan antara tulang dengan tulang agar memiliki ikatan yang kuat.
e) Tendon
Menghubungkan antara tulang dengan otot agar tulang dapat dengan baik berdiri dan
dapat bergerak dengan baik.

f) Bursae
Merupakan tempat cairan sinovial yang dikelilingi oleh membran sinovial.

Penyebab kaku :

Tulang memiliki bantalan sebagai pelindung bila


kedua tulang berbentur saat digerakan (kartilago)

Kartilago mengandung proteoglikan (serabut protein


yang kuat pada jaringan ikat) dan kolagen (bahan yang
membentuk daya lenting tulang rawan)

Terjadi peningkatan aktifitas enzim yang


merusak makromolekul matrikas tulang

Penurunan kadar
proteoglikan

Daya lenting menurun

Tulang menjadi kaku


Obesitas berpengaruh terhadap nyeri sendi :

Berat badan yang berlebihan nyata berkaitan dengan meningkatnya risiko untuk timbul
osteoartritis pada wanita maupun pria. Pada keadaan normal, gaya berat badan akan
melalui medial sendi lutut dan akan diimbangi oleh otot-otot paha bagian lateral sehingga
resultannya akan jatuh pada bagian sentral sendi lutut. Pada keadaan obesitas, resultan
gaya tersebut akan bergeser ke medial sehingga beban yang diterima sendi lutut tidak
seimbang. Pada keadaan yang berat dapat timbul perubahan bentuk sendi menjadi varus
yang akan makin menggeser resultan gaya tersebut ke medial.

Bengkak dapat menyebabkan kaku


Risk Factor

Perubahan fungsi kondrosit menjadi abnormal, mengubah metabolisme pada rawan sendi

Menghambat formasi kartilago

Kolagen tipe 1 (hyalin)


Menggantikan kolagen tipe 2 (elastin)

Rawan sendi menjadi lebih kaku dan densitasnya meningkat

Rawan sendi kehilangan sifat kompresibilitas

Ruang sendi menyempit, menimbulkan gesekan-gesekan antar tulang

Timbulkan inflamasi
Hipotesis :
Artritis Reumatoid Osteoartritis Gout Artritis

Etiologi Autoimun Biomekanik Gangguan metabolik

Klasifikasi Sinovitis erosif simetri 1. Kronik 1. Primer  langsung


2. Progresif 2. Sekunder  karena
3. Lambat penyakit lain / obat
4. Tidak meradang tertentu

Simetris Simetris Asimetris Asimetris

Inflamasi Inflamasi Non Inflamasi Non Inflamasi

Predisposisi 1. 2,5 kali lebih sering 1. Wanita lebih sering 1. Laki-laki > wanita
pada wanita di daripada laki-laki 2. Laki-laki 
banding pria 2. Usia > 45 tahun pubertas gow
2. Usia 40-60 tahun meningka
3. Wanita 
menopause

Anda mungkin juga menyukai