Bab I Pendahuluan
Bab I Pendahuluan
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jumlah penduduk Indonesia saat ini diperkirakan 208 juta atau peringkat keempat
terbesar di dunia setelah Cina, India dan Amerika. Namun, jumlah yang besar itu masih
ditandai dengan berbagai permasalahan seperti persebaran antarwilayah yang belum
seimbang dan kualitas penduduk sebagai sumber daya manusia bagi pembangunan yang
masih rendah. Meskipun pertumbuhan penduduk menurun secara berarti sejak 1971
sebesar 2,3 persen menjadi sekitar 1,4 persen pada saat ini, namun masih harus terus
diupayakan seiring peningkatan kualitas penduduk dan pembangunan berkelanjutan.
Di sisi lain, penurunan angka kelahiran dan kematian yang cepat di masa lalu
mengundang permasalahan baru, yaitu terjadinya perubahan struktur dan komposisi
penduduk. Perubahan yang cepat ini perlu diimbangi pengembangan kebijaksanaan
pembangunan yang mempertimbangkan dinamika kependudukan agar program-program
pembangunan selanjutnya dapat lebih terarah dan terkendali. Keuntungannya, jika
penurunan laju pertumbuhan penduduk dapat terus ditingkatkan, dana yang ada dapat
dimanfaatkan untuk lebih meningkatkan berbagai sarana dan prasarana, khususnya bagi
peningkatan mutu penduduk sebagai SDM berkualitas bagi pembangunan secara merata
dan seimbang antardaerah dan wilayah.
Angka kematian dan kekurangan gizi, menunjukkan variasi yang sangat mencolok
antardaerah di Indonesia. Penduduk wilayah Indonesia timur kondisinya lebih rawan
dibandingkan penduduk Jawa dan Bali, penduduk perdesaan lebih banyak mengalami
1
gangguan sakit dan kurang gizi dibandingkan penduduk perkotaan. Di sisi lain kepadatan
penduduk antarpulau yang belum seimbang serta kondisi sosial ekonomi yang belum
memadai menjadi kendala berat bagi pengembangan kualitas penduduk. Hal ini merupakan
suatu keadaan yang mendesak dalam menciptakan kualitas penduduk Indonesia secara
lebih seimbang, dengan pengembangan prioritas yang lebih terfokus pada kewilayahan,
kedaerahan maupun berkelanjutan antargenerasi.
Krisis ekonomi 1997 masih terasa berat saat ini mengakibatkan perekonomian
nasional mengalami depresi yang terus berlanjut sehingga dapat menurunkan kualitas
penduduk. Penurunan kualitas penduduk dapat terlihat dengan meningkatnya angka
kesakitan dan kematian, terjadinya kekurangan pangan dan gizi terutama pada masyarakat
miskin dan perdesaan, serta meningkatnya jumlah penduduk miskin. Terjadi pula penurunan
kesempatan belajar dan bekerja maupun kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar
hidup. Kondisi itu mengancam keberhasilan bangsa Indonesia dalam mewujudkan penduduk
"tumbuh kembang" dan menjadikan SDM yang berkualitas, karena itu sangat diperlukan
upaya untuk melanjutkan segala kebijaksanaan yang mengarahkan penduduk sebagai titik
sentral pembangunan (People Centered Development).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah yang akan di bahas pada
makalah ini
Adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana investasi Dalam Sumber Daya Manusia
2. Apa Investasi yang cocok bagi Masyarakat
3. Bagaimana model pengembangan investasi dalam pasar kerja
C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu investasi SDM
2. Menetahui model manusia dalam investasi
3. Mengetahui
2
BAB II
PEMBAHASAN
Investasi pada bidang sumber daya manusia adalah pengorbanan sejumlah dana
yang dikeluarkan dan kesempatan memperoleh penghasilan selama proses investasi.
1. Diluar suku bunga atau biaya langsung, meliputi biaya pendidikan (perkuliahan),
buku-buku, perpindahan (migrasi) dan transportasi waktu mencari pekerjaan.
2. Oportunity cost pengadaan sumber-sumber yang marupakan faktor harga lain,
karena selama periode investasi biasanya tidak mungkin malakukan pekerjaan.
3. Adanya korban perasaan yang dihitung satuan harga tertentu, sebab pandidikan
maerupakan suatu hal yang sulit dan membosankan serta menyesuaian.
Demikian pula migrasi berarti mengucapkan selamat tinggal pada sanak keluarga
dan teman.
Pendidikan dan latihan merupakan salah satu faktor yang pentin dalam pengembangan
SDM. Pendidikan dan latihan tidak hanya menambah pengetahuan, akan tetapi juga
meningkatkan keterampilan bekerja, dengan demikian meningkatkan produktifitas kerja.
Pendidikan dan latihan dipandang sebagai investasi yang imbalannya dapat diperolaeh
beberapa tahun kemudian salam bentuk pertambahan hasil kerja.Dalan pendidikan dan
pelatihan harus memenuhi persyaratan yang telah di tentukan di antaranya sebagai berikut :
3
Banyak cara ditempuh oleh pekerja (pekerja potensial) yang menambah kapasitas
pendapatan melalui pendidikan. Mereka biasa bersekolah di pendidikan tinggi , akademi
atau lulusan sekolah tertentu. Mereka bisa bersekolah disekolah yang memiliki fasilitas
laboratorium praktikum atau intitut teknik. Hal ini dapat dimasuki oleh mereka yang melalui
program magang atau mendapatkan keahlian dalam pekerjaan. Permintaa untuk beberapa
tipe pendidikan atau pelatiahan esensialnya adalah sama. Program ini akan menganalisa
permintaan pendidikan tinggi sebagai suatu ilustrasi dan aplikasi teori modal manusia.Dalam
persyaratan ini meliputi dua aspek penting dalam menunjang pendidikan di antaranya :
I Umur Pekerja
Ada kesamaan keuntungan yang diperoleh selama kuliah diperguruan tinggi setiap tahun.
Orang muda memiliki total keuntungan yang lebih besar dari pada pekerja –pekerja biasa
yang lebih tua karena memiliki semangat kerja yang bertahan lebih lama. Orang lebih muda
lebih besar semangatnya dari pada yang lebih tua. Karena itu diharapkan orang yang lebih
muda memiliki kecenderungan yang lebih besar daripada orang yang lebih tau untuk
mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi aau menggunakan bentuk pendidikan lain sepeti
aktifitas pelatihan.
II Biaya Pendidikan
Perkriaan model ketiga yaitu investasi modal manusia lebih memungkinkan pada saat harga-
harga lebih rendah. Biaya keuangan faktor utama untuk dapat melanjutkan kuliah
diperguruan tinggi antara lain: pendapatan yang masih belum pasti diketahui dan biaya
langsung uang perkuliahan, buku-buku dan biaya dasar lainnya seperti makanan dan
penginapan
Manfaat suatu investasi sangat berharga dalam beberapa waktu, mengadung dua
pengertian : (1) jika masyarakat merencanakan untuk menikmati manfaat tersebut apabial
mereka maniakmati lebih awal. Artinya secara relatif manfaatnya dapat dinikmati sebagai
contoh konsumsi sekarang, tetapi ketidakpastian hidup membuat masa depan prblrmatik
sebagai suatu kenikmatan; (2) jika masyarakat berencana menginvestasiakn keuntungan
keuangan, maka mereka memperoleh ketertarikan dalam menginvestasikan dan kemudian
4
memperbesar dana mereka untuk masa depan. Masyarakat menggunakan keuntungan
tersebut untuk masa yang akan datang.
Dalam penjelasan yang terdahulu ditekankan bahwa investasi suatu pendidikan tinggi
sangat berguna bagi keuntungan masa sekarang.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peningkatan kualitas SDM menjadi perhatian semua pihak dalam meamsuki era globalisasi
ini. Terlebih dalam suasana krisis miltidimensi, masyarakat membutuhkan dukungan
berbagai pihak untuk menghadapi persaingan bebas. Untuk itu pendidikan mamagang
peranan penting bagi peningkatan kualitas sumberdaya yang dimiliki.
Agar tidak dengan masyarakat dan bangsa di dunia, maka peningkatan pendidikan menjadi
salah satu sarana untuk meningkatkan potensi dasar yang dimiliki masyarakat dan bangsa
Indonesia. Peningkatan kualitas paendidikan akan memiliki makan bagi perbaikan kualitas
Indonesia secara keseluruhan.
Indikator kualitas SDM dapat beruap tingkat pendidikan dan tingkat peduduknya. Dengan
demikian negara berkembang seperti Indonesia untuk memacu pertumbuhan ekonomi
memerlukan SDM berkualitas. Namun tingginya kaulitas tidak dapat diukur dengan angka-
angka semata, melainkan diukur dengan apa yang dihasilkan.
Dampak investasi SDM negara maju mampu melebihi dampak investasi fisik. Dengan
demikian dana yang digunakan untuk menginvestasi SDM relatif lebih sedikit dibandingkan
investasi fisik untuk menumbuhkan laju pertumbuahn ekonomiyang sama.
6
B. Saran
Pemerintah harus selalu memperhatikan sumber daya manusia yang ada di negara ini dalam
pencapaian manusia yang berkualitas dan mampu dalam mengembangkan potensi-potensi
yang ada dalam dirinya,agar bangsa indonesia menjadi negara yang maju dan berbgai
investasi baik dari dalam negeri maupun luar negeri.Setelah memberdayakan manusia
dalam investasi,pemerintah harus dapat membuka lapangan kerja untuk memberdayakan
menusia yang sudah dilatih dalam setiap pelatihan sesuai dengan kemampuannya masing-
masing.